Jumat, 30 September 2011

Anak Pertama Yanti Tak Memiliki Dinding Perut

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Satu lagi kasus kelahiran bayi dengan kondisi tak lazim. Bayi yang lahir pukul 15.00 dari rahim Yanti (20) tak memiliki diding perut. Ususnya terburai dan kaki kanannya lebih pendek dari kaki kiri si bocah. Nenek si bocah, Sopiah (40) merasa kaget melihat kelahiran cucu pertamanya tak normal.

Kelahiran anak Yanti, merupakan kejadian kedua kalinya yang ditangani RS Permata Hati. Kelainan yang dikenal dengan istilah medis, congenital omphalokele disebabkan karena kelainan bawaan bayi. Bukan dari pengaruh genetika atau akibat benturan.

Menurut dokter yang menangani bocah ini, dr El Fitri mengatakan, kemungkinan besar kelainan ini disebabkan faktor kurang gizi pada masa kehamilan. Pada masa pertumbuhan janin tak sempurna. Dinding perut tak menutup sempurna. Namun penyebab pastinya, harus melalui uji lab lebih lanjut.

"Sementara untuk jenis kelamin si bayi, belum bisa kita pastikan, bila dilihat dari kasat mata, bocah malang ini memiliki kelamin ganda. Dalam istilah medis disebut Ambigus. Maka dari itu, harus dipastikan dari uji kromosom," lanjutnya.

Dibandingkan kasus kelahiran penderita Extra Cardiac, Siti Arrahmah, bayi yang lahir dengan jantung di luar rongga dada, kasus kelahiran dinilai lebih kuat. Namun tetap harus cepat ditangani. Ditakutkan terjadi infeksi pada organ dalam bayi.

Langkah awal perawatan anak pertama Yanti, yakni diberikan anti biotik supaya tak dihinggapi bakteri. Sementara ini semua organ dalam si bocah bekerja secara normal. Usus yang terburai, dibalut dalam perban steril. Lalu bayi tersebut diletakkan dalam incubator.

"Secepatnya kita akan bawa bayi ini ke Pekanbaru. Dia harus ditangani dokter bedah, untuk memasukkan kembali ususnya. Secara umum kondisi kesehatannya baik, jantung dan paru-paru bekerja bagus,'' imbuhnya.

Sementara itu, Direktur RS Permata Hati, dr Efrianti mengatkan pihaknya akan berbuat yang terbaik untuk menyelamatkan bayi yang lahir dengan usus di luar itu, dengan mengupayakan secepatnya di rujuk ke
Pekanbaru. "Begitu bayi itu sampai di rumah sakit, kita langsung berikan perawatan. Jangan sampai ususnya kena infeksi, karena organ ini sangat sensitif," ucapnya.

Sopiah mengatakan proses kelahiran cucunya yang dibantu dukun kampung tersebut tergolong lancar. Lanjutnya, tiap bulan menantunya itu secara rutin memeriksakan kehamilan di Posyandu dekat rumahnya. Warga jalan Tegar, Dusun Tani, kelurahan Pematang Pudu ini mengaku bingung apa yang akan dilakukan untuk menyelamatkan cucu tercintanya.

"Dalam pikiran saya hanya bagaimana cucu saya ini bisa selamat. Maka dari itu saya langsung bawa cucu saya ini ke RS Permata Hati," ucapnya pada Tribun sambil mengusap air mata.

Anak dari pasangan Yanti dan Karisal Aris Wibowo (20) ini memiliki tubuh mungil. Beratnya hanya 1,9 kg. Ibu dan Ayahnya tak kuasa melihat kondisi anaknya yang lahir tak normal. Terpaksa Sopiah melarikan cucunya dengan diantar adik Kharisal. Mendengar cucunya akan dirujuk ke Pekanbaru, ia memerintahkan anaknya untuk pulang dan memberitahukan keluarga di rumah. Khususnya ayah dan ibu bayi tersebut.

Sembari berderai air mata, Sopiah menceritakan kondisi menantunya saat hamil. Menantunya pernah terjatuh dan terjadi benturan pada perut Yanti. Namun saat diperiksakan ke posyandu, kandungannya masih sehat. Lanjutnya, menantunya pernah bercerita bila bayi yang ada dalam perutnya sering bergerak-gerak. Serasa ada yang bergeser dalam perutnya.

Sore ini, bocah malang tersebut langsung dilarikan ke Pekanbaru untuk mendapatkan perawatan intensif di sana. Namun Sopiah mengeluh bingung, tak memiliki biaya yang cukup untuk menemani cucunya tersebut menjalani perawatan.

"Anak dan suami saya hanya buruh sawit, saya bingung nanti setelah di sana mau ngapain," tambahnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Perempuan Bersweater Membuang Bayinya di Kantin Sekolah

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Warga Jalan Sako Butik KM 16, Kulim, Desa Petani, Mismawati (31) tak menyangka ternyata wanita muda yang melintas di depan rumahnya, membuang bayi di kantin sekolah. Wanita paro baya yang tinggal di samping SMPN 7 Mandau melihat wanita muda mengenakan sweater dengan penutup kepala melintas di depan rumahnya, Jumat (30/9) pukul 5.00.

Ketika hendak membuka warung kelontongnya, Mismawati melihat ada dua sepeda motor berhenti di depan rumahnya. Kedua sepeda motor bebek tersebut dikendarai dua pejaka usia sekitar 30 tahun dan satu perempuan memakai sweater dengan penutup kepala. Karena perempuan tersebut mengenakan penutup kepala, Mismawati pun sukar memerhatikan wajahnya.

"Saya pulang dari pasar dan hendak membuka kedai harian pagi itu. Saat melihatnya saya tak merasa curiga karena saya kira orang pulang mudik," ucapnya.

Lanjutnya, perempuan tersebut berjalan menuju ke arah kantin sekolah. Perempuan itu membawa keranjang bayi dan sebuah tas. Sedangkan kedua pria pengendara motor menunggu di atas sepeda motor. Selang bebebrapa menit memerhatikan tiga orang tak dikenal itu, Misma kembali masuk ke rumah.

Sementara pemilik kantin, Rodiah menemukan bayi laki-laki teronggok di depan pintu pertama kali pukul 5.30. Bayi bersih dengan keranjang warna pink ini ditemukan dengan kondisi sehat. Ia bingung kenapa ada keranjang bayi di depan pintu kantinnya.

"Tak seperti biasanya, saya memulai beraktifitas dengan menemukan bayi di depan pintu kantin," ucapnya pada Tribun.

Karena bingung, ia lantas menanyakan perihal bayi tersebut ke tetangga sebelah. Namun semua tetangganya tak mengetahui kepemilikan atas bayi tersebut. Dikarenakan tak ada yang mengetahui identitas bayi tersebut, ia lantas menghubungi posyandu terdekat dan polisi.

Setelah diperiksa kesehatan bayi tersebut, beberapa menit kemudian polisi datang menjemput bayi yang ditelantarkan orangtuanya. Rodiah mengaku tak sanggup merawat bayi tersebut karena keterbatasan ekonomi keluarganya.

Bayi yang dibuang di RT 04, RW 05 Desa Sebangar lantas dibawa ke polisi untuk diberikan perawatan. Rodiah yang kala itu hendak melakukan aktifitas lain lantas meninggalkan Tribun.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kanker Aneh Tumbuh Di Kaki Sugianto

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Tahi lalat pada kaki Sugianto (42) tumbuh menjadi kanker ganas. Selama setahun, warga jalan Kesuma Bakti, kelurahan Talang Mandi membiarkan kakinya membusuk. Semua jari-jari kaki kiri Sugianto menggumpal. Aroma tak sedap menyeruak kala bungkusan kaus oblong yang membalut kaki kirinya dibuka.

Sugianto tinggal di gubug reot yang disewa dengan harga Rp 50 ribu perbulan. Sementara untuk menunjang hidupnya, ia menggantungkan nasib pada istrinya. Istri tercintanya, Atik (37) sehari-hari menggantungkan nafkah keluarga dari membersihkan kebun warga. Selama setahun penyakit Sugiono menyerang kaki kirinya, belum ada uluran bantuan dari manapun.

Awal tumbuh penyakit ini yakni kala Sugianto merantau ke Loksumawe, Aceh. Pria yang ikut program transmigrasi tahun 1987 ini merasa gatal di kaki kirinya. Namun semenjak terlihat benjolan di telapak kakinya, lantas ia membawanya berobat ke dukun kampung.

"Saya kira itu hanya gatal biasa, kala itu saya sering menggaruknya. Bahkan ketika terjadi benjolan, sempat diobati dukun setempat untuk dikeluarkan benjolan tersebut," ucapnya, Kamis (29/9).

Dukun kampung tersebut lantas melakukan pembedahan kecil pada kakinya. Dari pembedahan non medis tersebut, benjolan di kaki Sugianto bisa dikeluarkan. Lalu dukun kampung tersebut melakukan penjahitan pada kaki Sugianto.

Semakin lama, penyakitnya semakin menjadi. Namun belum mengganggu aktifitasnya bekerja. Ia masih bisa memanen sawit dan melakukan aktifitas sehari-hari. Kepindahannya ke Duri, bukan lantaran penyakit yang dideritanya. Melainkan adanya konflik Aceh dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Semenjak pindah di kelurahan talang mandi, ia bekerja sebagai buruh sawit di perusahaan. Namun beberapa bulan dia tinggal di Duri, kaki kirinya semakin parah. Pekerjaannya pun tak bisa lagi dikerjakan, lantaran, luka di kakinya tak bisa digunakan lagi untuk berjalan.

"Kabar inilah yang membuat saya merasa terpanggil untuk menjenguk kondisi Sugianto. Penyakit yang dideritanya harus segera ditangani sebelum menjalar kemana-mana," ucap anggota komisi IV DPRD Bengkalis, dr Fidel Fuadi.

Dengan dukungan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) dan UPZ Ibadurrahman, Fidel membawa Sugianto ke RS Permata Hati. Rencananya, Sugianto akan dirujuk ke RSUD Arifin Ahmad, Pekanbaru.

Saat ditemui Fidel dan rombongan BSMI, Sugianto sedang berbaring di atas tikar kasur dan bantal seadanya. Dari pengakuan Sugianto, selama ini dia hanya berobat pada dukun kampung. Dukun tersebut memberikan tumbukkan daun kecubung dan brotowali di kaki Sugianto. Tumbukkan daun kecubung itu diganti tiap hari. Sebelum diganti, kaki Sugianto dibersihkan dari daun kecubung tersebut. Selanjutnya dibubuhi kembali daun kecubung dan brotowali. Hal ini dilakukan berulang-ulang.

Melihat kenyataan ini, Fidel langsung membawa Sugianto ke RS Permata Hati untuk dilakukan perawatan pertama atas penyakitnya. Rencananya, setelah mendapat penanganan pertama, Sugianto akan dirujuk ke RSUD Arifin Ahmad, Pekanbaru. Dengan menggunakan mobil ambulan UPZ Ibadurrahman, Sugianto langsung dilarikan ke RS Permata Hati.

"Penyakit yang diderita Sugianto berawal dari tumor kulit di telapak kakinya, karena didiamkan dan tumor itu membesar menjadi kanker. Untuk itu Sugianto perlu menjalani operasi di Pekanbaru," lanjut dr Fidel.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Akibat Terjangan Puting Beliung

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Bangunan Sekolah dan Pasar Porak Poranda Diterjang Puting Beliung

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Fenomena alam angin puting beliung, Rabu (28/9) malam mengamuk di seputaran Jalan Meranti, KM 12, RT 02/RW 09, Kelurahan Talang Mandi, Mandau, Bengkalis pada pukul 19.00. Angin tersebut merusak puluhan rumah warga dan beberapa fasilitas umum. Karena kedahsyatanya, beberapa rumah warga, bangunan sekolah dan pasar rakyat roboh hingga rata dengan tanah.

Anggota komisi IV DPRD Bengkalis, dr H Fidel Fuadi dan rombongan langsung tinjau lokasi amukan angin tersebut keesokan harinya. Sebelum tiba di lokasi, nampak pohon-pohon tumbang, bahkan tercabut hingga akar-akarnya. Sebagian rumah yang dilalui juga nampak rusak atapnya.

Melihat masjid yang juga terkena terjangan angin, membuat rombongan memutuskan untuk singgah sejenak. Dari obrolan dengan sejumlah warga, angin itu terjadi pada pukul 19.00. Widodo (32) mengatakan, gulungan angin tersebut menyapu kampung suka asih sekitar 20 menit. Namun akibat sambaran tersebut, puluhan rumah porak poranda.

"Meski terjadi hanya beberapa menit, namun menyebabkan kerusakan yang cukup dasyat. Selain gulungan angin berwarna putih, peristiwa tersebut diserta hujan es dan sambaran petir yang sangat besar," ucapnya pada Tribun.

Menurutnya, di dalam rumah, terdengar gemuruh di atap rumahnya disertai bunyi hujan yang sangat keras. Dia meyakini bahwa yang jatuh itu butiran es. Dia dan keluarga lantas berlindung di dalam rumah. Namun beberapa saat setelah gemuruh itu melintas, Widodo mencoba melihat apa yang dengan keluar rumah.

Saat itu ia merasa kaget dengan melihat gulungan angin kencang berwarna putih berputar-putar menumbangkan segala yang ada. Pohon-pohon dan tiang listrik pun tak luput dari terjangan. Setelah itu, ia mencoba melihat sekeliling kampungnya, dan menyaksikan beberapa rumah warga roboh.

Mendengar kabar tersebut, rombongan pun langsung memutuskan untuk melihat dari dekat kondisi rumah yang roboh. Saat ditelusuri, ternyata tak hanya rumah warga yang rata dengan tanah. Namun juga bangunan sekolah dan lapak-lapak pasar ikut menjadi korban.

Bocah berusia sembilan tahun yang terpaksa tak bisa bersekolah lagi menuturkan bagaimana kejadian yang disaksikannya. Siswa kelas 3 Sekolah Dasar ini, mengaku takjub dengan kejadian yang menimpa kampungnya.

"Anginnya seperti kerucut, besar dan bewarna putih, anginnya sepertinya mau memakan rumah-rumah dan pohon, kami langsung lari ke rumah warga yang lain untuk cari selamat. Untung ada warga yang mau menerima kami pada saat itu,'' ujar Jiji mengisahkan.

Terjangan angin tersebut juga merobohkan tempatnya menuntut ilmu. Tiga ruang kelas SDN 68 Mandau rata dengan tanah. Sementara dua ruang kelas lagi, kini beratapkan langit. Bangunan sekolah yang masih berdiri tegak hanya yang dibuat dengan tembok batu. Itupun hanya menyisakan tiga ruang kelas dan satu ruang majelis guru.

Menurut penuturan penjaga sekolah Sukasdi (36) yang juga menrangkap guru olahraga, kejadian itu sangat cepat. Dirinya tak dapat melihat hanya dapat memeluk istrinya, Nur Janah yang sedang hamil empat bulan itu di sudut ruangan.

"Selain itu saya hanya memanjatkan doa dan beradzan. Semua hancur, ruang sekolah hampir semuanya roboh, areal parkir pun jadi hilang beserta atap-atapnya. Siswa yang jumlahnya sekitar 300, terpaksa di liburkan,'' ujarnya sambil membersaihkan puing-puing kayu sekolah yang ambruk.

Sementara itu ketua RT 02, Rahman Hutagalung mengatakan, dari sekian puluh rumah yang hancur, ada dua rumah warga yang paling parah yakni rumah milik keluarga Asmuri dan keluarga Sagara Tupon. Kedua keluarga ini terpaksa mengungsi dulu ke rumah-rumah tetangga.

Fidel Fuadi mengatakan, dirinya sudah menghubungi beberapa pihak terkait seperti, Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan untuk segera menurunkan tim guna memberikan bantuan darurat terkait musibah ini. Dari kata pihak terkait itu, mereka semuanya sedang di dalam perjalanan menuju lokasi kejadian.

Saat Tribun konfirmasikan UPTD Sosial Mandau, Tengku Khasanah mengatakan, dia telah menerima kabar tersebut. Hari ini (Jumat, 30/9) akan ke lokasi sekaligus membawa bantuan sosial.

Saat dikonfirmasi dirinya mengaku sedang menunggu data-data masuk dari kelurahan Talang Mandi. Data-data itu akan langsung dikirim ke Bengkalis dan bantuan itu bisa langsung diserahkan. Namun, dia mengatakan belum sempat datang ke lokasi, karena baru melakukan tugas lain.

Untuk kegiatan belajar mengajar, kepala UPTD Pendidikan Mandau, M Rasyid mengatakan, sementara akan meliburkan peserta didik SDN 68 Mandau. Siswa-siswi diliburkan hingga hari Minggu. Selama libur tersebut, dirinya akan menyiapkan bangunan tenda darurat untuk digunakan sebagai tempat belajar mengajar.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Silpa Diprediksi Bengkak Hingga 50 Persen

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Penyelengaraan pemerintahan itu semata-mata untuk menyejahterakan rakyat. Namun apalah jadinya bila Pemerintahan yang ada tak bisa menjamin kesejahteraan rakyatnya. Di negeri yang kaya, satu contoh Kabupaten Bengkalis, belum bisa menyejahterakan rakyatnya. Itulah yang diucapkan mantan anggota parlemen Bengkalis, HM Darna, Kamis (30/9).

Pendapatan daerah sebesar 2,7 triliun tak jua bisa optimalkan pembangunan Bengkalis. Menyabet predikat kabupaten terkaya di Indonesia tetap saja tak bisa menyejahterakan rakyatnya. Terbukti hingga bulan ke sepuluh ini, belum banyak proyek pembangunan yang dikerjakan Bengkalis.

Minimnya perbelanjaan Pemkab Bengkalis menyebabkan silpa anggaran sangat tinggi nilainya. Berkaca pada tahun lalu, silpa anggaran belanja kabupaten Bengkalis mencapai 400 miliar. Darna memrediksi tahun ini silpa anggaran Bengkalis semakin tinggi.

"Tahun ini saya prediksi silpa anggaran Bengkalis mencapai 50 persen dari APBD atau senilai 1,35 triliun," ucapnya.

Hal ini ditunjukkan dengan belanja yang dikeluarkan pemkab Bengkalis yang hanya menggunakan belanja rutin. Belanja rutin di antaranya, belanja pegawai, belanja energi, dan lain sebagainya. Sedangkan alokasi untuk pembangunan tak kunjung dilakukan pemkab Bengkalis.

Lanjut Darna, untuk apa APBD tinggi namun tak bisa mengoptimalkannya. Toh masyarakat masih banyak mengeluhkan faktor layanan publik dan infrastruktur. Hingga memasuki akhir tahun, sama sekali tak ada geliat pembangunan. Ketidak mampuan pemkab Bengkalis mengoptimalkan anggaran yang ada, bisa dikatakan sebuah kegagalan.

Hal ini tentu sangat merugikan masyarakat. Apalagi bila sampai bersampak pada pendapatan di sektor lain. Selain tak optimal, bila ada belanja pembangunan tentu akan menjadi pendapatan masyarakat.

"Hal ini tentu berbahaya, karena masyarakat menginginkan pembngunan fasilitas umum dan semua infrastrukturnya. Selain itu bila pemkab tak juga mampu menanggulangi hal ini, bisa mengurangi pendapatan lain," tambahnya.

Pemerintah pusat tentu akan menilai adanya kekagagalan kerja pemkab Bengkalis dan akan berimbas pada pengurangan alokasi dana pusat dan lain sebagainya. Imbasnya akan memengaruhi Dana Alokasi Umum (DAU) yang nilainya berkisar 200 hingga 250 miliar. Selain itu, Dana Alokasi Khusus (DAK) yang nilainya juga besar. Dan yang paling berbahaya bila dapat berimplikasi pada Dana Bagi Hasil (DBH) dari migas, yang nilainya sangat besar.

"Itulah yang paling dikhawatirkan masyarakat, bila kelambanan pemerintah menyebabkan kurangnya pendapatan di tahun -tahun berikutnya," tutup Darna.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Summary Bayi Kelamin Ambigu Dan Usus Terburai

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Satu lagi kasus kelahiran bayi dengan kondisi tak lazim. Bayi yang lahir pukul 15.00 dari rahim Yanti (20) tak memiliki diding perut. Ususnya terburai dan kaki kanannya lebih pendek dari kaki kiri si bocah. Nenek si bocah, Sopiah (40) merasa kaget melihat kelahiran cucu pertamanya tak normal.

Kelahiran anak Yanti, merupakan kejadian kedua kalinya yang ditangani RS Permata Hati. Menurut dokter yang menangani bocah ini, dr El Fitri mengatakan, kemungkinan besar kelainan ini disebabkan faktor kurang gizi pada masa kehamilan. Namun penyebab pastinya, harus melalui uji lab lebih lanjut.

"Sementara untuk jenis kelamin si bayi, belum bisa kita pastikan, bila dilihat dari kasat mata, bocah malang ini memiliki kelamin ganda. Maka dari itu, harus dipastikan dari uji kromosom," lanjutnya.

Menurutnya, proses kelahiran cucunya tersebut tergolong lancar. Dan ia mengatakan, tiap bulan menantunya itu tiap bulan rutin memeriksakan kehamilan di Posyandu dekat rumahnya. Warga jalan Tegar, Desa Petani mengaku bingung apa yang akan dilakukan untuk menyelamatkan cucu tercintanya.

"Dalam pikiran saya hanya bagaimana cucu saya ini bisa selamat. Maka dari itu saya langsung bawa cucu saya ini ke RS Permata Hati," ucapnya pada Tribun sambil mengusap air mata.

Anak dari pasangan Yanti dan Karisal Aris Wibowo (20) tahun ini memiliki tubuh mungil. Beratnya hanya 1,9 kg. Ibu dan Ayahnya tak kuasa melihat kondisi anaknya yang lahir tak normal. Terpaksa Sopiah melarikan anaknya sendiri dengan diantar adik Kharisal.

Sore ini, bocah malang tersebut langsung dilarikan ke Pekanbaru untuk mendapatkan perawatan intensif di sana. Namun Sopiah mengeluh bingung, tak memiliki biaya yang cukup untuk menemani cucunya tersebut menjalani perawatan.

"Anak dan suami saya hanya buruh sawit, saya bingung nanti setelah di sana mau ngapain," tambahnya.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kamis, 29 September 2011

Akibat Terjangan Puting Beliung

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Bangunan Sekolah dan Pasar Porak Poranda Diterjang Puting Beliung

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Fenomena alam angin puting beliung, Rabu (28/9) malam mengamuk di seputaran Jalan Meranti, KM 12, RT 02/RW 09, Kelurahan Talang Mandi, Mandau, Bengkalis pada pukul 19.00. Angin tersebut merusak puluhan rumah warga dan beberapa fasilitas umum. Karena kedahsyatanya, beberapa rumah warga, bangunan sekolah dan pasar rakyat roboh hingga rata dengan tanah.

Anggota komisi IV DPRD Bengkalis, dr H Fidel Fuadi dan rombongan langsung tinjau lokasi amukan angin tersebut keesokan harinya. Sebelum tiba di lokasi, nampak pohon-pohon tumbang, bahkan tercabut hingga akar-akarnya. Sebagian rumah yang dilalui juga nampak rusak atapnya.

Melihat masjid yang juga terkena terjangan angin, membuat rombongan memutuskan untuk singgah sejenak. Dari obrolan dengan sejumlah warga, angin itu terjadi pada pukul 19.00. Widodo (32) mengatakan, gulungan angin tersebut menyapu kampung suka asih sekitar 20 menit. Namun akibat sambaran tersebut, puluhan rumah porak poranda.

"Meski terjadi hanya beberapa menit, namun menyebabkan kerusakan yang cukup dasyat. Selain gulungan angin berwarna putih, peristiwa tersebut diserta hujan es dan sambaran petir yang sangat besar," ucapnya pada Tribun.

Menurutnya, di dalam rumah, terdengar gemuruh di atap rumahnya disertai bunyi hujan yang sangat keras. Dia meyakini bahwa yang jatuh itu butiran es. Dia dan keluarga lantas berlindung di dalam rumah. Namun beberapa saat setelah gemuruh itu melintas, Widodo mencoba melihat apa yang dengan keluar rumah.

Saat itu ia merasa kaget dengan melihat gulungan angin kencang berwarna putih berputar-putar menumbangkan segala yang ada. Pohon-pohon dan tiang listrik pun tak luput dari terjangan. Setelah itu, ia mencoba melihat sekeliling kampungnya, dan menyaksikan beberapa rumah warga roboh.

Mendengar kabar tersebut, rombongan pun langsung memutuskan untuk melihat dari dekat kondisi rumah yang roboh. Saat ditelusuri, ternyata tak hanya rumah warga yang rata dengan tanah. Namun juga bangunan sekolah dan lapak-lapak pasar ikut menjadi korban.

Bocah berusia sembilan tahun yang terpaksa tak bisa bersekolah lagi menuturkan bagaimana kejadian yang disaksikannya. Siswa kelas 3 Sekolah Dasar ini, mengaku takjub dengan kejadian yang menimpa kampungnya.

"Anginnya seperti kerucut, besar dan bewarna putih, anginnya sepertinya mau memakan rumah-rumah dan pohon, kami langsung lari ke rumah warga yang lain untuk cari selamat. Untung ada warga yang mau menerima kami pada saat itu,'' ujar Jiji mengisahkan.

Terjangan angin tersebut juga merobohkan tempatnya menuntut ilmu. Tiga ruang kelas SDN 68 Mandau rata dengan tanah. Sementara dua ruang kelas lagi, kini beratapkan langit. Bangunan sekolah yang masih berdiri tegak hanya yang dibuat dengan tembok batu. Itupun hanya menyisakan tiga ruang kelas dan satu ruang majelis guru.

Menurut penuturan penjaga sekolah Sukasdi (36) yang juga menrangkap guru olahraga, kejadian itu sangat cepat. Dirinya tak dapat melihat hanya dapat memeluk istrinya, Nur Janah yang sedang hamil empat bulan itu di sudut ruangan.

"Selain itu saya hanya memanjatkan doa dan beradzan. Semua hancur, ruang sekolah hampir semuanya roboh, areal parkir pun jadi hilang beserta atap-atapnya. Siswa yang jumlahnya sekitar 300, terpaksa di liburkan,'' ujarnya sambil membersaihkan puing-puing kayu sekolah yang ambruk.

Sementara itu ketua RT 02, Rahman Hutagalung mengatakan, dari sekian puluh rumah yang hancur, ada dua rumah warga yang paling parah yakni rumah milik keluarga Asmuri dan keluarga Sagara Tupon. Kedua keluarga ini terpaksa mengungsi dulu ke rumah-rumah tetangga.

Fidel Fuadi mengatakan, dirinya sudah menghubungi beberapa pihak terkait seperti, Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan untuk segera menurunkan tim guna memberikan bantuan darurat terkait musibah ini. Dari kata pihak terkait itu, mereka semuanya sedang di dalam perjalanan menuju lokasi kejadian.

Saat Tribun konfirmasikan UPTD Sosial Mandau, Tengku Khasanah mengatakan, dia telah menerima kabar tersebut. Hari ini (Jumat, 30/9) akan ke lokasi sekaligus membawa bantuan sosial.

Saat dikonfirmasi dirinya mengaku sedang menunggu data-data masuk dari kelurahan Talang Mandi. Data-data itu akan langsung dikirim ke Bengkalis dan bantuan itu bisa langsung diserahkan. Namun, dia mengatakan belum sempat datang ke lokasi, karena baru melakukan tugas lain.

Untuk kegiatan belajar mengajar, kepala UPTD Pendidikan Mandau, M Rasyid mengatakan, sementara akan meliburkan peserta didik SDN 68 Mandau. Siswa-siswi diliburkan hingga hari Minggu. Selama libur tersebut, dirinya akan menyiapkan bangunan tenda darurat untuk digunakan sebagai tempat belajar mengajar.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kanker Aneh Tumbuh Di Kaki Sugianto

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Tahi lalat pada kaki Sugianto (42) tumbuh menjadi kanker ganas. Selama setahun, warga jalan Kesuma Bakti, kelurahan Talang Mandi membiarkan kakinya membusuk. Semua jari-jari kaki kiri Sugianto menggumpal. Aroma tak sedap menyeruak kala bungkusan kaus oblong yang membalut kaki kirinya dibuka.

Sugianto tinggal di gubug reot yang disewa dengan harga Rp 50 ribu perbulan. Sementara untuk menunjang hidupnya, ia menggantungkan nasib pada istrinya. Istri tercintanya, Atik (37) sehari-hari menggantungkan nafkah keluarga dari membersihkan kebun warga. Selama setahun penyakit Sugiono menyerang kaki kirinya, belum ada uluran bantuan dari manapun.

Awal tumbuh penyakit ini yakni kala Sugianto merantau ke Loksumawe, Aceh. Pria yang ikut program transmigrasi tahun 1987 ini merasa gatal di kaki kirinya. Namun semenjak terlihat benjolan di telapak kakinya, lantas ia membawanya berobat ke dukun kampung.

"Saya kira itu hanya gatal biasa, kala itu saya sering menggaruknya. Bahkan ketika terjadi benjolan, sempat diobati dukun setempat untuk dikeluarkan benjolan tersebut," ucapnya, Kamis (29/9).

Dukun kampung tersebut lantas melakukan pembedahan kecil pada kakinya. Dari pembedahan non medis tersebut, benjolan di kaki Sugianto bisa dikeluarkan. Lalu dukun kampung tersebut melakukan penjahitan pada kaki Sugianto.

Semakin lama, penyakitnya semakin menjadi. Namun belum mengganggu aktifitasnya bekerja. Ia masih bisa memanen sawit dan melakukan aktifitas sehari-hari. Kepindahannya ke Duri, bukan lantaran penyakit yang dideritanya. Melainkan adanya konflik Aceh dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Semenjak pindah di kelurahan talang mandi, ia bekerja sebagai buruh sawit di perusahaan. Namun beberapa bulan dia tinggal di Duri, kaki kirinya semakin parah. Pekerjaannya pun tak bisa lagi dikerjakan, lantaran, luka di kakinya tak bisa digunakan lagi untuk berjalan.

"Kabar inilah yang membuat saya merasa terpanggil untuk menjenguk kondisi Sugianto. Penyakit yang dideritanya harus segera ditangani sebelum menjalar kemana-mana," ucap anggota komisi IV DPRD Bengkalis, dr Fidel Fuadi.

Dengan dukungan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) dan UPZ Ibadurrahman, Fidel membawa Sugianto ke RS Permata Hati. Rencananya, Sugianto akan dirujuk ke RSUD Arifin Ahmad, Pekanbaru.

Saat ditemui Fidel dan rombongan BSMI, Sugianto sedang berbaring di atas tikar kasur dan bantal seadanya. Dari pengakuan Sugianto, selama ini dia hanya berobat pada dukun kampung. Dukun tersebut memberikan tumbukkan daun kecubung dan brotowali di kaki Sugianto. Tumbukkan daun kecubung itu diganti tiap hari. Sebelum diganti, kaki Sugianto dibersihkan dari daun kecubung tersebut. Selanjutnya dibubuhi kembali daun kecubung dan brotowali. Hal ini dilakukan berulang-ulang.

Melihat kenyataan ini, Fidel langsung membawa Sugianto ke RS Permata Hati untuk dilakukan perawatan pertama atas penyakitnya. Rencananya, setelah mendapat penanganan pertama, Sugianto akan dirujuk ke RSUD Arifin Ahmad, Pekanbaru. Dengan menggunakan mobil ambulan UPZ Ibadurrahman, Sugianto langsung dilarikan ke RS Permata Hati.

"Penyakit yang diderita Sugianto berawal dari tumor kulit di telapak kakinya, karena didiamkan dan tumor itu membesar menjadi kanker. Untuk itu Sugianto perlu menjalani operasi di Pekanbaru," lanjut dr Fidel.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Rabu, 28 September 2011

27 kilogram Ganja Akan Diedarkan Di Perkanbaru

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - 27 kilogram ganja siap edar berhasil digagalkan Polsek Mandau. Rencananya barang haram itu akan diedarkan di Pekanbaru. Rencananya tersangka akan menjual pada bandar besar di Pekanbaru bernama Rio. Kedua belah pihak telah membuat janji untuk melakukan transaksi di Jembatan Leighton II, Pekanbaru. Namun malang, niat meneguk untung besar, dua tersangka asal Aceh ini malah meringkuk di Mapolsek Mandau.

Ganja kering asal aceh tersebut mula-mula dibawa dari Loksumawe, Nangroe Aceh Darusalam. Tersangka Ido (27) yang hingga saat ini masih kabur menyewa mobil rental untuk mengirim barang. Ido menyewa mobil Avanza BK 1249 JT. Mobil berwarna hitam itu disewa Ido dari tangan Yusuf selama beberapa hari ke depan.

"Saya dan Saipudin berganti-gantian menyetir mobil dari Aceh sampai ke sini. Saya tak tahu itu barang siapa," ucap tersangka, Heriadi (20), Rabu (28/9).

Heriadi dan Saipudin (30) mengaku tak tahu perihal barang tersebut. Keduanya mengatakan, hanya mengantarkan mobil pada Senin malam pukul 22.00 ke kediaman Ido. Saat itu juga keduanya mengaku meninggalkan kediaman Ido. Lantas pagi harinya keduanya diminta untuk mengantarkan Ido ke Pekanbaru.

Keduanya mengaku tak tahu bila 27 kilogram ganja tersebut di simpan tersangka Ido di berbagai tempat tersembunyi dalam mobil bosnya. Barang haram tersebut dibungkus menggunakan koran dan dibelit dengan lakban warna coklat. Dari hasil penggeledahan polisi pada mobil tersebut ditemukan sepuluh paket di cup mesin depan. Enam paket pada dinding kiri dan kanan. Sembilan paket disembunyikan di dasbor depan. Sisanya dua paket diletakkan di ban serep mobil.

"Saya hanya dibayar Rp 150 ribu per hari. Untuk keberadaan 27 paket tersebut saya tak tahu," lanjut Heriadi.

Menurut Kapolsek Mandau, AKP Devy Firmansyah, keterangan yang diberikan kedua tersangka simpang siur. Keduanya seperti sedang mabuk. Atau memang mereka memberikan keterangan palsu. Untuk itu biarkan proses hukum berjalan. Yang jelas tersangka dan barang bukti sudah diamankan di Mapolsek Mandau.

Lanjut Devy, pihaknya telah mengerahkan anggotanya untuk melakukan pengejaran tersangka Ido yang sempat kabur. Atas penangkapan ini, ia bersyukur barang haram ini tak sempat diedarkan. Namun tetap kasus ini masih terus dikembangkan. Penangkapan barang yang mengandung psikotropika jenis ganja di Duri ini merupakan yang terbesar selama kurun waktu sepuluh tahun terakhir.

Devy mengatakan, awal mula penangkapan yakni kala Polsek Mandau dan Satlantas Polres Bengkalis melakukan razia kendaraan bermotor. Razia Cipta Kondisi ini dimaksudkan untuk mengantisipasi tindak pidana curas, curanmor, atau bahan peledak bahkan teroris yang dibawa menggunakan kendaraan bermotor.

"Razia kami gelar setiap hari, mengantisipasi terjadinya teror seperti Minggu lalu di Surakarta kembali terulang. Rabu ini kita mulai gelar razia pukul 11.30," ucapnya.

Razia kala ini digelar di jalan Duri-Dumai, tepatnya depan Pos Pol simpang Bangko, desa Kesumbo Ampai. Razia tersebut dipimpin langsung oleh Kapolsek Mandau, AKP Devy Firmansyah. Semua kendaraan yang melintas, diberhentikan untuk dilakukan pemeriksaan surat kendaraan bermotor dan barang-barang yang mencurigakan.

Pada saat mobil yang dikendarai Heriadi diperiksa, polisi merasakan adanya kejanggalan. Keterangan yang diberikan supir mobil tersebut, tak masuk akal. Polisi mencurigai bila pengendara sedang dalam pengaruh zat addictive. Ternyata benar, saat digeledah cup mesin mobil tersebut, ada sesuatu yang menggantung aneh.

"Dari benda yang menggantung tersebut, petugas dilapangan langsung menariknya. Ternyata memang ditemukan satu paket ganja yang disimpan di cup mesin," lanjut Devy.

Saat ditemukan barang haram tersebut itulah, tersangka Ido melarikan diri. Ido kabur dengan berlari menuju ladang sawit di sekitar Pos Pol Simpang Bangko. Mengetahui tersangka Ido melarikan diri, Devy langsung memerintahkan anggotanya untuk melakukan pengejaran. Sedangkan, dua tersangka lain langsung diamankan.

Tak menunggu lama, kedua tersangka yang tertangkap langsung digelandang ke Mapolsek Mandau beserta barang bukti. Saat di Mapolsek Mandau, Heriadi mengaku pasrah dengan proses hukum yang berlaku. Saat ditemui Tribun, kondisi Saipudin seperti sedang mabuk. Keterangan yang keluar dari mulutnya tak beraturan. Hanya Heriadi yang dapat dimintai keterangan.

Menurut Heriadi, selama dirinya mengendarai mobil tersebut, Saipudi duduk di sebelah kirinya. Sementara tersangka Ido, duduk di kursi tengah. Dan selama dalam perjalanan dari Aceh melintasi Sumut tak ada menemui hambatan berarti. Namun naas saat melintas di Mandau, dia harus berurusan dengan hukum.

"Kami akan terus kembangkan kasus ini dan telusuri, siapa-siapa saja yang berhubungan dengan kedua tersangka. Barang bukti polsel kedua tersangka bisa dijadikan petunjuk dalam pengembangan," tutup Devy.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Foto-foto temuan ganja

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Darmizal: Pikir Ulang Keputusan Manajemen PT DMG

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Anggota DPRD Bengkalis Fraksi PAN, Darmizal menyarankan kepada pihak managemen PT Delta Metro Guard (DMG) untuk tidak melalukan pengurangan karyawan atau pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak sebelum masa kontrak 3 tahun dengan PT Chevron Pasific Indonesia berakhir. Jika PHK sepihak tetap dilakukan, maka pihaknya akan memanggil manajemen perusahaan untuk hearing di DPRD Bengkalis.

"Kita sudah mendengar perihal rencana pengurangan karyawan tersebut dari sejumlah security PT DMG. Kebanyakan dari mereka memang resah akan isu ini. Mereka pun berharap kontrak tidak diputus di tengah
jalan. Selaku wakil rakyat kita tidak akan tinggal diam apabila PHK terjadi,'' ujar Darmizal SAg MSi, Rabu (28/9).

Menurut Darmizal, PT CPI harus berupaya mencegah terjadinya PHK sepihak. Sebab dalam klausul perjanjian kontrak biasanya, karyawan yang diberhentikan hanya yang terlibat kasus hukum atau melanggar peraturan perusahaan.

"Selama tidak ada aturan yang dilanggar, maka karyawan yang bersangkutan berhak menyelesaikan pekerjaanya hingga masa kontrak habis. Rencana pengurangan karyawan yang katanya sampai 200-an security dipertanyakan. Dinas Tenaga Kerja diminta untuk tak tinggal diam, terhadap situasi ini,'' ungkapnya.

Hal yang perlu diperhatikan juga, sebut Darmizal adalah gejolak sosial di tengah-tengah masyarakat. Di mana saat ini begitu sulitnya mencari pekerjaan. Setelah kerja didapat malah mau diputus di tengah jalan.

"Ada yang tak beres dengan sistim kontrak yang berlaku di Mandau ini. Perusahaan dengan seenaknya memberlakukan kontrak pendek, yang berarti menghilangkan banyak hak pekerja seperti jaminan kesehatan, jaminan tenaga kerja, jamsostek, THR dan pesangon. Ironisnya, pemerintah ikut membiarkan hal ini berlaku,'' imbuhnya.

Di tempat terpisah, Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Kota Duri, Slamat Simamora juga sangat menyayangkan apabila pengurangan security sampai dilakukan pihak managemen PT DMG. Tindakan itu sama saja PT DMG menginginkan pengangguran bertambah.

"Apabila pihak perusahaan memiliki masalah dengan keuangan jangan korbankan karyawan. Kabarnya baru-baru ini PT DMG merekrut belasan orang dari Rumbai, tapi
kenapa karyawan yang sudah ada malah mau dikurangi. Inikan tak etis. CPI diminta mengusut masalah ini. Meski belum terjadi tapi, ini sifatnya meresahkan,'' ucapnya.

Selain itu, dia mengatakan, bila hal ini tetap dipaksakan, bisa berdampak panjang. Pemecatan besar-besaran bisa menimbulkan kerawanan terjadinya konflik. Karena dalam tindakan ini pasti menimbulkan rasa sakit hati. Belum lagi sekian banyak karyawan tersebut tetap harus menafkahi keluarganya. Untuk itu dia meminta manajemen untuk memikirkannya matang-matang.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Gerakan Sosial Peduli Siti

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Membaca berita media tentang kelahiran Siti Arrahma dengan kondisi tak wajar, siswa-siswa SMA Cendana Duri, mengambil inisiatif penggalangan dana di lingkungan sekolah. Merasa iba, melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) membentuk kepanitiaan dalam gerakan sosial peduli Siti. Gerakan ini didasari oleh beberapa faktor. Menurut Wakil Kesiswaan SMA Cendana, Albohari, gerakan peduli Siti ini didasari rasa empati dari siswa.

Rasa empati ini timbul lantaran, Siti lahir dari keluarga kurang mampu. Sementara biaya operasi yang harus dijalani demi keselamatan jiwa Siti tak terjangkau oleh keluarga. Ayahnya, Khairuddin hanya bekerja sebagai buruh sawit. Penghasilannya pun tak menentu. Untuk melindungi keluarga dari sengatan matahari dan dinginnya malam pun Khairuddin dan keluarga pun menumpang di rumah orangtuanya.

Sementara, faktor lain yang melatarbelakangi gerakan sosial ini yakni kelainan yang diderita Siti, langka terjadi. Kelainan yang dikenal dengan nama ilmiah Extra Cardiac baru terjadi dua kali di negeri ini. Untuk itu, penanganan harus melalui perawatan intensif.

Penggalangan dana sosial peduli Siti langsung dibuka. Aksi sosial peduli Siti ini dilakukan selama dua minggu. Dan hingga hari Rabu, (28/9), berhasil terkumpul uang Rp 2 juta. Melalui Wakil Direktur Yayasan Cendana Duri - Dumai, Drs Rusno dana tersebut disampaikan ke keluarga. Rusno didampingi Wakasiswa SMA Cendana Duri, Albohari.

Rabu pagi, keduanya berniat menyambangi rumah Siti di dusun Sialang Muda RT 01 RW 05 desa Muara Basung, Pinggir, untuk menjenguk wanita yang melahirkan Siti, Diana dan menyampaikan amanat siswa. Namun setibanya di kediaman, Diana dan keluarga sudah tak ada di rumah. Menurut tetangga, Diana beserta keluarga baru saja berangkat menyusul Siti ke Jakarta.

Setelah mendengar jawaban tersebut, keduanya memutuskan untuk menitipkan bantuan tersebut ke ketua RT 01 RW 05 desa Muara Basung, Mansyur. Penyerahan dilakukan di kantor desa Muara Basung. Dalam penyerahan bantuan tersebut disaksikan Kades Muara Basung, Al Azmi.

"Sayang sekali penyerahan bantuan ini tak bisa langsung diterima ibunya Siti, Diana. Titipan dana bantuan ini akan segera kami sampaikan ke keluarga yang bersangkutan. Dan saya mengucapkan banyak terimakasih pada siswa-siswi yang turut membantu meringankan beban keluarga," ucap Azmi.

Dalam kesempatan ini Azmi juga meminta semua pihak untuk turut mendoakan keselamatan dan kelancaran proses operasi yang dijalani Siti Arrahma. Pria yang menyematkan nama "Siti Arrahma" bagi anak pertama Khairudin ini juga mendoakan semoga, kelak wanita muda ini menjadi rahmat bagi semua orang.

Menurut keterangan yang diperoleh Azmi, hari ini Siti akan menjalani operasi lanjutan. Untuk itu, Diana ingin sekali bisa mendampingi proses operasi yang akan dijalani anak sematawayangnya. Tepat pukul 14.00, Rabu (28/9), Diana terbang ke Jakarta.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Selasa, 27 September 2011

Tasarjon Cari Lokasi Kantor Lurah Yang Lebih Layak

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN – Untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, dan menciptakan suasana kerja yang nyaman, dibutuhkan sebuah kantor yang memadai dan representatif. Untuk yang satu ini Kelurahan Balik Alam belum memilikinya. Karena selama ini pelayanan pemerintahan masih menggunakan rumah toko (ruko) di Jalan Mawar.

Kantor lurah yang ada saat ini dinyatakan tak layak lagi dipakai. Mengingat begitu tingginya aktifitas pelayanan. Untuk tempat duduk pegawai saja tak ada lagi ruangan. Belum lagi bila raskin datang. Terpaksalah pegawai kelurahan bersempit-sempit. Ruko ini sudah milik pemerintah kelurahan.

"Ironisnya, sejumlah kelurahan dan desa telah dibuatkan kantor yang megah oleh pemda, kenapa Balik Alam masih di ruko,'' ujar Lurah Balik Alam Tasarjon, Selasa (27/9).

Usaha yang ia tempuh saat ini agar usulan pembangunan kantor kelurahan baru bisa terealisasi secepat mungkin. Satu diantaranya ia meminta dukungan dari seluruh komponen masyarakat Balik Alam. Kemudian mengharapkan anggota Dewan melobi pemkab agar memriorotaskan hal ini.

Bila usulan tersebut dimasukkan dalam musrenbang ia khawatirkan lambat terealisasi. Sementara kebutuhan akan kantor baru sangat mendesak. Agar tidak ada kecurigaan mengenai harga tanah, dia minta pada pemilik tanah dan disaksikan LKMK, ketua RT serta ketua RW setempat membuat segel untuk diajukan kepada pemerintah.

"Yang ditakutkan itukan ada mark-up harga. Di sini kita akan transparan, karena kantor ini untuk masyarakat juga,'' imbuhnya.

Tasarjon pesimis di jaman sekarang ini, apalagi di tengah kota ada orang yang mau menghibahkan tanah untuk lokasi perkantoran. Namun ia akan berusaha mencari tanah yang relatif murah dengan meminta partisipasi masyarakat.

"Memang sudah mencari lokasi kantor di tengah kota. Apalagi untuk sebuah kantor pemerintahan membutuhkan lahan yang memadai. Sementara Balik Alam persis berada di tengah kota yang lahannya sangat terbatas. Mudah-mudahan secepatnya lokasi bisa didapat,'' paparnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

K3S SD Sambut HUT PGRI ke 66

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Menyambut hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke 66 Kepala UPTD Pendidikan Mandau, M Rasyid mengumpulkan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Sekolah Dasar, Senin (26/9). Berkumpulnya itu membahas perencanaan kegiatan di tingkat SD dalam rangka penyambutan perayaan HUT PGRI ke 66.

Perayaan HUT PGRI ini diperingati pada tanggal 25 November. Untuk itu, perencanaan harus sudah dibahas jauh hari. Lanjut Rasyid, agenda ini sengaja dilakukan supaya adanya koordinasi yang baik dari para kepala SD di Mandau.

"K3S sudah ada di Mandau sejak tiga tahun lalu, namun belum terdengar gaungnya. Oleh karena itu, kami berusaha memanfaatkan waktu yang ada untuk menggelar kegiatan atasnama K3S," ucapnya, Selasa (27/9).

Dalam pertemuan tersebut, Rasyid mencoba menginventarisir semua pengajuan program kegiatan yang akan digelar K3S tingkat SD. Sesuai yang ia terima, ajuan yang bergulir beragam. Satu di antaranya bakti sosial dan perlombaan untuk memacu kreativitas peserta didik.

"Kami serahkan semua kepanitiaan kepada K3S. Supaya mereka bisa lebih mengembangkan kreativistas," lanjutnya.

Sementara untuk pendanaan, Rasyid mengatakan, akan dilakukan secara swadaya. Bila ternyata tidak mencukupi untuk mengadakan acara, Rasyid mengatakan, bisa diupayakan donasi dari swasta.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tujuh Wanita Penghibur Digelandang ke Mapolsek Mandau

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN – Berdasarkan laporan warga yang mulai resah atas dunia malam di Mandau, Kapolsek Mandau langsung kerahkan pasukan. Senin (26/9) malam Polsek Mandau gelar razia pekat ke lokalisasi Bukit Indah Permai dan sejumlah warung remang-remang di sepanjang Jalan Raya Duri-Dumai. Dari hasil razia terjaring tujuh perempuan malam berusia 20-an dari beberapa tempat berbeda.

Operasi penghibur malam ini dipimpin langsung Kapolsek Mandau AKP Devy Firmansyah Sik. Wanita malam yang terjaring langsung digelandang ke Mapolsek Mandau. Para pekerja seks komersial tersebut hingga berita ini ditulis masih diamankan di Mapolsek Mandau untuk menjalani pemeriksaan.

Ketujuh perempuan yang diamankan itu masing-masing Wl (20) dan Lm di sebuah warung remang-remang milik Nr di Jalan Raya Duri-Dumai Km 9 Kulim, Desa Petani. Kemudian, Ln (24), St (20), Lu (24), Ri (24) dan Se (22) dari Bar Ladona Lokalisasi Bukit Indah Permai Km 13 Kulim, Desa Sebangar.

"Dari tujuh orang ini ada yang tak memiliki identitas, ada juga yang punya tapi bukan KTP Mandau. Langkah berikutnya kita akan sarankan kepada mereka untuk pulang ke kampung halamannya, untuk meninggalkan pekerjaan malam itu,'' ujar Kapolsek Mandau AKP Devy Firmansyah Sik didampingi Wakapolsek AKP Daud Sianturi SSos dan Kasi Humas Aiptu Joko Utomo, Selasa (27/9).

Jika ada di antara mereka yang masuk ke dunia malam itu saat di bawah umur, pihak kepolisian akan mengusut orang yang mempekerjakan para perempuan tersebut. Karena itu termasuk tindak kejahatan trafficking. Demi menjaga wilayah hukumnya, polisi memeriksa apa-apa saja yang dialami di lokalisasi.

"Namun pemeriksaan belum selesai. Kita juga minta kepada mereka untuk kooperatif menceritakan semua yang mereka alami selama berada di kubangan maksiat itu. Bagi yang ingin pulang ke kampung, malah bagus.
Agar kehidupan mereka mendatang lebih baik,'' tambah Wakapolsek.

Operasi Bunga ini, akan tetap dilaksanakan hingga 3 Oktober nanti. Pihak kepolisian berharap penyakit masyarakat bisa ditekan dimulai dengan menertibkan para PSK, yang kerap menjadi tempat persinggahan para pelaku kejahatan.

Selain Operasi Bunga, Polsek Mandau saat ini juga melaksanakan Operasi Cipta Kondisi di jalan raya dengan metode memeriksa setiap kendaraan yang lewat dan dicurigai. Bisa saja
kayaknya kendaraan itu aman-aman saja, tak tahunya ada barang-barang berbahaya yang disimpan.

Dari operasi yang dilakukan Sabtu lalu, Polisi menemukan paket sabu dalam mobil yang terjaring. Temuan sabu di dalam mobil Daihatsu Xenia warna silver BM 1587 DO, itu berawal dari Operasi Cipta Kondisi. Lanjut Daud sekecil apapun peluang kejahatan musti ditekan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tujuh Butir Peluru Berada Dalam Tas Rangsel

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN – En (29) bingung dan penasaran dengan seonggok tas rangsel yang dititipkan orang tak dikenal Senin pagi, (26/9). Hingga sore hari wanita paro baya yang menitipkan tas tersebut tak kunjung mengambil barang yang dititipkan. Pedagang sandal di depan pasar Mandau Raya ini lantas menanyai kawan-kawannya sesama pedagang.

Merasa penasaran, En lantas menengok tas yang ditaruh di bawah lapak dagangannya. Namun saat dia mengambil tas yang sedari awal terbuka, terkejut saat melihat ada beberapa butir peluru. Rekan-rekannya sesama pedagang pun langsung berhamburan mendekat dan ingin menyaksikan peluru tersebut lebih dekat.

Sontak, para pedagang ini pun teringat kejadi hari Minggu pagi di Surakarta, Jateng. Terjadi pengeboman bunuh diri di gereja. Mereka takut bila ada bom di dalam tas tersebut. Langsung mereka tak mau menyentuh tas itu kembali. Beberapa dari mereka langsung pergi ke Mapolsek Mandau atas temuan tersebut.

Beberapa menit kemudian, anggota polsek Mandau mendatangi lokasi dan langsung mengamankan barang bukti tas tersebut. En yang sehari-hari menggelar dagangan di bawah jembatan penyeberangan, mengaku masih penasaran.

"Untuk apa ibu itu menitipkan tas itu pada saya, awalnya saya tak penasaran. Saya kira orang itu menitipkan tas hanya sebentar saja. Dan setelah selesai berbelanja tas tersebut diminta lagi. Namun rupanya hingga sore, tas itu tak kunjung diambil," ucapnya.

Setelah tas tersebut diamankan dan dibawa ke Mapolsek Mandau, polisi langsung memeriksanya. Tas rangsel warna hijau yang mencurigakan, sempat diduga warga berisi bom. Ketika dikeluarkan isinya, ternyata hanya ditemukan tujuh butir peluru jenis FN buatan Pindad caliber 99 milimeter.

Selain peluru, ada juga 1 helai kain sprei warna biru, 1 helai kain gordin warna coklat, 1 buah buku kartu perdana. Barang bukti tersebut kini diamankan polisi untuk penyelidikan lebih lanjut.

"Kita ucapkan terima kasih pada masyarakat yang segera melaporkan temuan tas mencurigakan tersebut. Karena peran aktif masyarakat seperti ini yang kita harapkan, agar hal-hal yang tak diinginkan bisa diminimalisir, dinetralisir dan suasana kondusif tetap terbina,'' ujar Kapolsek Mandau AKP Devy Firmansyah Sik didampingi Kasi Humas Aiptu Joko Utomo, Selasa (27/9).

Saat mendapat informasi temuan tas rangsel mencurigkan, Wakapolsek Mandau AKP Daud Sianturi SSos bersama sejumlah anggota turun ke tempat kejadian perkara (TKP) melakukan tindakan evakuasi. Tas dititipkan oleh perempuan bercirikan, tinggi 160 cm, kulit putih, rambut hitam sebahu, celana jeans panjang warna abu-abu, baju kaos oblong.

"Pedagang itu takut menganggu tas rangsel tersebut karena mencurigakan, makanya begitu diberitahu, kita langsung mengamankannya. Dan setelah diperiksa tak ada yang berbahaya. Hanya saja memang ada tujuh butir peluru. Peluru ini sedang kita telusuri asalnya darimana,'' imbuh Kapolsek.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Senin, 26 September 2011

Karyawan PT Baker Hughes Tewas Terjepit

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

PINGGIR, TRIBUN - Masrianto (31) karyawan PT Baker Hughes, warga Perumahan Balai Raja, tewas setelah mobil Ford Ranger nopol BM86689DD yang ditumpanginya ditabrak secara beruntun. Bersama rekan kerjanya, Tarihoran (35), pria yang kendarai mobil dinas perusahaannya diseruduk dari belakang oleh colt diesel. Tarihoran, warga Kelurahan Titian Antui yang saat itu menjadi pemegang kemudi mengaku tak tahu tiba-tiba diseruduk colt diesel bernopol BM9042DE.

Selain colt diesel bermuatan batubata itu, mobil yang dikendarai Tarihoran dihantam tangki CPO nopol BM8130ZU. Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Pekanbaru-Duri Km 118, Kelurahan Balai Raja, Kecamatan Pinggir, Senin (26/9) pukul 07.30 WIB.

'' Korban atas nama Masrianto yang duduk disamping sopir mobil Ranger sempat sekarat di lokasi kejadian. Lalu meninggal dunia saat ini dilarikan ke Rumah Sakit CPI. Sementara temannya Tarihoran selamat dari tabrakan. Kaki Masrianto terjepit. Mobilnya ringsek berlipat dihimpit truk tangki CPO,'' ujar Kasat Lantas Polres Bengkalis AKP Mariyono Sik melalui Kanit Laka Aipda Subkhan.

Dari keterangan yang dihimpun Tribun di lapangan dan dari pihak kepolisian menyebutkan, truk tangki yang dikemudikan Tampubolon (46) warga Pekanbaru kehilangan kendali pada remnya pada posisi jalan menurun arah ke Duri dari Pekanbaru. Di depannya dalam posisi sejajar dan searah ada dua kendaraan lainnya truk colt Diesel yang kemudikan Rio (25) warga Kelurahan Balai Raja dan Ford Ranger yang dikemudikan Tarihoran.

Diduga pengereman tak sempurna, tangki menghantam colt Diesel persis di depannya. Karena terdorong colt Diesel menabrakan Ford Ranger, Ketiga kendaraannya ini sama-sama terdorong ke depan dalam posisi turunan.

Lantaran posisi colt Diesel agak ke kanan, Rio berhasil keluar dari dorongan tangki CPO, lalu banting stir ke kanan, dan terdampar di kanan jalan. Malangnya bagi Ford Ranger, truk tangki Tampublon menghajarnya dari belakang karena rem sudah tak berfungsi lagi. Ford Ranger yang kembali terdorong ke depan menyeruduk sebuah truk tangki lain yang identitas belum diketahui. Tak ayal lagi mobil Ford terjepit di antara dua tangki.

Truk tangki tak dikenal itu lantas melarikan diri membiarkan begitu saja tiga kendaraan di belakangnya saling menghantam. Meski truk tangki itu juga sama-sama menjadi korban tabrakan beruntun, namun polisi membutuhkan keterangan dari sopir tangki tersebut.

"Ini sebenarnya tabrakan empat kendaraan, tapi truk tangki paling depan, melarikan diri usai bagian belakangnya ditabrak Ford Ranger,'' tambah Kanit Laka.

Nasib beruntung bagi Tarihoran, meski duduk sejajar dengan Masrianto, namun dia berhasil lolos dari jepitan dua truk tangki. Masrianto yang duduk disebelahnya justru terhimpit. Kakinya terjepit. Diperkirakan patah. Begitu mendapat informasi laka beruntun itu, anggota TAC Balai Raja yang hanya berjarak 2 kilometer dari tempat kejadian perkara (TKP) langsung meluncur, mengevakuasi korban, menepikan kendaraan nahas ke pinggir jalan.

"Arus lalu lintas sempat dibuat macet selama lebih kurang tiga jam dan panjang antrean mencapai lima kilometer. Pihak kepolisian terpaksa memberlakukan sistim buka tutup," tutup kanit.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Senag Mendapat Beasiswa

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Peserta didik kelas XI jurusan Akuntasi, SMK Korpri, Hary Hermansyah mengaku sangat bersyukur kala mendapat beasiswa. Beasiswa miskin yang ia dapat akan digunakan untuk membatu membayar SPP tiap bulan. Siswa berusia 17 tahun ini berjanji akan sekolah lebih giat. Beasiswa yang ia dapatkan yakni dari pemerintah provinsi Riau.

Meski nilainya tak seberapa, namun ia tetap mensyukuri apa yang didapat. Anak seorang buruh pabrik ini mengaku baru kali pertamanya mendapat beasiswa semenjak menginjak sekolah tingkan menengah atas. Ia berharap, dengan adanya beasiswa ini juga bisa menunjang kemajuan pendidikan Indonesia.

"Namanya saja beasiswa pendidikan, maka dari itu harus digunakan sebaik-baiknya untuk menunjang kemajuan pendidikan," ucapnya, Senin (26/9).

Dalam kesempatan itu, SMK Korpri menyerahkan beasiswa dari pemkab Bengkalis dan pemprov Riau. Sebanyak 11 siswa kurang mampu mendapat bantuan dari pemkab Bengkalis. Dan 20 peserta didik dapat beasiswa dari pemprov Riau.

Kepala SMK Korpri, Zulfikar SPd mengatakan, penyerahan beasiswa yang dilakukan ini disaksikan langsung orangtua peserta didik. Zulfikar mengatakan, skema ini dilakukan demi transparansi dan diketahui orangtua.

"Kami pernah menjumpai kasus, beasiswa yang diserahkan sekolah, ternyata tak diketahui orangtua peserta didik. Sementara, peserta didik tersebut masih meminta pembayaran SPP sesuai yang ditentukan sekolah. Padahal dari beasiswa tersebut, pembayaran SPP telah melalui pemotongan," lanjutnya.

Tiap tahun pemkab Bengkalis dan pemprov Riau memberikan beasiswa bagi peserta didik kurang mampu. Pada tahun ini SMK Korpri menyalurkan beasiswa sebesar Rp 400 ribu dari pemkab Bengkalis. Sementara dari pemprov Riau, Rp 390 ribu per semester.

Dari beasiswa ini, Zulfikar berharap dapat memicu semangat belajar anak didiknya. Diharapkan juga dapat membantu meringankan beban pendidikan yang harus ditanggung orangtua. Dalam hal ini, Hary merasa sangat terbantu. Karena, beban hidup yang cukup besar, Hary merasa prihatin dengan usaha yang dilakukan kedua orangtuanya.

"Orangtua saya harus menanggung beban pendidikan enam orang anak. Maka dari itu, saya sangat senang mendapat beasiswa ini," ucap akan ketiga dari enam bersaudara.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Murini Wood Tak Mau Diinventarisasi Konsultan

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN – Sudah tiga kali PT Angelia Oerip Mandiri, konsultan yang ditunjuk Pemkab Bengkalis melalui Dinas Perkebunan dan Kehutanan, melakukan inventarisasi penggunaan lahan pada izin perkebunan HGU (Hak Guna Usaha) mendatangi PT Murini Wood Indah Industri di Desa Bumbung, Kecamatan Mandau. Namun tetap saja Murini Wood tidak memberi izin. Alasannya, belum ada persetujuan dari kantor pusat.

Pengukuran menggunakan alat GPS ini sendiri menindaklanjuti permintaan masyarakat Suku Sakai Bathin Botuah, yang menyangsikan kebenaran HGU yang digarap perusahaan bergerak pada perkebunan sawit itu. Kepala Suku Sakai Bathin Botuah, Baginda Raja Puyan, menganggap miring atas penolakan tersebut.

"Sangat disayangkan jika Murini Wood menolak diinventarisasi. Berarti ada sesuatu yang mereka sembunyikan. Ini akan semakin menambah kecurigaan kalau lahan garapan mereka melebihi HGU. Sedikitnya sudah
tiga kali konsultan bersama pihak terkait termasuk kami dari Bathin Botuah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Murini Wood. Jawaban mereka kenapa tidak PT Adei saja duluan diukur. Jawaban inikan lucu,'' ujarnya, Senin (26/9).

Atas penolakan Murini Wood itu, konsultan beserta pihak terkait lainnya termasuk Bathin Botuah sudah menyampaikan permasalahan ini kepada bupati Bengkalis. Di mana Murini Wood dinilai membangkang, menyepelekan perintah pemkab.

Lanjut Puyan, Inventarisasi ini perlu diketahui menggunakan uang negara. Jadi bukan perkara main-main yang bisa ditolak begitu saja. Apalagi konsultan ini bekerja dilindungi hukum. Jika Murini Wood tak kooperatif, izin HGU mereka terancam dicabut. Karena pemkab pun tak mau marwah mereka diinjak-injak.

Senin pekan lalu, saat sebelum berangkat ke lapangan, tim konsultan, LBH Bathin Botuah, dan tokoh adat Suku Sakai berkoordinasi dulu dengan Camat Mandau dan UPTD Perkebunan dan Kehutanan di Kantor Camat Mandau. Berdasarkan surat Dinas Perkebunan dan Kehutanan nomor 525/Bunhut-PP VIII/2011/04 tentang Survei Lahan kepada PT Angelia Oerip Mandiri, tanggal 9 Agustus 2011, yang ditanda tangani Ir Junaidi MP menyebutkan inventarisasi juga dilakukan terhadap lahan HGU PT Adei Plantation dan PT Priatama Riau.

Di surat itu juga disebutkan kepada konsultan sebelum ke lapangan agar berkoordinasi terlebih dahulu dengan pemerintah kecamatan setempat serta pihak perusahaan yang akan diukur. Dan untuk lebih akurat sebaiknya perlu dilakukan koordinasi dengan pemerintahan desa atau kelurahan setempat.

"Pengukuran lahan ketiga perusahaan ini
menggunakan dana APBD Bengkalis. Namun kita tak tahu persis berapa angka nominalnya. Yang jelas kami berterima kasih kepada Pemkab Bengkalis yang telah mengakomodir permintaan kami, agar permasalahan lahan ini tuntas dan terang benderang. Apabila diketahui Murini Wood menyerobot dan mengelola tanah ulayat Bathin Botuah mereka harus menggembalikannya serta membayar kompensasi kerugian kepada masyarakat,'' imbuh Puyan.

Sementara itu, Humas PT Murini Wood Indah Industri Duri 13 Harahap saat dikonfirmasi, Senin siang kemarin terkait rencana inventarisasi lahan yang digarap perusahaan tersebut, belum berhasil dihubungi. Ketika ditelepon, nomor tersebut belum bisa dihubungi dan diminta meninggalkan pesan.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Minggu, 25 September 2011

Menunggu dan Menunggu

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Menunggu dan menunggu, itulah yang bisa dilakukan masyarakat Mandau. Mimpi memekar dari Kabupaten Bengkalis, sekarang memasuki tahapan menunggu. Pekan lalu, ketua beserta jajaran Dewan Presiduim Masyarakat Kabupaten Mandau (DPMKM), telah menyampaikan surat permohonan hearing ke sekretariat komisi II DPR RI.

Dan sepulangnya dari Jakarta, Slamat Simamora, yang turut dalam rombongan mengatakan dalam dua pekan ke depan, anggota komisi II DPR RI, hendak melakukan peninjauan langsung ke Mandau. Anggota komisi II DPR RI akan menilai kelayakan atau pemenuhan persyaratan mekar menjadi Kabupaten.

Namun, hingga hari ini, Senin (26/9), tanda-tanda persiapan hearing pun belum tercium. Padahal dari sepulangnya jajaran teras DPMKM sudah memasuki minggu kedua. Saat Tribun konfirmasikan ke Slamat Simamora, ia belum bisa memastikan kapan komisi II DPR RI berkunjung ke Mandau.

"Perjalan perjuangan kabupaten Mandau sedang dalam proses menunggu kesanggupan komisi II untuk menerima masyarakat Mandau dalam hearing," ucapnya pada Tribun, Sabtu (24/9).

Surat yang beratasnamakan DPMKM tersebut juga ditembuskan ke menteri dalam negeri, Gamawan Fauzi. Saat dikirimkan ke kantor kementrian dalam negeri, langsung diterima Asisten Pribadi Mendagri. Lanjut Simamora, DPMKM bukannya tak bekerja apa-apa, namun memang prosesnya menghendaki, masyarakat rela menunggu.

Rencana kedatangan komisi II DPR RI ke Mandau, yakni setelah dilakukan hearing. Namun surat tersebut belum berbalas hingga sekarang. Bahkan kesanggupan komisi II DPR RI menanggapi permintaan DPMKM belum terdengar.

Simamora mengimbau, masyarakat untuk tidak patah semangat dengan proses yang dilalui. Sekali lagi, DPMKM akan terus mengupayakan kelancaran proses pemekaran. Termasuk mengkoordinasikan semua kekuatan politik yang ada di Mandau. Menurutnya, parpol yang cukup intens membantu perjuangan di komisi II DPR RI yakni PPP.

"Mungkin kedepan kami akan berkoordinasi dengan semua parpol yang ada di Mandau supaya turut memperjuangkan pemekaran di pusat," tutup Simamora.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Ratusan Security PT DMG Terancam PHK

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN – Ratusan security PT Delta Metro Guard (DMG) saat ini harap-harap cemas. Pasalnya dalam waktu dekat perusahaan jasa pengamanan yang beroperasi di DKF PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) berencana akan melakukan pengurangan karyawan besar-besaran.

Perusahaan outsourcing penyedia jasa penjagaan keamanan ini berniat mem-PHK ratusan security. Tak tanggung-tanggung pengurangan bisa mencapai 200 security. Hal ini tentunya meresahkan para security, karena terancam menjadi pengangguran.

"Kami meminta kepada PT DMG untuk tidak melakukan PHK di paro masa kontrak. Selesaikan dulu masa kontrak dengan PT CPI selama 3 tahun. Jika tetap memaksa, bisa menimbulkan gejolak sosial, pengangguran semakin bertambah. Sementara mencari pekerjaan sekarang ini sangat sulit,'' ujar Ketua Ikatan Silaturahmi Karyawan Melayu (ISKM) periode 2011-2014, Muslim, Sabtu (24/9).

Muslim yang turut didampingi sejumlah pengurus baru lainnya mengatakan, sebagian besar anggota ISKM adalah security PT DMG. Bukan tidak mungkin jika pengurangan karyawan terjadi, anggota ISKM turut masuk dalam daftar buangan tersebut.

Kalau sampai ada anggota ISKM yang di
PHK, dia mengaku tak akan tinggal diam. Selama tidak ada kesalahan fatal, perusahan tidak bisa memberhentikan karyawannya secara sepihak.

Pada acara halal bihalal itu, ISKM juga melakukan rapat pembubaran pengurus lama periode 2008-2011, serta mengangkat pengurus baru 2011-2014 yang dihadiri 120 anggota. Secara aklamasi, Muslim dipercaya
kembali menjabat ketua untuk periode kedua.

"Dari keterangan kawan-kawan yang bekerja di PT DMG rencana pengurangan karyawan itu
disampaikan secara langsung kepada security saat apel. Tindakan managemen itu sama saja ingin membuat security resah. Hendaknya seluruh karyawan yang berjumlah 756 itu tetap dipertahankan, hingga masa kontrak berakhir. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan, jika pengurangan karyawan menimbulkan kemarahan,'' ucap sekertaris ISKM, Mulyadi.

Sementara itu, Project Manager PT DMG Kabul Haryono saat dihubungi Tribun terkait rencana pengurangan karyawan tersebut, seperti yang disampaikan ISKM, mengelak. Ia hanya memberikan jawaban penolakkan untuk diwawancarai.

"Saya tak mau menjawab pertanyaan bapak..! Terima Kasih,'' demikian katanya saat ditelpon, Minggu (25/9).
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Ratusan Security PT DMG Terancam PHK

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN – Ratusan security PT Delta Metro Guard (DMG) saat ini harap-harap cemas. Pasalnya dalam waktu dekat perusahaan jasa pengamanan yang beroperasi di DKF PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) berencana akan melakukan pengurangan karyawan besar-besaran.

Perusahaan outsourcing penyedia jasa penjagaan keamanan ini berniat mem-PHK ratusan security. Tak tanggung-tanggung pengurangan bisa mencapai 200 security. Hal ini tentunya meresahkan para security, karena terancam menjadi pengangguran.

"Kami meminta kepada PT DMG untuk tidak melakukan PHK di paro masa kontrak. Selesaikan dulu masa kontrak dengan PT CPI selama 3 tahun. Jika tetap memaksa, bisa menimbulkan gejolak sosial, pengangguran semakin bertambah. Sementara mencari pekerjaan sekarang ini sangat sulit,'' ujar Ketua Ikatan Silaturahmi Karyawan Melayu (ISKM) periode 2011-2014, Muslim, Sabtu (24/9).

Muslim yang turut didampingi sejumlah pengurus baru lainnya mengatakan, sebagian besar anggota ISKM adalah security PT DMG. Bukan tidak mungkin jika pengurangan karyawan terjadi, anggota ISKM turut masuk dalam daftar buangan tersebut.

Kalau sampai ada anggota ISKM yang di
PHK, dia mengaku tak akan tinggal diam. Selama tidak ada kesalahan fatal, perusahan tidak bisa memberhentikan karyawannya secara sepihak.

Pada acara halal bihalal itu, ISKM juga melakukan rapat pembubaran pengurus lama periode 2008-2011, serta mengangkat pengurus baru 2011-2014 yang dihadiri 120 anggota. Secara aklamasi, Muslim dipercaya
kembali menjabat ketua untuk periode kedua.

"Dari keterangan kawan-kawan yang bekerja di PT DMG rencana pengurangan karyawan itu
disampaikan secara langsung kepada security saat apel. Tindakan managemen itu sama saja ingin membuat security resah. Hendaknya seluruh karyawan yang berjumlah 756 itu tetap dipertahankan, hingga masa kontrak berakhir. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan, jika pengurangan karyawan menimbulkan kemarahan,'' ucap sekertaris ISKM, Mulyadi.

Sementara itu, Project Manager PT DMG Kabul Haryono saat dihubungi Tribun terkait rencana pengurangan karyawan tersebut, seperti yang disampaikan ISKM, mengelak. Ia hanya memberikan jawaban penolakkan untuk diwawancarai.

"Saya tak mau menjawab pertanyaan bapak..! Terima Kasih,'' demikian katanya saat ditelpon, Minggu (25/9).
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kurang Dari Empat Jam Polisi Bekuk Kawanan Rampok

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

PINGGIR, TRIBUN – Tak lebih dari empat jam, Polres Bengkalis bersama Polsek Pinggir bekuk kawanan perampok bersenpi. Satu dari empat perampok yang menghabisi nyawa korbannya, berhasil digelandang kala sedang asik jajan di warung remang-remang. Kawanan ini langsung melarikan diri ke luar kota. Komplotan ini berhasil menggasak Rp 60 juta uang UED SP desa Tasik Serai, Pinggir, Bengkalis.

Jumat (23/9) pukul 11.30 WIB, Tim Satreskrim Polres Bengkalis bersama Tim Polsek Pinggir yang dipimpin Kasat Reskrim AKP Arif Fajar Satria SH Sik berhasil membekuk tiga orang dari komplotan
rampok. Komplotan ini beraksi menggasak uang UED-SP Desa Tasik Serai Timur. Sebelum merampas uang milik negara, pelaku terlebih dahulu menghabisi nyawa Basar (33) ketua UED-SP. Basar tewas setelah ditembus peluru senpi yang digunakan pelaku.

Peluru yang dilepaskan, langsung bersarang di tubuh pria beranak satu. Cukup dengan sekali hujam, nyawa Basar tak tertolong lagi. Peristiwa perampokan itu terjadi di Jalan Km 55 Desa Beringin, saat Basar bersama ketiga pengurus lainnya hendak menyetorkan uang itu ke Bank Riau Duri, Jumat (23/9) pukul 08.10 WIB.

Ketiga kawanan rampok itu berinisial MS (26), SD (28) dan PP (24). Semuanya warga Kandis, Kabupaten Siak. Dari ketiga orang ini hanya SD yang terlibat perampokan di Km 55 Desa Beringin, pada Jumat (23/9) pagi lalu. Pelaku SD, saat kejadian itu bertugas mengendarai sepedamotor Yamaha RX-King untuk menghadang mobil korban. Daihatsu Xenia BM1328TT warna Perak yang dikemudikan korban, Basar pun berhasil dipaksa berhenti.

"Selepas menggasak uang puluhan juta itu, keempat pelaku kabur ke satu rumah makan di Kandis," ujar Kasat Reskrim Polres Bengkalis AKP Arif Fajar Satria pada Tribun, Minggu (25/9).

Peran pelaku MS, hanya bertugas sebagai penjemput. Di mana keempat pelaku dijemput menggunakan mobil di rumah makan tersebut. Selanjutnya, kawanan ini berangkat menuju Perawang. Berkat kerjasama dengan Polsek Tualang, pelaku MS berhasil ditemukan di Perawang. Dari keterangannya itu kemudian dapat ditelusuri jejak pelaku lainnya. Yang akhirnya dipergoki sedang berada di sebuah café remang-remang di daerah Kandis.

"Di café itu kita menjumpai pelaku SD, satu dari keempat pelaku yang terlibat curas. Serta satu orang komplotannya berinisial PP. Karena PP ini pernah terlibat kasus curas di wilayah Kampar. Pada hari Sabtu, dia kita serahkan ke Polres Kampar," lanjutnya.

Untuk pengembangan lebih lanjut ketiga kawanan rampok itu dibawa petugas guna menunjukkan posisi ketiga pelaku lainnya yang masih dinyatakan buron. Dua sepedamotor Yamaha RX-King yang digunakan pelaku menjalankan aksinya, masih dalam pencarian polisi.

Sementara di lokasi penangkapan, ditemukan satu sepedamotor yang ditengarai digunakan pelaku. Untuk itu, turut diamankan polisi. AKP Arif menduga, sepeda motor tersebut merupakan hasil kejahatan. Sementara ketiga pelaku lainnya sedang dalam pengejaran. Ia juga mengaku terus berkoordinasi dengan semua jaringan polisi. Ada kemungkinan bila kawanan ini melarikan diri ke luar kota.

"Posisi ketiga pelaku lainnya sedang kita lacak. Secepatnya kita akan menangkap ketiganya," sebut Kasat lagi.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Jumat, 23 September 2011

Komisi IV DPRD Bengkalis Kunjungi Siti ke Jakarta

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN – Operasi pertama yang dilakukan Tim Dokter RS Harapan Kita, Jakarta terhadap Siti Arrahmah, bayi yang lahir dengan jantung di luar rongga dada (extra cardiac), Rabu (21/) lalu berjalan lancar. Kondisi fisik bayi usia yang belum genap dua minggu ini pun tegolong stabil.

Jantung putri pertama pasangan Khairuddin (23) dan Diana (22) warga Dusun Sialang Muda, Desa Muara Basung, Kecamatan Pinggir itu, dimasukkan separuh ke dalam rongga dada. Nantinya, untuk menutupi jantung yang masih menyembul, akan dilakukan operasi lanjutan pemasangan lapisan sintesis.
 
Demikian disampaikan anggota Komisi
IV DPRD Bengkalis, dr H Fidel Fuadi dari Jakarta kepada Tribun, Jumat (23/9) kemarin. Keprihatinan yang Fidel rasakan, membawanya turut berangkat mendampingi Siti Arrahma menjalani operasi.

"Kita senang sekali operasi Siti berjalan lancar. Kondisi kesehatannya juga semakin membaik. Saya lihat sendiri kondisinya usai menjalani operasi Rabu lalu,'' ucapnya sambil mengucap syukur.

Kedatangan Fidel ditemani anggota Komisi IV  lainnya. Yakni, H Arwan Mahidin, Rismayeni, Rosmawati, Iskandar, Abdul Halim Hasibuan dan Sofyan ke Jakarta. Agenda anggota komisi IV DPRD Bengkalis ini sebenarnya adanya kepentingan dinas. Namun di sela-sela waktunya, mereka menyempatkan untuk melihat kondisi Siti Arrahma.

"Di bagian jantung yang keluar tidak ada tulang rongga dada. Sehingga jantung itu tidak terlalu sulit dimasukkan. Paling hanya bagian di sekitar dada yang diperlebar. Sementara jantung tidak bisa dimasukkan sepenuhnya, karena rongga yang terbatas,'' katanya.

Belum diketahui kapan operasi lanjutan akan dilakukan. Untuk saat ini tim dokter ingin melihat sejauhmana perkembangan kesehatan Siti Arrahmah usai operasi.

"Apabila seluruh rangkaian operasi bisa berjalan lancar, Siti membutuhkan baju khusus guna melindungi jantung. Sebelum itu jantungnya akan ditutup dengan kulit atau bahan sintesis,'' kata Fidel.

Malang bagi Khairuddin ayah Siti Arrahmah yang setia menunggui proses penyembuhan anaknya, malah menjadi korban penipuan. Uang pegangannya sebanyak Rp 700 ribu berpindah ke tangan penipu yang mengaku berasal dari Riau.

"Kata orang itu Khairuddin belum bayar makanannya. Karena lugu ia pun menyerahkan uang Rp 700 ribu. Amat disayangkan sekali masih ada orang yang memanfaatkan orang-orang lemah seperti Khairuddin," sebutnya seakan tak percaya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Darna: Jangan Korbankan Kepentingan Rakyat

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN -  Kisruh rebutan kursi ketua
antara dua partai besar Golkar dan PKS di DPRD Bengkalis saat ini cukup menyita
perhatian masyarakat luas. Amat disayangkan, belum ada titik temu dari kisruh tersebut. Kedua kubu masih saling serang, bersikukuh pada pendirian masing-masing.

Bahkan kedua parpol ini tak mengindahkan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Kalau persoalan ini dibiarkan berlarut-larut dikhawatirkan akan berpengaruh pada tatanan demokrasi yang telah terbangun. Dari polemik yang terjadi ditakutkan akan mengorbankan kepentingan rakyat.

"Jika sudah berada di DPRD, anggota Dewan seharusnya menanggalkan ego kepartaian. Dahulukan kepentingan rakyat. Jangan gara-gara rebutan kursi ketua, sementara kepentingan rakyat dikorbankan," ucap mantan anggota DPRD Bengkalis periode 1999-2004, HM Darna pada Tribun, Jumat (23/9).

Lanjutnya, apa tak ada lagi kerja Dewan, selain mengurusi kursi ketua. Kedua pihak seharusnya bekerja profesional dengan mementingkan kepentingan rakya terlebih dahulu ketimbang memerebutkan posisi ketua. Sementara persoalan kursi ketua itu, jalankan sesuai mekanisme yang berlaku.

Secara langsung Darna tak ingin  'masuk' ke ranah kepentingan kedua partai yang berkoalisi dengan Partai Demokrat itu. Namun sebagai orang politik, ia menyikapi sangat tak pantas ketika masyarakat berharap banyak pada kinerja wakil rakyat, justru amanah diabaikan dengan saling serang.

"Sebagai lembaga politik DPRD harusnya membuat kebijakan politik yang berorientasi pada kepentingan rakyat dan kemaslahan hidup orang banyak. Kalau sudah ada niat mangkir dari rapat-rapat, walk out dan sebagainya, tentu sangat memalukan. Kasihan masyarakat yang berharap banyak pada kinerja wakil rakyat,'' tambahnya.

Dia berharap situasi di DPRD Bengkalis kembali kondusif. Sebab di situ bukan hanya Golkar dan PKS saja, masih banyak anggota Dewan dari partai lainnya yang ingin ketegangan segera mereda.

"Apa yang sudah diagendakan seperti rapat-rapat, ranperda dan lainnya tetap dijalankan, sembari tuntutan hukum berproses. Kalau rapat tidak quorum tetap saja tidak akan ada keputusan yang didapat. Semua pihak diminta
berpikiran jernih. Kalau kisruh dibiarkan berlarut, proses anggaran dan pembangunan bisa terhambat,'' imbuhnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Ketua UED SP Tasik Serai Timur Tewas Ditembak Rampok

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

PINGGIR, TRIBUN - Misriani (35), terlihat begitu shock, wajahnya tegang. Air matanya tak hentinya mengalir di pipi. Dikerumunan banyak orang yang berada di depan kamar mayat RSUD Duri, Jumat (23/9). Dirinya hanya bisa duduk lemas menerima musibah.

"Dia ditembak di depan saya,'' hanya itu kalimat yang keluar dari mulut staff Usaha Ekonomi Desa-Simpan Pinjam (UED-SP) Desa Tasik Serai Timur, Kecamatan Pinggir, Bengkalis ini saat ditanya Tribun, sembari kemabali menutup muka dan menangis tersedu-sedu. 

Di sebelahnya duduk juga seorang perempuan memakai kerudung. Sama halnya dengan Misriani, matanya juga terlihat merah dan sembab. Wanita yang bernama Shinta (32) ini juga bernasib sama dengan Misriani. Namun bedanya, Shinta terlihat lebih tegar dan dapat ditanya tentang kejadian yang baru saja dialaminya.

Menurutnya, dirinya baru saja habis dirampok bersama tiga rekan lainnya yang masing-masing bernama, Misriani, Basar dan Legino. Kesemuanya adalah anggota UED SP Tasik Serai Timur yang mana Basar selaku ketuanya. Akibat kejadian itu, Basar tewas ditembus timah panas milik pelaku rampok yang berjumlah empat orang dengan mengendarai dua unit motor Yamaha RX King.

Lanjut Shinta, pagi itu sekitar pukul
08.30 WIB, mereka berempat berencana hendak ke Bank Riau Cabang Duri untuk menyetorkan dana masyarakat UED SP yang berjumlah kurang lebih Rp 60 juta dengan menggunakan mobil Xenia Silver, BM 1328 TT milik ketua.

Kebetulan Shinta juga hendak berbelanja ke Duri. Untuk itu dirinya pun menaruh uang miliknya yang berjumlah Rp 9 juta itu ke tas yang sama dengan dana yang hendak disetor tersebut. Tas berwarna hitam dengan logo merk yang sudah terkelupas. Mereka tak tahu bila saat itu sudah diintai.

Selama perjalanan, mereka asik berbincang, tidak ada tanda-tanda jika mereka akan tertimpa musibah. Setibanya di KM 55, Desa Beringin, muncul empat orang tak dikenal. Kawasan itu masuk dalam areal hutan akasia milik PT Arara Abadi. Secara mengejutkan tiba-tiba kaca samping tepat disisi supir pecah.

Mobil yang kala itu dikemudikan Basar kontan sedikit oleng. Dan yang mengejutkan, Basar tiba-tiba tumbang. Darah segar dari bahu kanannya muncrat kemana-mana. Lanjut Shinta, kami yang tadinya asik mengobrol, langsung terpaku melihat kejadian ini. Ternyata Basar ditembak..!

Mobil pun oleng ke samping dan menabrak gundukan hingga terhenti. Empat orang pria bertubuh besar yang mengendarai dua unit motor RX king langsung mendekat. Wajah keempatnya ditutup helm. Satu dari mereka langsung membuka pintu dan menyuruh semua yang ada di dalam mobil untuk keluar.

''Turun-turun kalian semua..!.. Mana uang..uang..cepat..!..,'' seraya memukul lutut Legino dengan palu yang di bawa pelaku.

Shinta dan Misriani semakin ketakutan dengan reflek mereka pun menunjukkan tas hitam yang berada di jok belakang mobil itu kepada pelaku. Dengan cepat, pelaku menyambar tas tersebut. Setelah mendapatkan apa yang diinginkan, keempatnya kabur meninggalkan TKP.

Pelaku kabur ke arah KM 54 yang mana jalan tersebut bisa tembus ke daerah Perawang, Kabupaten Siak. Setelah sekian lama menunggu barulah ada mobil yang melintas. Yakni mobil proyek milik PT Chevron. Dengan bantuan para pekerja yang ada di mobil itu barulah pertolongan datang ke lokasi kejadian.

"Ponsel kami tak bisa menangkap sinyal sama sekali, jadi pekerja Chevron itu memanjat pohon untuk menelpon polisi. Sementara bang Basar sudah tidak bergerak lagi, setelah beberapa kali mengucapkan lafaz tuhan,'' Seloroh Shinta mengenang.

Setelah bantuan datang, barulah korban di bawa ke RSUD Duri. Basar yang mengalami pendarahan hebat tidak dapat tertolong lagi. Sementara Legino yang lututnya mengalami luka memar langsung ditangani tim medis di Polsek Pinggir. Keterangan saksi-saksi sudah diterima Polsek Pinggir.
.
Sementara itu, Atan Muijar, Kepala Desa Tasik Serai Timur yang juga abang ipar korban Basar kepada Tribun mengatakan, pihaknya sangat terkejut dengan kejadian ini. Dirinya meminta kepolisian agar dapat menangkap para pelaku.

''Inilah tugas berat bagi pengurus uang masyarakat, nyawa taruhannya, uang yang dipegang tak seberapa tapi nyawa melayang gara-gara perampok,'' ujar Atan sambil terisak.

Sementara istri korban, Yenni yang dijumpai di RSUD Duri hanya bisa menangis. Beberapa kali sempat tak sadarkan diri. Ikut beserta rombongan keluarga, anak sematawayangnya juga tak kuasa menahan kesedihan melihat ayahnya terbujur kaku.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kamis, 22 September 2011

Nantikan Gagasan Brilian

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Kongres pemuda Mandau dan Pinggir pada akhir Oktober mendatang diharapkan dpt menjadi pilar baru dlm pemikiran dan pembangunan. Khususnya bagi generasi muda Indonesia Mandau dan Pinggir. Hal ini berkaitan dengan semakin menipisnya sumber daya alam migas.

Menipisnya sumberdaya migas di Mandau dan Pinggir akan mempengaruhi tingkat pengangguran. Angka itu akan meningkat tajam kala persediaan migas habis total. Sebagian besar masyarakat Mandau dan Pinggir menggantungkan periuk nasi dari migas. Setidaknya puluhan ribu masyarakat Mandau dan Pinggir bekerja di bidang Migas.

Untuk itu, Karang Taruna Mandau beserta ormas dan OKP berkeinginan menggagas kongres pemuda. Dari pertemuan kongres besar pemuda Mandau dan Pinggir ini diharapkan dapat menghasilkan solusi yang bisa menanggulangi permasalahan sosial yang terjadi di Mandau dan Pinggir. Termasuk bisa menyediakan lapangan kerja baru non migas.

"Roda kehidupan terus berputar, juga kita tak dapat selamanya menggantungkan nasib dari migas. Ketersediaan energi yang tak bisa diperbarui ini pasti akan habis. Untuk itu, semua elemen masyarakat, khususnya pemuda diharapkan turut memikirkan solusi bencana pengangguran kelak," ucap ketua Karang Taruna Mandau, Novi Safrizal pada Tribun, Kamis (22/9).

Untuk masalah periuk nasi, masyarakat tak bisa selamanya menggantungkan nasib pada pemerintah. Lanjutnya, jangan sampai akibat kelangkaan pekerjaan, lalu menyebabkan kenaikan angka kriminalitas. Maka dari itu, sebagai manusia berjiwa muda harus ikut memikirkan bagaimana solusinya. Novi mengajak semua organisasi kepemudaan hingga tingkat desa atau kelurahan untuk turut serta dalam kongres tersebut.

Tak menutup kemungkinan, Karang Taruna Mandau akan menghadirkan pemuda-pemuda sukses yang berhasil menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Tambahnya, solusi-solusi permasalahan sosial yang ada di Mandau dan Pinggir harus segera dipecahkan. Karena diprediksi ketersediaan migas di Mandau dan Pinggir akan habis dalam beberapa tahun ke depan.

"Tak hanya permasalahan periuk nasi, namun segala permasalahan sosial yang ada. Termasuk pemuda Mandau dan Pinggir harus sudah menyediakan rencana pembangunan kota setalah pemekaran," tambahnya.

Perencanaan desain kota yang sesuai harapan masyarakat harus sudah disiapkan sebelum pemekaran itu terlaksana. Rencananya, dalam kongres nanti, sebagai ketua Karang Taruna, Novi akan menginventarisir semua gagasan yang muncul dari kalangan Muda Mandau dan Pinggir.

Lanjutnya, sudah waktunya kini pemuda Mandau tampil dan memberikan perubahan bagi Masyarakat. Tak hanya banyak bicara namun tak ada aksi yang memberikan pengaruh bagi Mandau. Sekaranglah waktunya pemuda Mandau memberikan aksi nyata. Maka dari itu, gagasan-gagasan brilian yang nanti muncul dalam kongres, harus bisa diimplementasikan menjadi tindakan nyata.

"Masyarakat sudah mengidamkan perubahan yang tak kunjung hadir dari tokoh masyarakat mandau. Dan sekaranglah waktu yang tepat untuk memberikan perubahan," tutupnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Rekonstruksi Pembunuhan Belum Dijadwal Ulang

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Rekonstruksi kasus pembunuhan toke kelontong Armizal (42)alias Can Tunas Waspada yang diundur pelaksanaannya, Selasa (20/9) lalu, karena 2 saksi berhalangan hadir, hingga kini belum dipastikan akan dijadwal ulang. Pihak kepolisian membutuhkan suasana nyaman dan terkendali di tempat kejadian perkara (TKP) mengingat letaknnya di pinggir jalan raya.

Belum lagi perkiraan orang-orang yang datang, tanpa tahu tujuannya. Kapolsek Mandau, AKP Devy Firmansyah melalui Wakapolsek, AKP Daud Sianturi mengatakan, kalau hanya melihat dari jauh mungkin masih bisa diamankan. Tapi jika terlalu dekat, nanti bisa mengganggu jalannya rekonstruksi. Kita
mana bisa tahu tujuan orang datang.

"Kalau ada yang buat ribut, kan repot. Untuk itu kita menunggu waktu yang tepat menggelar rekonstruksi,'' Kapolsek Mandau AKP Devy Firmansyah melalui Wakapolsek Mandau AKP Daud Sianturi, Rabu (21/9).

Penambahan personil juga menjadi fokus sebelum menggelar rekonstruksi. Faktor keamanan dan keselamatan sesuatu yang diutamakan, mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan. Setelah semua persiapan lengkap, saksi yang dibutuhkan hadir maka rekonstruksi bisa dilakukan.

"Tapi kita tidak akan menyebut hari dan jamnya. Sebaiknya hanya polisi dan pihak-pihak berkepentingan saja yang di TKP. Tak perlulah berduyun-duyun, karena gunanya pun tak ada bagi masyarakat. Rekonstruksi ini sendiri salah satu tahapan yang harus dilalui untuk menindaklanjuti ke tahap P.21,'' imbuhnya.

Menengok peritiwa pembunuhan terhadap Armizal yang terjadi Selasa (19/7) lalu sekitar pukul 21.00, belum bisa dipastikan apa motif di balik tindakan tersebut. Can ditikam berkali-kali di samping rukonya Tunas Waspada, Jalan Sudirman, depan Mapolsek Mandau. Penikaman itu dilakukan setelah beberapa menit ia menutup toko. Motif tewasnya Armizal sampai saat ini belum bisa dipastikan, apakah murni perampokan atau pembunuhan berencana.

Pihak kepolisian pun belum memberikan keterangan apapun pada media massa termasuk penangkapan tersangka Zl (23) warga Jalan Pertanian, yang sampai sekarang tak mengakui sebagai pembunuh Armizal. Namun polisi tetap yakin dengan hasil penyelidikan diperkuat alat bukti dan saksi-saksi, kendati tersangka Zl menyanggah. Mana yang benar atau salah, akan dibuktikan di meja hijau.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Rayakan Ulang Tahun Dengan Kegiatan Sosial

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Merayakan hari ulang tahun tidak selalu dengan pesta dan foya-foya. Hal itulah yang diterapkan Kasatlantas Polres Bengkalis, AKP Mariyono. Kala dihubungi Tribun, Kamis (22/9), dalam rangka ulang tahun Satuan Lalulintas Polisi Republik Indonesia ke 56, ia justru menggelar agenda sosial. Kegiatan sosial yang diselenggarakan ditujukan untuk masyarakat wilayah hukum Bengkalis.

Rangakaian kegiatan yang diadakan, yakni bakti sosial, kerja bakti membersihkan rumah ibadah, memberikan santunan kepada anak yatim piatu, dan berbagai lomba. Perayaan hari ulang tahun di Polres Bengkalis, dilakukan di dua tempat. Perayaan inti dilakukan di Mapolres Bengkalis. Sedangkan kegiatan sosial lainnya digelar di Mapolantas, Mandau.

"Fokus acara digelar di Bengkalis, namun kami juga melaksanakan berbagai kegiatan di Mapolantas di jalan Pipa Air Bersih, Mandau," ucap AKP Mariyono.

Kegiatan yang digelar di Mandau yang digelar yakni, kerja bakti di rumah ibadah. Anggota polantas Bengkalis di Mandau membersihkan Mushola dan melakukan pengecatan. Sedangkan agenda lainnya yakni memberikan santunan berupa sembako ke rumah yatim. Satlantas Bengkalis yang berkedudukan di Mandau menyerahkan, berbagai sembako untuk rumah yatim Al Ghafari.

Rumah yatim yang berkedudukan di jalan Pipa Air Bersih, menerima beras, mie instan, gula, telur, susu dan sarden untuk keperluan sehari-hari penghuni panti asuhan. Sedangkan rangkaian acara yang digelar di Bengkalis, yakni, bakti sosial dan berbagai perlombaan.

"Di Bengkalis kita selenggarakan lomba pengaturan lalulintan untuk anak-anak sekolah," tambahnya.

Lomba tersebut khusus diikuti anak-anak Patroli Keamanan Sekolah (PKS) dan Sakabayangkara. Perlombaan ini digelar selain memeringati hari ulang tahun Satlantas Polri, juga untuk meningkatkan pencitraan polri di mata masyarakat. Polisi yang bertugas memberi rasa aman bagi masyarakat, kini hadir penung dengan keramahan.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Rabu, 21 September 2011

Siti Jalani Operasi Ringan di RS Harapan Kita

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Berdasarkan informasi yang diterima Kepala Desa Muara Basung Al Azmi dari Khairuddin di Jakarta, Siti Arrahmah, bayi
penderita kelainan jantung di luar atau extra cardiac, Rabu (21/9) sekitar pukul 10.00 WIB menjalani operasi di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita. Kondisi putri pertama pasangan Khairuddin dan Diana warga Dusun III Sialang Muda RT 01 RW 05, sebelum menjalani operasi dalam keadaan sehat.

''Kata Khairuddin pagi ini pukul 10.00 tadi, Siti dioperasi. Saya dan seluruh warga Muara Basung berharap Siti bisa melalui operasi ini
dengan sukses. Ia bisa hidup normal seperti anak-anak lainnya,'' ujar Al Azmi.

Saat menerima telepon ayah Siti Arrahma, Khairudin, posisi Azmi sedang di Bengkalis. Pada Tribun ia mengatakan sedang mengurus surat miskin bagi keluarga Khairudin. Surat miskin ini nantinya akan diserahkan ke Dinas Kesehatan Riau untuk jaminan kesehatan Siti Arrahma.

Selepas mendapatkan tanda tangan wakil bupati Bengkalis, Al Azmi akan bertolak ke Pekanbaru, mengantarkan berkas keperluan Siti ke Dinas Kesehatan Riau. Demi menolong warganya yang sedang tertimpa musibah, Azmi rela meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membantu sekuat tenaga.

Di Muara Basung, Azmi juga mengupayakan penggalangan dana untuk turut membantu Siti dan keluarga. Penggalangan dana bantuan keluarga Siti, Azmi mengerahkan semua kekuatan masyarakat ada. Gerakan sosial tersebut dikoordinatori ketua Rt dan ketua Rw setempat.

"Sekarang belum tahu berapa yang terkumpul. Nanti kalau sudah lumayan kita serahkan ke keluarga Siti, untuk keperluan sehari-hari. Termasuk menanggung keperluan hidup ibunya siti yang belum bisa bekerja mencari nafkah selama suaminya mengiringi proses operasi Siti,'' lanjutnya.

Selain itu menurutnya, pengeluaran Khairudin selama di Jakarta cukup besar, belum lagi bila ada obat atau segala keperluan yang mendadak. Penggalangan dana tersebut akan langsung diserahkan ke keluarga. Mungkin dari keluarga, bisa disampaikan ke Khairudin untuk keperluan perawatan Siti.

Hingga berita ini ditulis beberapa kali Tribun mencoba menghubungi Khairudin untuk tahu bagaimana kondisi terakhir Siti melalui sambungan telepon, yang bersangkutan tak mengangkatnya. Beberapa kali kirim pesan singkat pun tak kunjung dijawab.

Namun menurut sumber lain yang didapat dari Jakarta mengatakan, pagi tadi, Siti hanya menjalani operasi ringan. Operasi ini ditujukan untuk memberikan perlindungan pada jantungnya. Operasi ini juga bertujuan untuk memperkuat jantungnya dalam menghadapi operasi besar kelak.
Powered by Telkomsel BlackBerry®