Selasa, 08 November 2011

Skuad Garuda Tekuk Milan Academy 3-2

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN – Indonesia All Star Team (IAST) berhasil bekuk AC Milan Academy dalam kejuaraan Intesa Sanpaolo 2011 Cup. Meski ajang ini hanya dimanfaatkan Milan Academy untuk menyeleksi skuad Milan Junior, namun cukup menyita perhatian berbagai kalangan. Selain Indonesia, puluhan negara di dunia mengikuti ajang tersebut. Pada pertandingan yang digelar Senin petang waktu setempat, IAST dapat buktikan kapasitasnya.

Team tuan rumah (Milan Academy/red) dipaksa menyerah 3-2 oleh Adi Irawan dan kawan-kawan. Raihan ini tentu akan membangkitkan semangat IAST untuk terus melaju hingga puncak juara. Partai ini merupakan kali kedua dilaksanakan. Pada pertemuan pertama, AC Milan Academy memaksa skuad IAST pulang dengan kepala tertunduk. AC Milan Academy kala itu berhasil merobek jala gawang IAST sebanyak 5 kali tanpa balas.

Pada kesempatan kedua inilah, IAST dapat menunjukkan kelasnya dengan mempermalukan tuan rumah. Belum lama ini pemain SSB Galaxi Duri, Adi Irawan lolos dalam seleksi skuad IAST. Bersama beberapa rekannya dari berbagai daerah di Indonesia, Adi berangkat ke Itali untuk mengikuti ajang ini.

Selain kejuaraan club antar negara, ajang ini juga akan memberi kesempatan pemain-pemain muda sepakbola untuk dapat berlatih sepakbola di AC Milan Junior Camp. Dalam ajang ini, empat pemain berbakat Indonesia diberi tempat khusus di AC Milan Junior Camp.

Menurut Manager SSB Galaxy, Amrul, ini pertandingan yang luar biasa bagi IAST terlebih bagi saya. Dan yang buat kami bangga, Adi Irawan, yang sejak kecil berlatih di SSB Galaxy sukses menahan gempuran pemain Akademi AC Milan. Padahal lawannya punya skil dan jam terbang tinggi.

"Bayangkan saja pemain Akademi AC Milan bisa ditumbangkan pemain-pemain Indonesia yang baru saja bergabung sebagai tim,'' ujar Amrul didampingi Firmansyah, Selasa (8/11).

Sebagai pelatih yang menemukan talenta pada diri Adi Irawan, Amrul mengaku bangga bisa mendidik Adi dan membantunya mencarikan jalan menuju karir sepakbola Internasional. Amrul berharap kemenangan yang diraih IAST, membuka peluang bagi Adi Irawan menimba ilmu di AC Milan Junior Camp.
Pertandingan melawan AC Milan Academy merupakan pertandingan penutup sebagai pengukuhan kemenangan negara peserta. Lanjut Amrul, syarat bertanding dengan AC Milan Academy yakni harus menjuari ajang Intesa Sanpaolo 2011. Sebelum mencapai puncak, IAST menghadapi lawan-lawan yang cukup tangguh dari berbagai negara.

"IAST sempat menghadapi Venezuela dan negara-negara tangguh lainnya. Bahkan Indonesia sempat menghadapi Brazil sebelum sampai puncak," tambah Amrul.

Mengenai karir sepakbola Adi Irawan selanjutnya, Amrul menyerahkan sepenuhnya kepada Adi dan orangtuanya. Dikarenakan usianya masih 15 tahun, kalaupun nanti Adi dikontrak Akademi AC Milan, maka kontrak itu akan ditandatangani orangtuanya.

"Saya mendukung sepenuhnya karir Adi. Seandainya tidak dikontrak, Adi punya peluang besar masuk Timnas Garuda beberapa tahun ke depan. Ini sebuah prestasi membanggakan bagi Duri dan Riau,'' tukasnya.

Tambahnya, saya juga berharap agar PS Duri kembali eksis, melakukan pembinaan dan mencari bibit pemain berbakat. Tak akan usai menemukan bakat-bakat seperti Adi Irawan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar