Minggu, 13 November 2011

Harus Ikhlas Mengajar

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

BONAI DARUSALAM, TRIBUN - Tujuh tenaga pengajar SDN 11 Bonai Darusalam, Rohul belum terima honor sejak setahun lalu. Dedikasi yang diungkapkan dengan penyediaan waktu demi mencerdaskan bangsa ternyata tak terperhatikan. Dua tahun mengajar, Elfi Suryani mengaku ikhlas demi mencerdaskan generasi penerus bangsa. Namun setahun tehakhir, ia mengaku tak mendapat honor komite yang dahulu ia nikmati.

Hal ini dirasakan juga enam rekan seprofesinya. Elfi dan keenam rekannya tersebut harus rela mengajar tanpa pamrih. Tak peduli dapur mengepul atau tidak, ia harus tetap mewariskan ilmu pada anak didiknya.

"Ya bagaimana lagi, bila memang pemerintah sudah tak perhatikan nasib guru. Yang penting bagaimana generasi penerus bangsa bisa tumbuh dengan kecerdasan yang nantinya bisa memajukan bangsa," ucapnya, Minggu (13/11).

Pada Tribun, ia mengaku sudah beberapa kali menanyakan kebenaran program pemerintah yang akan memajukan pendidikan. Kepala Pemerintahan, Susilo Bambang Yudoyono pernah mengatakan akan mengalokasilkan anggaran negara sebesar 20 persen. Namun anggaran itu dalam setahun terakhir tak lagi dinikmatinya.

Bersama keenam rekannya, ia mengaku pernah mengirimkan surat ke Bupati Rohul, namun belum ada jawaban pasti. Surat yang ia kirimkan tak kunjung berbalas. Namun beberapa hari setelah itu, Camat beserta jajarannya mengunjungi SDN 11 Bonai Darusalam. Kedatangan Camat tersebut bukan justru memberi solusi.

"Camat datang justru marah-marah pada kami karena mengadu ke Bupati. Camat sesalkan tindakan kita yang coba mengeluh pada pemimpin yang kita pilih sendiri," lanjutnya.

Untuk solusi pembayaran honor yang tentu sangat dibutuhkan, camat justru menyuruhnya untuk meminta ke perusahaan-perusahaan swasta yang ada di sekitar sekolah. Hal itu yang membuatnya tak habis pikir. Bekerja di instasi pendidikan negeri, justru disuruh meminta ke perusahaan swasta.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar