Jumat, 25 November 2011

Pengerjaan Diminta Pada Jam Tak Sibuk

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Proyek pengerjaan jalan lintas Kandis-Duri yang saat ini sedang dilaksanakan PT Adhi Karya, ditenggarai menyebabkan kemacetan lalu lintas parah di jalur padat tersebut. Tak sedikit kendaraan mengalami kerusakan patah as yang akhirnya menimbukan macet berjam-jam. Disamping itu rambu-rambu penunjuk arah dan tanda pengerjaan masih minim.

"Kita sudah minta kepada pelaksana proyek untuk mengerjakan perbaikan jalan pada jam-jam sepi, tidak ramai kendaraan, seperti malam hari. Kalau siang maklum saja kendaraan padat. Hal ini perlu juga dicermati, pihak pelaksana proyek, supaya tidak menimbulkan keluhan dari pengguna jalan dan masyarakat setempat,'' ujar Kasat Lantas Polres Bengkalis AKP Mariyono, Jumat (25/11).

Sejauh ini, belum ada terjadi kecelakaan yang disebabkan pengerjaan jalan tersebut. Hanya saja kendaraan yang mengalami kerusakan akibat kondisi jalan rusak, hampir setiap saat.

"Kerusakan patah as inilah yang kerap merepotkan kami, sampai menurunkan 15 personil untuk mengarus arus lintas. Kepada pelaksana proyek sudah kita minta untuk menambah rambu-rambu,'' tambah Mariyono.

Ruas jalan yang paling sering menimbulkan kemacetan yaitu Balai Raja. Namun beberapa hari belakangan ini mulai teratasi seiring prosentasi pengerjaan yang makin meningkat.

'' Kita berharap pengerjaan itu cepat selesai. Jangan sampai ada jatuh korban kecelakaan, karena jalan ini sangat rawan,'' tukas Kasat.

Kemacetan yang mengular ini terjadi beberapa hari belakangan. Beberapa elemen masyarakat mengeluhkan sistem perbaikan jalan ini. Satu di antaranya, Ucok. Supir travel ini mengeluh dan merasa enggan melintasi jalur tersebut.

"Kalaupun ada jalur alternatif, saya pasti tak melintas di jalur macet tersebut. Kita hanya diam berjam-jam untuk menunggu antrian," ucapnya.

Biasanya dalam sehari, Ucok bisa mengangkut penumpang pulang pergi Dumai-Pekanbaru. Namun saat pengerjaan jalan ini, ia hanya mampu mengangkut sekali perjalanan. Molornya waktu perjalanan yang mengakibatkan ia merasa dirugikan.

Ia mempertanyakan, pengerjaan jalan ini sebaiknya memerhatikan tingkat kerawanan dan segala jenis dampak yang akan ditimbulkan. Terkadang saat ia melintas jalur ini, kemacetan bukan disebabkan adanya pengejaan jalan, melainkan adannya kendaraan yang mengalami patah as.

"Pengguna jalan ini tak hanya kendaraan kecil. Melainkan kendaraan-kendaraan besar juga memanfaatkan jalur lintas Sumatera ini. Dan sering kita jumpai kendaraan-kendaraan besar inilah yang mengalami kerusakan dan menghambat laju kendaraan lainnya," tutup ucok.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar