Selasa, 31 Mei 2011

Foto Lepas

H Slamat Simamora membentangkan spanduk berisi tuntutan pada bupati Bengkalis, Herliyan Saleh dan wakil, Suayatno di depan kantor camat Mandau. Spanduk bertuliskan tuntutan penanganan gajah liar yang kerap mengganggu manusia, Selasa (31/5). TRIBUN/CR12
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Revisi Perda Hambat PAD

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Bersamaan berjalannya waktu, pertumbuhan ekonomi di kecamatan Mandau pun ikut menggeliat. Pertumbuhan ekonomi itu diindikasikan dengan pesatnya pembangunan komplek pertokoan di sepanjang jalan Sudirman dan Hang Tuah. Ruko-ruko duibangun antara 2 hingga 3 lantai.

Kepala UPT Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kecamatan Mandau, Jiman mengatakan, tak semua ruko dibangun untuk kepentingan bisnis ritel atau jasa. Namun ada beberapa ruko yang justru digunakan sebagai tempat penangkaran Walet. Lanjutnya, mungkin itu supaya lebih menguntungkan, di lantai bawah untuk keperluan bisnis ritel dan jasa, sedangkan lantai atas untuk penangkaran.

Dari hasil pendataan yang ia lakukan dalam tahun ini, mendapati 63 penangkaran yang sudah beroperasi. "Diperkirakan, dari total angka tersebut, sekitar 50 persen sudah menghasilkan sarang burung walet," ucapnya, Selasa (31/5).

Menurutnya, bagi pebisnis itu membangun penangkaran memang membutuhkan pertaruhan yang cukup besar. Semuanya tergantung hoki, tak ada jaminan untung meski penagkaran beroperasi 20 tahun belum tentu menghasilkan. Meski demikian, ia mengatakan, pengoperasian penangkaran itu tetap harus ada izin dari pemkab Bengkalis.

Kepada Tribun, ia menyayangkan selama ini, kegiatan penangkaran walet yang ada di duri, belum bisa menambah PAD secara signifikan. Pemerintah dan DPRD sepertinya tak serius dalam merampungkan Perda penangkaran walet. Sejak tahun 2008, sudah sekitar 90 persen pengusaha penangkaran mengajukan perizinan, namun tak bisa langsung dikerjakan. Menurutnya, perizinan itu tak bisa dikeluarkan, karena belum memiliki dasar hukum yang kuat.

"Sesungguhnya, pemerintah bisa mendapat tambahan PAD bila perda tersebut segera diselesaikan," ucapnya.

Kepada Tribun, ia mengaku tak tahu, sampai di mana penyelesaian revisi perda tersebut. Yang jelas, untuk sementara, ia hanya bisa membina pengusaha-pengusaha penangkaran supaya tak mengganggu masyarakat.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Penanganan Anak Jalanan Harus Cepat dan Tepat

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Kembali maraknya anak punk yang berkeliaran di Kota Duri sambil mengamen perlu dicermati dan disikapi dengan baik. Yakni dengan melakukan penelitian yang mendalam untuk menyusun model penanganan anak jalanan yang tepat. Mereka merupakan generasi penerus yang memerlukan perhatian yang serius agar dapat tumbuh secara wajar.

Hal ini di kemukakan oleh seorang anggota Dewan dapil Manda,u Rismayeni. Menurutnya, Anak sering menjadi korban pertama dan menderita sehingga terhambat proses tumbuh kembang secara wajar. Karena ketidakmampuan orangtua terpaksa menjadi penyanyi jalanan. Gambaran tersebut memberi makna bahwa anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan terhadap proses perubahan sosial, politik dan ekonomi yang tengah berlangsung.

"Pada mau kemana anak-anak indonesia Indonesia 15 tahun mendatang, kalau sekarang saja banyak yang milih hidup di jalanan, karena banyak orang tua yang tidak memperhatikan anak-anaknya,"sebut anggota komisi IV ini.

Disamping itu ia mengatakan, bahwa anak jalanan rawan terlibat kejahatan, sebab faktor ekonomi membuat mereka mau berbuat apa saja. Permasalahan anak jalanan menuntut perhatian berbagai pihak. Perlu disusun kegiatan penanganannya secara bersama, yang diarahkan pada anak, keluarga dan lingkungannya. Selain itu penyebab terbesar meningkatnya jumlah anak jalanan adalah karena penelantaran orangtua.

Lebih lanjut Rismayeni menambahkan, cepat tanggapnya Dinas Sosial dan terkait lainnya menangani kasus anak jalanan ini juga akan membantu genersi muda untuk bisa menikmati jenjang pendidikan atau belajar 9 tahun. Khususnya jelang ramadhan ini jumlah anak jalanan serta pengemis akan semakin bertambah banyak.

"Biasanya moment bulan ramadhan selalu dimanfaatkan anak jalanan dan pengemis. Mereka terlihat ramai dimana-mana. Setelah nanti ada upaya dari dinas terkait untuk cepat menanggapi maraknya anak jalanan ini, tentunya juga akan membantu mereka mendapat pendidikan. Dengan mendata apa itu yang menjadi alasan mereka sebagai pengemis, supaya bisa juga diarahkan baik itu dari keluarga maupun lingkungan mereka,"tutupnya.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Warga Keluhkan Truk  Parkir Dijalan Hang Tuah

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Pengguna jalan Hang Tuah keluhkan perilaku supir truk yang parkir di badan jalan. Pengendara sepeda motor, Hendra (36) mengaku kesal dengan ulah supir truk yang memarkirkan kendaraannya di bahu jalan. Menurutnya, tindakan tersebut kerap membahayakan pengguna jalan lain.

"Bahaya terutama bagi pengguna sepeda motor, belum lama ini disana telah terjadi kecelakaan, akibat adanya truk yang parkir," ujar Hendra.

Menurutnya, karena adanya mobil parkir di bahu Jalan Hang Tuah, membuat ruas jalan jadi menyempit. Otomatis arus lalu lintas jadi terganggu. Belum lagi pengendara sepedamotor yang melanggar lalu lintas, yakni yang melintas melawan arus menyingkat jalan semaunya.

Terkait permasalahan tersebut Kapolres Bengkalis AKBP Achmad Kartiko saat dikonfirmasi melalui Kasat Lantas Polres Bengkalis AKP Mariyono Sik, mengatakan bahwa kalau truk yang parkir dibadan Jalan Hang Tuah tersebut memang menganggu arus lalu lintas, pihaknya akan melakukan penertiban.

"Kalau truk-truk yang parkir tersebut menganggu arus lalu lintas, akan kita tertibkan," tegas Mariyono.

Dikatakan Kasat, sebenarnya tidak diperbolehkan mobil apalagi truk besar untuk parkir di jalan utama kota. Karena jelas menganggu kelancaran arus lalu lintas bagi para pengguna jalan. Untuk itu kita imbau kepada pemilik truk untuk tidak memarkirkan kenderaannya di jalan utama yang juga merupakan jalan lintas tersebut, tutup Kasat Lantas.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Senin, 30 Mei 2011

Dua SMP Belum Kantongi Izin

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Jumlah Sekolah Menengah Tingkat Pertama Negeri (SMPN) Di Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis mencapai 16 sekolah, namun yang baru mendapat izin operasional masih 14 sekolah. Dua sekolah belum mengantongi izin, yakni, SMPN 15 dan SMPN 16. Kasi Pendidikan Menengah Pertama Dinas Pendidikan Bengkalis, Musairil mengatakan, untuk mendapatkan izin penegerian harus memenuhi beberapa persyaratan.

"Kalau ingin merubah status sekolah swasta ke negeri, penuhi dulu syarat dan administrasi penegerian nya. Sekolah bisa disebut berstatus negeri apabila sekolah tersebut sudah memiliki SK penegerian dari Bupati Bengkalis. Tapi lantaran belum punya, ya sekolah itu tetap berstatus swasta," ujarnya, Senin (30/5).

Masih menurutnya, mantan kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Mandau, Kamarudin pernah mengutarakan permohonan itu. Namun hingga kini persyaratan belum memadahi. Maka dari itu, kedua sekolah tersebut masih berstatus swasta.

Namun dalam kenyataannya, kedua sekolah menengah pertama itu sudah melakukan penerimaan siswa baru dengan bendera SMP Negeri tahun lalu. Menurut Musairil, kedua sekolah tersebut belum memiliki izin pendirian gedung di suatu lahn tertentu. Sekali lagi ia mengucapkan, kedua sekolah tersebut masih berstatus swasta.

Menurut data yang didapat Tribun, kedua SMP tersebut, telah menampung murid sekitar 200 anak. Kegiatan belajar mengajar, pernah menumpang di bangunan SD jalan Student, Balai Makam, Mandau. Belakangan, kegiatan belajar mengajar dipindahkan. Karena masih belum memiliki bangunan tersendiri, kegiatan belajar mengajar, menumpang di SMP Karya.

Musairil tak berkomentar banyak, dalam perkara ini, ia hanya merasa iba. "Secara pribadi, saya merasa kasihan, sebentar lagi peserta didik akan menghadapi kenaikan kelas," tutupnya.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Hati-hati Melintas Jalur Pekanbaru-Dumai

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUNPEKANBARU.COM - Jumlah Kecelakaan lalulintas (Lakalantas) di Kecamatan Mandau kabupaten Bengkalis, Riau, masuk kategori tinggi. Bulan ini saja, jumlah laka lantas mencapai 13 kasus. Mayoritas terjadi pada kendaraan roda dua.

Peyebab utama laka lantas tadi yakni buruknya permukaan badan jalan nasional lintas Pekanbaru-Dumai yang melintasi Mandau. Pengguna jalan sering terjebak pada jalan berlobang. "Faktor lain yang menyebabkan tingginya kasus lakalantas itu akibat kelalaian manusia dalam mengenderai kenderaan roda dua maupun roda empat," kata Kasat Lantas Polres Bengkalis AKP Mariyono SIK didampingi Kanit laka lantas Polres Bengkalis, Bripka P Harahap kemarin.

Lambannya perbaikan jalan nasional yang sudah terlanjur dilakukan penggalian di beberapa titik sepanjang wilayah Kecamatan Pinggir hingga perbatasan Kabupaten Rokan Hilir, kini tetap menanti korban berikutnya.
Lantaran itu kata Mariyono, pihak terkait segera memperbaiki dan menambal ruas jalan yang sudah di gali itu. Kalau dibiarkan berlarut-larut maka kasus laka lantas akan semakin meningkat," katanya

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Minggu, 29 Mei 2011

Tuntut PT Murini Kembalikan Tanah Adat

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Ketua LBH Bathin Botuah, Baginda Raja Puyan telah melengkapi dokumen yang diminta Satgas Pemberantasan Mafia Hukum ke Jakarta. Berkas-berkas yang disampaikan yakni, surat dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) tentang kelebihan HGU 748 hektar yang dikelola PT Murini Wood Indah Industri.

Selain itu, Baginda juga menyerahkan rekomendasi DPRD Kabupaten Bengkalis nomor: 170/DPRD/XII/2010/60. Dalam dengar pendapat tanggal 23 November 2010 lalu, yakni, Dugaan manipulasi luas HGU, Perampasan hutan tanah Ulayat Bathin Botuah, Penggelapan pajak, Perambahan hutan dan lain-lain.

Untuk itu, Baginda meminta Pemprov Riau dan Pemkab Bengkalis segera selesaikan kasus penyerobotan tanah adat oleh PT Murini. Dalam jumpa persnya, Sabtu (28/5) Baginda meminta pemerintah memperjuangkan masyarakat hukum adat.

"Sesuai dengan informasi dari pemkab Bengkalis, akan melakukan inventarisasi penggunaan lahan, izin HGU yang diakui PT Murini sudah masuk dalam DPA-SKPD tahun 2011," lanjutnya.

Untuk itu, ia mengirimkan surat pada Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bengkalis. Dalam hal ini ia berharap dapat respon dari yang bersangkutan. Tuntutan yang ia layangkan yakni, cabut dan batalkan perizinan PT Murini. Selain itu, ia juga meminta PT Murini untuk mengembalikan tanah Ulayat tanpa syarat.

"Kembalikan tanah adat, karena itu amanah budaya Sakai," imbuhnya.

Untuk mencapai tuntutan di atas, dan mendukung hak-hak masyarakat hukum adat, maka semua kekuatan bersatu dalam Lembaga Adat Sakai Riau (LASR). Pihaknya juga telah melakukan kajian akademis dan ilmiah.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Hanya Berbekal Keberanian dan Kejujuran

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Berbekal keberanian dan kepercayaan diri, Sofian mengambil keputusan meninggalkan profesi lama. Pria berusia 58 tahun ini berhasil melakukan lompatan kerja yang lebih baik. Fisiknya yang tak lagi muda membuatnya harus meninggalkan pekerjaan sebagai buruh pabrik.

Berbekalkan keyakinan dan dorongan dari keponakan di kota padang, ia memutuskan untuk beralih menjadi pengumpul buah pinang. "Tak pernah terbayang menjadi pengumpul pinang seperti sekarang," ucapnya saat ditemui Tribun di kediamannya.

Ketua RT 03 RW 03 kelurahan Balik Alam ini mengaku ada lompatan penghasilan cukup besar. Selama ia bekerja sebagai buruh pabrik, ia mengaku hanya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Yang membuatnya tak berhenti bersyukur yakni dengan menjadi pengepul pinang, omset bulanannya mencapai Rp 150 juta per bulan.

Pria berkulit sawo matang ini, saat disambangi rumahnya, menceritakan awal mula kesuksesan berbisnis pinang. Meski tak tahu, untuk apa pinang tersebut dikumpulkan, namun ia bisa mendapat banyak keuntungan darinya. Keponakannya yang berprofesi sebagai importir pinang ke negara tetangga, membeli semua pinang yang ia kumpulkan.

Menurut keterangannya, keponakannya mengatakan, "Paman beralih jadi pengumpul pinang saja, nanti kalau sudah banyak, saya beli." Selain itu, keponakannya yang bernama Ramal Saleh juga memberi modal untuk membeli pinang warga. Pengiriman pinang ke Padang disesuaikan yang terkumpul.

"Pengiriman tak harus mencapai berapa ton, kadang 10 atau 15 ton juga sudah dikirim," lanjutnya.

Kesuksesannya berbisnis pinang, tak membutuhkan pengetahuan yang mendalam. Ia pun mengaku hanya tahu pinang-pinang yang ia kumpulkan akan digunakan sebagai kosmetik. Namun bagaimana pengolahannya, dan di mana pinang itu diolah, ia tak tahu.

Kesuksesan berwirausaha menurutnya, hanya membutuhkan kejujuran dan menjaga kepercayaan semua pihak. Kepada petani, tak boleh memberikan harga yang tak sesuai, hanya untuk mengeruk keuntungan. Harga yang ia beri disesuaikan dengan standar yang berlaku.

Bila harga pinang sedang tinggi, warga jalan Wahid Hasyim, Mandau, Bengkalis ini juga memberikan harga sesuai pada petani. "Itu demi menjaga kepercayaan petani, supaya tetap menjual pinangnya ke kita," selorohnya.

Menurutnya, usaha seperti ini bisa dilakukan siapapun. Baik yang hanya berpendidikan rendah maupun yang berpendidikan tinggi. Pria yang hanya lulus SD ini membuka bagi siapa saja yang ingin belajar menjalankan usaha ini datang padanya.

Praktisi perbankan, Enda Dwi Seputra mengatakan, bisnis komoditas memang akan sangat menjanjikan. Bila permintaan sedang tinggi, maka harga jual pun akan berbanding lurus. Namun menurutnya, bila masyarakat bisa mengolahnya, maka harga jual akan semakin tinggi. Selama ini masyarakat hanya memanfaatkan pinang hanya untuk campuran sirih penguat gigi.

Ia mencontohkan, pengalaman nasabahnya dapat mengolah pinang menjadi campuran minuman. "Sekarang usaha yang dijalankan nasabah kita, laris manis diburu pelanggannya," tutup Enda.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Jumat, 27 Mei 2011

Rampok Bersenpi Mengaku Buser

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Suherman (25) mengaku tak berani memerhatikan wajah orang yang menyekapnya. Bersama ketiga kawannya, Hendri (25), Kasno (40) dan Sugiarto (25)diikat dalam posisi tiarap. Saat itu ia sedang asik nonton televisi, sekitar pukul 23.00, Kamis (26/5), di ruang tengah.

"Saya tak berani bergerak saat senjata laras pendek ditodongkan," ucapnya pada Tribun, Jumat (27/5).

Yang ia dengar hanya teriakan "tiarap dan tangan letakkan di belakang". Tak lama semua penghuni rumah dikumpulkan di ruang tengah. Lalu ia dengar komando menyuruh memeriksa ke semua ruangan. Saat terjadi penyekapan, pintu rumah ditutup. Dan ia dilarang berteriak atau mengeluarkan suara sedikitpun.

Keempatnya memang diminta pemilik rumah, Salimun (32) untuk tinggal saat ia pergi ke Pekanbaru. Selang beberapa menit, tujuh perampok bersenjata api menutup keempat korban dengan seprai. Tak lama, terdengar deru mobil meninggalkan rumah yang berada di jalan Lama dekat simpang ABC, RT 01 RW 05 Desa Bumbung, Kecamatan Mandau.

Dari kejadian itu, perampok menggasak uang tunai Rp 21,5 juta, tiga buah telepon genggam, satu sepeda motor Supra X 125 hitam silver nopol BM 6883 PS. Ketiga telepon genggam itu, ia dapatkan dari saku celana korban. Setelah dirasa aman, seorang korban, berhasil melepaskan ikatan dan membantu melepaskan ikatan yang lain.

"Saat diperiksa, kesemua ruangan, sudah berantakan semua," lanjutnya.

Kepada Tribun, Salimun mengatakan, sebelumnya sudah pernah terjadi percobaan pencongkelan jendela kamarnya. Uang yang ia simpan di dalam lemari baju, hanya tersisa Rp 1,5 juta. Sementara Rp 20 juta lebih lenyap. Uang yang ada di saku korban pun ikut di gasak, bila dijumlahkan sebesar Rp 1,5 juta.

Kepada polisi, Kasno menceritakan bahwa kala itu dirinya sedang duduk di teras rumah. Lalu datang mobil yang belum teridentifikasi berhenti di halaman rumah. Lalu seorang di antara perampok tersebut mengaku sebagai polisi dan menunjukkan surat tugas. "Di rumah ini ada narkoba," ucapnya menirukan rampok.

Kapolsek Mandau, Kompol Hariwiyawan Harun mengatakan, modus penyekapan dengan menyamar sebagai anggota polisi. Pelaku sengaja tak mematikan mesin mobil, mengikat dan menutup korban dengan sprai, supaya tak terlihat aksinya.

"Didapati, seorang di antara pelaku menggunakan senpi dan tiga orang lainnya bersenjatakan parang, hingga sekarang kami terus dalami kasus ini," tutupnya

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Stadion Mini Pokok Jengkol Segera Direnovasi

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Stadion Mini Pokok Jengkol kebanggaan masyarakat Kota Duri, tak berapa lama lagi akan direnovasi. Kepastian renovasi ini diketahui setelah anggarannya muncul di buku lintang APBD Bengkalis 2011. Hal ini dikatakan Sekjen PS Duri, Baharudin pada Tribun, Kamis (26/5).

Stadion yang kerap dijadikan tempat konser band ini memang tengah membutuhkan. sejumlah perbaikan. Menurutnya, mulai dari sarana lapangan yang tak memadai, hingga fasilitas tribun yang banyak dirusak orang tak
bertanggung jawab.

Baharudin mengatasnamakan Managemen PS Duri mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Bengkalis yang telah memberikan anggaran renovasi untuk Stadion Mini Pokok Jengkol. Usaha keras dari anggota DPRD Bengkalis, Nanang Haryanto juga sangat kami hargai.

"Mudah-mudahan berkat perjuangannya, sepakbola di Duri dan kabupaten Bengkalis umumnya semakin maju di masa mendatang,'' ujar Sekjen PS Duri, Baharuddin didampingi Humas, Yusrizal.

Kepada pemenang tender renovasi Stadion Mini Pokok Jengkol, Baharuddin meminta agar mengerjakan proyek tersebut sesuai dengan
gambar (bestek,red) yang diajukan PS Duri. Semoga setelah direnovasi, stadion ini bisa dimanfaatkan dalam jangka waktu lama. Kita tak ingin hanya beberapa bulan setelah diperbaiki, bermasalah lagi.

"Tentunya dengan kondisi stadion yang baik, maka pembinaan terhadap pemain akan makin baik pula,'' ucapnya.

Yusrizal menambahkan, PS Duri, sedang mempersiapkan Liga PS Duri U-21 di Stadion Mini Pokok Jengkol. Dijadwalkan Juni mendatang pengurus PS Duri akan melaksanakan coaching clinic (penataran), sekaligus sosialisasi tentang peraturan-peraturan baru dan teknik melatih sepakbola yang baru dikeluarkan FIFA ke PSSI.

''Untuk instrukturnya kita akan mendatangkan pengurus PSSI bidang teknik yang sudah mengikuti training dari FIFA,'' paparnya.

PS Duri juga akan mengajak seluruh guru-guru olahraga mulai dari SD, SMP, SMA dan para pelatih, pengurus klub agar dapat ikut serta dalam coaching clinic tersebut. Supaya semua insan sepakbola di Mandau dan Pinggir bisa paham dengan peraturan yang baru dari FIFA, tutupnya.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kamis, 26 Mei 2011

Foto lepas

Caption;
Terminal AKAP kecamatan Mandau yang rampung dibangun sejak 2004 silam, belum juga dioperasikan. Kondisi bangunan nampak tak terawat, tumbuh semak-semak di sana-sini, Kamis (26/5). TRIBUN/CR12
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Terjaring Saat Pijat Plus-Plus

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Tengah asyik melakukan aktifitas pijat dalam keadaan tak berbusana di dalam warung remang-remang pinggir Jalan Raya Duri-Dumai, Desa Sebangar, Rabu (26/5) malam. Sekitar pukul 23.00 WIB pasangan mesum yang sedang asik menikmati malam, terpaksa diamankan polisi.

Saat itu Polisi Sektor Kecamatan Mandau gelar Operasi Cipta Kondisi. Saat dimintai kartu identitas, keduannya tak bisa menunjukkan. Kini keduanya tengah dalam pemeriksaan petugas untuk dimintai keterangan atas perbuatannya.

 ''Pada satu warung yang kita datangi, di sebuah kamar didapati seorang wanita tengah memijat seorang pria, tanpa busana. Karena
menjurus pada perbuatan mesum, keduanya diamankan, guna mempertanggung
jawabkan perbuatannya,'' ujar Wakapolsek AKP Daud Sianturi SSos.

Operasi Cipta Kondisi, Rabu malam kemarin dipimpin langsung Wakapolsek Mandau bersama sejumlah kanit dan 22 personil. Kegiatan rutin ini dimulai dari menyisiri Jalan Sudirman hingga ke Km 12 Kulim. ''Selain mengamankan pasangan mesum tersebut,
sebelumnya kita juga menahan dua unit sepedamotor yang dikendaraai tanpa dilengkapi surat-surat,'' ujar Daud.

Sasaran Operasi Cipta Kondisi, disebutkan Wakapolsek masih seputar senjata tajam, senjata api, bahan peledak, narkoba, curas, curanmor dan banyak lainnya. ''Razia tidak hanya terpaku pada satu titik, melainkan
dilaksanakan dengan cara berpatroli, menggunakan truk Dalmas dan mobil patroli.

"Menyisir daerah-daerah yang diduga tempat bersarangnya pelaku kejahatan. Daerah Kulim dan sekitarnya masih menjadi perhatian
serius kita ke depannya. Di duga banyak terjadi tindak kejahatan, seperti pelecehan seksual, curanmor dan lainnya,'' tutupnya.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Terjaring Saat Pijat Plus-Plus

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Tengah asyik melakukan aktifitas pijat dalam keadaan tak berbusana di dalam warung remang-remang pinggir Jalan Raya Duri-Dumai, Desa Sebangar, Rabu (26/5) malam. Sekitar pukul 23.00 WIB pasangan mesum yang sedang asik menikmati malam, terpaksa diamankan polisi.

Saat itu Polisi Sektor Kecamatan Mandau gelar Operasi Cipta Kondisi. Saat dimintai kartu identitas, keduannya tak bisa menunjukkan. Kini keduanya tengah dalam pemeriksaan petugas untuk dimintai keterangan atas perbuatannya.

 ''Pada satu warung yang kita datangi, di sebuah kamar didapati seorang wanita tengah memijat seorang pria, tanpa busana. Karena
menjurus pada perbuatan mesum, keduanya diamankan, guna mempertanggung
jawabkan perbuatannya,'' ujar Wakapolsek AKP Daud Sianturi SSos.

Operasi Cipta Kondisi, Rabu malam kemarin dipimpin langsung Wakapolsek Mandau bersama sejumlah kanit dan 22 personil. Kegiatan rutin ini dimulai dari menyisiri Jalan Sudirman hingga ke Km 12 Kulim. ''Selain mengamankan pasangan mesum tersebut,
sebelumnya kita juga menahan dua unit sepedamotor yang dikendaraai tanpa dilengkapi surat-surat,'' ujar Daud.

Sasaran Operasi Cipta Kondisi, disebutkan Wakapolsek masih seputar senjata tajam, senjata api, bahan peledak, narkoba, curas, curanmor dan banyak lainnya. ''Razia tidak hanya terpaku pada satu titik, melainkan
dilaksanakan dengan cara berpatroli, menggunakan truk Dalmas dan mobil patroli.

"Menyisir daerah-daerah yang diduga tempat bersarangnya pelaku kejahatan. Daerah Kulim dan sekitarnya masih menjadi perhatian
serius kita ke depannya. Di duga banyak terjadi tindak kejahatan, seperti pelecehan seksual, curanmor dan lainnya,'' tutupnya.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tahun Ini SMPN 3 Harus Berstatus Akreditasi 'A'

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Untuk mengejar persyaratan Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI), sekolah harus terakreditasi 'A'. Untuk itu, SMPN 3 Mandau, mulai mempersiapkan semua persyaratan untuk memenuhi kriteria yang dibutuhkan menjadi sekolah dengan status RSBI.

Kepala sekolah SMPN 3 Mandau, Edi Sakura kepada Tribun mengatakan, kurang lebih setahun belakangan dirinya bersama 20 guru tim persiapkan capaian akreditasi A. Dia telah mempersiapkan berbagai Item yang masuk penilaian menuju akreditasi A.

Dari semua item tersebut, ada delapan perangkat standar yang isinya terdapat 169 butir penilaian di semua lini sekolah. Antara lain, bangunan fisik, profil sekolah, sumber daya manusia, pengelolaan dana sekolah, prestasi dan lain sebagainya.

Nah semua itu akan dinilai oleh pihak Badan Akreditasi Provinsi (BAP) yang akan melakukan seleksi pada awal Juni mendatang. Sedangkan hasilnya akan di umumkan pada 19 Juni. Untuk itu semua persyaratan harus dikirim pada 1 Juni ini.

'' Kita semua sedang bekerja untuk mengumpulkan berkas-berkas tersebut untuk dibundel menjadi satu buku yang akan kita kirimkan nanti. Setelah itu tim penilai dari Provinsi akan turun ke sekolah kita untuk melihat kenyataan yang ada, barulah mereka merumuskan apa layak tidaknya sekolah kita untuk dapat akreditasi A,'' ujar Edi Sakura.

Masih lanjut Edi, nilai minimum untuk mendapatkan Akreditasi A adalah 85 sampai dengan 100. Untuk semuanya harus dikumpulkan dan diperiksa dengan sedetail-detailnya. Banyak mengira untuk mengumpulkan semua persyaratan itu mudah akan tetapi kenyataannya butuh waktu lama serta ketelitian.

'' Tidak mudah untuk mengumpulkan persyaratan itu, banyak yang harus di cari dan harus di benahi, semua lini. Yang lebih parah yakni berkas tentang pengelolaan anggaran sekolah yang sangat sensitif jika terjadi kesalahan,'' jelasnya lagi.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

PSB Rawan Kecurangan

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Mendapat jabatan baru, sebagai Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Mandau, M Rasyid merasa beban dan tugasnya semakin berat. Saat ditemu Tribun di Kantor Camat Mandau, ia berkomitmen akan bekerja lebih keras, Selasa (24/5).

"Banyak permsalahan yang harus dibenahi di tempat kerja baru," ucapnya sembari sesekali tersenyum.

Satu dari beberapa masalah yang akan ia benahi yakni, sistem penerimaan siswa baru sekolah negeri. Penerimaan Siswa Baru (PSB) di kecamatan Mandau yang akan dijadwalkan beberapa bulan kedepan menurutnya memiliki sejarah kurang sedap. Menurut sepengetahuannya, tiap tahun PSB terjadi kecurangan kolektif.

Tak tanggung-tanggung, pelakunya dari mulai pengangguran yang mengaku pemuda sekitar sekolah, insan media, hingga surat sakti anggota DPR berseliweran. Semuanya tak mau ketinggalan berebut jatah 'kue basah'. "Modusnya menitipkan saudara, tetangga dan lain sebagainya," ucap kepala sekolah yang tak mau disebutkan identitasnya.

Namun pihaknya mengaku tak tahu bila di belakang ada main uang atau tidak. Menurutnya, kegiatan tersebut tentu tak adil bagi siswa-siswa yang memiliki prestasi bagus namun tak punya 'orang dalam'. Bagi sekolah-sekolah negeri yang tak dianggap favorit pun alami kekurangan murid dari kuota yang ditentukan.

Saat Tribun telusuri kebenaran kabar tersebut ke SMAN 3 Mandau, Kepsek, Akmal membantah adanya kecurangan. PSB yang ia jalankan sesuai dengan aturan yang berlaku. Tahun lalu daya tampung sekolahnya yang berjumlah sepuluh kelas, ia anggap seleksinya adil. Namun ia mengakui, tahun lalu ada penambahan kuota enam kelas dari Kepala Dinas Pendidikan Bengkalis.

"Untuk seleksi penerimaan yang enam kelas tambahan, saya serahkan lembaga musyawarah warga tempatan," ucapnya.
Menurutnya, seleksi dilakukan oleh lembaga binaan kelurahan tersebut. Ternyata agenda PSB sudah menjadi hajat bersama, 'panitia dadakan' pun ikut sibuk menyeleksi calon siswa baru. Bagaimana seleksi yang dilakukan panitia dadakan, Akmal 'tutup mata'. Kepada Tribun hanya mengatakan, mana nama-nama anak tersebut, nih kursi SMAN 3 Mandau. Saat mengatakan hal tersebut, Akmal sembari menunjuk kursi yang ada disebelahnya.

Saat ditanya, apakah ada imbalan yang harus dibayarkan untuk mendapat kursi tersebut? Akmal menjawab, saya tak tahu, itu urusan orang yang menyeleksi. Hal senada diucapkan kepala SMAN 2, Fadilah saat ditemui Tribun di kantornya. Di tempatnya mengajar ada terjadi penambahan siswa sebanyak tiga kelas dari yang ditentukan awal.

Menurutnya, hal ini terjadi karena ada pihak-pihak luar yang memberikan memo untuk memasukkan. "Banyak juga dari LSM dan rekan-rekan media yang meminta jatah," ucapnya.

Saat Tribun tanyakan adakah konsekuensi yang harus dibayarkan? yang bersangkutan tak menjawab. Saat itu, mimik mukanya langsung berubah dan mengatakan, hari Tribun datang untuk konfirmasi, tapi nanti minta jatah juga.

Penambahan siswa di SMAN 2 Mandau dari kuota 10 kelas menjadi 13 kelas. Hal senada diucapkan kepala SMPN 3 Mandau. Ketidakadilan PSB itu terjadi karena banyak memo yang masuk pada para kepala sekolah. Kepada Tribun, dia menunjukkan Memo rekomendasi siswa tahun lalu sebanyak satu kelas dari UPTD Pendidikan kecamatan Mandau.

"Memo itu memang tak spesifik meminta untuk diloloskan dalam seleksi, namun setelah itu yang bersangkutan menelepon saya," ucapnya.

Selain dari pejabat lama UPTD tersebut, Edi juga mendapat memo dari Unsur Pimpinan Kecamatan (Upika) Mandau. Ia mengatakan, kalau semua kepala sekolah pegang komitmen, PSB berjalan lancar. Sekali ada yang buka 'kran', semua langsung berebut tempat.

Untuk itu Rasyid mengumpulkan kepala sekolah  yang ada di Mandau untuk mencari solusi atas permasalahan ini. Bersama jajarannya, ia merumuskan beberapa ajuan untuk dikirimkan ke Bengkalis. Skema yang akan digunakannya yakni pendaftaran satu pintu. Namun pada Tribun, ia tak bisa memastikan skema tersebut bisa dijalankan.
"Kita hanya unit pelaksana, maka dari itu kita lihat saja keputusan kepala Dinas Pendidikan Bengkalis," lanjutnya.

Saat ditanya, bila ada kemungkinan, skema yang diajukannya tak dikabulkan, lalu langkah apalagi yang akan ditempuh? ia hanya senyum dan menggeleng sesekali.
----------

Sidebar

Saat dikonfirmasi Tribun, Sekertaris Dinas Pendidikan, Zulpadli mengaku tak mengetahui adanya penambahan siswa dan ruang kelas di sekolah-sekolah tersebut. Laporan yang masuk, hanyalah data akhir siswa yang diterima.

Pihaknya terang-terangan mengatakan, akan berkoordinasi dengan Bupati untuk meminta dilakukan pemeriksaan Inspektorat bila ada Kepsek yang nakal. Saat ditanya soal memo-memo yang bertebaran, ia memintah semua kalangan untuk ikut membantu peningkatan kualitas pendidikan di Bengkalis.

"Kita imbau semua kalangan untuk tidak mengirimkan memo kepada para kepala sekolah, dan ikuti peraturan yang berlaku," ucapnya via telepon, Kamis (26/5).

Namun ia juga mencontohkan kejadian tahun lalu di kecamatan Bukit Batu yang menambah kuota penerimaan. Hal itu dibiarkan karena ada persetujuan komite sekolah untuk menambah kuota bagi warga tempatan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Edi Tak Yakin Muridnya Lulus 100 Persen

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUNPEKANBARU.COM - Menyambut pengumuman UN SMP sederajat, Kepala SMPN 3 Mandau, Edi Sakura ragu tingkat kelulusan maksimal. Pengumuman rencananya akan serentak dilakukan tanggal 4 Juni mendatang.

Saat ditemui di kantor UPTD Pendidikan kecamatan Mandau ia mengaku tak yakin anak didiknya lulus 100 persen, Kamis (26/5). Tempatnya kerja merupakan Sekolah yang mempunyai daya tampung terbesar di kecamatan Mandau.

"Anak usia SMP itu masa-masa susah diatur, kita bilang 'A' dia kerjakan 'B', jadi tak yakin bila kelulusan tahun ini seratus persen," ucapnya.

Ia mencontohkan, hasil kelulusan UN SMA saja, Kabupaten Bengkalis mendapat peringkat terbawah. Apalagi UN SMP yang jumlah pesertanya lebih banyak. Tapi pihaknya mengatakan, kita berdoa saja lah, semoga hasilnya bisa maksimal.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Rabu, 25 Mei 2011

Rianto Minta CPI dan Aparat Bertindak Tegas

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

 DURI, TRIBUN -
Kepala Desa Petani, Rianto kepada media mengatakan, sudah lama menyampaikan permintaan tindakan tegas dari aparat dan CPI untuk membersihkan bangunan-bangunan liar yang digunakan transaksi esek-esek di lahan konsesi, Rabu (25/5). Bangunan liar yang banyak tumbuh di jalan lintas Duri-Dumai kilometer 9 Kulim, banyak digunakan sebagai tempat maksiat.

Menurutnya, tak hanya bisnis esek-esek yang merebak di situ, namun juga penyebaran miras dan kerap terjadi tindak kejahatan lainnya. Belakangan pegawai cafe 'esek-esek' ditikam pacarnya karena cemburu.

"Namun pemerintah seakan membiarkan saja penyakit masyarakat ini tumbuh subur," ucapnya.

Camat Mandau, Rusli AMP menaggapi dingin pertanyaan wartawan tentang penertiban bangunan liar yang banyak digunakan sebagai tempat bisnis esek-esek di area konsesi Chevron. Seakan tak peduli dengan melemparkan wartawan pada kasi trantib kecamatan Mandau.

"Saya tidak mau tahu soal itu, silahkan tanya sama pak Amir (Kasi Trantib Mandau/red) saja," ucapnya.

Entah apa yang menyebabkan ia begitu? Meski sembilan tahun lalu, Pemkab Bengkalis telah putuskan perda nomor 2 tahun 2002 tentang larangan praktik prostitusi. Namun semua nampak samar. Perda itu kini cuma jadi lembaran kertas berteken, yang tak jelas akan diapakan.

Namun Rianto tetap optimis, dengan kejadian pembunuhan beberapa hari lalu, Ia melihat Upika melayangkan surat penutupan sarang prostitusi tersebut. "Seharusnya memang segera ditertibkan, karena meresahkan warga," tutupnya.

Rasyid: PSB Rentan Kecurangan

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Mendapat jabatan baru, sebagai Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Mandau, M Rasyid merasa beban dan tugasnya semakin berat. Saat ditemu Tribun di Kantor Camat Mandau, ia berkomitmen akan bekerja lebih keras, Selasa (24/5).

"Banyak permsalahan yang harus dibenahi di tempat kerja baru," ucapnya sembari sesekali tersenyum.

Satu dari beberapa masalah yang akan ia benahi yakni, sistem penerimaan siswa baru sekolah negeri. Penerimaan Siswa Baru (PSB) di kecamatan Mandau yang akan dijadwalkan beberapa bulan kedepan menurutnya memiliki sejarah kurang sedap. Menurut sepengetahuannya, tiap tahun PSB terjadi kecurangan kolektif.

Tak tanggung-tanggung, pelakunya dari mulai pengangguran yang mengaku pemuda sekitar sekolah, insan media, hingga surat sakti anggota DPR berseliweran. Semuanya tak mau ketinggalan berebut jatah 'kue basah'. "Modusnya menitipkan saudara, tetangga dan lain sebagainya," ucap kepala sekolah yang tak mau disebutkan identitasnya.

Namun pihaknya mengaku tak tahu bila di belakang ada main uang atau tidak. Menurutnya, kegiatan tersebut tentu tak adil bagi siswa-siswa yang memiliki prestasi bagus namun tak punya 'orang dalam'. Bagi sekolah-sekolah negeri yang tak dianggap favorit pun alami kekurangan murid dari kuota yang ditentukan.

Saat Tribun telusuri kebenaran kabar tersebut ke SMAN 3 Mandau, Kepsek, Akmal membantah adanya kecurangan. PSB yang ia jalankan sesuai dengan aturan yang berlaku. Tahun lalu daya tampung sekolahnya yang berjumlah sepuluh kelas, ia anggap seleksinya adil. Namun ia mengakui, tahun lalu ada penambahan kuota enam kelas dari Kepala Dinas Pendidikan Bengkalis.

"Untuk seleksi penerimaan yang enam kelas tambahan, saya serahkan lembaga musyawarah warga tempatan," ucapnya.

Menurutnya, seleksi dilakukan oleh lembaga binaan kelurahan tersebut. Ternyata agenda PSB sudah menjadi hajat bersama, 'panitia dadakan' pun ikut sibuk menyeleksi calon siswa baru. Bagaimana seleksi yang dilakukan panitia dadakan, Akmal 'tutup mata'. Kepada Tribun hanya mengatakan, mana nama-nama anak tersebut, nih kursi SMAN 3 Mandau. Saat mengatakan hal tersebut, ia menunjuk kursi yang ada disebelahnya.

Saat ditanya, apakah ada imbalan yang harus dibayarkan untuk mendapat kursi tersebut? Akmal menjawab, saya tak tahu, itu urusan orang yang menyeleksi. Karena daya tampung ditambah, menyebabkan sekolah-sekolah swasta bahkan beberapa sekolah negeri kekurangan siswa.

Untuk itu Rasyid mengumpulkan kepala sekolah  yang ada di Mandau untuk mencari solusi atas permasalahan ini. Bersama jajarannya, ia merumuskan beberapa ajuan untuk dikirimkan ke Bengkalis. Skema yang akan digunakannya yakni pendaftaran satu pintu. Namun pada Tribun, ia tak bisa memastikan skema tersebut bisa dijalankan.

"Kita hanya unit pelaksana, maka dari itu kita lihat saja keputusan kepala Dinas Pendidikan Bengkalis," lanjutnya.

Saat ditanya, bila ada kemungkinan, skema yang diajukannya tak dikabulkan, lalu langkah apalagi yang akan ditempuh? ia hanya senyum dan menggeleng sesekali. 

  

Selasa, 24 Mei 2011

Warung Remang-Remang Terancam Ditutup Paksa

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Upika Mandau, Kabupaten Bengkalis sepakat untuk menutup warung remang-remang dan sejenisnya di kawasan konsesi Chevron. Khususnya warung remang-remang yang banyak tumbuh di sepanjang jalan raya Duri-Dumai. Hal ini disampaikan Kasi Trantib Kecamatan Mandau, H Amirudin SH kepada wartawan, Selasa (24/5).

Sebagai landasan keterangan tersebut yakni surat No ; 300/Trantib/V/2011/25 perihal penutupan warung remang remang dan sejenisnya tertanggal 23 Mei 2011. Surat ini telah diedarkannya pada pemilik tempat-tempat usaha yang diduga melakukan kegiatan praktek prostitusi.

Surat itu ditandatangani bersama, Camat Mandau Rusli AMP, Kapolsek Mandau, Kompol Hariwiyawan dan Koramil 0303/06 Mandau Kapten Inf. Y Mendrofa. Dalam surat itu dikatakan, dalam upaya meningkatkan dan menciptakan ketentraman, ketertiban umum dan mengurangi angka kejahatan terutama tindak kriminalitas akhir akhir ini sangat memprihatinkan.

Hal itu, dari temuan di lapangan bahwa sumber pelanggaran ketenteraman, ketertiban umum dan tindak kriminalitas sering terjadi di tempat tempat ajang maksiat salah satu diantaranya warung remang remang dan sejenisnya. Berdasarkan Perda No 2 tahun 2002 tanggal 18 Februari 2002 tentang, larangan prostitusi dan tunasusila di wilayah Kabupaten Bengkalis di Bab II Pasal 2 No 1 ayat (1), tentang larangan melakukan kegiatan prostitusi yang menyediakan wanita penghibur/pekerja seks komersil (PSK).

SuratBupati Bengkalis No 100/Tapem/850 tanggal 14 April 2011 tentang penegasan penertiban kegiatan prostitusi/psk dalam wilayah Kecamatan Mandau. Dalam surat UPIKA Mandau itu, disampaikan kepada para pemilik supaya usaha sifatnya bertentangan dengan Perda Kabupaten Bengkalis terhitung sejak tanggal 24 Mei 2011 sampai batas tenggang waktu tanggal 28 Mei 2011 ini.

Bila para pemilik usaha tidak menutup dan tidak mengindahkan surat ini maka pihaknya mengambil tindakan tegas. Yakni, melakukan penertiban dan mengambil tindakan paksa terhadap pemilik usaha yang melanggar ketentuan ketentuan yang tertuang didalam item surat.

Kedua, bila pemilik usaha tetap melakukan aktifitas usaha maka diberikan sanksi tegas berdasarkan Perda No 2 tahun 2002 pada Bab 5 tentang, ketentuan pidana Pasal 2,3 Ayat (2) yakni, peraturan daerah ini diancam dengan hukumankurungan selama lamanya 6 (Enam) bulan dan dapat di denda sebesar Rp 5 Juta. Masih menurut Amir, surat edaran prihal penutupan warung remang remang dan sejenisnya sudah di sampaikan dan disebarkan kepada pemilik usaha.

''Saat ini kita masih melihat sejauh mana kemauan dan keinginan para pemilik usaha dalam menjalankan Perda Kabupaten Bengkalis, Jika masih ada yang membandel dan tidak menghiraukan surat prihal penutupan warung remang remang dan sejenisnya maka ditindak tegas,'' tutupnya.

Mandau Berangkatkan 14 Bus

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Kontingen MTQ kecamatan Mandau direncanakan akan berangkat ke Pulau Bengkalis pada hari Jumat (27/5) mendatang. Sebanyak 39 kontingen ini akan berlaga di ajang MTQ ke XXXVI di Kabupaten Bengkalis. Wakil ketua kontingen Kecamatan Mandau, Bustaman Harahap memasang target juara.  

Hal ini diucapkannya seusai rapat persiapan keberangkatan kontingen di Gedung Batin Bertuah, Kantor Camat Mandau, Selasa (24/5) pada Tribun. Menurutnya semua persiapan sudah matang, hanya tinggal menunggu keberangkatan Jumat mendatang.

Keberangkatan kontingen dari Mandau termasuk diistimewakan, Camat menyediakan dua unit bus yang akan dikawal forider dari Polantas Bengkalis. Tak hanya itu, semua akomodasi dan konsumsi yang layak sudah dipersiapkan. Pihak official berharap para kontingen dapat fukos untuk mengikuti pergelaran MTQ itu.

''Semua harapan masyarakat, kontingen yang berlaga di Bengkalis dapat mengharumkan nama Mandau,'' ujar Bustaman.  

Tidak mau kalah dengan kontingen MTQ, camat Mandau, Rusli AMP ikut mempersiapkan peserta pawai meriahkan MTQ XXXVI, Sabtu mendatang di Bengkalis. Sekitar 350 warga Mandau diberangkatkan ke Bengkalis. Rombongan berasal dari jajaran pemerintahan Kecamatan Mandau dan masyarakat.

Pada Tribun, Rusli mengatakan, ajang tersebut juga akan dimeriahkan beberapa perlombaan, seperti pawai, lomba mobil hias, senam lansia dan Bazar. Tujuannya memberangkatkan 350 warga yakni untuk mengikuti acara tersebut. Beberapa elemen masyarakat yang mengikuti acara tahunan ini, seluruh pegawai kantor camat, pejabat Kelurahan, Desa beserta istri.

Selain itu Rusli juga memberangkatkan Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), pelajar peserta Marching Band, ibu-ibu PKK peserta Bazar serta masyarakat. Semuanya akan berangkat pada tanggal Jumat (27/5) dengan menggunakan 12 armada bus dan 15 mobil. Semua akomodasi ditanggung Kecamatan Mandau.

Dalam ajang tersebut, Rusli menargetkan juara satu untuk semua perlombaan. Menurutnya lawan terberat yang dihadapi Mandau yakni kecamatan Bantan.

''Semuanya sudah kita persiapkan dari jauh-jauh hari, kita tak mau tanggung-tanggung, Mandau harus menjadi yang terbaik karena kita adalah yang terbesar dan rata-rata penduduk Mandau mempunyai kreatifitas yang tinggi,'' ucapnya.

Sementara itu, Bendahara PKK Kecamatan Mandau, Fitri Hanita pada Tribun mengatakan, dalam lomba bazar nanti timnya akan memamerkan produk unggulan khas. Kelurahan Gajah Sakti berhasil memroduksi makanan olahan ikan. Produk yang menjadi unggulan yakni nuget ikan Patin.


Senin, 23 Mei 2011

Paspor Filateli Khusus PON XVIII Riau Segera Terbit

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - PT Pos Indonesia cabang Duri, akan menerbitkan paspor Filateli untuk mensukseskan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII yang akan digelar pada 2012 mendatang. Dalam waktu dekat Pos Indonesia cabang Pekanbaru akan mencetak ribuan paspor filateli yang berfungsi memudahkan atlet atau pengunjung untuk menuju suatu venus atau tempat tertentu di Provinsi Riau. Demikian ungkap Kepala Kantor PT Pos Indonesia cabang Duri, M Toni.

Lebih lanjut M Toni menjelaskan, pencetakan itu merupakan tanggung jawab Pos Indonesia sebagai konsekuensi dari kerjasama dengan pengurus besar PON. Pada filateli tersebut semua informasi disajikan secara lengkap, mulai dari tempat pelakanaan pertandingan, objek wisata dan lain sebagainya. ''Tujuannya agar orang yang datang ke Riau mudah menjangkaunya,''jelas Rizal.

Ditambahkannya, PT Pos Indonesia yang bertugas dalam bidang promosi akan menyebar paspor filateli tersebut secara gratis kepada ribuan orang yang diperkirakan terlibat pada pelaksanaan PON, baik atlit, offisial maupun pendukung atau peninjau serta lainnya.

''Kita akan sebarkan paspor ini secara gratis kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan PON, mulai dari atlit, official maupun pendukungnya ikut kebagian,'' jelasnya lagi.

Sertijab Kecamatan Mandau

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Setelah pelantikan pekan lalu di bengkalis oleh bupati, pejabat eselon III dan IV lakukan serah terima jabatan (sertijab) di kantor camat Mandau, Senin (23/5). Mutasi jabatan banyak terjadi pada posisi lurah. Sembilan kelurahan di kecamatan Mandau resmi memiliki pemimpin baru.

Acara yang diagendakan mulai pukul 8.00 pagi, harus mundur sekitar satu jam tanpa alasan jelas. Hadir dalam acara tersebut, seluruh jajaran unsur pimpinan kecamatan (Upika) dan pejabat eselon III dan IV yang melakukan serah terima jabatan.

Serah terima jabatan langsung dipimpin camat Mandau, Rusli AMP. Posisi yang diserah terimakan yakni, Lurah, UPT Dinas Pasar, UPT Dinas Perindag, UPT Dinas Pendidikan, UPT Dinas Sosial, UPT Dinas Koperasi. Rusli mengatakan, untuk bisa mewujudkan kecamatan Mandau ini menjadi kota transit, harus mendapat dukungan seluruh elemen masyarakat.

Pembangunan kemajuan Mandau bisa dimulai dari lingkup yang paling kecil. Dalam pidatonya, ia mencontohkan, dengan jumlah penduduk yang besar, Mandau bisa membangun dari masyarakat dari tingkat terkecil.

"Jika setiap masyarakat merelakan hartanya seribu per hari, maka dalam setahun dapat terkumpul semiliar lebih, dari dana yang terkumpul tersebut dapat merencanakan program apapun," ucapnya.

Kegiatan-kegiatan masyarakat dapat digerakkan dengan dana tersebut. Tak perlu terpaku menunggu pencairan dana APBD. Ia melanjutkan, bahkan bila ada jalan rusak yang perlu segera diperbaiki, tak perlu lama menunggu pencairan anggaran daerah.

Selain itu, Rusli juga berpesan pada lurah-lurah baru, program penghijauan di kecamatan Mandau bukan sekedar banyak tanaman, melainkan semua bisa berjalan teratur. Baik pemerintahan, kebersihan, tatakota dan lain sebagainya.

Hal itu diiyakan lurah baru Duri Timur, Riki Rahardi dengan menjalankan apa yang diamanatkan camat Mandau. Pihaknya akan menjalankan program penghijauan di kelurahan yang ia pimpin. Selain itu untuk menjaga keindahan kelurahan Duri Timur, ia akan galakkan kebersihan.

Menurutnya semua program itu tak akan berjalan lancar bila tanpa ada kebersamaan. Dalam waktu dekat yang bersangkutan mengaku akan mendekatkan diri pada tokoh-tokoh masyarakat yang ada di Duri Timur. "Bila kebersamaan itu sudah tumbuh, semua bisa dijalankan sesuai rencana," ujarnya.

Berikut penerima jabatan

UPT Dinas Pasar             : Nizamudin
UPT Dinas Pendidikan     : M Rasyid
UPT Dinas Perindag        : Tengku Farida
UPT Dinas Sosial            : Tengku Nurhasanah
UPT Koperasi                 : Yuni Darma
Lurah Air Jamban            : Zulfikar Yazid
Lurah Babussalam            : Dadang Mustari
Lurah Batang Serosa        : Daswan
Lurah Pematang Pudu        : Darus
Lurah Gajah Sakti            : Ilhamri HSB
Lurah Duri Timur               : Riki Rahardi
Lurah Balik Alam               : Tasarjon
Lurah Duri Barat                : Suyatno
Lurah Talang Mandi            : Halasmi Yulizar 

Penggusuran PKL Tak Jelas Kelanjutannya

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN -
Tak seperti biasanya, Kepala Satpol PP Kecamatan Mandau, H Amiruddin biasanya ramah dan dekat dengan wartawan. Tak hanya bertegur sapa, Amir bahkan kerap bercanda gurau dengan rekan wartawan. Namun belakangan jadi susah ditemui. Setelah rencana penggusuran PKL di sekitar pasar Mandau Raya beberapa kali diundur tak jelas.

Saat beberapa wartawan mencoba konfirmasikan hal ini padanya. Ia malah kabur meninggalkan wartawan dengan alasan ada urusan yang harus dikerjakan, Senin (23/5). Tepat seminggu rencana penggusuran itu diundur. Semula, Amir merasa optimis tugasnya sebagai pengawal Perda tentang pedagang kaki lima di kecamatan Mandau, akan sukses.

Makanya, tanpa pikir panjang, pada tanggal 9 Mei lalu, surat edaran berisi larangan berjualan di jalan Sudirman, sekitar pasar Mandau Raya, ia bagikan pada PKL. Surat edaran tersebut ditandatangani camat Mandau, Rusli AMP, Kapolsek, Kompol Hariwiyawan dan Komandan Koramil Mandau Y Mendrofa. Isi surat edaran bernada tegas dan berselimut ancaman.

Berikut isi surat edaran tersebut, dalam upaya meningkatkan dan menciptakan kebersihan dan keindahan kota Duri serta kenyamanan bagi pengguna jalan yang melintasi Kota Duri dapat disampaikan kepada saudara, agar saudara dapat mematuhi dan mentaati ketentuan yang diatur UPIKA yaitu, dilarang berjualan diatas trotoar dalam bentuk apa pun jenis dagangannya, dilarang mengembangkan payung dan sejenisnya di atas trotoar, dilarang berjualan atau meletakkan dagangan di tempat yang telah dilarang dari jam 07:00 Wib-jam17:00 Wib Sore, surat edaran ini disampaikan kepada saudara agar dapat saudara mengindahkan dan melaksanakannya dengan penuh kesadaran dan bila saudara tidak mengindahkan surat ini, maka petugas atau Tim penertiban akan melakukan tindakan tegas terhadap siapa pun yang melanggar ketentuan yang telah ditentukan dan tertuang dalam surat ini.

"Kita beri waktu lima hari untuk sosialisasi tentang penertiban pedagang kaki lima ini. pekan depan baru kita tertibkan," katanya kala itu.

Pada saat selebaran dibagikan, ia merasa PKL menerimanya kooperatif. Kala itu ia berharap jadwal eksekusi tak akan mendapat hambatan. Amiruddin cukup yakin dan bersemangat kala itu. Karena terkendala libur nasional dan berbarengan dengan pengumuman UN SMA sederajat, kepada media, dia mengatakan kalau penggusuran diundur hari Rabu tanggal 18 Mei.

Dugaan Amir ternyata meleset. Pedagang kaki lima yang bakal digusur segera bersatu membuat Aliansi Masyarakat Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Mandau. Dari hasil pertemuannya, didapat kesimpulan menolak dilakukan penggusuran. Surat penolakan tersebut dilayangkan tanggal 14 Mei pada unsur pimpinan kecamatan (Upika).

Isi surat tersebut, Pedagang tidak dapat menyetujui apa pun jenis atau cara penertiban yang dilakukan oleh pihak Kecamatan Mandau. Penolakan kami atas usaha penertiban yang dilakukan oleh pihak kecamatan punya alasan kuat. Tanah pelebaran jalan jenderal sudirman yang diambil pemda Bengkalis masih tanah milik kami yang belum diganti rugi. Lantaran belum diganti rugi sebagaimana diatur dalam Keppres No. 55 tahun 1993 tentang, pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan umum untuk kepentingan umum, maka tanah yang terpakai untuk pelebaran jalan jenderal sudirman dengan sendirinya masih sepenuhnya hak kami. Begitulah isi surat Aliansi Masyarakat yang ditandatangani oleh Masri Jamaan dan Warlis Anwar itu.

Hingga kini belum ada tanggapan atas surat penolakan tersebut. Pihak Upika tutup mulut dan tak bisa beri keterangan apapun pada media. PKL bersikeras, keputusan Upika tak dapat dibenarkan, karena kepemilikan tanah yang digunakan untuk pelebaran jalan Sudirman masih sah milik warga.

Minggu, 22 Mei 2011

Cuaca Buruk Picu Lonjakan Harga Ikan

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Semakin memburuknya cuaca laut terutama diselat Malaka membuat para nelayan tidak berani turun melaut dan berimbas dengan minimnya pasokan ikan laut khususnya untuk kota Duri dan sekitarnya. Warga yang biasanya mengkonsumsi ikan laut segar kini harus mengurungkan niatnya mencicipi daging ikan segar.

Tidak hanya konsumen rumahtangga, pengusaha rumahmakan dan restoran pun harus memutar otak guna tetap menjual dagangannya tanpa harus menaikkan harga. Hal tersebut diucapkan seorang pengusaha kantin dikota Duri, Imam (36), Minggu (22/5). Menghadapi kenaikan tersebut, dia terpaksa mensiasati ukuran potongan ikan laut. Hal itu demi menjaga harga dan langganannya supaya tak beralih meninggalkan ikan laut.

''Dalam beberapa hari ini memang harga ikan laut naik hingga Rp2 ribu, kalau kita ganti menu ikannya dengan ikan sungai pastinya pelanggan akan lari,'' Ujarnya.

Kenaikan harga ikan laut segar dikeluhkan sangat memengaruhi pendapatannya dari penggemar ikan laut. Ia terpaksa harus merogoh kocek dalam-dalam untuk memanjakan lidah penggemar ikan laut.  Belum lagi, ikan yang ia beli biasanya tak lagi segar, karena telah disimpan lama di lemari es. Tak hanya itu, kepada Tribun, ia mengaku kerap mendapati ikan yang dibeli telah diawetkan terlebih dahulu. Hal ini tentunya dapat merusak citarasa masakan.

Kelangkaan ikan laut segar sangat nampak di beberapa pasar tradisional di Kecamatan Mandau. Pada pukul 9.00, beberapa los penjual ikan laut segar tampak lengang, tak seperti biasanya. Tak banyak transaksi yang terjadi di los ikan laut segar. Menurut keterangan beberapa pedagang ikan segar di Pasar Mandau Raya, kenaikan harga ikan laut segar juga memperngaruhi harga ikan air tawar.

Kelangkaan dan kenaikan harga tersebut menyebabkan harga ikan air tawar ikut melonjak hingga Rp 3 ribu. Pedagang ikan, Marbun mencontohkan, harga ikan Nila yang biasanya dibandrol Rp 16 ribu per kilo, kini menjadi Rp 18 ribu per kilo. Menurutnya, meski kenaikan ini terjadi belakangan, namun tak mengurangi permintaan. "Kenaikan tersebut tak mempengaruhi permintaan," tutupnya.

UPZ Ajarkan Pendidikan Seks Dini

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Mengingat meningkatnya jumlah sebaran penyakit kelamin di kalangan masyarakat, UPZ Ibadurrahman mencoba berikan pencegahan. Kegiatan yang dilakukan yakni berupa memberikan sosialisasi bahaya penyebaran penyakit tersebut. Bekerjasama dengan instansi yang kompeten menangani penyakit masyarakat tersebut, UPZ gelar seminar sehari tentang kesehatan reproduksi remaja.

Ketua panitia acara, dr Yelfi mengatakan, hal ini dilakukan sebagai langkah preventif memotong penyebaran penyakit kelamin berbahaya. Kegiatan seperti ini merupakan kegiatan tahun UPZ, namun tema yang diangkat berbeda. Untuk tahun ini dirasa penting gelar seminar kesehatan reproduksi, karena temuan penyakin kelamin di masyarakat semakin menghawatirkan.

Selain itu UPZ Ibadurrahman juga kampanyekan jauhi narkoba dan freeseks pada acara seminar itu, Minggu (22/5). Acara yang diikuti peserta penerima beasiswa pendidikan tingkat SMA sederajat digelar di aula SD 02 Pokok Jengkol, Mandau, Bengkalis. Seminar yang bertajuk 'Seminar Kesehatan Reproduksi Remaja' ini diikuti sekitar 425 pelajar SMA sederajat.

bertindak sebagai pembicara, dr Rika dari Puskesmas Mandau dan dr Benni dari RSUD Mandau. Keduanya menyampaikan betapa pentingnya menjaga kesehatan reproduksi sejak remaja. Berbagai penyakit berbahaya kelamin bisa ditularkan melalui perilaku seks bebas.

dr Rika mengimbau peserta seminar untuk dapat menjaga kesehatan alat reproduksi dengan tak melakukan hubungan seks sebelum nikah. "Virus dapat mudah menjangkiti kita bila tak dapat menjaga perilaku dengan benar," ucapnya.

Dalam sesi tanya jawab, peserta tak hanya menannyakan bahaya sebaran penyakit kelamin, namun juga hal-hal yang peserta baru alami dalam hidup. Seorang peserta perempuan yang baru beranjak remaja menannyakan apa itu keputihan, dan bagaimana cara menanganinya. dr Rika menjelaskan secara gamblang apa itu keputihan dan bagaimana penanganannya dalam seminar tersebut.

dr Yelfi menambahkan, acara ini merupakan kesempatan langka bagi anak yang baru beranjak remaja untuk mengetahui lebih dalam bagaimana alat reproduksi. Kepada Tribun yang bersangkutan mengharap, tahun depan dapat menyelenggarakan acara yang sama.


Laura: Selain Merapihkan, juga Trendi

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Tak ada yang aneh penampilan Laura Andika (24) bila dilihat dari jauh. Namun bila ia berbicara, ada yang berwarna menempel pada giginya. Selain berwarna-warni nampak pula kawat melilit pada giginya. Itulah kawat gigi (behel) yang belakangan menjadi tren anak muda.

Perempuan yang berprofesi sebagai bidan ini memang telah setahun mengenakan kawat gigi. Awalnya, ia memasang kawat gigi untuk merapihkan penampilan mulut supaya lebih maksimal. Ternyata belakangan, ia merasa, penampilannya semakin 'oke' dengan hiasan kawat gigi pada mulutnya.

"Selain bisa merapihkan gigi, saya juga merasa lebih percaya diri menggunakannya," ucapnya pada Tribun, Sabtu (21/5).

Apa yang ia lakukan, yakni untuk mengikuti perkembangan mode. Karet yang melekat pada kawat gigi pun bervariasi pilihan warna. Bisa disesuaikan dengan kebutuhan warna pakaian yang dikenakan.

Kepada Tribun, ia mengaku membutuhkan waktu lumayan lama untuk adaptasi dengan kawat yang melekat di mulut. Mula-mula terasa sakit dan tersiksa, selain itu ia hanya makan bubur selama semiggu. Bila ingin makan daging, terpaksa harus diblender terlebih dahulu.

Selain itu, ia pernah mengalami peristiwa menarik, yakni diingetin pacar, saat ada makanan yang nyangkut di kawat giginya. Setelah itu, suka nahan ketawa bila makan di tempat umum dan jadi tak bebas buka mulut. "Inilah perjuangan untuk tampil menarik," lanjutnya.

Setelah setahun kawat tersebut melekat di giginya, ia merasa ada perubahan drastis pada kondisi giginya. Kawat yang melekat pada giginya sudah bisa untuk dilepas, namun hal itu tak lekas dilakukannya. Ia mengaku, sudah nyaman dengan lilitan kawat pada giginya.

drg Fitri Wardani membenarkan bila fungsi utama pemasangan kawat gigi beralih untuk kepentingan tren. Dokter gigi yang berkantor di RSUD Mandau ini mengatkan, fungsi awal pemasangan kawat gigi yakni untuk merapihkan bentuk gigi.

Bahaya akan ditimbulkan bila pemasangan kawat gigi bukan dilakukan ahlinya. "Karena ingin berpenampilan menarik, akhirnya pasang kawat gigi di tempat yang bukan bidangnya," ucapnya.

Ia mengimbau masyarakat yang hendak memasang kawat gigi, hendaknya seksama mencari dokter gigi spesialis orthodonti. Tidak pada sembarang dokter gigi, apalagi hanya pada ahli gigi. Ia menjelaskan, ada beberapa tahap yang harus dilalui kala akan memasang kawat gigi.

Yang pertama, harus melalui pemerikasaan klinis. Yakni untuk memeriksa, apakah ada gigi yang perlu dicabut, atau ditambal. Setelah itu melalui tahapan foto untuk mengukur kebutuhan ruang pada mulut. Lalu cetak model mulut dan terakhir, membuat rencana perawatan.

Jumat, 20 Mei 2011

Pemerintah Pusat Kucurkan Rp 43 Miliar Untuk Perbaikan Jalan

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian


DURI, TRIBUN - Pemerintah pusat, kucurkan dana Rp 43 miliar untuk perbaiki Jalan Raya Mandau - Pinggir.  Jalan nasional di Kabupaten Bengkalis ini mengalami kerusakan yang cukup parah. Untuk memperlancar mobilitas perekonomian Riau, dari Dumai ke Pekanbaru atau sebaliknya, pemerintah kucurkan APBN untuk proyek ini yang angkanya tak sedikit.


Kepala Dinas Binamarga dan Pengairan (BMP) Kabupaten Bengkalis, Muh Amin, pada wartawan mengatakan, program pemerintah pusat memperbaiki kerusakan jalan diharapkan segera dilaksanakan. Pemerintah mengaku sering menerima sorotan dari pelbagai kalangan dengan kerap terjadinya laka lantas di jalur Mandau - Pinggir. Perbaikan ini tentunya untuk membuat pengguna jalan merasa aman dan nyaman melalui jalur ini.


"Pekerjaan perbaikan jalan tersebut dilaksanakan oleh pemerintah pusat melalui Satker Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional di Pekanbaru,'' ujar Amin beberapa hari yang lalu.


Secara detail Amin mengaku tidak hafal berapa panjang jalan nasional yang akan dilakukan perbaikan tersebut. Namun, yang pasti kerusakan di beberapa titik dengan kondisi cukup parah akan diperbaiki. Misalnya di titik perbatasan dengan Siak, kemudian perbatasan Duri-Dumai, dan ada beberapa spot lainnya yang memang perlu diperbaiki.


Saat ditanya apakah perbaikan dimaksud hanya sekadar pemeliharaan atau perbaikan ringan atau perbaikan secara menyeluruh, Amin mengatakan untuk pemeliharaan memang ada kegiatannya tersendiri. Sementara yang dimaksud dengan perbaikan ini adalah benar-benar membetulkan kondisi jalan yang rusak mulai dari awal.


''Jalan-jalan yang rusak seperti berlubang, atau beralur (naik turun/red) itu dibongkar dan dicor ulang. Hanya itu tadi berapa panjang jalan yang diperbaiki ini saya belum tahu pasti,'' kata Amin.


Pemkab Bengkalis, sambung Amin, berharap proyek perbaikan jalan nasional ini benar-benar terlaksana dengan baik dan berjalan lancar sehingga bisa secepatnya selesai. Diakui kerusakan jalan yang sudah cukup parah itu membuat para pengguna jalan harus ekstra hati-hati agar kendaraan mereka tidak mengalami kerusakan.

Disamping itu, guna menghindari terjadinya kecelakaan.

Lensa Kontak Solusi Pengganti Kacamata

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Bila beberapa orang meragukan efektifitas lensa kontak untuk membantu penglihatan, perlu untuk dicoba. Dokter spesialis mata RSUD Mandau, Andri L mengatakan, lensa kontak bukan hanya untuk mempercantik penampilan. Justru lebih dianjurkan bagi masyrakat yang tingkat kerabunan tinggi. Menurutnya menggunakan lensa kontak lebih praktis dan efektif.

Kepada Tribun, ia mengatakan, bila dibanding menggunakan kacamata tebal, menggunakan lensa kontak bisa lebih membantu. Hal ini dimaksudkan, bila menggunakan kacamata dalam melakukan aktifitas, akan mengalami kekhawatir kacamata terjatuh. "Pergerakkan tak se-leluasa bila menggunakan lensa kontak," ujarnya, Jumat (20/5).

Manajer Optic Mandiri & Softlens Center, Budiman mengatakan, belum lagi ukuran lensa kacamata bagi penderita kerabunan tinggi cukup tebal. Hal ini tentu sangat mengganggu aktifitas kerja dan aktifitas sehari-hari. Kemudahan menggunakan lensa kontak, mobilitas penggunanya tak terganggu.

Namun dr Andri berpesan, ada yang perlu diperhatikan bila hendak menggunakan lensa kontak. Sebelum menggunakannya, sebaiknya memeriksakan kesehatan mata ke dokter mata. Bila asal-asalan dikhawatirkan bisa menyebabkan iritasi pada mata. Bila terjadi iritasi, mata akan terasa perih dan memerah. Selain itu, akan lama mengeluarkan air mata.

Budi menambahkan, lensa kontak lebih dianjurkan bagi pekerja kantoran. Karena bila pekerja lapangan, akan banyak terkena debu yang dapat mengganggu kinerja lensa kontak. Debu dapat menyebabkan iritasi juga pada mata. Namun pekerja kantoran, juga harus tetap menjaga kelembaban mata. Karena di dalam ruangan ber-ac, akan menyebabkan mata kering.

Tak menutup kemungkinan, pekerja lapangan juga bisa memanfaatkannya lensa kontak. Supaya lebih terlindung dari debu, sebaiknya tetap menggunakan kacamata untuk mata normal. "Lensa kontak dengan tingkat kerabunan tinggi akan terlindung dari debu, bila kita gunakan kacamata normal," lanjutnya.

dr Andri juga menganjurkan untuk selalu merawat dan membersihkan lensa kontak setiap sebelum atau setelah digunakan. Lensa kontak yang terbuat dari bahan silikon menurutnya cukup rentan kotor, maka dari itu harus rajin membersihkannya. Bila lensa kontak tersebut kotor, akan menyebabkan iritasi yang nantinya dapat menyebabkan infeksi pada mata.

Pada Tribun, Budi menerangkan bagaimana cara perawatan lensa kontak dengan benar. Mula-mula sebelum digunakan, sebaiknya lensa kontak di cuci dengan cairan khusus. Lensa kontak minimal digunakan selama lima jam. Setelah dilepas, lensa kontak langsung dicuci lagi dan direndam setelahnya dengan cairan yang sama sebelum digunakan kembali.

Bila hendak mandi atau tidur, sebaiknya lensa kontak tersebut dilepas. Budi mengatakan, bila pertama kali menggunakan akan terasa perih dan banyak mengeluarkan air mata. Namun lama kelamaan akan terbiasa dan tak alami hal tersebut. Di toko yang ia kelola menyediakan lensa kontak dari mulai (-) 1/2 hingga (-) 25. Dengan variasi harga yang bersaing, dari mulai Rp 80 ribu hingga Rp 300 ribu.

Selain menjual lensa kontak untuk keperluan kebutuhan, ia juga menyediakan bagi masyarakat yang membutuhkan untuk mempercantik diri dengan variasi warna yang beragam. dr Andri mengingatkan juga, pemakaian lensa konta tersebut memiliki masa kadaluarsa. "Masa kadaluarsa lensa kontak tergantung kualitas merek, antara enam bulan hingga setahun," tutupnya.

--------------
sidebar

Riza (20) merasa lebih percaya diri bila menggunakan lensa kontak saat bepergian. Pengguna lensa kontak saat ditemui di Optic Mandiri ini mengatakan, telah tiga tahun mengenakannya. Kepada Tribun, ia mengaku, hanya berkepentingan untuk mempercantik diri. "Senang menjadi pusat perhatian di sekolah," ucapnya, Jumat (20/5).

Awalnya hanya ikut-ikutan teman, ternyata bisa membangkitkan rasa percayaan diri. Maka dari itu, hingga kini, ia selalu mengenakan lensa kontak bila hendak bepergian. Warna favoritnya yakni abu-abu dan coklat. Ia tak suka mengenakan lensa kontak yang berwarna mencolok. "Bila gunakan yang berwarna terang malah terlihat norak," lanjutnya.

Warga Gayabaru ini mengaku selalu merasa perih bila menggunakan lensa kontaknya terlalu lama. Meski ia mengaku telah mengikuti apa anjuran pemakaian. Maksimal pemakaian lensa kontaknya hanya empat jam.


Kamis, 19 Mei 2011

Terminal Bayangan Sebabkan Macet

Para supir angkutan kota kerap ngetem di jalan sudirman sekitar pasar Mandau Raya menunggu penumpang. Kebiasaan ini kerap menyebabkan pengguna jalan kesal dengan memencet klakson karena kemacetan yang disebabkan para supir angkutan kota, Kamis (19/5). Sementara keberadaan terminal angkutan kota di jalan Pertanian, teronggok tak digunakan. TRIBUN/CR12

Tak Menyangka Dapat Nilai Tertinggi

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Pria berpawakan tinggi besar, Andreas David Siagian tak pernah menyangka bila akan mendapat nilai tertinggi pada UN SMA se-Kabupaten Bengkalis. Nilai rata-rata hasil UN tahun ini sebesar 9,20 dari enam mata pelajaran. Siswa SMA Cendana ini mengaku persiapan menghadapi UN tak jau beda dengan rekan-rekannya.

Dari enam mata pelajaran yang diujikan, nilai yang diperolehnya di atas rata-rata sekolah. "Tak sia-sia belajar serius sebelum menghadapi UN, selain itu, di sekolah pun banyak digembleng dengan ujian latihan," ucapnya pada Tribun melalui sambungan telepon. 

Saat ini ia hendak mempersiapkan diri menghadapi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di Bandung, Jabar. Pria yang gemar main basket ini bercita-cita mengikuti jejak ayahnya. Ia ingin menjadi ahli kimia.

Pada nilai UN yang dihadapi beberapa minggu lalu, ia berhasil mencapai hasil maksimal. Bersama 34 rekannya di SMA Cendana, ia berhasil memeroleh nilai 10. Sementara bila dijumlahkan keenam mata pelajaran yang ia tempuh, mendapat nilai 57,20. Maka bila dirata-ratakan nilainya 9,20.

Ibu kandung, Riris mengaku tak menyangka bila anaknya bisa mendapat nilai yang mendekati maksimal. Menurut keterangannya, keseharian Andreas tak menunjukkan layaknya anak yang tekun. Melainkan sama seperti anak usia sebayanya.

"Masih senang bermain, olahraga, dan sesekali ngeband," ucapnya.

Memang sebelum menghadapi UN, ia diikutkan les tambahan. Selain itu, Riris kerap melihat anaknya belajar kelompok dengan teman kelas di rumahnya. Selebihnya mengikuti banyak kegiatan di sekolah.

Riris mengatakan, sesekali anaknya juga suka keluyuran dengan teman-temanya hingga pulang larut. Ia hanya berpesan pada anaknya, aktifitas tersebut jangan sampai mengganggu kegiatan sekolah.

Meski saat ini ia sudah dipastikan keterima kuliah di jurusan kimia, Fakultas MIPA, UGM melalui jalur Penelusuran Bibit Unggul Daerah (PBUD) namun masih dipertimbangkannya. Ia masih bertekad masuk jurusan Teknik Kimia, UGM melalui jalur SNMPTN.
------------------------------------

sidebar

SMA Cendana pada tahun ini berhasil mempertahankan budaya lulus seratus persen. Justru tahun ini, melalui siswa jurusan IPA, Andreas David Siagian, SMA Cendana mendapat peringkat teratas hasi UN. Wakasiswa, Al Bukhori mengatakan, tahun ini ada peningkatan nilai UN bila dibanding tahun lalu.

Tahun lalu Nilai tertinggi yang dicapai Sandy Faisal hanya 55,60 bisa dipatahkan Andreas dengan capaian 57,20. Dalam menghadapi UN tahun ini, ia mengaku tak jauh beda dengan sekolah-sekolah lain. Hanya saja, tahun ini SMA Cendana mengundang guru besar FKIP UR untuk memberikan motivasi kepercayaan diri.

"Persiapan kita hanyalah, melakukan try out dan bimbel setiap senin hingga kamis serta pemberian motivasi oleh Prof DR Firdaus LN beserta guru-guru," ucapnya.

Pada tahun ini, ada 37 peserta didik SMA Cendana yang mendapat nilai sempurna (10) dalam UN. Nilai sempurna tersebut banyak diperoleh dari Mapel kimia, yakni 35 peserta didik. Sedangkan sisanya, pada Mapel Matematikan dan Bahasa Inggris.

Untuk klasifikasi seluruh mapel yang diujikan dalam UN, mendapat nilai A. Baik jurusan IPS maupun IPA. Data sementara yang diperoleh Bukhori, peserta didiknya banyak yang lulus pada SNMPTN jalur undangan. Perguruan Tinggi negeri yang diikutinya merupakan PTN terkemuka di Indonesia. Yakni, dua siswa diteriman di UI, enam siswa diterima di UGM, 23 siswa diterima di ITB, tiga siswa di UR, serta dua siswa lainnya masing-masing diterima di Undip dan Unsri.  

Rabu, 18 Mei 2011

Permasahan Sosial Di Duri Kian Memprihatinkan

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Staf ahli UPTD Kesejahteraan Sosial Mandau, Dadang Mustari mencermati persoalan sosial di Mandau kian meningkat. Tahun demi tahun dari pantauannya persoalan ini terus meningkatkan seiring dengan perkembangan kota. "Duri ini memiliki pesona bagi orang luar. Mereka datang ke sini untuk mencari lapangan pekerjaan atau membuka usaha. Yang terakhir untuk meminta belas kasihan dari orang lain seperti dengan mengemis dan meminta-minta di jalanan,"ujarnya pada Tribun beberapa hari lalu.

Meningkatnya persoalan sosial di Duri tiap tahun, menurutnya, akibat persoalan lama belum ada solusi, ditambah persoalan baru. Seperti halnya penanganan gelandangan dan Pengemis (Gepeng). Mulanya hanya beberapa orang, kini sudah mencapai puluhan. Mereka berkeliaran di kawasan kota dan mangkal ditempat strategis.

"Dari Gepeng kemudian muncul peminta-minta mendatangi rumah warga. Dengan berbagai kedok mulai dari membangun mesjid hingga kedok lain. Karena dengan cara ini dapat menghasilkan uang dalam jumlah banyak," ucap Dadang.

Persoalan Pekerja Seks Komersial (PSK) baik dipinggiran jalan maupun dilokalisasi, tidak pernah tuntas. Meski terus dirazia dan yang tertangkap langsung. Namun hanya berganti wajah baru, dan wajah lama menghilang. Setelah dilepas, mereka kembali lagi menjajakan tubuhnya.

Demikian juga dengan kelompok anak punk, mulanya hanya beberapa orang dan sering mangkal di perempatan. Kemudian jumlahnya kian bertambah banyak. Jika persoalan ini, tidak diatasi akan menjadi 'bola salju' bagi Pemkab Bengkalis. "Ada pengemis, anak punk, pengamen dan sebagainya petanda daerah ini berkembang pesat. Namun potensi daerah masih banyak yang belum terangkat dan digali," lanjutnya.

Ia mengaku tak bisa berbuat banyak mengatasi permasalahan sosial ini. Yang menjadi kendala utama yakni, tenaga, dana serta fasilitas untuk mengatasinya. Langkah dilakukannya hanya sebatas pendataan dilapangan dan penyuluhan.

"Permasalahan sosial ini bila didiamkan akan semakin banyak menimbulkan permasalahan baru," kata Dadang.

Dari kegiatan prostitusi, dapat menimbulkan penyakit kelamin yang sangat berbahaya. Bulan ini, RSUD mencatat sekitar 60 orang dinyatakan positif mengidap HIV AIDS. Selain itu kegiatan yang dilakukan gepeng dan anak-anak jalanan dapat mengganggu kenyamanan dan ketertiban umum di jalan.

Kepada Tribun, Kepala Sat Pol PP kecamatan Mandau, H Amirudin mengatakan, masalah ini memang sangat kompleks. Ia mencontohkan, bila melakukan razia PSK, setelah didata, lalu hendak ia serahkan kemana lagi? Maka dari itu, ia terpaksa melepaskan para PSK tersebut.

"Sama halnya gepeng dan anak jalanan, bila kita tampung di kantor camat, maka kita berkewajiban memberi makan, maka dari itu, kita hanya bisa mendata lalu melepaskannya," ujarnya.

Kepada Tribun, Ia mengatkan dapat memberikan solusi permasalahan sosial ini. Langkah yang bisa ditempuh pemkab Bengkalis yakni membuatkan panti sosial untuk menampung PSK, gepeng dan anak jalanan. Penanganannya di bawah tanggungjawab dinas sosial.

Lanjutkan Program Pembagian Raskin

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Hari kedua menduduki jabatan baru, lurah Air Jamban, Mandau, Bengkalis, Zulfikar Yazid disibukkan melakukan pembenahan di intern jajarannya. Belum banyak rencana pembangunan daerah yang akan dikerjakan. "Sementara ini kita lanjutkan saja program lurah sebelumnya," ucapnya pada Tribun, Rabu (18/5).

Mantan Sekertaris Lurah ini menambahkan, dalam waktu dekat hanya membagikan Raskin bagi warga yang membutuhkan. Pembagian Raskin ini merupakan kelanjutan dari program lurah sebelumnya yang belum tuntas dalam penyerahannya.

Dari sekitar 22 RW yang ada di kelurahan Air Jamban, terdata sekitar 10 ribu kepala keluarga. Dari angka tersebut, Zulfikar mencatan ada sekitar 430 keluarga yang patut mendapat bantuan raskin. Dalam penyerahan bantuan tersebut, Zulfikar mengaku belum menggunakan skema antar.

Kepada Tribun, ia mengatakan, raskin masih diambil ke kelurahan dengan menunjukkan bukti surat tak mampu. Dalam pengambilannya tak ada pungutan sedikit pun. "Dalam empat bulan ini kami menerima 25 ton 800 kg raskin yang harus dibagikan," lanjutnya.

Selain pembagian raskin, Zulfikar mengaku masih mempunyai pekerjaan rumah yang cukup banyak. Yakni, mengaktifkan lagi kegiatan ibu-ibu PKK yang sudah cukup lama tak bergaung. Ia akan mengkoordinasikan dengan masyarakat untuk kembali mengaktifkannya.

Peran aktif organisasi kepemudaan di kelurahan Air Jamban pun kurang ikut berkontribusi dalam melancarkan pembangunan. Maka, ia mengaku akan lebih merangkul kepemudaan supaya turut aktif dalam segala kegiatan pembangunan.  

Jalan Karang Rejo Desa Balai Makam Seperti Gelombang

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Jalan karang rejo menuju kawasan RW 9, RT 13 sebelah kiri jalan lintas Duri-Dumai, Kulim km 3,5, Desa Balai Makam mengalami kerusakan cukup parah. Jalan aspal manual sepanjang 2 kilo meter yang dibangun Pemkab Bengkalis beberapa tahun silam kini sudah terkelupas dan bergelombang.

Selain itu, pengerasan jalan sepanjang 1 kilometer juga dibangun dari bantuan Pemkab Bengkalis 2 tahun silam telah berlubang. Sehingga, jalan menuju pemukiman masyarakat karang rejo itu sangat sulit untuk dilalui oleh kenderaan roda dua maupun roda empat.

Warga RT 13, Rohimin (40) saat ditemui wartawan Rabu (18/5) mengatakan, kerusakan jalan karang rejo menuju pemukiman masyarakat sudah cukup lama. Sejak pertama kali Ia dan keluarga tinggal dan menetap di kawasan RW 9 tahun 2008, jalan ini sudah rusak. Kini kerusakan badan jalan tambah parah.

Menurutnya, kerusakan badan jalan seperti aspal terkelupas dan berlubang sepanjang 2 kilometer dari pertama masuk hingga ujung aspal. Begitu juga dengan pengerasan jalan sambungan dari aspal manual sepanjang 1 kilometer sudah berlubang dan bila musim hujan tiba lubang jalan berkuah, jelasnya.

Dikatakannya, karena kerusakan jalan yang sangat parah. Masyarakat kesulitan mengenderai kenderaan saat melintas jalan tersebut. Bila tak hati-hati rawan terjadi laka lantas. ''bisa dirasakan sendiri Pak saat melintasi jalan barusan, sangat sulit dilalui,'' ucapnya.

Sudah sewajarnya Pemerintah terutama Pemkab Bengkalis memperhatikan pembangunan jalan karang rejo. Apalagi, jalan tersebut merupakan akses utama menuju pemukiman masyarakat. ''Memang, jalan lain menuju kawasan RW 13, RT 9 masih ada, tetapi harus melintasi kawasan yang lumayan jauh,'' tambahnya.

Selasa, 17 Mei 2011

PSMTI Duri Himpun Sembako Untuk Sinaboi

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN -  Musibah kebakaran di Sinaboi, Rokan Hilir yang menghanguskan ratusan rumah warga berikut sejumlah kantor pemerintahan di Kecamatan Sinaboi, Kabupaten Rokan Hilir, Rabu lalu, mendapatkan perhatian serius dari Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kota Duri. Untuk meringankan beban para korban tersebut PSMTI Kota Duri tengah menghimpun bantuan sembako dan uang tunai. Penggalangan bantuan tersebut merupakan aksi kepedulian marga Tionghoa dan masyarakat Duri pada umumnya.

''Bagi yang ingin menyumbang sembako, pakaian bekas atau uang bisa disalurkan melalui Posko Bantuan Sinaboi di Jalan Sejahtera, samping Dumai Optical. Saat ini bantuan sembako yang sudah cukup lumayan. Namun ini sifatnya hanya sementara,'' ujar Penasehat PSMTI Kota Duri, Ejon Jeronimus didampingi Adi Gunawan, Hendra dan sejumlah pengurus lainnya kepada Tribun, Selasa (17/5).

Adapun bantuan sembako yang sudah dikumpulkan di posko berupa, 108 karung beras, 174 karton Mie Instan, 130 karton minuman mineral, 10 kardus biscuit, dan 10 kardus susu. Sedangkan untuk bantuan uang tunai, teknis penyerahannya ke korban kebakaran melalui pengurus PSMTI Propinsi Riau. Di mana seluruh bantuan uang dari cabang PSMTI di kabupaten dan kota, terlebih dahulu di himpun di Pekanbaru. Setelah nanti memadai, langsung diserahkan secara serentak ke korban kebakaran.

"Sementara itu untuk sembako dan pakaian bekas bisa langsung diantar oleh pihak-pihak yang membuka posko. Bantuan ini secepatnya akan kita distribusikan. Sebab para korban kebakaran yang kebanyakan mengungsi di klenteng, membutuhkan makanan dan minuman serta pakaian layak pakai,'' ucapnya.
 
Kesedihan warga Tionghoa Duri, juga semakin mendalam begitu mengetahui tiga klenteng ikut terbakar dalam peristiwa yang menakutkan itu. Bahkan seorang anak berusia belasan bulan tewas dalam kobaran api. Sinaboi merupakan daerah tua yang telah lama didiami warga Tionghoa. Jadi rumah-rumah yang terbakar itu bangunan lama berusia puluhan tahun, meski sebagian ada juga yang baru dan direnovasi.

"Kepedihan yang warga Tionghoa di Sinaboi juga keprihatinan kami. Apapun yang bisa kami bantu akan dikirim ke sana. Penghimpunan ini akan tetap berlanjutan sampai kondisi para korban stabil,'' tukas Ejon.

Kepada Pemkab Rohil, Ejon mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kepeduliannya terhadap para korban kebakaran, termasuk warga Tionghoa
di sana. Hendaknya jangan bantuan moril saja yang disampaikan, akan tetapi kalau bisa bantuan materil. Musibah ini tak pernah diharapkan datangnya. Namun apabila terjadi, tak ada yang bisa disalahkan. "Semoga warga Tionghoa di Sinaboi kembali bangkit menatap masa depan dan pasti ada hikmah dari musibah ini," tutupnya.

Minggu, 08 Mei 2011

Demo Guru Honor Tuntut Pembayaran Gaji

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Menyambut kedatangan Bupati Bengkalis beserta jajaran
ke kantor camat Mandau, sekitar 500 guru honor daerah gelar aksi
damai, Sabtu (7/5). Luar pagar kantor camat Mandau mendadak ramai
dengan teriakan guru honor daerah yang menuntut pembayaran gaji selama
empat bulan terakhir. Massa aksi awalnya melakukan longmarch dari
Ponpes Hubbul Wathan. Jarak perjalanan sekitar 2 km.

Massa yang mengikuti aksi hari itu berasal dari guru honor daerah
kecamatan Mandau dan Pinggir. Guru honor daerah ini berasal dari
berbagai organisasi atau perkumpulan, antara lain, Pergurama, PGSS dan
BKMDA. Guru honor daerah ini mengajar mulai dari tingkat TK, SD, SMP
dan SMA, baik swasta atau negeri.

Agenda ini memang telah digadang-gadang sejak lama. Hanya saja belum
ada moment yang tepat. Kebetulan, pada hari Sabtu kemarin, bupati
beserta jajaran berkunjung ke kecamatan Mandau. Massa mulai berkumpul
sekitar pukul 8.00 di ponpes Hubbul Wathan namun tak langsung
bergerak. Massa mulai merangsek ke kantor camat pukul 10.20.

Di depan pagar kantor camat, massa sudah dihadang pengaman ketat dari
kepolisian dan polisi pamong praja. Tak hanya itu, armada pemadam
kebakaran pun disiapkan untuk menangkal aksi-aksi yang menjurus
brutal. Namun hingga beberapa jam orasi, kondisi masih tetap
terkendali.

Sekitar pukul 11.30, massa diperbolehkan memasuki area kantor camat.
Di dalam, mereka akan diterima langsung oleh bupati Bengkalis,
Herliyan Saleh. Namun tetap menunggu agenda acara usai. Bupati beserta
jajaran yang kala itu sedang melakukan rapat koordinasi dengan kepala
sekolah se-kecamatan Mandau.

Setelah menunggu beberapa jam di hingga acara usai, akhirnya massa
ditemui Bupati dan pejabat terkait sekitar pukul 12.30. Massa ditemui
oleh, Bupati, Herliyan Saleh, Wabup, Suayatno, Sekda, Asmaran Hasan,
PLT Dinas Pendidikan, Azwar dan camat Mandau, Rusli. Massa langsung
merangsek dan memadati gedung Bathin Bertuah.

Dialog pun dibuka Herliyan, dengan memersilahkan perwakilan dari massa
menyampaikan aspirasinya. Namun saat mendata perwakilan, sempat
terjadi adu mulut antara Sekda, Asmaran Hasan dengan Hamka Riau. Kala
itu Asmaran mendata satu per satu guru honor daerah dengan nada keras.
Hamka menilai perbuatan Asmaran tidak patut memperlakukan pengajar
seperti itu.

Dari arah belakang, ia menghampiri Asmaran dan menegur tak patut
memperlakukan guru seperti itu. "Bagaimanapun juga seorang pengajar
harus diperlakukan sopan dan ada tata krama," ucapnya.

Cekcok antar keduanya tak berlangsung lama, forum kembali diambil alih
Herliyan. Ketua Persatuan guru RA dan madrasah (Pergurama) Kabupaten
Bengkalis, Zulfikar Indra langsung mengutarakan maksudnya. Pada
kesempatan tersebut, Zulfikar mempertanyakan kejelasan pembayaran gaji
guru honor daerah. Selain itu, ia meminta bupati untuk memberikan
kepastian waktu bila memang akan dibayarkan.

Pihaknya mengaku sebelum melakukan aksi, telah beberapa kali melakukan
usaha-usaha untuk menanyakan hal tersebut pada dinas terkait. Namun
informasi yang ia dapat justru simpang siur. Dan terkesan tak ada
kejelasan kapan akan dibayarkan gaji guru honor daerah tersebut.
Selain itu, ia mengutarakan kekhawatiran akan adanya perubahan
guru-guru honor daerah menjadi guru suka rela sesuai dengan PP no 48
tahun 2005.

Di depan massa aksi, Herliyan menjawab, sesuai dengan peraturan yang
berlaku, ada beberapa golongan guru honor daerah. Yakni guru honor
dari pusat, provinsi dan daerah. Untuk pengangkatan guru honor daerah
harus melalui persetujuan kepala daerah setempat, dalam hal ini
bupati. "Untuk itu saya akan mendata kembali guru honor daerah yang
benar-benar atas pengangkatan kepala daerah," ucapnya.

Menurutnya, tidak bisa dibenarkan pengangkatan guru honor daerah
selain oleh kepala daerah. Meskipun oleh kepala dinas apalagi di
tingkat yang lebih rendah. Di hadapan massa, ia mengaku tak akan
mencairkan APBD bila tak sesuai ketentuan yang berlaku. Bila tak
sesuai ketentuan, bisa terkena ancaman penyalahgunaan anggaran.

"Kita tidak ingin ada persoalan hukum di kemudian hari, baik yang
menerima, maupun yang memberi," lanjutnya.

Ia mengatakan, dalam waktu dekat akan menyelesaikannya dan memberikan
keputusan pasti. Untuk masalah perubahan status guru honor daerah, ia
menjawab, tidak dengan suara pelan.

Dialog berakhir sekitar satu setengah jam, sebelum meninggalkan
lokasi, Herliyan menyalami massa aksi. Namun beberapa orang merasa tak
puas dengan meneriakkan, tetap saja tak ada kepastian. Massa
membubarkan diri dengan tertib.

Ikhlas Mengajar Hingga Akhir Hayat

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Maemunah (59) nenek enam cucu ini rela berpanasan hanya untuk kesetiakawanan. Bersama 500 guru honor daerah, ia berjalan mengikuti iring-iringan longmarch dari ponpes Hubbul Wathan hingga kantor kecamatan Mandau, Sabtu (7/4). Jarak perjalanan sekitar 2 km. Terik matahari tak menyurutkan niatnya untuk menuntut hak guru honor daerah yang belum terima gaji hingga empat bulan.

Kulit wajahnya yang tak kencang lagi menyiratkan pengalaman hidup yang dalam. Separo usianya, telah ia curahkan untuk mengajar. Ia tercatat menjadi guru honor sejak 2001. Dari mulutnya terdengar berulang kali kata 'ikhlas' mencerdaskan anak bangsa.

Saat ditemui Tribun, ia sedang jongkok berteduh dibelakang mobil dinas rombongan pejabat kabupaten Bengkalis. Selama mengikuti aksi damai guru honor daerah, ia hanya mendengarkan orasi rekan-rekannya yang berusia jauh di bawahnya.

Guru Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) Nurul Huda ini menceritakan kisah hidupnya selama menjadi guru honor daerah. Maemunah ingin sekali menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi. "Tapi ya bagaimana lagi, karena tak punya biaya cukup untuk menguliahkan anak," ucapnya.

Tiga anaknya sudah menikah, sementara yang seorang lagi masih menjalani masa SMA. Ketiga anaknya yang sudah menikah tak mengenyam pendidikan tinggi. Ia ingin anak bungsunya bisa berkuliah. Namun itu juga kalau tak terbentur biaya mahal.

Ia tak pernah berharap belas kasihan dermawan. Keikhlasannya membawa kesederhanaan dalam menjalani hidup. Jangankan untuk menguliahkan anaknya, selama tersendatnya honor daerah empat bulan terakhir, ia kerap berhutang belanja di kedai tetangga.

"Kalau untuk belanja beras, biasanya ambil dahulu di kedai tetangga, bila ada uang langsung saya bayar, yang penting kita jaga kepercayaan orang," lanjutnya.

Penghasilannya dari mengajar, tak bisa mencukupi kebutuhan hidup keluarga. Penghasilan dari Sekolah ia hanya mendapat honor Rp 300 ribu per bulan. Ditambah penghasilan honor daerah Rp 350 ribu per bulan. Namun selama empat bulan terahir, honor daerahnya tak ia dapatkan.

Suaminya yang tak memiliki penghasilan tetap, membuatnya dan keluarga hidup sederhana. Untuk mencukupi lauk pauk makan sehari-hari, ia mengaku seadanya uang dari hasil ladang suaminya. "Kalau ada Rp 10 ribu, ya belanjain sedapatnya," tambahnya.

Ia mengaku, selama menjalani hidup hanya tinggal keikhlasan dan berpasrah diri. Menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah. Untuk kegiatannya mengajar, tentu bukan untuk mencari penghasilan apalagi kekayaan.

"Masih ingin tetap mengajar sampai akhir hayat," tutupnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sabtu, 07 Mei 2011

Guru Honorer Tuntut Pembayaran Gaji

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

TRIBUNNEWS.COM - Sekitar 500 guru honor nyanyikan lagu Indonesia raya di depan kantor camat Mandau. Mereka berkumpul untuk menyuarakan aspirasi kepada Bupati Bengkalis yang sedang menyampaikan program kerja. Mereka menyampaikan aspirasi terkait belum dibayarkannya gaji honor mereka selama empat bulan.

"Negara ini tak akan maju tanpa adanya guru, Herliyan Saleh tak akan jadi bupati tanpa guru, tak akan ada dokter tanpa guru," teriak orator, Sabtu (7/5).

Setiap teriakan orator disambut teriakan massa aksi. Massa aksi mulai merapat di pintu masuk kantor camat pukul 10.20. Mereka melakukan long march dari SMA Hubbul Wathan hingga kantor Camat Mandau. Tak lama berorasi di depan kantor camat, mereka mendesak aparat keamanan untuk diperbolehkan masuk.

Meski banyak disindir massa, aparat keamanan tetap bergeming menjaga pintu masuk kantor camat. Petugas keamanan hanya tersenyum. Tak ada tanggapan, massa semakin merapat ke pagar. Hingga berita ini ditulis, kondisi masih kondusif.

Kapolsek Mandau, Kompol Hariwiawan Harun menerjunkan 100 orang personel polisi untuk mengamankan situasi. Selain itu, pengaman juga dilaksanakan satpol pp. Selain itu, aparat keamanan juga menyiapkan water cannon untuk menghalau massa bila menjurus bertindak anarkis.

Jonhy Sastrawan guru honda SDN 32 balai makam, mengaku kesal dengan tingkah pejabat yang tak tahu diri. Sebelum mereka menjabat di pemerintahan, pasti mendapat pendidikan dari guru. Namun sekarang malah memarjinalkan nasib guru.



Powered by Telkomsel BlackBerry®