Senin, 07 November 2011

Perhatian Pemkab Masih Rendah

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah banyak dipengaruhi pertumbuhan industri dan perdagangan. Pertumbuhan industri di wilayah tersebut tentu akan menambah pemasukkan bagi warga sekaligus Pemda setempat. Bergulirnya roda perekonomian ini tentu berbanding lurus dengan kesejahteraan hidup masyarakatnya.

Ketua Karang Taruna Mandau, Novi Safrizal mengatakan, roda perekonomian di Mandau beberapa tahun belakangan mengalami peningkatan signifikan. Angka-angkanya pun tembus puluhan miliar. Namun ia tak tahu pasti berapa rupiah bergulirnya uang di Mandau.

"Hal ini terlihat dari pembangunan pusat perekonomian di Mandau yang cukup meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ucapnya pada Tribun, Senin (7/11).

Namun, dalam hal peningkatan perekonomian, ia mengkritisi kinerja Pemkab Bengkalis. Menurutnya, pembangunan di Mandau sangat sedikit sentuhan pemerintah Bengkalis. Dikatakannya, pembangunan ini murni dari para investor yang tertarik menanamkan modalnya di Mandau.

Dalam buku yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS) Riau tahun 2010 membenarkan apa yang dikatakan Novi. Dari data yang dimiliki BPS Riau mengatakan bahwa Kabupaten Bengkalis merupakan daerah yang paling rendah menerbitkan Surat Izin Usaha dan Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP).

Untuk menunjukkan izin kegiatan usaha perdagangan atau lagalitas mendirikan perusahaan, pengusaha harus mengurus SIUP dan TDP terlebih dahulu. Hal itu diatur dalam UU no 3 tahun 1982. Dalam UU tersebut, menyebutkan semua jenis usaha dari yang tergolong usaha kecil, menengah maupun besar.

Namun dari data yang berhasil dihimpun BPS dalam 2009, Bengkalis hanya menerbitkan 74 SIUP dan 60 TDP. Sementara bila dibandingkan kota atau kabupaten lain di Riau, Bengkalis menempati urutan terendah penerbitan SIUP dan TDP.

Bila ditengok kondisi riil perdagangan di Duri, yang menjadi pusat perekonomian Kabupaten Bengkalis, cukup maju dan kondusif. Perputaran uang yang terjadi mencapai miliaran rupiah. Dari total keseluruhan kegiatan industri kecil menengah di Bengkalis mengalami peningkatan yang signifikan.

Pada tahun 2008 nilai investasi UKM di Bengkalis mencapai Rp 7,4 miliar dengan nilai produksi mencapai Rp 11,7 miliar. Peningkatan yang cukup meyakinkan pada tahun berikutnya. BPS mencatat, pada 2009 nilai investasi di Bengkalis menjadi Rp 44 miliar dengan nilai produksi mencapai Rp 59 miliar.

Hal ini tentu sangat disayangkan bila kesadaran pengusaha dan pemda sebagai pelaksana pemerintahan tidak mengkoordinirnya dengan baik. Novi mengatakan, bila perizinan pendirian usaha dilakukan dengan baik di Kabupaten Bengkalis, tentu banyak memberi pemasukan bagi daerah.

"Apalagi perputaran angkanya sangat meyakinkan. Itu dapat menunjang pembangunan kesejahteraan masyarakat dan menambah PAD Bengkalis," ucapnya.

Lanjutnya, paling tidak, untuk menunjang laju ekonomi di Bengkalis, Pemkab dapat menggunakannya untuk memerbaiki infrasrtuktur yang belum memadai. Dan yang sama pentingnya, Novi mengatakan, jangan melupakan fasilitas publik yang belum disediakan pemkab Bengkalis.

Berikut data BPS penerbitan SIUP dan TDP kabupaten Bengkalis

Jumlah SIUP yang diterbitkan menurut jenis usaha 2009
- Kecil. = 0
- Menengah = 0
- Besar. = 74
Total. = 74

Jumlah TDP yang diterbitkan menurut badan usaha 2009
- PT. = 49
- CV. = 9
- FA. = 0
- Koperasi. = 0
- PO. = 2
- Lainnya. = 1
Total. = 60
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar