Jumat, 29 April 2011

Ragam Hape Cina

Puluhan ragam handphone Cina bermerek Nokia menghiasi etalase toko di area pasar Mandau Raya. Nokia aspal ini dijual kisaran harga Rp 600 ribu hingga Rp 1 juta, Jumat (29/4). TRIBUN/CR12
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Aturan Kepemilikan Tanah Belum Jelas

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Kapolsek Mandau, Kompol Hariwiawan Harun mengatakan UU yang mengatur urusan tanah masih sangat lemah di Indonesia. Maka dari itu, banyak persengketaan di mana-mana, termasuk di Mandau ini. Kasus yang ditemukan juga bervariasi.

Saat ditemui di acara launching website di desa Petani, Jumat (29/4), ia mengatakan kasus sengketa, rata-rata memiliki dua surat. Merasa kedua belah pihak sebagai pemilik sah, mengadukan ke polisi. Dalam sebulan bisa mencapai empat pengaduan kasus sengketa.

Kebanyakan kasusnya bermula dari perusakan tanaman atau penggarapan. Yang mengaku pemilik sah, merasa tak terima. Lalu melapor ke polisi. Sedangkan keduanya tidak memiliki bukti kepemilikan tanah yang kuat. Rata-rata hanya memiliki surat kepemilikan dari kelurahan. Ada pula yang mengaku harta warisan, namun sama tak ada kepemilikan yang kuat.

Apabila keduanya memiliki bukti kepemilikan yang kuat, bisa diselesaikan secara perdata. Sedangkan bila ada unsur-unsur tindakan kriminal, baru bisa diselesaikan melalui jalur pidana. Sedangkan saat ditanya pelanggaran perambahan hutan lindung, ia mengaku tak punya data.

"Dinas kehutanan yang lebih tahu kawasan hutan lindung, terus terang polisi tak punya data itu," ucapnya.

Ia menambahkan, rencana tata ruang di provinsi Riau belum sinkron dengan kenyataan. Selain itu, polisi juga tidak mengetahui batas-batas kawasan hutan lindung tersebut. Berapa derajat lintang dan bujurnya.

Ia mengtakan, semua data mungkin ada di dinas kehutanan dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA). Hari mengaku belum ada satu dari kedua lembaga itu melapor. Baik pihak yang bertanggungjawab maupun lembaga swadaya masyarakat atas pelanggaran perambahan hutan lindung.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Website Desa Petani Diresmikan

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Masyarakat tak perlu lagi repot-repot datang ke kantor Desa Petani bila ingin mengutarakan pendapat. Selain itu, untuk mendapatkan informasi program desa Petani, masyarakat cukup "klik" di internet. Kepala Desa Petani, Rianto sengaja merilis website www.desapetani.com untuk lebih mendekatkan diri dengan warga, Jumat (29/4).

Warga Indonesia, khususnya masyarakat desa Petani, kecamatan Mandau, Bengkalis bisa akses informasi lebih mudah melalui website. Ia menambahkan, informasi yang berkaitan dengan program desa, akan dimasukkan di website. "Hingga laporan keuangan desa, akan diinformasikan melalui website," ucapnya.

Semua informasi yang berhak diketahui masyarakat akan diunggah ke media online tersebut. Pelayanan-pelayanan yang sifatnya masih wewenang kepala desa akan mengisi ruang di website. Kepada undangan, ia mengatakan, semakin lancarnya arus komunikasi di desa Petani maka akan melancarkan terwujudnya desa mandiri di tahun 2015.

Ide awal merilis website www.desapetani.com ia dapatkan dari diskusi bersama rekan. Setelah ia pikir-pikir, ternyata manfaat website ini cukup besar untuk kemajuan desa. Pertama, akan meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap internet. Kedua, sarana informasi yang mudah dan murah.

Ketiga, komunikasi bisa berjalan dua arah. Maksudnya, bila masyarakat ingin mengetahui program desa, tinggal buka dan tinggalkan komentar. Namun baginya, yang akan menjadi bidikan utama peluncuran website ini, untuk menjual potensi desa pada masyarakat luas.

Rencananya, semua aktivitas desa layaknya, pkk, karang taruna dan jenis aktivitas lain, akan diterbitkan di website tersebut. Belum lagi, program-program pemerintahan yang dikerjakan tingkat desa. Ia mencontohkan, program PNPM Mandiri, pembangunan menggunakan APBD hingga pendanaan ADD.

"Apapun komentar yang masuk, dan kritik saran, akan ditampung dan menjadi bahan pertimbangan dalam bertugas," lanjutnya.

Dalam acara peresmian tersebut dihadiri beberapa pejabat pemerintahan. Yakni, perwakilan camat, komandan koramil, kapolsek Mandau hingga anggota Dewan.

Anggota komisi IV DPRD kabupaten Bengkalis, H Arwan mengatakan, sangat mendukung gerakan masyarakat yang turut memajukan bangsa. Arwan menambahkan, peluncuran website ini, dapat menjadi pelopor sebagai desa yang memiliki website.

"Semoga bisa diikuti oleh desa-desa lain," tutupnya.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kamis, 28 April 2011

Paket Sabu Berhasil Diamankan

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Dua bandar sabu diringkus satuan polsek Mandau di tempat yang berbeda. Penangkapan tersebut dilakukan beberapa hari silam. Tersangka DN tertangkap tangan membawa satu paket kecil sabu di Jalan Muhammadiyah. Saat ditanyai penyidik, ia mengatakan, akan menjual kembali barang haram tersebut, Kamis (28/4).

Barang itu, ia dapatkan dari temannya yang kini masih dalam pencarian polisi dengan harga Rp 300 ribu. "Saya akan jual kembali dengan harga Rp 500 ribu," ucapnya.

Sementara penengkapan kedua, dilakukan di jalan Sudirman, Mandau. Polisi telah mengendus gerak-gerik tersangka sebelum penangkapan. Wakapolsek, AKP Daud Sianturi mengatakan, penagkapan dilakukan, berdasarkan informasi masyarakat.

Tersangka ID (37) berhasil dibekuk di atas angkutan kota yang melintas di depan pasar Mandau Raya. Barang bukti sabu-sabu sebanyak tiga bungkus sedang (3 jie) berhasil diamankan dari tangannya. Warga Medan ini mengaku, membeli barang haram ini dari BY, warga Belawan.

Kepada polisi, ia mengaku akan menjualnya kembali di Jambi. Kedatangannya ke Duri melainkan hanya singgah dan bertemu kerabat berinisial DV. Namun, ia mengaku tak berhasil menemui kerabatnya. Dihadapan polisi, barang haram yang ia dapatkan seharga Rp 1 juta. Dan akan ia jual dengan harga Rp 4 juta.

"Kami akan terus basmi peredaran barang haram tersebut di kecamatan Mandau ini," ucap Daud.

Tersangka dan barang bukti telah diamankan Polsek Mandau. Tersangka bisa dijerat psl 112 jo 116 UU RI no. 35 tahun 2009. Barang bukti lain yang berhasil diamankan yakni, satu unit hp merek nokia, satu buah plastik pek kosong
Dan satu buah gunting.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Masyarakat Meranti Kembali Duduki Kemenhut

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

MERANTI, TRIBUN - Di depaan pintu keluar-masuk kantor Kemenhut, Jl. Ampera Raya Cilandak Timur, Jakarta Selatan, warga Meranti hadang Zulkifli Hasan masuk kantor. 43 warga meranti dengan kondisi badan lemas, nampak semangat memperjuangkan pulau Padang dari garapan RAPP.

Hari ini, Kamis (28/4) merupakan hari keempat masyarakat Kepulauan Meranti melakukan aksi mogok makan. Menurut Sekertaris KPD-STR, Sutarno mengatakan, kondisi mereka sudah mulai lemas di hari keempat ini. Bertahan selama itu tanpa asupan gizi yang memadahi demi memperjuangkan Pulau Padang dari PT RAPP.

"Meski kami diminta bubar dan disuruh untuk mengosongkan jalan masuk kantor, semua sepakat enggan, akan tetap menunggu kedatangan menteri," ucap Sutarno.

Mereka menuntut pemerintah hentikan operasional PT. RAPP dipulau Padang. Sekaligus meminta menteri mencabut SK menhut No. 327/2009 tentang penggarapan blok Pulau Padang. Sementara itu, Bupati Kepulauan Meranti siang ini jam 14.00 diagendakan menghadap menhut. Agendanya membahas penolakan masyarakat Meranti atas izin penggarapan Pulau Padang.

Pertemuan dilangsungkan di ruang rapat Ditjen BUK blok I, lantai V, Gedung Manggala Wanabakti jl. Gatot subroto Jakarta. Gelombang penolakan datang serius dari masyarakat kepulauan Meranti atas keputusan pemberian izin penggarapan Pulau Padang pada PT RAPP.

Mulai dari aksi tidur di halaman kantor DPRD Riau, aksi mogok makan, hingga bergulir pada turunnya masyarakat Meranti ke Ibukota. Di Jakarta, 46 masyarakat kepulauan Meranti juga melakukan aksi yang sama. Yakni menduduki kantor kemenhut, melaporkan ke Komnas HAM dan melakukan aksi mogok makan.

Gelombang penolakan juga datang dari kalangan mahasiswa. Sebanyak tujuh mahasiswa di Pekanbaru melakukan aksi mogok makan di depan kantor DPRD Riau bulan lalu. Tuntutan mereka sama yakni pencabutan SK Menhut yang memberikan izin penggarapan Pulau Padang pada PT RAPP. Selain itu, kala itu, mereka juga menuntut DPRD Riau membentuk pansus HTI.

Meski telah diperjuangkan dengan aksi mogok makan, Pansus itu gagal dibentuk. Sementara saat ini mahasiswa Ikatan Pelajar Mahasiswa riau (IPMR) Jakarta melakukan aksi pengumpulan koin. Pengumpulan koin itu ditujukan untuk SBY dan Menhut, Zulkifli Hasan. Hal ini merupakan simbol kepedulian mahasiswa pada pemimpin negara yang kekurangan uang.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Rabu, 27 April 2011

Ajarkan Tentukan Arah Kiblat

Laporan, Wicaksana Arif Turbilian

DURI, TRIBUN - Dalam acara rakorda I Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) pekan lalu di hotel Surya, Mandau, Bengkalis, Mahyudin MA selaku anggota Badan Hisab dan Rukyat (BHR) Provinsi Riau menjelaskan bagaimana menentukan arah kiblat dalam salat. Dalam seminar, ia mengatakan pernah menjumpai di suatu masjid bergeser arah salat. Pada suatu waktu menghadap ke barat, namun pada lain hari, arah kiblatnya telah bergeser.

Menurutnya, hal ini tidak perlu dirisaukan masyarakat. Apabila tidak tahu ke mana menghadap yang benar, maka syah atau tidaknya sebaiknya diserahkan pada Allah. Namun bila sudah tahu kemana arah kiblat yang, sebaiknya segera merubah arah pada yang tepat.

Dalam tuntunan Islam, arah kiblat merupakan rukun dalam melaksanakan perintah salat. Selain dalam menlaksanakan salat, menghadap kiblat juga wajib kala menguburkan jenazah. Para ulama pun bersepakat bahwa menghadap kiblat merupakan syarat sah dalam salat.

"Apabila melenceng satu derajat saja arah salat kita, maka bisa melenceng 111 km dari ka'bah yang merupakan kiblat bagi umat Islam," ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, ia menjelaskan bagaimana menentukan arah kiblat yang tepat. Selain itu dalam menentukan arah kiblat dapat menggunakan alat-alat yang telah ada. Cara mendapatkan atau menentukan data lintang dan bujur kota Mekah, bisa melihat peta. Hisab Azimuth Kiblat dapat ditentukan dengan mengukur pula garis lintang dan bujut kecamatan Mandau.

Menurut perhitungan yang telah dilakukan BHR Riau untuk kecamatan Mandau, didapat 23° 29 28.13 dari titik barat ke utara atau 66° 30 31.87 dari titik utara ke barat. Alat yang digunakan dalam menentukannya yakni, kompas dan Global Potitioning System (GPS).

Namun bila menggunakan kompas, terkadang tidak seratus persen akurat. Karena bila daya magnet pada kompas ada yang menarik selain magnet perut bumi, maka ketepatannya tidak dipertanggungjawabkan. Menurutnya, bila menggunakan usaha menentukan arah kiblat dengan tongkat istiwa, bisa lebih akurat.

Penentuan arah kiblat dengan melihat posisi matahari. Dalam setahun terjadi dua kali posisi matahari tepat di atas ka'bah. Posisi ini disebut titik zenith. Tanggal 27 atau 28 Mei pukul 16.17.52 wib dan tanggal 15 atau 16 Juli pukul 16.26.42 wib.

Pada waktu itu, setiap bayangan benda yang berdiri tegak lurus di permukaan bumi pada waktu siang akan menghadap ka'bah. Jadi kita dapat mengetahui arah kiblat pada tanggal tersebut. "Saya jamin tingkat akurasinya mencapai 99 persen," ucapnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Selasa, 26 April 2011

Datangi Komnas HAM Perjuangka Pulau Padang

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

MERANTI, TRIBUN - Pukul 11.30 kemarin, Selasa (26/4) masyarakat Meranti datangi Komnas HAM. 46 masyarakat Pulau Padang Kabupaten Meranti datang dengan didampingi Ketua Serikat Tani Nasional (STN), Yudi Bumi Wibowo. Kedatangan mereka ke Komnas HAM terkait operasional PT RAPP. Rombongan juga didampingi Pengurus Pusat FNPBI Desi Arisanti.

Mereka melaporkan pelanggaran HAM atas perebutan lahan garapan warga oleh PT RAPP. Saat tiba di kantor Komnas HAM, mereka langsung ditemui Subkomisi Pemantauan dan Penyelidikan, Johny Nelson Simanjuntak.

Laporan ini dilakukan setelah adanya pembubaran paksa aksi mogok makan di depan gedung Kemenhut jalan Gatot Subroto, Senin lalu. Polisi membubarkan paksa sekitar pukul 18.30 aksi mogok makan tersebut tanpa alasan yang jelas.

Usai mengadukan ke Komnas HAM, masyarakat Pulau Padang mengelar aksi yg sama di pelataran kantor pemerhati HAM tersebut. Mereka mendirikan tenda dan membentangkan spanduk berukuran besar.

Spanduk itu berisi kecaman atas penggarapan pulau Padang oleh PT RAPP. Selain itu, mereka juga memampangkan peta Pulau Padang yang tampak separo telah digarap PT RAPP. Tindakan ini merupakan buntut kekecewaan masyarakat kepulauan Meranti atas kebijakan Kemenhut memberikan Pulau Padang kepada perusahaan asing.

"Kami akan terus perjuangkan pulau padang dari perusahaan asing tersebut untuk masyarakat," ujar sekretaris KPD-STR KEP MERANTI, Sutarno.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

APBD Diganti Uang Rokok

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Pemilik RS Permata Hati yang sekaligus anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bengkalis, Dr Fidel mengatakan, pengelolaan sampah padat rumahsakit swasta yang ada di kecamatan Duri, boleh dikelola RSUD Mandau. Saat ditanya awak media mengenai landasan hukum statemen tersebut, ia mengatakan, Dr Agung yang merupakan manajemen RSUD Mandau lebih tahu soal itu.

Kepada media Dr Agung menyebutkan UU no 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup menjadi dasar penggunaan alat yang dibeli menggunakan dana APBD untuk dimanfaatkan RS Swasta. Saat coba dikonfirmasi kekuatan hukum penggunaan fasilitas daerah oleh instasi swasta ke dirut RSUD Mandau, Darwin di kantornya, yang bersangkutan tak ada di tempat.

Ketika dicoba beberapa kali konfirmasi melalui sambungan telepon, nomer yang bersangkutan tidak aktif. Hingga berita ini ditulis, yang bersangkutan belum juga membalas pesan singkat yang dikirim.

Berdasarkan surat no 440/RSUD-MDU/176 tahun 2010, yang bersangkutan
menyetujui pengajuan RS Permata Hati untuk memusnahkan limbah padat di RSUD Mandau. Dan surat no 445/RSUD/UM/155 tahun 2008 yang bersangkutan menjawab perngajuan RS Mutia Sari untuk mengelola limbah padat di RSUD Mandau.

Pada surat jawaban tersebut, yang bersangkutan meminta informasi volume sampah per hari yang dihasilkan RS Mutia Sari dan tempat penampung yang digunakan. Penghancuran limbah di RSUD Mandau menggunakan tungku pembakar
(incinerator). Limbah padat rumahsakit dapat dihancurkan dengan suhu 400-800 derajat celcius.

Untuk mendapatkan energi yang besar, tungku tersebut membutuhkan bahan bakar yang cukup besar. Tentunya sejalan dengan biaya operasional yang besar pula. Pengoperasian alat ini masih menggunakan dana APBD. Sedangkan, dalam UU no 44 tahun 2009 pasal 7 mengatakan rumah sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, sumber daya manusia, kefarmasian, dan peralatan.

Dilanjutkan pada pasal 11 meneyebutkan, prasarana rumah sakit sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat 1 dapat meliputi, instalasi air, instalasi mekanikal dan elektrikal, instalasi gas medik, instalasi uap, instalasi pengelolaan limbah, pencegahan dan penanggulangan kebakaran, petunjuk, standar dan sarana evakuasi saat terjadi keadaan darurat, instalasi tata udara, sistem informasi dan komunikasi dan ambulan.

Pada pasa tersebut menyebutkan, rumah sakit harus memiliki instalasi pengelolaan limbah. Namun yang terjadi di kecamatan Mandau, RS Swasta justru mengelimpahkan limbahnya di RSUD Mandau. Saat dikonfirmasikan ke Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis, Zulfan Herri mengatakan membolehkan pengelolaan sampah padat ke RSUD Mandau.

Ia mencontohkan bila di kota Pekanbaru, hal itu telah diatur dalam Perda. Namun ketika ditanya perda yang mengatur hal ini di kabupaten Bengkalis, ia tak menjawab. "Bila di Pekanbaru, biaya operasional incinerator dibebankan pada RS yang mengikutkan penghancuran sampah padatnya, dan itu menjadi pemasukan daerah," ucapnya.

Dr Fidel kepada media mengatakan, tidak dipungut biaya operasional mesin tersebut. Ia mengatakan, ini merupakan program kesehatan pemerintah kabupaten Bengkalis. Untuk produksi sampah RS Permata Hati, ia mengatakan 5-10 kg per hari. Senada dengan Dr Fidel, Dr Agung juga mengatakan, tidak memungut biaya pada RS Swasta yang ikut mengelola sampahnya. "Namun bila mereka memberi uang rokok, ya kami terima," tutupnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Biaya Nikah Membengkak - Watch

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Aroma pungli di Kantor Urusan Agama tak kunjung meredam. Apabila sebagian masyarakat menganggap pernikahan merupakan ibadah, bagi sebagian pegawai KUA diartikan sebagai pemasukan. Aroma ketidak sedapan ini kian menjadi rahasia umum. Masyarakat pun kini telah menganggap wajar. "Niat kita toh baik, jadi tak apalah orang juga menikmati kebahagiaan kita," ujar Malin, Selasa (26/4).

Warga kecamatan Mandau ini mengaku tak mempersoalkan bila ada pungutan yang tak sesuai Peraturan Pemerintah no 47 tahun 2004. Besaran biaya pencatatan pernikahan dalam PP tersebut yakni Rp 30 ribu. Namun malin kepada awak media mengaku telah menyetor dana sebesar Rp 600 ribu pada petugas KUA Mandau. Pria yang menikah tiga tahun lalu ini mengaku tak tahu akan biaya resmi yang ditetapkan pemerintah.

Hal senada dilontarkan warga yang tak mau menyebutkan namanya. Wanita berkerudung ini mengaku beberapa bulan lalu telah menikahkan anaknya. Kepada petugas KUA Mandau, ia menyetorkan Rp 550 ribu. Sekali lagi, ia mengatakan tak tahu besaran pasti yang harus dibayarkan pada negara. Ia hanya menurut apa kata petugas KUA.

Saat Tribun mencoba konfirmasi besaran pasti pada kepala KUA Mandau, Carles MA, enggan menyebutkan. Ia mengatakan, untuk masalah besaran biaya yang harus dikeluarkan warga itu sensitif. "Saya juga baru menjabat, jadi tak bisa menjawab hal itu," ucapnya.

Carles justru mengarahkan Tribun untuk menanyakan langsung pada stafnya. Saat Tribun coba untuk konfirmasikan pada staf administrasi KUA, ia menjawab, hal tersebut lebih pantas ditanyakan pada atasan. Petugas KUA saling lempar masalah ini. Ketika Tribun coba menanyakan masalah ini pada petugas lain, hasilnya pun sama, mereka tak berani berbicara banyak.

Terakhir, ketika dikonfirmasikan pada Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Bengkalis, H Jumadi, mengenai besaran biaya yang harus dikeluarkan masyarakat, jawabannya pun tak jelas. "Biaya yang ditetapkan merupakan hasil kesepakatan antara pihak yang hendak menikah dengan petugas
KUA," ucapnya.

Saat ditanya berapa ketentuan yang harus dibayarkan warga sesuai peraturan pemerintah, ia tak menjawab. Menurutnya, angka yang dibayarkan, langsung masuk kas negara. Dan sisanya untuk keperluan-keperluan operasional KUA. Termasuk pula untuk membayar gaji tenaga honorer yang bekerja di KUA. Hal ini tentu tak sesuai dengan peraturan yang ditetapkan pemerintah tentang biaya yang dibebankan ke masyarakat.

Besaran biaya pencatatan pernikahan memang menjadi penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Hal ini diatur dalam PP No. 47 tahun 2004, sebesar Rp 30 ribu. Namun pada Peraturan Dirjen Perbendaharaan No. PER-32/PB/2009 Pasal 2 ayat 2, biaya bisa disesuaikan KUA sebagai anggaran operasional.

Di situ disebutkan beban operasional bisa dinaikkan sebesar 80 persen dari total keseluruhan. Selanjutnya dana itu dibagi dua, untuk dialokasikan ke kantor kementerian Agama Kabupaten/Kota. Hal itu, diatur pula dalam Peraturan Menteri Agama No. 71 tahun 2009.

Selebihnya, tidak ada aturan yang digunakan untuk menarik dana lebih dari masyarakat. Kantor Urusan Agama Kecamatan Mandau dalam tahun 2010 mencatat 1614 pernikahan di kecamatan Mandau.

Entah berapa jumlah pungutan bila dikalikan biaya yang dikeluarkan setiap pasangan dalam
setahun? Malin mengakui bila dana yang telah ia bayarkan tidak ada selembar pun bukti pembayarannya.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Senin, 25 April 2011

Potensi Wisata Belum Digarap Serius

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Pengamat ekonomi, Enda Dwi Seputra menilai investasi di bidang pariwisata dan hiburan belum digarap serius di kecamatan Mandau. Dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi, Mandau belum memiliki tempat hiburan keluarga yang memadahi. Bila hal ini mendapat perhatian serius dari pemerintah kabupaten Bengkalis, tak menutup kemungkinan kecamatan Mandau bisa menjadi tempat singgah yang nyaman.

Jalur lintas timur yang cukup padat merupakan potensi yang menjanjikan. Mobilitas warga menuju kota Pekanbaru atau sebaliknya bisa dimanfaatkan sebagai penggerak ekonomi Mandau. Kota Duri atau Kecamatan Mandau memiliki posisi yang cukup strategis. Yakni di antara dua kota besar di Riau, Pekanbaru dan Dumai.

Enda yang juga berprofesi sebagai kepala cabang pembantu bank ternama di Riau mengatakan, belum lagi potensi jumlah penduduk yang cukup padat. Kepadatan penduduk di kecamatan Mandau ini selaras dengan penghasilan warganya yang cukup tinggi. Semakin tinggi tingkat kesejahteraan warga, maka akan semakin tinggi pula anggaran kehidupannya.

Banyak kalangan menilai, Mandau hanyalah tempat mencari nafkah, sementara itu menghabiskannya di kota lain. Maka dari itu, Enda mengimbau pemerintah supaya lebih peka dalam membidik potensi yang dimiliki kecamatan Mandau. Menurutnya, banyak jalan untuk menjadikan perekonomian kota lebih maju.

Namun bila pemerintah benar-benar serius ingin menggarap potensi pariwisata dan hiburan, hendaknya segera membenahi infrastruktur. Khususnya energi listrik yang tegangannya kerap naik turun dan tak jarang terjadi pemadaman. Selain itu, benahi sarana transportasi keluar dan masuk kecamatan Mandau.

Apabila pemerintah dapat membuat nyaman penduduknya untuk tinggal dan menetap di kecamatan Mandau, maka tak menutup kemungkinan akan mengundang banyak investor. Menurut pengamatannya selama setahun kebelakang, pembangunan perumahan di kecamatan Mandau belum berjalan maksimal. Karena, pendatang yang berdomisili di sini masih enggan membeli rumah di kecamatan Mandau.

"Para pendatang yang bekerja di chevron dan perusahaan lain yang ada di Mandau justru menginvestasikan hartanya di daerah lain yang infrastrukturnya lebih lengkap," jelasnya.

Selain membidik bidang pariwisata atau hiburan, potensi perkebunan sawit dan karet di kecamatan Mandau masih sangat menjanjikan. Kualitas buah sawit yang dihasilkan dari tanah di kecamatan Mandau cukup baik, maka harganya pun bisa bersaing. Selain itu, lahan garapan masih cukup luas.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

70 Peserta Tak Ikuti UN Hari Pertama

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Data yang berhasil dihimpun panitia Rayon 5 UN kecamatan Mandau mendapati keterangan seorang peserta izin sakit dan 69 tak jelas. Peserta yang tak hadir karena sakit merupakan siswa SMPN 7 Mandau dan 69 peserta lainnya berasal dari berbagai sekolah. Kepala Rayon 5 UN Kecamatan Mandau, Zainal Affi mengatakan, selain yang sakit tersebut, rata-rata sudah keluar, Senin (25/4). Namun masih terdaftar sebagai peserta UN di kecamatan Mandau.

Pelaksanaan UN hari pertama SMP sederajat di kecamatan Mandau berjalan lancar. Zainal mengaku tidak mendapat laporan kecurangan atau kekurangan berkas UN. Total perserta sebanyak 4072 siswa dapat melaksanakan UN dengan lancar.

Kepala SMPN 4 Mandau, Rasimah mengatakan, pelaksanaan UN di hari pertama ini berjalan lancar. Tidak ada halangan yang berarti. Dari 275 peserta UN di sekolah tempatnya mengajar, hanya seorang yang tak hadir. "Anak ini sudah kami nyatakan keluar, namun tetap terdaftar sebagai peserta UN," ucapnya.

Ia mengaku hari pertama ini mendapati kekurangan empat lembar soal dari empat paket yang dikirim. Jadi tiap paket, kurang satu lembar. Namun kekurangan soal tersebut dapat ditutup dari soal cadangan.

Pada pelaksanaan UN tingkat SMP sederajat ini, ada lima sekolah yang digabung pelakasanaannya dengan sekolah lain. Kelima sekolah tersebut, 24 siswa MTs Bustanul Ulum Mandau melaksanakan UN di MTs Hubul Wathan. Tujuh siswa MTs Darul Mutaqin melaksanakan UN di MTs Hubul Wathan.

Lalu 26 siswa MTs PP Modern Muhammadiyah melaksanakan UN di MTs Darul Ikhsan Mandau. 14 siswa MTs Al Furqan Mandau melaksanakan UN di MTs Nahdathul Islam. Dan 16 siswa MTs PP Nurul Tauhid melaksanakan UN di MTs Darul Ikhsan Mandau.

Seperti pada pelaksanaan UN tingkat SMA sederajat, pelaksanaan UN SMP sederajat juga mendapat pengawalan dari pihak kepolisian. Polisi yang bertugas menjaga UN mengenakan seragam dinas lengkap. Pada UN tingkat menengah pertama ini tidak ada tim monitoring independen layaknya pada UN tingkat SMA sederajat. Tim monitoring datang dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis dan Dinas Pendidikan Provinsi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Warga Meranti Lakukan Aksi Mogok Makan di Jakarta

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

MERANTI, TRIBUN - Menindaklanjuti gagalnya mendapat kepastian penghentian operasional PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), puluhan petani melakukan aksi mogok makan di depan kantor kementrian kehutanan, Jakarta, (25/4). Aksi ini merupakan buntut dari ketidak pastian jawaban yang diberikan dirjen kehutanan saat beberapa kali melakukan audiensi.

Puluhan petani dari kepulauan Meranti sengaja datang ke Jakarta sejak seminggu lalu. Mereka menuntut kementrian kehutanan untuk mencabut SK Menhut no 327 tahun 2009 tentang pengelolaan lahan di Pulau Padang, Kabupaten Meranti. Lahan yang sebelumnya dikelola warga, kini menjadi kawasan konsesi RAPP.

Mereka mengakui, luas pulau yang hanya 41 ribu hektar ini akan rusak akibat digarap RAPP. Belum lagi, lahan tersebut merupakan kawasan gambut yang harus tetap dilindungi kelestariannya. Untuk itu, 46 petani yang melakukan aksi mogok makan di depan kantor kemenhut, akan tetap bertahan sebelum dipenuhi.

Beberapa kali melakukan audiensi dengan pihak kementrian kehutanan namun tak ada jawaban pasti. Dirjen kehutanan mengaku tak mau memberikan jawaban atas tuntutan ini. Sekretaris KPD-STR KEP MERANTI, Sutarno mengatakan, tidak menutup kemungkinan aksi akan dilanjutkan dengan menjahit mulut.

Aksi orasi dan teatrikal, dilakukan pula di depan kantor kemenhut. Masa tergabung dari serikat tani nasional, masyarakat Meranti dan mahasiswa. "Kami tak akan beranjak dari kantor kementerian kehutanan ini sebelum menteri menghentikan operasional RAPP," ucap Sutarno.

Ia mengatakan, akan tetap bertahan, sebelum menteri menarik alat berat dari Pulau Padang. Turut bergabung pula, masyarakat Riau yang berdomisili di Jakarta memperjuangkan keutuhan ekologi di pulau Padang. Ikatan Pelajar Mahasiswa Riau (IPMR) Jakarta, diakuinya sangat serius mendukung gerakan rakyat Meranti.

Sebelumnya, tujuh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Pekanbaru melakukan aksi yang sama di depan kantor DPRD Riau. Aksi menginap di depan kantor DPRD tersebut disertai mogok makan. Kala itu aksi dilakukan, menuntut DPRD Riau membentuk Pansus HTI. Tujuannya, untuk mencabut SK Menhut yang memberikan pengelolaan Pulau Padang pada PT RAPP. Namun belakangan, pembentukan pansus gagal dilakukan karena berbagai kepentingan politis di DPRD Riau.

Operasional RAPP diragukan kalangan akademisi saat berdialog di UIN Suska Riau, Senin (21/3) lalu. Kedatangan RAPP ke berbagai perguruan tinggi itu dalam kepentingan melakukan seminar lingkungan pengelolaan lahan gambut dan sosialisai operasional di Pulau Padang.

Dalam seminar tersebut, akademisi menyangsikan pelaksanaan pengelolaan lahan sesuai prosedur. Termasuk perhatian perusahaan terhadap masyarakat yang lebih dahulu mengelola pulau tersebut. Pada saat itu, RAPP mengatakan, kerusakkan ekosistem yang akan ditimbulkan atas kedatangan RAPP di pulau tersebut telah mereka antisipasi dengan beberapa langkah preventif. Sedangkan untuk nasib warga yang telah lebih dahulu mencari penghidupan di pulau tersebut, pewakilan RAPP, Amru mengatakan siap untuk duduk bersama.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Minggu, 24 April 2011

Berikan Motivasi Bisnis Pada Anggota

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - UPZ Ibadurrahman kumpulkan anggota Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di hotel Surya, Sabtu (23/4). Pengumpulan tersebut berkaitan dengan penyampaian motivasi bisnis pada semua anggota LKMS UPZ Ibadurrahman. Acara ini juga dimaksudkan untuk menjalin silaturahmi antar anggota semakin erat. "Siapa tahu ada kesepakatan-kesepakatan antar mereka dalam mengembangkan usahanya," ucap ketua panitia, Citra.

Sekitar 250 anggota LKMS menghadiri acara silaturahmi dan membangun jaringan bisnis tersebut. Program ini sengaja digelar UPZ Ibadurrahman minimal sekali pertemuan tiap tahunnya. Kepada Tribun, Citra mengatakan, ingin membangkitkan lagi semangat anggota dalam menjalankan bisnisnya. Para anggota yang telah menerima pinjaman modal tanpa bunga, terkadang menemukan lika-liku dalam menjalankan usaha. Dari acara ini, para anggota dapat saling bertukar pengalaman satu sama lain.

Dari silaturahmi tersebut siapa tahu dapat memecahkan segala permasalahan yang dihadapi dalam menjalankan usaha. Pada acara ini, UPZ Ibadurrahman sengaja mendatangkan motivator yang kompeten. Dalam acara yang diberi tema "Ayo Sukses...Dan Aku Bisa...!!!" juga menghadirkan kisah sukses anggota LKMS.

Sebelum menjalani usaha, Ridwan merupakan penerima zakat dari pembayar zakat melalui UPZ Ibadurrahman. Namun setelah mengikuti program LKMS, ia kini tak pernah telat membayarkan zakat. Di depan para anggota LKMS, ia menceritakan perjuangannya menjalani usaha.

Semula ia hanya mendapat pinjaman modal dari UPZ Ibadurrahman sebesar Rp 500 ribu. Dari modal itu, ia memulai usaha martabak dan setelah berjalan beberapa tahun, kini ia bisa membuka tiga cabang di kecamatan Mandau. "Memang dalam menjalani usaha pasti ada masa-masa susah, namun harus tetap optimis," ucapnya.

Ia merasa pinjaman modal tanpa bunga dan tanpa bagi hasil yang diberikan UPZ Ibadurrahman sangatlah membantu kelancaran menjalankan usaha. Pengurus UPZ Ibadurrahman, Makhfudin mengatakan, niat awal program ini yakni ingin membebaskan masyarakat dari jeratan riba.

Praktek riba yang banyak dijalankan lembaga keuangan, bukan membantu justru memberatkan pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya. Para pelaku usaha harus banting tulang mencari laba, namun hanya untuk membayarkan bunga yang diterapkan lembaga keuangan tersebut.

Kepada Tribun, Makhfudin mengatakan, program ini sengaja diberikan pada kaum duafa yang harus diselamatkan dari jeratan riba. Untuk menjalankan usaha, lebih baik bila di jalan yang berkah. "Alhamdulillah sejak program ini berjalan, anggota kita terus bertambah," ucapnya.

Ketua panitia acara motivasi anggota LKMS, Citra mengatakan, tiap bulan sudah bisa bergabung delapan kelompok usaha baru. Tiap kelompok terdiri lima hingga sepuluh orang dengan usaha berbeda. UPZ Ibadurrahman membebaskan jenis usaha yang akan dijalani. Namun syarat mutlak yang harus dipatuhi dalam menjalankan usaha, yakni usaha yang dijalani harus halal.

Sejak digulirkan program LKMS tahun 2007 hingga kini sudah bergabung sekitar 250 anggota. Untuk tahap awal pinjaman plafond Rp 500 ribu, namun ia mengatakan, kini justru ada yang bisa meminjam hingga Rp 9 juta. Skema pengembalian pinjaman dengan dicicil tiap bulan tanpa bunga. Bila pengembalian lancar, plafond pinjaman bisa ditingkatkan lagi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

FKSR Kampanyekan Bahaya HIV

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Gebyar Scooter Lancang Kuning 5 ramaikan lapangan Pokok Jengkol, kecamatan Mandau, Bengkalis, Minggu (24/4). Ajang tahunan penggila motor vespa ini bisa menyedot perhatian masyarakat Mandau. Dalam acara itu digelar aksi donor dan cek darah oleh RSUD Mandau dan PMI cabang Dumai.

Mengingat semakin meningkatnya pengidap HIV AIDS di kecamatan Mandau, ketua panitia Harry Ardiyanto menganggap penting diadakan cek darah. Dalam acara tersebut juga digelar seminar anti narkoba dan seks bebas. Forum Komunikasi Scooter Riau (FKMS) serius memandang perubahan pergaulan di kalangan remaja belakangan.

Camat Mandau yang diwakili Kasi Trantib, H Amirudin dalam sambutannya mengatakan, permasalahan HIV sudah sepantasnya untuk ditangani serius. Data terakhir yang didapat, di kecamatan Mandau ini sudah 30 orang positif terjangkit HIV. "Peristiwa ini layaknya gunung yang nampak kecil dari ujung, namun luas di bawah," ujarnya.

Acara yang diikuti penggila scooter Riau ini digelar Mandau Vespa Club. Harry mengaku mengundang seluruh club untuk ikut hadir dalam ajang tahunan ini. Ajang ini diadakan selama dua hari, Sabtu dan Minggu. Selama dua hari, lebih dari 200 orang yang terdaftar dalam acara ini.

Acara tahunan yang diselenggarakan berpindah-pindah dari kota ke kota ini sengaja dimanfaatkan untuk ajang sosial. Tak hanya kongkow atau silaturahmi antar klub namun ikut kampanye berbakti untuk negeri. Dalam acara ini, ia memasang target dapat menghimpun 100 kantong darah untuk disumbangkan pada yang membutuhkan.

Untuk memeriahkan acara, Harry menggelar ajang kontes vespa dengan beragam kategori. Kontes ini dipersembahkan gratis tanpa dipungut biaya sedikitpun. Kategori yang dilombakan yakni, modifikasi, original dan air brush.

Selain itu, ia juga berkerjasama dengan SMA Cendana untuk memberikan beberapa penampilan hiburan. Yakni, penampilan alunan saksofon dan cheerleader. Terbukti dua lagu yang keluar dari saksofon siswa kelas XI IPA 1, Wisnu Pamungkas Dewata menyita perhatian pengunjung acara. Tepuk tangan dan teriakan pengunjung saat ia memainkan nada, menambah kehangatan acara.

Sementara tingkah centil dan menggoda anggota Pelita Cendana Cheers kontan menjadi magnet bagi para pengunjung laki-laki. 18 siswi SMA Cendana ini berhasil membuat pengunjung berkumpul di depan panggung. Tak jarang dari pengunjung yang mendokumentasikan pertunjukkan mereka. Ketua kelompok cheer, Nindya Aulia Rinanda mengaku telah mempersiapkan pertunjukkan ini selama seminggu.

"Jelang pertunjukkan, kami berlatih tiap hari selama seminggu penuh," ucapnya pada Tribun.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sabtu, 23 April 2011

Ikadi Taja Seminar

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUNPEKANBARU.COM - Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) daerah dakwah I (Bengkalis, Dumai dan Rohil) taja seminar di hotel Surya, Mandau, Bengkalis, Sabtu (23/4). Seminar yang digelar membahas tentang arah kiblat dan menangkal aliran sesat.

Acara yang dihadiri ratusan peserta seminar ini dibuka pukul 9.00. Selain seminar, yakni diadakan rapat koordinasi daerah (Rakorda) Ikadi daerah dakwah I.

Acara resmi dibuka oleh kepala KUA kecamatan Mandau, Carles MA. Bertindak selaku pembicara, Dr Syafroni MA, Muhyidin MA, Edi Tasman MSi, dan Khairul Umam Lc.

Panitia mengundang pendai se-daerah dakwah I Ikadi (Bengkalis, Dumai dan Rohil). Undangan dilayangkan sebanya 650 lembar. Peserta undangan terdiri dari, pengurus masjid, remaja masjid dan organisasi dakwah yang ada di tiga kabupaten tersebut.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Jumat, 22 April 2011

Proyek pembangunan Jembatan Penyebrangan Macet

Pembangunan jembatan penyebrangan di depan pasar Mandau Raya macet. Pembangunan yang belum tuntas itu dibiarkan saja. Proyek ini mulai terhenti sejak setahun lalu. TRIBUN/CR12
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Gelar Lomba Untuk Peringati Hari Kartini

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Peringati hari kartini warga jalan Rokan, RW 9 Desa Air Jamban, Mandau, Bengkalis gelar beragam lomba. Perlombaan ini sengaja digelar untuk ibu-ibu rumahtangga setempat. Ragam lomba tersebut yakni, senam, voli dan bola dangdut.

Menurut warga setempat, Leni, hal ini untuk mengingat jasa-jasa yang telah dicurahkan RA Kartini mengangkat harkat martabat perempuan Indonesia. Berkat perjuangan Kartini, kaum perempuan kini bisa melesat dan sejajar dengan lelaki. Hal itu dibuktikan, dengan sejarah bangsa ini dinahkodai seorang peremuan.

Melalui momen ini, ia mengatakan, dengan mengingat perjuangan Kartini, kaum perempuan di negeri ini tidak lagi dipandang sebelah mata. Napas emansipasi itu harus ditanamkan dalam diri namun tetap tak mengesampingkan kewajiban sebagai istri dan ibu di dalam keluarga.

Perjuangan perempuan saat ini dalam mengangkat harkat martabat wanita terbuka lebar. Ia mencontohkan, dengan aktifitas kecil di lingkungan sekitar. Para ibu berkumpul dan berorganisasi dalam naungan PKK. Perempuan yang berprofesi sebagai guru ini menharapkan, melalui peringatan ini bisa menanamkan pemahaman bahwa wanita tak lagi dipandang sebelahmata.

Tak ketinggalan, ia juga mengajak kaum perempuan di seluruh Indonesia untuk ikut berpatisipasi dalam pembangunan bangsa. Partisipasi itu bisa dilakukan dari hal kecil. Bisa dimulai dari lingkungan terkecil, keluarga dan lingkungan sekitar. Namun tidak menutup kemungkinan dalam kancah yang lebih luas.

Senada dengan Leni, Saripah juga mengatakan, peringatan ini yakni untuk mengenang perjuangan RA Kartini yang telah mengangkat derajat wanita. Untuk melanjutkan perjuangan tersebut, warga RW 9 kerap mengadakan kegiatan-kegiatan positif. Yakni, kegiatan keagamaan, olahraga dan organisasi kewanitaan.

Dalam peringatan ini, kegiatan-kegiatan tersebut diramu menjadi sebuah perlombaan. Dengan perlombaan bisa memunculkan kekompakan dan jiwa sportifitas para pesertanya. Lisnawati menambahkan, dengan ini kita bisa mengambil ketauladanan RA Kartini. Kegigihannya dan keberaniannya untuk tampil menjadi pelaku sejarah patut untuk ditauladani. Semua ini demi kemajuan di masa yang akan datang.
------------------------

sidebar

Ketua panitia acara peringatan RA Kartini, Haris Jhon mengatakan, acara ini benar-benar dipersembahkan untuk kaum ibu di RW 9, Air Jamban, Mandau, Bengkalis. Acara ini digagas oleh ibu-ibu setempat namun tetap didampingi bapak-bapak dan pemuda. Memanfaatkan lahan kosong di jalan Rokan, Haris Jhon gelar tiga perlombaan dan hiburan pada malam harinya.

Diadakannya lomba ini bertujuan untuk menambah kekompakan dan kerukunan kaum ibu di RW 9. Kegiatan rutin ibu-ibu setempat yakni senam dan voli tiap minggunya, Haris angkat dalam perlombaan. Sementara untuk lebih memeriahkan acara peringatan hari Kartini, ia gelar juga lomba bola dangdut.

Pada malam harinya, diadakan hiburan berupa organ tunggal sekaligus pembagian hadiah. Rencananya kegiatan seperti ini akan diadakan tiap tahun. Panitia menyediakan total hadiah sebesar Rp 800 ribu.

Acara ini bisa terselenggara berkat dukungan semua pihak. Anggaran yang digunakan yakni hasil swadaya masyarakat dan bantuan dari Anggota komisi III DPRD Kabupaten Bengkalis, Almi Husni.

Ketua RW setempat, M Isnaini mengatakan, diselenggarakannya kegiatan ini selain peringatan hari Kartini juga untuk mengalihkan waktu ngerumpi ibu-ibu RW 9 pada kegiatan yang lebih bermanfaat. Semoga melalui kegiatan ini, ibu-ibu RW 9 bisa lebih terpacu gelar kegiatan yang positif lainnya.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Turunya Harga Sembako Disyukuri Warga

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Warga Duri patut berbahagia, dengan turunnya harga-harga sembako. Penurunan ini sudah berlangsung beberapa hari belakangan. Saat Tribun menyurvai harga-harga kebutuhan pokok, memang penurunan terjadi cukup signifikan. Untuk beras jenis Mudik terjadi penurunan hingga RP 65 ribu.

"Pada beberapa minggu belakangan harganya mencapai Rp 350 ribu per karung. Sekarang cukup bayar Rp 285 ribu per karung," ucap pedagang sembako di pasar Mandau Raya, Ririn, Jumat (22/4).

Ia tak mengetahui secara jelas penyebab penurunan tersebut. Ia pun menyukuri atas kelancaran suplai bahan pokok tersebut. Tidak ada keterlambatan dalam pengiriman pesanan. Ia sempat heran ketika suplai beras Thailand berkurang. Justru kini beras sudah tak ada lagi suplai beras Thailand.

Turunnya harga beras juga diikuti bahan pokok lainnya. Yakni, telur, minyak goreng dan gula pasir. Penurunan harga cukup signifikan lainnya terjadi pada telur ayam. Harga telur ayam turun Rp 4 ribu tiap papanya.

Belakangan harga telur ayam mencapai Rp 30 ribu tiap papannya, kini hanya Rp 26 ribu. Sedangkan penurunan harga minyak goreng tidak terlalu jauh. Yakni dari harga semula Rp 11 ribu per kilo, kini hanya dapat diboyong dengan harga Rp 9500 per kilo.

Sedangkan penurunan harga gula pasir tak begitu banyak. Penurunan harga sebesar Rp 500. Dari harga awal Rp 11500 menjadi Rp 11 ribu. Peristiwa ini disyukuri oleh warga yang berbelanja. Perempuan berjilbab yang tak mau menyebutkan namanya ini sangat bersyukur dengan banyaknya penurunan harga sembako.

Menurutnya hal ini, sangat membantu usahanya. Dengan berkurangnya biaya produksi, tentunya berefek pada penambahan keuntungan warung nasinya. "Dengan turunnya harga ini, saya jadi bisa menabung lebih banyak," ucapnya.

Namun ia tetap mengeluhkan penurunan sembako ini tidak diikuti dengan turunnya harga santan. Ia mengaku kesulitan mendapatkan kelapa beberapa hari belakangan. Selain semakin susah didapat, harganya justru melambung. Ia berharap hal ini tidak berjalan lama, dan akan kembali normal.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Barang Hampir Kadaluarsa Dijual Murah

Ramayana department store di jalan Sudirman, Kecamatan Mandau, Bengkalis sengaja menjual barang yang mendekati masa kadaluarsa. Batas kadaluarsa mie instan yang diberi potongan harga tersebut hanya tinggal 50 hari, Jumat (22/4). TRIBUN/CR12
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kamis, 21 April 2011

Hanya Ada Di Duri

Pengendara sepeda motor berhaya ini melintas dengan tenang di depan pasar Mandau Raya jalan Sudirman beberapa hari lalu. Muatan yang cukup banyak termasuk anak usia remaja duduk di atasnya. Pengendara motor ini sempat menyita perhatian warga yang melihat. TRIBUN/CR12
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tingkat Perceraian Mandau Tergolong Rendah

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Staf administrasi Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan Mandau, Bengkalis, Mansur Kawi mengatakan, tingkat perceraian di kecamatan mandau terlogong rendah. Dari pengajuan perceraian yang terhimpun di KUA Mandau pada 2010 hanya 90 kasus. Hal ini menunjukkan tingkat kedewasaan berumah tangga di kecamatan Mandau sudah cukup bagus.

Bila dibandingkan di kota-kota lain jumlahnya bisa mencapai ratusan. Ia memandang, hal ini dari terjadi karena tingkat kesejahteraan warga Mandau sudah cukup baik. Kasus perceraian di kecamatan Mandau dinilai beragam. Memang faktor ekonomi masih terjadi, namun jumlahnya tak terlalu mencolok.

Kebanyakan yang terjadi, yakni ketidakcocokan dalam menjalin pernikahan. Selebihnya bervariasi. "Kita harapkan, angka ini terus menurun," ucapnya, Kamis (21/4).

Kepala Kantor Urusan Agama Mandau, Carles MA mengatakan, jalinan rumahtangga yang harmonis bisa berjalan lancar bila didasari keimanan yang kuat. Semakin dalam keimanan seseorang maka akan semakin baik penerimaan masing-masing pasangan.

Saat ditanya apakah ada korelasi dengan meningkatnya kesejahteraan di kecamatan Mandau ini, ia tak berani menjawabnya. Hal ini tak bisa saya katakan ada peningkatan kesejahteraan masyarakat Mandau. Pada bulan April ini, KUA baru mencatat enam gugatan cerai.

Sementara angka pernikahan di kecamatan Mandau mencapai 1614 pasangan pada tahun 2010. Angka pernikahan di kecamatan Mandau cukup fluktuatif. Tidak bisa dirata-ratakan tiap bulannya. Menurut ajaran agama, bahwa pernikahan itu merupakan ibadah. KUA membuka lebar-lebar bagi siapapun yang ingin berkonsultasi tentang pernikahan. Termasuk bila ingin tahu syarat-syarat yang harus dipenuhi bila ingin menikah.

Berikut syarat nikah yang harus dipenuhi kedua mempelai:
1. pc kk orangtua
2. pc ktp nikah
3. surat pengantar N1, N2, N64 dari lurah
4. Pas poto 3X4 2 lembar
5. Poto 2x3 4 lembar (warna)
6. Ijasah terakhir
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Biaya Bimbel Dibebankan Pada Peserta Didik

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Anggaran pendidikan 20 persen APBN ternyata belum bisa mengurangi beban biaya sekolah bagi warga Indonesia. Entah kemana larinya anggaran tersebut, yang terjadi di lapangan masih banyak pungutan yang dilakukan sekolah.

Pihak sekolah mengaku tak punya anggaran untuk selenggarakan program. Namun kegiatan yang diselenggarakan biasanya tidak begitu penting yang bisa menunjang kualitas pendidikan. Hal ini rawan kepentingan yang menguntungkan oknum-oknum. Karena minim pengawasan dari orangtua/wali.

Siswa kelas XII IPS SMAN 2 Pinggir, Bengkalis, Cufri mengatakan, pungutan ini sudah biasa dilakukan sekolah tiap tahun. "Ya mau bagaimana lagi, bila memang sudah menjadi ketentuan yang harus dipatuhi," ucapnya saat ditemui setelah usai mengerjakan UN di hari terakhir, Kamis (20/4).

Hal ini terjadi di SMAN 2 kecamatan Pinggir, Bengkalis. Rapat komite menyetujui proposal yang diajukan sekolah untuk membebankan biaya bimbel pada orangtua siswa. Besaran dana tersebut tidak main-main, yakni Rp 530 ribu per siswa. Total siswa peserta UN di SMAN 2 Pinggir sebanyak 96 siswa. Bila dijumlahkan dana ini mencapai Rp 50 juta.

Cufri menanggapi, bila alokasinya benar-benar sesuai perencanaan, pihaknya tidak keberatan. Tapi pihaknya mengaku tidak tahu bagaimana pengelolaan dan mengawasi penggunaan dana yang tersebut.

Kepala SMAN 2 Pinggir, Alizar SPd mengatakan, apabila proposal kita tidak disetujui komite, kita juga tidak akan memaksakan. Menurutnya pungutan ini akan dialokasikan untuk membayar guru bimbel, try out, foto dan acara perpisahan.

"Dana sepenuhnya dikelola komite, saya tidak menerima sepeser pun," ucap Alizar.

Ia merasa kebijakan tersebut dibolehkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis. Kepada Tribun, ia menunjukkan selembar surat dengan kop surat Dinas Pendidikan kabupaten Bengkalis yang menjadi dasar kebijakannya.

Hal itu dibenarkan Kasi SMA Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis, H Kamarudin, sekolah yang tidak mendapat alokasi dana BOS, diperbolehkan untuk melakukan pungutan. Namun ia menyarankan, sebaiknya bila dapat ditanggulangi dana sekolah, pungutan itu diminimalisir.

Saat ditanya soal larangan pungutan yang tercantum pada PP no 17 Tahun 2010 Bab XII pasal 181 tentang larangan. Dalam PP tersebut tertuang, larangan memungut biaya dalam memberikan bimbingan belajar atau les kepada peserta didik atau orangtua/wali di satuan pendidikan. Larang lain yakni melakukan segala sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung yang menciderai integritas evaluasi hasil belajar peserta didik.

Masih dalam PP tersebut Bab XIV pasal 198 bagian komite sekolah/madrasah, ditetapkan larangan memungut biaya bimbingan belajar atau les dari peserta didik atau orangtua di satuan pendidikan.

Anggota komisi IV DPRD Kabupaten Bengkalis, Dr Fidel mengatakan, pungutan itu boleh saja dilakukan. Namun tetap mengingat kemampuan orangtua/wali siswa. Segala bentuk pungutan itu sifatnya sukarela, tidak dibenarkan sekolah mewajibkan.

Pungutan itu dibolehkan ketika sekolah tidak memiliki anggaran yang memadai. Namun ketentuan jumlah pungutan harus melalui persetujuan komite sekolah. "Kecuali bila sekolah tiba-tiba menetapkan jumlah pungutan tanpa persetujuan komite, maka itu bentuk pelanggaran," tutupnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Rabu, 20 April 2011

Inspektorat Tak Berani Tegur DPRD

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Tindakan tiga anggota DPRD Bengkalis saat meninjau pelaksanaan UN di SMAN 3 Mandau tidak bisa dibenarkan. Tiga anggota komisi 4, dr Fidel, H Arwan dan Risma Yeni dengan sengaja memasuki ruangan yang digunakan UN, Senin 18 April lalu. Karena dalam Prosedur Operasional Standar (POS) hal itu tak dapat dibenarkan.

Hanya peserta didik dan pengawas UN yang diperkenankan memasuki ruangan. Selebihnya hanya diperkenankan di luar ruangan. Utusan Inspektorat Jendral Kemendiknas, Sudin Diardi mengatakan tindakan anggota DPRD Bengkalis melanggar ketentuan POS.

Selama yang ia ketahui, meskipun pejabat hendak memantau jalannya ujian namun tetap tak diperbolehkan memasukki ruang kelas. Para peninjau hanya boleh mengamati jalannya UN dari luar kelas. Hal ini dirumuskan karena demi menjaga konsentrasi anakk didik selama mengerjakan soal-soal UN.

Atas pelanggaran ini, ia tak berani langsung memberikan teguran, hanya akan mengkoordinasikan dengan dinas terkait. Memang sampai sekarang, belum ada aturan bila ada pelanggaran. "Nah yang akan melakukan teguran, kemungkinan dari dinas pendidikan kebupaten Bekngkalis," ucapnya.

Kedatangannya dari Jakarta ke Kecamatan Mandau, hanya mengontrol lokasi dan kelancaran UN. Selebihnya, untuk tindakan atas pelanggaran yang terjadi, ia akan serahkan pada dinas pendidikan setempat.

Kasi SMA dinas pendidikan kabupaten Bengkalis, H Kamarudin mengatakan, tak berani beri komentar. Takut salah bicara, nanti malah kena tegur. Karena yang melakukan perbuatan tersebut yakni anggota DPRD. Ia mengatakan sesungguhnya memang lebih tepat diselesaikan Inspektorat. Namun pihak inspektorat justru mengatakan demikian.

"Jadi malah saling menghindar," ucapnya.

Apabila masalah ini tidak segera ditangani, maka akan berulang pada tahun-tahun berikutnya. Meskipun, para anggota DPRD merupakan orang-orang yang taat hukum.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Selasa, 19 April 2011

Meski Uzur Tetap Berdedikasi

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Usia yag tak muda lagi, bukan berarti tidak menunjukkan dedikasi. Azis (55) petugas kebersihan kecamatan Mandau masih harus berkubang sampah hingga pukul 24.00. Perjuangannya menjalani hidup tak terpengaruhi gengsi. Memang, banyak kalangan minilai, bekerja menjadi petugas kebersihan itu tak selevel dengan orang-orang kantoran.

Saat ditemui Tribun di depan pasar Mandau raya, Selasa (19/4) ia mengaku menikmati pekerjaan yang dijalani sekarang. Menurutnya menjadi petugas kebersihan tidak hanya bertujuan mencari nafkah. Namun juga ikut membantu masyarakat dalam mengelola sampah.

"Bila kota ini bersih, otomatis akan terlihat lebih indah," ucapnya.

Kebersihan kota, bukan tidak berdampak pada kenyamanan masyarakat. Tumpukan sampah yang tidak dikelola dengan benar, maka akan menimbulkan banyak permasalahan. Dari tumpukan sampah tersebut pasti akan mengundang banyak lalat yang akan membawa kotoran.

Selain itu, serakan sampah bisa juga mengganggu pemandangan yang berimplikasi pada keindahan kota. Azis dan beberapa anggota lainnya, menjadi tulang punggung atas kesehatan dan keindahan kota.

Tak tanggung-tanggung, ia telah menumpahkan tenaganya demi kebersihan dan keindahan kota selama 15 tahun. Ia mengimbau pada masyarakat, untuk ikut menjaga kebersihan dan keindahan kota. Caranya mudah, cukup membuang sampah pada tempatnya. Selanjutnya sampah-sampah itu akan dikelola oleh petugas kebersihan.

Awalnya memang, ia lakukan pekerjaan ini lantaran tak ada pilihan profesi lain. Namun setelah ia jalani, ternyata dengan bekerja seperti ini, ia bisa ikut berperan dalam menjaga keindahan dan kebersihan kota.

Warga jalan Rokan ini mengatakan, meski dengan profesi seperti ini, ia bisa tetap membesarkan anak-anaknya. Meski harus rela mencari peluang lain.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

19 Siswa Tak Ikuti UN

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Hingga hari kedua UN, kepala rayon 5 kecamatan Mandau, Bengkalis, Zainal Affi belum menemukan tindak kecurangan, Selasa (19/4). Namun selama dua hari pelaksanaan UN, ia mencatat, ada 19 peserta didik yang tidak mengikuti UN di kecamatan Mandau.

Dari total siswa tersebut, satu di antaranya tidak mengikuti UN karena sakit. Selebihnya dikarenakan telah lama tidak masuk sekolah, namun masih terdaftar sebagai peserta UN. Seorang siswa yang terpaksa tidak dapat mengikuti UN karena sakit merupakan siswa SMA Nusantara. Sementara yang lain berasal dari beberapa sekolah lain tidak ada kepastian penyebabnya.

Namun selama dua hari pelaksanaan UN kecamatan Mandau menurutnya berjalan lancar. Ia bersyukur ternyata para peserta UN bisa menjalaninya dengan percaya diri. Sekolah-sekolah tempat penyelenggaraan UN pun masih menjalankan tugas sesuai aturan yang diberlakukan.

"Alhamdulillah, semua masih berjalan lancar," ucapnya.

Hal ini juga diiyakan, Tim Pengawas Independen (TPI) yang diutus dari perwakilan Universitas Riau, Bambang. Pihaknya mengatakan, selama dua hari pelaksanaan UN di kecamatan Mandau belum terjadi kecurangan. Soal dan lembar jawab yang diantar hingga UPTD Pendidikan, tak ada hambatan.

Kasi SMA dinas Pendidikan kabupaten Bengkalis, H Kamarudin memberi apresiasi terhadap tugas yang dijalankan Polisi. Selama dua hari pelaksanaan UN, kepolisian telah berhasil menjaga kerahasiaan UN. Soal yang dititipkan di Mapolsekta Mandau diantar pagi hari dan soal yang telah dikerjakan kembali disimpan pada malam harinya.

Menurutnya, bantuan dari kepolisian untuk kelancaran pelaksanaan UN cukup efektif. "Mereka telah membantu kelancaran pelaksanaan UN," ujarnya.

Zainal berpesan pada peserta didik yang tidak bisa mengikuti ujian utama yang telah berjalan dua hari ini, bisa mengikuti ujian susulan pada tanggal 25 mendatang. Untuk itu ia berpesan supaya peserta didik mempersiapkan diri.

Peserta didik yang tak mengikuti UN
1 siswa SMAN 3 Mandau
3 siswa SMAN 4 Mandau
1 siswa SMAN 5 Mandau
3 siswa SMAN 6 Mandau
1 siswa SMAN 7 Mandau
3 siswa SMA Hubbul Wathan
4 siswa SMA Nusantara
2 siswa MA Nahdatul Islam
1 siswa MA Al-Johar
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Senin, 18 April 2011

Camat Lepas 20 Pemuda

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Camat Mandau, Rusli lepas 20 pemuda asal kecamatan Mandau untuk mengikuti program pelatihan yang diadakan Chevron Pacific Indonesia (CPI), Senin (18/4). Selama 20 hari kedepan, para pemuda ini akan digembleng teknik-teknik pengelaasan dasar.
Ke 20 pemuda ini akan dikarantina di asrama Politeknik Caltex Riau (PCR). Selama masa pelatihan, mereka akan diajarkan bagaimana teknik mengelas yang benar oleh pengajar-pengajar PCR. Program ini terlaksana berkat kerjasama antara pemkab Bengkalis dan CPI. Semua akomodasi dan peralatan yang dibutuhkan menjadi tanggungan CPI.

Rusli mengharapkan, semoga melalui program ini, dapat lebih mengembangkan potensi diri pemuda dan daerah asal. Ia juga memberi apresiasi positif terhadap pihak-pihak yang ikut membangun potensi daerah kecamatan Mandau.

Program ini dilaksanakan dengan tujuan dapat memberikan bekal ilmu pada masyarakat kecamatan Mandau. Diharapkan setelah usai program kelak dapat memanfaatkan keahlian barunya di dunia industri. Kepala laboratorium teknik mekatronika PCR, Jupri Yanda Zaira mengatakan, tak menutup kemungkinan, pemuda ini bisa bergabung menjadi tenaga terlatih di CPI.

Program ini dilakukan dua gelombang, yang masing-masing gelombangnya terdiri 20 orang peserta. Selanjutnya dari total 40 peserta akan diseleksi menjadi 15 peserta untuk diikutkan pada pelatihan pengelasan tingkat lanjut. Semua peralatan yang dibutuhkan termasuk baju kerja sudah disediakan CPI.

"Kami jamin keselamatan selama mengikuti program ini," ujar koordinator training, Amnur Ahyan.

Sebelum pemberangkatan, Amnur yang berprofesi sebagai dosen ini memberikan sedikit pembekalan. Para peserta diharapkan patuh terhadap aturan yang diberlakukan. Ia mencontohkan, bahwa di lingkungan PCR itu merupakan area dilarang merokok. Bagi yang kedapatan melanggar akan langsung dipulangkan dan tak boleh melanjutkan program.

Ia juga mengatakan, untuk belajar di PCR harus juga disiplin. Setiap hari harus bangun pukul 5.00 pagi. Langsung mulai melakukan aktifitas sehari-hari dilanjutkan praktek mengelas. Program ini telah berjalan sejak tahun 2003. Namun jenis pelatihannya selalu dirubah tiap tahunnya. Rencananya program ini akan dijalankan rutin tiap tahun.

Reno dan Herman pemuda asal desa Gajah Sakti mengaku senang mengikuti program ini. Selepas dari kontraknya dengan perusahaan beberapa bulan lalu, ia mendapat kesempatan mengikuti program ini.

Keduanya mengaku, dapat lebih mengembangkan kemampuan diri dengan mengikuti program ini. Meski harus menjalani kegiatan rutin sesuai aturan yang diberlakukan keduanya tetap merasa senang. "Sanggup jalani program ini meski dengan aturan-aturan yang disiplin," tutup Herman.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Hari Pertama UN Lancar

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Hari ini, Senin (18/4) seluruh siswa kelas XII SMA sederajat di Indonesia serempak menjalani proses Ujian Nasional. Tahun ini mulai diterapkan, hasil UN bukan merupakan satu-satunya penentu kelulusan siswa. Nilai UN akan diakumulasikn dengan nilai rapor dari kelas IX hingga kelas XII.

Jadi meskipun nilai UN tidak memenuhi standar kelulusan nasional, masih dapat tertolong dari nilai rapor. Keputusan ini diambil dari kebijakan yang diterapkan negara melalui Menteri Pendidikan, Muhammad Nuh. Kepala SMAN 3 Mandau, Akmal mengaku tidak terlalu tegang dengan peraturan yang ditetapkan pemerintah.

Saat ditemui di ruangannya, ia mengatakan, selama peserta didik mengikuti UN besar kemungkinan bisa lulus. Apabila pada ujian utama yang dimulai hari ini tidak dapat mengikuti karena sakit, maka peserta didik bisa mengikuti ujian susulan tanggal 25 mendatang.

Sedangkan apabila pada ujian susulan tetap tidak bisa mengikutinya, terpaksa peserta didik tersebut harus mengulang hingga tahun depan. Pada tahun ini, jumlah total siswa SMA sederajat di kecamatan Mandau yang mengikuti UN mencapai 3280. Jumlah ini terdiri siswa SMK sebanyak 550 dan siswa SMA/MA sejumlah 1730.

SMAN 3 Mandau, menyediakan total 28 kelas untuk digunakan sebagai ruang ujian. Yakni 15 kelas digunakan siswa jurusan IPA dan 13 kelas untuk jurusan IPS. Pada hari pertama pelaksanaan UN di SMAN 3 Mandau berjalan lancar. Tidak terjadi praktek kecurangan.

Hingga usai, hari pertama ini tidak ditemukan siswa yang membawa contekan atau kunci jawaban. Pada hari ini dilakukan ujian sebanyak dua kali. Untuk yang pertama diujikan yakni mapel bahasa Indonesia, dan kedua mapel biologi bagi siswa jurusan IPA, mapel sosiologi untuk jurusan IPS.

Selama UN, sekolah penyelenggara dijaga ketat oleh kepolisian dengan berseragam lengkap. Selain itu, Universitas Riau (UR) menempatkan beberapa anggota Tim Pengawas Independen (TPI). Mereka dikirimkan untuk menjaga berjalannya UN dan meminimalisir kebocoran soal.

Pada pelaksanaan UN hari pertama, SMAN3 Mandau mendapat kunjungan dari anggota DPRD kabupaten Bengkalis. Rombongan terdiri dari enam orang dan dipimpin oleh H Arwan. Kedatangan mereka ke SMAN 3 dimaksudkan untuk mengecek kelancaran UN.

"Kedatangan mereka ke SMAN 3 ini tetap tidak kami izinkan untuk memasuki ruangan ujian, seperti dalam aturan pemerintah, bahwa yang boleh masuk ruang ujian hanyalah siswa dan pengawas," ujar Akmal.

Ditemui di lain tempat, siswi SMAN 2 Mandau, Istiqomah mengaku dapat mengerjakan soal-soal UN dengan mudah. Menurutnya, soal-soal UN tak beda jauh dengan soal-soal try out. Siswa kelas XII IPA 3 ini mengaku tidak khawatir dengan hasilnya nanti. "Kami telah persiapan dengan matang, jadi hari ini dapat mengerjakannya dengan lancar," tutupnya. (CR12)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Minggu, 17 April 2011

Mandau Belum Miliki Trotoar Yang Memadahi

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Tak ada tempat yang memadahi bagi pejalan kaki di kecamatan Mandau, kabupaten Bengkalis. Jalan Sudirman yang merupakan pusat bisnis di kecamatan Mandau belum memiliki trotoar yang memadahi. Kenyataan itu bisa dilihat di area sekitar pasar Mandau Raya, pejalan kaki harus berbagi tempat dengan kendaraan bermotor.

Saat ditemui Tribun beberapa waktu lalu, tiga pejalan kaki, Evi, Vinto Ayanda dan Rosma mengaku takut terserempet kendaraan bermotor bila berbelanja di area sekitar pasar. Tiga siswi SMAN 1 Mandau ini harus rela melalui jalur kendaraan bermotor dari toko ke toko mencari barang yang akan dibeli.

"Bagaimana lagi, memang tak ada tempat bagi pejalan kaki," ucap Rosma.

Mereka mengaku deg-degan bila berbagi tempat dengan kendaraan bermotor. Rasa ngeri timbul ketika ada kendaraan pengangkut barang yang ukurannya cukup besar melintas. Belum lagi bila ada pengendara motor yang ngebut di area tersebut.

Mereka mengatakan, sangat tidak mungkin bila harus menggunakan angkutan umum dari satu toko ke toko lain. Sementara jaraknya masih bisa dijangkau dengan berjalan kaki. Menurut mereka, pembangunan trotoar di area bisnis itu sangat penting. Mereka berharap pada pemerintah supaya memfasilitasi pejalan kaki.

"Bagi pemerintah Kabupaten Bengkalis untuk segera membuatkan trotoar bagi pejalan kaki, supaya masyarakat merasa nyaman berjalan kaki," ucap Ayanda.

UU no 43 tahun 1993 tentang prasarana dan lalu lintas, menyebutkan, pembangunan saluran drainase ruas kiri hingga kanan menjadi tanggungjawab Dinas Pekerjaan Umum. Sedangkan untuk pembangunan di tingkat kecamatan menjadi tanggungjawab UPTD Binamarga dan Pengairan.

Namun saat Tribun menanyakan ke kepala UPTD Binamarga dan Pengairan, Edi Warman, pihaknya justru mengatakan untuk masalah trotoar bukan menjadi tanggungjawabnya. "Itu dibangun oleh UPTD Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi," ucapnya.

Sementara pemanfaatan saluran drainase jalan Sudirman sebagai trotoar, justru banyak dimanfaatkan pedagang kaki lima dan tempat parkir. Sehingga pejalan kaki harus mengalah berbagi tempat dengan kendaraan bermotor. (CR12)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Dishub Hanya Bisa Menanti

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Pejabat saling lempar tanggungjawab keselamatan pengguna jalan. Belum selesainya pembayaran pelebaran jalan Sudirman dan Hang Tuah kecamatan Mandau menyebabkan beberapa warga pemilik tanah bersikukuh mempertahankan hartanya. Kondisi jalan protokol seharusnya mulus, sehingga memberi kenyamanan dalam perjalanan. Yang terjadi di kecamatan Mandau, kondisi dua ruas jalan protokol justru tak teraspal separo median jalan.

Di jalan Sudirman sekitar 500 meter selatan kantor camat Mandau ruas jalan sengaja tak diaspal Binamarga Kabupaten Bengkalis karena tak diizinkan pemilik lahan. Akmaludin mengaku melarang Binamarga untuk mengaspal lahan miliknya bila tidak ada kejelasan penggantian rugi dari pemerintah.

"Pemerintah tidak ada keseriusan untuk membangun jalan, dari dulu kami (warga sepanjang jalan) hanya dijanjikan akan diberikan ganti rugi, namun berapa jumlahnya tak jelas," ucapnya.

Lebar jalan depan rumahnya menyempit menjadi sekitar 6 meter yang seharusnya sekitar 15 meter. Lain halnya dengan kondisi jalan Hang Tuah yang memang telah dilakukan ganti rugi. Namun masih ada dua titik yang belum terselesaikan. Yakni di dekat simpang Mawar, ada pagar rumah yang menjorok hingga separo badan jalan.

Masih di jalan lintas sumatera ini, tepatnya di depan kediaman Ucok Harahap, ia sengaja menghalangi jalan dengan ban bekas dan spanduk peringatan bagi pengguna jalan. Ucok mengaku kecewa ketika pembayaran ganti rugi, pemerintah sengaja tak membayarkan padanya. Kontan ia tak merelakan lahannya diserobot pemerintah.

Kondisi ini tentu membahayakan pengguna jalan. Selama dua tahun ini empat nyawa melayang di depan rumah Ucok karena terjatuh dan menabrak ban bekas yang ia pasang. Di depan rumah Akmaludin pernah pula terjadi insiden kecelakaan lalu lintas.

Beberapa korban telah berjatuhan, namun pemerintah kabupaten bengkalis seakan menutup mata. Saat Tribun mencoba konfirmasi ke UPTD Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi kecamatan Mandau justru tak mendapat jawaban yang pasti akan ada perbaikan. Pelaksana Harian (PLH), Arjeng Atlantik mengatakan tak bisa gegabah memasang rambu-rambu penyempitan jalan di ketiga titik tersebut.

Ia mengatakan, kecelakaan lalu lintas biasanya justru kelalaian pengendara. Pada jalur kota, sudah jelas peraturannya, maksimal 60 km/jam. Yang terjadi kebanyakan pengendara tidak mengindahkan aturan tersebut. Untuk hal itu, Arjen mengatakan, tidak bisa semata menyalahkan pemerintah yang memberikan layanan publik.

"Kita belum mendapat koordinasi dari pihak Binamarga untuk memasang rambu-rambu penyempitan selama penggantian rugi belum kelar," ucapnya pada Tribun.

Saat Tribun konfirmasikan permasalahan jalan protokol yang telah memakan korban jiwa ke UPTD Binamarga dan Pengairan Kecamatan Mandau juga melemparkan tanggungjawab tersebut. Kepala UPTD Binamarga dan Pengairan Kecamatan Mandau, Edi Marwan mengatakan, itu bukan wewenang kami. "Untuk urusan koordinasi pemasangan rambu-rambu pada tiga titik tersebut langsung menjadi wewenang Kepala Dinas Perhubungan di Bengkalis sana," kata Edi.

Jadi siapa yang akan peduli, bila petugas yang bertanggungjawab di tingkat kecamatan tidak memberi jawaban pasti? Permasalah ini akan dibiarkan berlarut hingga kapan? Pemerintah Kabupaten Bengkalis menunggu berapa korban lagi jatuh di dua ruas jalan protokol ini? (CR12)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

SPSI Ragukan Kinerja Pemkab Bengkalis

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - SPSI Bengkalis ragukan kinerja dinas tenaga kerja dan transmigrasi. Ketua DPC, Gindo Lubis menyayangkan kerja pemerintah Kabupaten Bengkalis yang lamban menangani pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan perusahaan. Kepada Tribun, Gindo mengatakan, banyak menemukan pelanggaran-pelanggaran UU ketenagakerjaan dilakukan perusahaan yang ada di Bengkalis, Sabtu (16/4).

Dari data yang SPSI pegang, hampir semua perusahaan yang ada di kecamatan Mandau melanggar UU no 13 tahun 2003. Dalam UU tersebut, perusahaan minimal mengikat kontrak dengan karyawan selama 2 tahun. Namun yang terjadi di Kecamatan Mandau, kontrak kerja hanya 3 bulan hingga 12 bulan.

Jelas-jelas perusahaan melanggar Kontrak Kerja Waktu Tertentu (KKWT) yang telah ditetapkan Negara melalui UU. "Maka dari itu, banyak hak-hak karyawan yang tidak dipenuhi perusahaan," ucapnya.

Yakni, hak mendapatkan asuransi kesehatan, keselamatan kerja, tunjangan hari tua, PHK tanpa prosedur dan banyak lagi. Tak hanya itu, SPSI juga menemukan adanya perusahaan yang belum membayarkan upah karyawan hingga beberapa bulan.

Hampir semua karyawan tidak berani menuntut atau melaporkan pelanggaran-pelanggaran tersebut. Mereka takut oleh ancaman pemecatan. Data yang Gindo miliki yakni hampir seratus perusahaan yang ada di Kecamatan Mandau ini melakukan pelanggaran.

"Pelanggarannya beragam antara perusahaan satu dan yang lain, namun untuk pelanggaran KKWT, semua perusahaan belum menaati UU," lanjutnya.

Untuk itu, Gindo mengharapkan kerja nyata dari Dinas terkait untuk melindungi pekerja dari pelanggaran perusahaan. Ia menilai Disnakertrans tak bertaji. Laporan-laporan pelanggaran ketentuan oleh perusahaan tidak segera ditindak.

Ia mengingatkan, bahwa fungsi diadakan dinas ketenagakerjaan yakni untuk melindungi kesewenangan perusahaan. Selain itu, dinas ketenagakerjaan harus cepat tanggap bila ada permasalahan di lapangan.

"Bila perlu tegur, perusahaan-perusahaan nakal yang tidak menaati UU yang telah ditetapkan," tutupnya. (CR12)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Jumat, 15 April 2011

Logistik UN

Seorang petugas sub rayon 5 UN kecamatan Mandau dan Pinggir sedang menghitung paket logistik UN. Logistik UN didata di SMAN2 Mandau, selanjutnya dititipkan di Mapolsek Mandau, Jumat (15/4). TRIBUN/CR12
Powered by Telkomsel BlackBerry®

SMPN 3 Mandau Gelar Lomba Futsal Jelang UN

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Menghadapi Ujian Nasional tidak perlu terlalu tegang. Wakil Kepala SMPN 3 Mandau, Firdaus mengatakan, lakukan kegiatan-kegiatan yang bisa mengurai ketegangan pikiran siswa. Dalam hal ini, sekolah yang memiliki daya tampung siswa terbanyak di kecamatan Mandau, adakan lomba futsal antar kelas.

Lomba ini khusus diikuti siswa kelas IX. Firdaus menambahkan, ajang ini tidak hanya untuk kepentingan refreshing peserta didik yang akan menghadapi ujian nasional, juga untuk memperkenalkan olahraga yang baru populer beberapa tahun belakangan.

"Selai itu dengan berolahraga, kita menajarkan untuk bermain sportif, termasuk kala menghadapi UN yang dilaksanakan 25 April mendatang," lanjutnya, Jumat (15/4).

Lomba ini tidak hanya berlaku bagi kaum Adam, melainkan juga diikuti kaum Hawa. SMPN 3 Mandau menggelarnya dalam dua kategori, yakni, pria dan wanita. Acara ini mendapat respon positif dari para peserta didik. Sorak-sorai suporter yang mendukung tim kebanggaannya terdengar meriah.

Ajang ini diikuti oleh 25 tim, yakni, 13 tim putra dan 12 tim wanita. Pertandingan digelar selama dua hari dari 14 - 15 April 2011. Pertandingan dimulai sepulang sekolah di lapangan Diva Futsal pukul 13.00 hingga pukul 17.00. Untuk menjaga keselamatan peserta didiknya, guru olahraga SMPN 3 Mandau, Ade Candra menjalin kerjasama dengan pihak pengelola lapangan untuk memberikan pertolongan pertama bila terjadi insiden yang tak diinginkan.

SMPN 3 Mandau sengaja menyediakan total hadiah hingga Rp 2,4 juta. Firdaus mengistilahkan sebagai dana pembinaan siswa berprestasi. Keluar sebagai juara pertama higga harapan I kategori putra, berturut-turut, kelas IX.4, IX.13, IX.10 dan IX.12. Sementara kategori putri, berturut-turut, IX.10, IX.6, IX.2 dan IX.11.

Sementara untuk pencetak gol terbanyak untuk kategori putra diraih, M Hidayat kelas IX.4 dan Rezi Anggono kelas IX.12. Mereka berdua dapat melesatkan sebanyak 12 gol. Sedangkan untuk kategori putri diraih oleh Nia Apriani kelas IX.10 dengan mencetak 11 gol ke kandang lawan. (CR12)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Logistik UN Diterima Mapolsek Mandau

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Sekitar pukul 10.30, truk pengangkut logistik UN tiba di SMAN 2 Mandau, Jumat (15/4). Kedatangan berkas UN tersebut dikawal beberapa anggota kepolisian Polres Bengkalis. Berkas UN tersebut langsung diterima Ketua Sub Rayon 5 UN Kecamatan Mandau dan Pinggir, Zainal Affi. Berkas itu terdiri dari 53 paket yang dibungkus dengan kardus.

Peserta yang mengikuti UN tahun ini yakni, 3117 siswa di kecamatan Mandau. Logistik UN tersebut terdiri dari lembar pertanyaan, kaset, lembar jawab dan lain-lain. Beberapa orang kepala sekolah SMA sederajat juga datang ke SMAN 2 Mandau untuk menyaksikan kondisi logistik aman.

Lalu dilakukanlah penghitungan paket logitik untuk memastikan tidak ada yang tertukar, kurang ataupun rusak dengan disaksikan polisi. Selanjutnya logistik tersebut dipilah-pilah antara SMA, SMK dan MA. Pemilihan itu juga disaksikan para kepala sekolah, untuk memastikan logistik.

Sempat terjadi ketegangan ketika perwakilan dari UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Pinggir hendak mengangkut logistik tersebut. Beberapa utusan dari Kecamatan Pinggir kecewa ketika dipersulit untuk membawa berkas UN tersebut. "Pak biar kita data terlebih dahulu logistik yang datang," ujar seorang petugas dari rayon 5 kecamatan Mandau.

"Kelamaan itu pak, kita di Pinggir juga punya kantor UPTD dan Mapolsek, kenapa harus menunggu pengecekkan usai," ujar petugas UPTD Kecamatan Pingir. Namun tak lama ketegangan mencair. Petugas UPTD Kecamatan Pinggir diperbolehkan mengangkut logistik UN tersebut.

Zainal memperbolehkannya untuk diangkut. "Untuk kekurangan nanti kami kirim," jawabnya sambil mengangguk.

Pemilahan tidak hanya dilakukan oleh petugas UPTD Pendidikan Mandau melainkan beberapa kepala sekolah yang datang pun ikut menghitung dan memilahnya. Setelah pemilahan tersebut usai, logistik dibawa ke Mapolsek Mandau untuk dititipkan.

Pukul 15.15 logistik UN tersebut diantarkan ke Mapolsek Mandau. Penyerahan itu dilakukan UPTD Disdik kecamatan Mandau oleh Kasubbag TU, Erna Satriana. Di Mapolsek, logistik tersebut diterima Wakapolsek Mandau, AKP Daud Sianturi.

Kepada media, Daud mengatakan, selanjutnya untuk pengamanan logistik UN di Mandau dijaga oleh lima anggota polisi. Sedangkan pengamanan pelaksanaan UN akan diterjunka 20 personil kepolisian sektor kecamatan Mandau.

Berkas UN tersebut baru akan diserahkan ke sekolah-sekolah pada pukul 6.00 pada hari ujian. Polisi akan mengantar berkas tesebut ke setiap sekolah hingga pelaksanaan UN usai. (CR12)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kamis, 14 April 2011

Wakili Mandau Di Tingkat Kabupaten

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Desa Petani wakili Kecamatan Mandau dalam lomba desa se-kabupaten Bengkalis. Bulan April ini resmi desa Petani dinobatkan sebagai pemenang pertama lomba desa se-kecamatan Mandau. Pemenang pertama lomba desa, akan menjadi perwakilan dalam ajang yang lebih tinggi. Saat ditemui di kantornya, Kepala desa Petani, Rianto merasa senang atas raihan tersebut, Rabu (13/4).

Ia mengaku tidak menduga sebelumnya. Desa yang ia ini belum pernah sekalipun menjadi juara pertama dalam ajang ini. Ternyata di tahun ini, desa Petani bisa mewakili kecamatan Mandau ikuti ajang yang sama di tingkat Kabupaten.

Pada lomba desa tingkat kecamatan, desa Petani bisa mengungguli desa Kasumbo Ampi dan Balai Makam. Penilaian dalam ajang ini yakni, Administrasi kependudukan dan kepemerintahan, Pertumbuhan ekonomi, Keamanan, Ketertiban dan beberapa kriteria lain. Seperti apa bentuk penilaian, Rianto mengaku tidak mengetahui.

"Semua diserahkan ke panitia dan tim penilai," ucapnya.

Sebelumnya, ia hanya mengirimkan berkas-berkas yang dibutuhkan pada panitia dan tak lama kemudian, datanglah beberapa orang penilai, dan mengamati desa Petani. Tak lama kemudian, munculah surat yang menyatakan bahwa desa Petani keluar sebagai pemenang pertama lomba desa di kecamatan Mandau.

"Hal ini bisa diraih berkat bantuan seluruh elemen masyarakat dan perangkat desa," lanjutnya.

Untuk mengikuti ajang yang sama ditingkat Kabupaten Bengkalis, ia mengaku tidak memiliki kiat-kiat khusus. Namun hanya akan mengkomunikasikan pada seluruh elemen masyarakat untuk ikut mendukung dalam ajang tahunan ini. Rianto tidak mematok target tertentu, karena raihan kemenangan hanyalah akibat dari proses yang dijalani. (CR12)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Jalan Sudirman Tergenang Akibat Hujan Intensitas Sedang

Meski hanya diguyur hujan intensitas sedang, jalan Sudirman Kecamatan Mandau tergenang air. Genangan air setinggi mata kaki orang dewasa terjadi setelah diguyur hujan, Kamis (14/4). TRIBUN/CR12
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Rabu, 13 April 2011

Kedua Belah Pihak Saling Melapor

DURI, TRIBUN - Untung dan beberapa warga desa Petani Kecamatan Mandau, Bengkalis mengaku pernah diancam oleh Ringo Ringo Parlindungan dan Rimba Nenggolan kala hendak menggarap tanah yang diakui miliknya. Karena keselamatan terancam, Untung bersama beberapa warga desa Petani melaporkan ke Mapolsek Mandau atas tindakan tersebut. Untung mengatakan, hasil panen yang akan ia angkut itu juga dirampas.

Saat dihubungi Tribun, Ringo membantahnya dengan mengatakan, saya tidak mengancam, namun melarang Untung dan beberapa warga desa Petani meggarap tanah yang bukan haknya. Jelas-jelas tanah itu milik Robinson Nenggolan yang merupakan ayah dari Rimba Nenggolan. "Saya tidak memihak pada siapapun, namun bila mengambil barang yang bukan haknya itu merupakan pencurian," ucapnya.

Hal itu terjadi ketika Untung hendak mengambil hasil panen sawit yang ditanam dan dirawatnya. Selain itu, Untung juga mengatakan, saat di Mapolsek Mandau, Ringo pernah mengancam dan akan melukainya. Kepada Tribun, ia bersama warga desa Petani mengaku resah dengan perbuatan terlapor. Untuk saat ini ia bersama warga desa Petani menunggu tindakan tegas dari aparat kepolisian tangani kasus ancaman dan perampasan yang pihak terlapor lakukan. Bila tidak segera ditangani, warga akan melaporkan kasus ini ke Mapolresta Bengkalis atau Mapolda Riau.

Menurut Untung luas tanah enam hektar yang diakui pewaris Robinson merupakan sah miliknya. Untung dan 32 warga pemilik tanah yang diklaim menyerobot tanah milik Robinson, siap memprosesnya ke jalur hukum. "Coba bayangkan, tanah yang terlapor klaim itu sekitar 400 hektar, bila dipikir secara logika berarti tanah satu desa merupakan miliknya," ujarnya.

Menurut keterangan Ringo tanah yang tadinya terletak di dusun Bulu Manis RW 9 Desa Petani itu sejak tahun 1998 telah dipatok pemerintah Kabupaten Bengkalis merupakan area desa Pematang Pudu. Sementara, Ringo mengklaim tanah saudaranya itu seluas 1,5 km x 2,5 km atau sekitar 375 hektar adalah sah milik Robinson.

Memang semenjak meninggalnya Robinson, tanah itu lama menganggur dan tidak ada yang menggarap. "Maka dari itulah dimanfaatkanlah oleh warga desa Petani dan sekarang diakui menjadi milik mereka, tentu kami tidak mau lahan kami mereka akui," ucap Ringo.

Untuk pengurusan tanah itu, sudah ia lakukan di desa Pematang Pudu. Saat mengetahui ada yang mengelola tanpa izin, Ringo kontan mengusir dan melarang siapapun yang menggarap tanah milik sepupunya itu. Selain itu, ia juga pernah mengusir alat berat yang datang untuk mengolah lahan tersebut.

Bila memang ada yang mengurus kebun sawit yang ditanam di lahan milik sepupunya itu, ia mengaku siap untuk mengganti rugi pengurusannya. Berapa tahun orang itu mengurusnya, kita akan ganti biayanya.

Menurutnya sengketa tersebut dikarenakan ada oknum-oknum desa yang memainkan. Ia menyebutkan "K" yang merupakan warga desa Petani telah menjual tanah tanpa sertifikat. Untuk hal itu, ia akan melaporkan tindakan-tindakan yang tidak dibenarkan hukum ini ke Mapolda Riau.

Menanggapi hal ini, Kepala Desa Petani, Rianto menjawabnya ringan, boleh saja siapapun mengatakan seperti itu. Pihakya mengatakan, tidak ada kepentingan apapun kecuali mengupayakan percepatan penyelesaian perkara yang dihadapi warganya.

"Banyak warga merasa resah dengan tindakan yang dilakukan pihak terlapor, dan warga menghendaki laporannya cepat ditangani aparat penegak hukum," ucapnya.

Saat Tribun mencoba mengkonfirmasi kasus ini ke Kapolsek Mandau, yang bersangkutan sedang dinas ke luar kota. Tiga kali sambungan telepon, tidak diangkat. Pesan singkat yang Tribun kirimkan, hingga berita ini ditulis, belum mendapat respon. (CR12)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Foto (13/4)

Tiga siswi SMAN 1 Mandau harus berbagi tempat dengan kendaraan bermotor saat hendak ke pasar. Hal ini disebabkan, Kecamatan Mandau belum membangun trotoar untuk pejalan kaki. Sementara trotoar yang telah ada justru dimanfaatkan warga untuk berdagang atau jadi lahan parkir. Foto ini diambil beberapa hari lalu. TRIBUN/CR12
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Senin, 11 April 2011

Hotel Tan Ameh Terancam Ditutup

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUNPEKANBARU.COM - Hotel Tan Ameh yang berada di Jalan Sudirman, kecamatan Mandau, Bengkalis terancam ditutup. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, H Amirudin mensinyalir pengoperasian hotel tersebut untuk kegiatan maksiat. Saat ditemui wartawan di kantor camat Mandau, Senin (11/4) ia telah mengendus aktifitas hotel dijadikan tempat transaksi esek-esek.

Indikasi itu, ia amati dari gerak-gerik penghuni hotel yang menggunakan pakaian seksi dan sering terlihat mesra dengan lawan jenis. Tak hanya itu, ia mengatakan, mendapat laporan dari UPT Dinas Pendapatan Daerah Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis bahwa hotel itu sudah lama menunggak membayar pajak. Jumlah tunggakan itu mendekati setengah miliar.

"Pajak pengoperasian hotel tersebut bisa menjadi pemasukan daerah," ucapnya.

Ia menilai, apabila pengusaha hotel tidak ada niat untuk membayar pajak, secepatnya kita ambil tindakan tegas dengan melayangkan surat penutupan. Pemerintah Bengkalis memberi kesempatan siapapun untuk membuka usaha, namun harus menaati peraturan yang berlaku.

Ia mengaku telah lama mengamati perkembangan hotel tersebut. Dari awal buka, hotel itu tidak memiliki surat izin usaha. Selain itu tidak ada laporan kepadanya, baik itu lisan maupun tertulis tentang membuka izin pengoperasian hotel. Setelah ia telusuri, memang, hotel tersebut tidak mengantongi izin selembar pun membuka usaha.

Apabila surat penutupan yang akan dilayangkan, tidak diindahkan, ia akan menutup paksa pengoperasian hotel tersebut. "Bila pemilik hotel itu mau mengurus ketentuan membuka usaha dan membayar tunggakan pajaknya, kita persilahkan ia untuk mendirikan usaha," ucapnya.

Namun untuk aktifitas-aktifitas yang dapat mengganggu kenyamanan bermasyarakat dengan adanya dugaan aktifitas maksiat, kedepannya akan ia bina. Di tempat dan waktu yang berbeda, manajer pelaksana hotel Tan Ameh, Rafdinal membantah bila di tempatnya bekerja ada ajang esek-esek. Dia mengatakan, kita menjalankan usaha sesuai aturan yang berlaku.

Hotel yang sempat tutup selama tiga tahun ini memang rencananya hendak dilelang. Namun pemilik hotel yang akrab disapa pak haji, justru membatalkan dan hendak mengoperasikan kembali hotel tersebut. Rafdinal atau yang akrab disapa Babe mengatakan, izin usaha hotel ini memang belum diperpanjang. Dan masih punya tunggakkan pajak sejak tahun 2004 hingga kini.

Namun pihaknya menduga adanya kekeliruan petugas dinas pendapatan daerah dalam menghitung total tunggakkan. "Hotel ini sempat tutup selama tiga tahun, namum dalam surat yang dilayangkan dinas pendapatan daerah menghitung penuh dari tahun 2004 lalu," ucapnya.

Pihaknya mengaku sedang mengurus izin resmi dan akan membayar tunggakkan pajak yang belum dibayar. Kemungkinan akan dibayarkan penuh, atau dengan bertahap. Maksudnya pembayaran dilakukan sebanyak dua kali. Setelah semua urusan beres, pihaknya akan mengurus izin buka tempat usaha ke camat dan polsek setempat.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Usia Muda Tak Halangi Prestasi

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Pembalap muda yg masih duduk dibangku kls dua Stm Muhamadiyah, Mandau, Bengkalis, Bobbi anasis berhasil mengharumkan nama kota kelahirannya. Pada kejuaraan Final Yamaha Cup Race Nasional Region Sumatera, ia berhasil boyong dua kelas sekaligus. Ketangguhannya dibuktikan dengan merajai kelas bebek 125 cc dan 115 cc.

Kejuaraan yang digelar di sirkuit non permanen lanud Tabing Padang di kota Padang, Minggu (10/4). Pria berusia 16 tahun ini telah mengikat kontrak dengan tim Yamaha IRC BAR Duri. Pada tahun ini, ia telah mendapat sponsor dari Yamaha YMKI Pusat dan IRC Pusat.

Kepada Tribun, ia mengaku telah berusaha maksimal dengan disiplin berlatih. Latihan yang ia lakukan pun harus terpadu, tidak sesuka hati. Yakni dengan mengikuti bimbingan dan arahan pelatih. Berangkat dari tekad yang kuat dan disiplin yang tinggi, ia berhasil menjuarai berbagai kejuaraan. Tahun lalu ia dapat mencatat sejarah hidup yang indah dengan menjadi juara umum Motor Prix Region Sumatera.

Kemenangan demi kemenangan ia torehkan, akhirnya sekarang ia mengikat kontrak dengan YMKI. Nilai kontrak yang ia dapatkan cukup besar, yakni Rp 85 juta per tahun. Pada kontrak tersebut ia harus menyelesaikan sembilan seri Motor Prix dan tiga seri Yamaha Cup Race.

Untuk menambah daya juang Bobbi, membuka kesempatan bagi siapapun, dari instansi manapun untuk bergabung dalam team Yamaha IRC BAR Duri. Hal ini tentunya dapat memacu Bobbi untuk meraih juara umum di tahun ini. Semakin banyak prestasi yang dapat diraih maka akan semakin membanggakan bagi Duri.

Ayahnya yang merupakan mantan pembalap motor cross, Juli Darmansyah, mengaku telah memberikan dukungan seratus persen untuk kemajuan anaknya. Tiga tahun ia support anaknya untuk menjadi pembalap yang handal. Kepada Tribun, ia mengaku ingin mengikutkan anaknya pada PON 2012. Pada seleksi pra PON di kabupaten Siak, Bobbi keluar sebagai juara.

Bobbi mengaku, memiliki angan-angan tampil di kancah internasional. Semoga tiga tahun lagi bisa mengikuti jejak pembalap motor Indonesia, Doni Tata Pradita di kancah dunia. Aktifitas balapnya sudah ditekuni sejak tiga tahun silam. Kala itu ia masih duduk di kelas 2 SMP. Namun, aktifitas balapnya tidak mengganggu sekolah. Meskipun Bobbi sering untuk izin tidak mengikuti kegiatan belajar, namun masih bisa mengejar ketertinggalannya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Hotel Tan Ameh Terancam Ditutup

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUNPEKANBARU.COM - Hotel Tan Ameh yang berada di Jalan Sudirman, kecamatan Mandau, Bengkalis terancam ditutup. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, H Amirudin mensinyalir pengoperasian hotel tersebut untuk kegiatan maksiat. Saat ditemui wartawan di kantor camat Mandau, Senin (11/4) ia telah mengendus aktifitas hotel dijadikan tempat transaksi esek-esek.

Indikasi itu, ia amati dari gerak-gerik penghuni hotel yang menggunakan pakaian seksi dan sering terlihat mesra dengan lawan jenis. Tak hanya itu, ia mengatakan, mendapat laporan dari UPT Dinas Pendapatan Daerah Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis bahwa hotel itu sudah lama menunggak membayar pajak. Jumlah tunggakan itu mendekati setengah miliar.

"Pajak pengoperasian hotel tersebut bisa menjadi pemasukan daerah," ucapnya.

Ia menilai, apabila pengusaha hotel tidak ada niat untuk membayar pajak, secepatnya kita ambil tindakan tegas dengan melayangkan surat penutupan. Pemerintah Bengkalis memberi kesempatan siapapun untuk membuka usaha, namun harus menaati peraturan yang berlaku.

Ia mengaku telah lama mengamati perkembangan hotel tersebut. Dari awal buka, hotel itu tidak memiliki surat izin usaha. Selain itu tidak ada laporan kepadanya, baik itu lisan maupun tertulis tentang membuka izin pengoperasian hotel. Setelah ia telusuri, memang, hotel tersebut tidak mengantongi izin selembar pun membuka usaha.

Apabila surat penutupan yang akan dilayangkan, tidak diindahkan, ia akan menutup paksa pengoperasian hotel tersebut. "Bila pemilik hotel itu mau mengurus ketentuan membuka usaha dan membayar tunggakan pajaknya, kita persilahkan ia untuk mendirikan usaha," ucapnya.

Namun untuk aktifitas-aktifitas yang dapat mengganggu kenyamanan bermasyarakat dengan adanya dugaan aktifitas maksiat, kedepannya akan ia bina.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Minggu, 10 April 2011

Deklarasi GOOM Ditunda Pekan Depan

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Musyawarah pembentukan kepengurusan Gabungan Ormas OKP Mandau (GOOM) di hotel Tan Ameh, Minggu (10/4) ditunda hingga pekan depan. Deklarasi gagal karena undangan yang datang tidak mencapai quorum. Dari 28 ormas dan organisasi kepemudaan yang diundang, hanya delapan yang hadir pada acara tersebut.

Acara yang diagendakan pukul 13.00, harus mundur satu jam karena menunggu undangan yang datang. Daripada menunggu terlalu lama, penggagas acara ini akhirnya membuka acara. Pada acara itu hadir 33 orang termasuk wartawan.

Acara langsung dimulai dengan pembahasan seberapa pentingnya membentuk gabungan organisasi se kecamatan Mandau. Penggagas acara, M Simamora membuka acara dan memaparkan pentingnya dibentuk gabungan ormas dan OKP Mandau. Pada kesempatan itu, ia menyampaikan dengan bergabungnya semua ormas yang ada di kecamatan Mandau berarti akan semakin mensolidkan perjuangan warga Mandau.

Sekian tahun kekayaan Mandau dikeruk perusahaan-perusahaan besar, namun tidak ada kemajuan pembangunan infrastruktur. Selain itu, warga asli Mandau, tidak diberi hak atas kekayaan daerah. Jatah 60 persen menjadi karyawan pun tidak ditepati perusahaan-perusahaan yang ada di Mandau. Justru orang-orang luar Mandau-lah yang banyak mendapatkan kesempatan tersebut.

Selain itu, ia memberikan contoh, pengelolaan limbah dari Chevron Pacific Indonesia (CPI) justru diberikan pada warga di luar Mandau. "Dengan bersatunya masyarakat Mandau, akan lebih meningkatkan power untuk meminta hak sebagai warga asli," ujarnya.

Penggagas lain, ketua Laskar Melayu Bersatu Riau (LMBR), Joko Fiknizal mengatakan bersatunya gerakan yang murni dari rakyat akan lebih kuat daripada jalan sendiri-sendiri. Ia mengajak semua ormas dan organisasi kepemudaan yang ada di Mandau untuk bersama-sama berjuang demi masyarakat Mandau.

Semangat perjuangan yang ditiupkan keduanya mendapat tanggapan positif dari perwakilan ormas yang hadir. Rata-rata dari mereka menyambut baik. Namun seorang pimpinan ormas yang hadir mengatakan, pembahasan gagasan ini tidak cukup hanyak dilakukan sehari. Perlu adanya dukungan dari seluruh ormas yang ada di Mandau. Ia mengatakan, sebaiknya ada dilakukan pertemuan serupa dengan mengundang lebih banyak lagi ormas.

Kesepakatan akhir pada pertemuan itu, yakni akan melanjutkan proses komunikasi serupa pekan depan. Simamora mengakhiri pertemuan dan meminta kesediaan peserta yang hadir untuk mengisi surat pernyataan. Surat itu berisikan, pernyataan sikap ormas menyetujui dibentuknya wadah yang lebih besar bagi pergerakan masyarakat Mandau.
Powered by Telkomsel BlackBerry®