Senin, 14 November 2011

Kelompok Gajah Liar Kembali Rusak Kebun Warga

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Setelah tidak lama terdengar, kini kawanan gajah liar kembali muncul dengan merusak tanaman warga. Kejadian itu sudah terjadi sejak sepekan ke belakang. Hampir tiap sore jelang petang, kawanan gajah itu memasuki area lahan warga.

Warga pun langsung bersiaga ke kebun masing-masing agar tidak menjadi sasaran amukan kawanan gajah. Warga pun mengeluhkan dengan kurangnya kontrol dari Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA), Provinsi Riau. Dan tentu meminta bantuan pada BBKSDA untuk menghalau kawanan gajah tersebut.

Banyak warga Desa Balai Makam Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis ini merasa takut. Kedatangan mamalia darat terbesar ini sudah sepekan dan sampai saat ini masih berkeliaran diwilayah Balai Makam dan Belading. Kawasan ini merupakan areal perkebunan PT Darmali.

Warga Desa Balai Makam Bustami (38)mengatakan, gajah liar itu sudah sepekan lalu berkeliaran dikebun sawit. Selain ladang, kawanan ini telah merusak rumah beserta tanaman warga. Bustami mencontohkan rumah Nenggolan yang dirusak gajah hingga rata dengan tanah.

"Namun anehnya sampai sekarang ini, belum juga ada tanggapan dari kepala desa Balai Makam. Begitu juga tak ada perhatian pemkab Bengkalis," ucapnya, Senin (14/11).

Warga mengaku bingung harus bagaimana bercocok tanam sementara setiap menanam gajah liar datang merusak tanaman. Seperti yang sedang Bustami alami sekarang. Sawitnya yang sudah berbuah dompet dan berbuah pasir kini habis dirusak gajah liar itu.

Sementara itu sudah berkali-kali warga membuat laporan ke kades Balai Makam tapi tak ada solusinya. Masih menurutnya kelompok gajah liar tersebut berjumlah 23 ekor. Kawanan itu hingga saat ini berkeliaran di daerah Belading dan Desa Balai Makam. Namun jumlah yang sering terlihat tiap hari ada sekitar 8 ekor.

''Terkadang saya dalam satu minggu mau membeli mercon berjuta-juta untuk menjaga diri dan menakuti gajah liar yang beriringan dengan anak-anaknya," tambahnya.

Ia berharap kepada pemerintah Provinsi Riau dan BBKSDA segera menangani gajah liar. Jangan sampai menunggu jatuhnya korban akibat konflik dengan warga. Ia mengaku tak tenang bila malam tiba. Bukan hanya tanamannya dirusak, namun juga nyawanya serta keselamatan keluarganya juga tak terjamin.

Ia meminta pemerintah agar dapat menarik gajah tersebut ketempat pelatihan gajah yang ada di Riau. Ia juga mengimbau semua warga Balai Makam untuk waspada dan saling melindungi antar satu sama lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar