Senin, 31 Oktober 2011

Satukan Persepsi PAUD Pada Mansyarakat

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN – Dalam dua tahun terakhir, pertumbuhan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Mandau dinilai cukup signifikan. Selama rentang waktu itu, sudah berdiri 42 PAUD di kecamatan Mandau. Dan untuk dapat menumbuhkan kualitas, kesemuanya sepakat untuk membentuk perhimpunan pendidik dan tenaga kependidikan PAUD. Organisasi itu lantas dinamakan Perhimpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi).

Untuk di kabupaten Bengkalis, organisasi semacam ini digagas oleh istri wabup, Fatimah Suayatno. Sebelum pembentukan Himpaudi di Mandau, yang bersangkutan telah membentuk organisasi yang sama di kecamatan Bengkalis. Selain penggagas, yang bersangkutan diamanahi sebagai ketua Himpaudi Bengkalis.

"Dibandingkan Bengkalis, malah kita terlebih dulu memiliki Forum PAUD, dan dikukuhkan PAUD Tingkat Propinsi Riau. Namun karena mengikuti struktur daerah, makanya dibentuklah Himpaudi melalui Muscab I yang diselenggarakan sejak Ahad kemarin, sekaligus pelantikan pengurusnya, Senin ini,'' ujar Ketua Himpaudi Kecamatan Mandau Sri Purwaningsih.

Saat dijumpai Tribun di sela acara pelantikan, wanita yang akrab disapa Kiki ini didampingi Elfaningsih. Pelantikan dilaksanakan di gedung Bathin Betuah, area kantor Camat Mandau. Dan masa bakti pekengurusan tahun ini akan berakhir hingga 2015.

Lanjut Kiki, program ke depannya yang akan dilakukan Himpaudi Cabang Mandau, yakni menyatukan persepsi pendidikan anak usia dini. Di mana selama ini mungkin metode pendidikan sekolah PAUD satu sama lain ada yang berbeda. Melalui wadah ini akan dirancang formula yang tepat sesuai dengan Permen 58 yang mengatur soal PAUD.

'' PAUD ini ada dua macam, formal dan non formal. PAUD formal tingkat TK dan RA. Sedangkan yang non formal pendidikan dibawah umur lima tahun,'' tambahnya.

Pengurus Cabang Himpaudi Mandau dilantik secara resmi oleh Ketua Himpaudi Daerah Bengkalis Ny Fatimah Suayatno. Acara tersebut juga dihadiri Camat Mandau Rusli Amp, anggota DPRD Bengkalis Hj Mira Roza dan Staf PLS UPTD Pendidikan Mandau Idrus SPd. Di sela-sela pelantikan panitia juga menampilkan beragam kreatifitas anak-anak, di antaranya parade pakaian daerah, senam massal dan tarian daerah

"Dengan dibentuknya Himpaudi Cabang Mandau ini diharapkan kepada pengurus lebih mengembangkan diri dan kemampuan dalam mendidik anak-anak sesuai dengan karakternya. Kita optimis dengan pembinaan pendidikan yang terarah, maka anak-anak usia dini kelak bisa tumbuh menjadi anak-anak cerdas, terampil, dan berakhlak mulia,'' imbuhnya.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Bangga Pertahankan Tradisi Juara

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Perhelatan Kejurda Karate-Do Tako resmi ditutup. Kejuaraan bela diri ini digelar di kota Dumai selama tiga hari 28-30 Oktober 2011. Memerebutkan piala gubernur Riau. Ajang dua tahunan ini diikuti atlit Karate Tako tujuh kota/kabupaten di Riau. Yakni, Pekanbaru, Dumai, Rohil, Kampar, Bengkalis, Pelalawan, dan Inhu.

357 atlit menunjukkan aksi-aksinya dalam laga ini. Dan yang paling membanggakan masyarakat Bengkalis yakni, bisa menunjukkan kelasnya dengan menjadi juara umum. 80 atlit yang diterjunkan Pengcab Tako Bengkalis sukses memertahankan piala bergilir Gubernur Riau. Dalam ajang ini, Tako Bengkalis berhasil memboyong 12 emas, 7 perak dan 15 perunggu.

"Kami sangat bersyukur atas prestasi yang dicapai atlit kita. Ternyata dengan persiapan yang matang kami dapat meraih hasil yang diinginkan," ucap ketua Pengcap Karate-do Tako Bengkalis, Sabarman Damanik pada Tribun, Senin (31/10).

Pria yang juga menjabat ketua harian Karate-do Tako Bengkalis ini memberi apresiasi positif atas kerja keras atlit yang telah mengharumkan nama Bengkalis. Lanjut pria yang sudah mencapai Dan VI ini, ajang ini bisa membangkitkan semangat atlit dalam menghadapi ajang yang lebih tinggi.

Termasuk atlit yang memiliki prestasi meyakinkan, Hengki Marbun untuk melanjutkan prestasi ke pekan olahraga nasional kelak. Pada ajang porda tahun ini, Hengki menyumbang satu medali perak dan empat medali perunggu.

Dalam ajang kejurda karate-do Tako, Hengki berhasil menyumbangkan beberapa emas untuk Bengkalis. Dengan meyakinkan Hengki menumbangkan kontestan-kontestan dari kota-kota lain.

"Selain Hengki, juga masih banyak atlit berbakat lain yang dimiliki Bengkalis. Terbukti dari beberapa kelas yang digelar, Bengkalis berhasil keluar sebagai juara umum," lanjut Sabarman.

Prestasi ini diakuinya, tak lain karena sentuhan tangan dingin Komtek (komisi teknik), Andre Emon dan Hasyim. Kelas yang dimenangi Bengkalis yakni, Usia dini, Pra pemula, Pemula, Junior, Senior dan Beregu. Sumbangan medali tak menutup jenis kelamin atlit. Baik pria maupun wanita berhasil menorehkan sejarah bagus.

Tak ketinggalan, ia juga meminta pemerintah untuk memberi perhatian lebih pada cabang olahraga ini. Kepada KONI ataupun Forki untuk serius memerhatikan prestasi atlit Karate-do Tako karena waktu penyelenggaraan PON sudah semakin dekat.


Berikut perolehan medali Kejurda Karate-Do Tako di Bengkalis,

Bengkalis, 12, 7, 15
Rohil, 7, 8, 6
Pekabaru, 5, 3, 3
Dumai, 4, 5, 10
Pelalawan, 4, 4, 5
Inhu, 1, 2, 3
Kampar, 1, 2, 1

Minggu, 30 Oktober 2011

Pelatihan Jurnalistik Hiwari Diikuti Ratusan Siswa

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN – Himpunan Wartawan Duri (Hiwari), wadah persatuan media massa lokal di Kecamatan Mandau dan Pinggir, Sabtu (29/10) lalu mengadakan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar. Pelatihan ini ditujukan pada siswa SMA sederajat se-Kecamatan Mandau. Ajang melatih kewartawanan ditingkat SMA sederajat ini digelar di Aula SMAN 1 Mandau.

Sebanyak 150 siswa dari 14 SMA sederajat ikut ambil bagian dalam pelatihan yang berisi beberapa materi. Materi yang disampaikan yakni, Dasar-Dasar Jurnalistik, Teknik Penulisan Feature dan Teknik Pembuatan Majalah Dinding. Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh anggota DPRD Bengkalis dari Komisi IV dr H Fidel Fuadi Dt.Majobasa dan dihadiri Kepala UPTD Pendidikan Mandau yang diwakili Irzaldi SPd yang juga Kepala SMAN 1 Mandau, Ketua Himpunan Wartawan Duri (Hiwari) Yusrizal S.Kom, serta guru perwakilan sekolah SMA/SMK.

"Kegiatan pelatihan jurnalistik yang dibuat rekan-rekan wartawan ini sangat positif dan bermanfaat bagi siswa yang hobi menulis. Menulis itu seni. Seni itu penjiwaan. Jika kita menjiwai seni dalam sebuah tulisan, maka tulisan itu akan menjadi sebuah karya luar biasa. Selain kepuasaan bathin, karya tulis bisa mendatangkan benefit atau keuntungan. Menjadi wartawan hanya satu sarana menyalurkan bakat menulis. Namun setiap penulis tidak musti harus jadi wartawan,'' ujar Fidel.

Bertindak selaku pemateri pada Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar tersebut, Ir Syukri Datasan Alpauhi yang memberikan materi Dasar-Dasar Jurnalistik. Dilanjutkan Elia Susanti SSos memberi materi Teknik Pembuatan Tulisan Feature.

Dan materi yang nantinya jadi wadah karya siswa-siswi SMA sederajat disampaikan Wicaksana Arif Turbrilian. Pria yang akrab disapa Wiar ini merupakan wartawan Tribun Pekanbaru. Yang bersangkutan menyampaikan materi Teknik Pembuatan Majalah Dinding.

Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada siswa tentang jurnalistik serta mengembangkan minat siswa yang berbakat menulis ataupun terjun ke dunia jurnalistik. Dalam pelatihan ini kita juga memberikan tips-tips membuat tulisan feature dan majalah dinding.

"Setelah mengikuti pelatihan ini, kita berharap pengetahuan siswa terhadap jurnalistik bertambah, dan dapat mengembangkan minat dan bakatnya, dimulai dari majalah dinding di sekolah masing-masing," ujar Ketua Panitia Pelatihan Jurnalistik Dasar ini, Jhonson S.

Hal senada diucapkan ketua Hiwari, Yusrizal. Pada Tribun ia mengatakan, ke depannya pelatihan ini akan berkelanjutan. Setelah mendapat materi dasar dan diajarkan bagaimana membuat mading, akan digelar pula lomba mading. Ia berharap siswa-siswi ini bisa mengimplementasikan bekal yang didapat pada pelatihan ini.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Mandau Irzaldi SPd memberikan apresiasi terhadap Hiwari yang telah sudi meluangkan waktu memberikan pelatihan tentang jurnalistik, di tengah kesibukannya mencari berita setiap hari.

"Kami dari pihak sekolah sangat mendukung kegiatan ini. Hendaknya terus berkelanjutan. Bisa juga nanti diadakan lomba mading tingkat SMA/SMK. Karena wadah menyalurkan bakat menulis bagi siswa di sekolah adalah mading. Di situ nanti rekan-rekan wartawan dapat menilai tulisan-tulisan siswa,'' paparnya.

Fidel Fuadi Lepas Keberangkatan Adi Irawan ke Italia

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN – Putra Riau yang berasal dari Duri, Adi Irawan 2 November mendatang bertolak ke negeri Pizza. Untuk mengikuti pelatihan dan turnamen di AC Milan Junior Camp, dia terbang ke Jakarta. Di sana Adi bersama rekan-rekannya yang terpilih dari sejumlah daerah di Indonesia.

Keberangkatan pemain SSB Galaxy Duri ini mendapat respon luar biasa dari sejumlah pihak, termasuk Pemkab Bengkalis. Tak terkecuali anggota DPRD Bengkalis dapil Mandau dr H Fidel Fuadi Dt.Majobasa. Komisaris RS Permata Hati Duri ini mendukung penuh Adi Irawan, agar menjadi pesepakbola internasional. Terlebih lagi membuat nama Indonesia berkibar di pentas Internasional.

"Alhamdulillah, biaya keberangkatan Adi Irawan ke AC Milan sudah kita peroleh dari sejumlah pihak termasuk pemerintah daerah. Uang itu diharapkan dapat dipergunakan sebaik-baiknya selama berlatih di Italia. Tak hanya sekedar menimba ilmu, kita harapkan bisa mengharumkan nama Indonesia, menjadi pemain sepakbola yang berkiprah di liga dunia seperti Liga Italia,'' ujar dr H Fidel Fuadi Dt.Majobasa kepada Tribun, Jumat (28/10).

Suasana kehangatan timbul dari pelepasan keberangkatan Adi. Pertemuan itu terjadi di RM Sari Sunda bersama pelatih SSB Galaxi Amrul serta beberapa atlit renang asal Kota Duri yang berprestasi di Lampung, baru-baru ini.

Fidel juga berharap potensi olahraga perlu terus dikembangkan dan dibina secara baik dan terarah. Apalagi di Kota Duri terdapat sejumlah SSB (Sekolah Sepak Bola) dan klub, yang khusus mencari bibit pemain berbakat yang bisa dibawa ke pentas yang lebih bergengsi.

"Tanpa kompetisi saja, ada anak-anak Duri bisa mewakili Indonesia ke luar negeri. Apalagi kalau potensi ini dibina secara baik, bukan tidak mungkin akan banyak lagi lahir bakat seperti Adi,'' tambahnya.

Dia menilai sejauh ini pembinaan terhadap olahraga di kabupaten Bengkalis secara umum masih sangat rendah, dan jauh dari harapan. Prestasi yang diraih anak-anak negeri masih sebatas kerja keras secara swadaya, dan kelompok masyarakat yang peduli olahraga.

Peran induk organisasi olahraga belum tampak kinerjanya. Kelemahan ini ke depannya harus diperbaiki. Orang-orang yang duduk di organisasi olahraga betul-betul mereka yang punya semangat memajukan olahraga itu.

"Adi sempat kesulitan mencari dukungan untuk berangkat ke Italia. Ini seharusnya tak perlu terjadi, kalau inventaris anak-anak berbakat sudah dilakukan,'' imbuhnya.

Di tempat yang sama, Manager sekaligus Pelatih SSB Galaxy Amrul, berharap keberangkatan Adi Irawan ke Italia mengikuti turnamen antara negara di AC Milan Junior Camp, didukung seluruh warga Kota Duri, Riau dan Indonesia. Lanjutnya, Adi kita latih sejak umur enam tahun. Bakatnya sudah tampak sejak pertama kali ia mengolah si kulit bundar.

Sepanjang tahun dia kami latih, sampai datang kesempatan mengikuti seleksi AC Milan Junior Camp di Bali. Berbekal biaya sendiri, Adi kami bimbing sampai dia lulus seleksi nasional. Dari Riau, dia satu-satunya perwakilan. Sebuah kebanggaan bagi kami, ketika Adi bisa menimba ilmu di AC Milan, yakni klub sepakbola besar di dunia, pemegang 7 kali tropi Liga Champion.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

SMA IT Mutiara Taja Kegiatan Hari Bahasa

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Untuk mengasah kemampuan berbahasa siswa, SMA Islam Terpadu (IT) Mutiara gelar lomba hari bahasa. Bertempat di lingkungan sekolah, SMA IT Mutiara selenggarakan acara ini dalam dua hari. Yakni Jumat dan Sabtu (28-29/10). Ajang ini dimaksudkan supaya membangkitkan kecintaan siswa pada bahasa Indonesia.

Tujuan lain dari acara ini yakni dapat memberi motivasi menulis, membaca dan berbicara dalam tingkat kemampuan yang lebih tinggi dan berkompetisi. Acara ini ditujukan pada pelajar tingkat SMA dan SMP sederajat. Dan pesertanya merupakan siswa SMA dan SMP se-kecamatan Mandau, Pinggir dan sejumlah sekolah undangan.

Adapun tema kegiatan kali ini adalah Selamatkan Palestina. Selain penggugah kecintaan terhadap bahasa Indonesia, kegiatan ini juga dibumbui dengan penumbuhan kepedulian sosial. Yakni, dana pendaftaran peserta akan diinfakkan untuk rakyat Palestina.

''Dari lomba yang bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ini, juga sebagai alat ukur melihat kemampuan guru dalam mendidik anak di bidang bahasa,'' ujar Kepala SMAS IT Mutiara Duri, Dra Hj Irmalida didampingi Dra Gusni Eliza, Sabtu (29/10).

Adapun ragam kegiatan yang diperlombakan yaitu Lomba Menulis Indah, Lomba Grafiti, Lomba Menulis Puisi, Lomba Menulis Esai, Lomba Menulis Cerpen, Lomba Deklamasi Puisi dan Lomba Pidato. Dari sejumlah perlombaan ini hanya Lomba Graffity yang diikuti SMA dan SMP se-kecamatan Mandau dan Pinggir. Selebihnya untuk intern SMAS IT Mutiara.

Irmalinda menjelaskan bahwa kemampuan berbahasa yang lebih tinggi adalah kemampuan untuk menyampaikan informasi dengan kalimat mengandung keindahan. Kemampuan estetika itulah yang musti dipunyai siswa. Melalui kegiatan Hari Bahasa ini diharapkan keterampilan berbahasa siswa lebih terasah.

"Estetika bahasa akan membuat kehidupan sehari-hari terasa lebih indah dan penuh motivasi. Bahasa akan menghantarkan pikiran dan perasaan manusia untuk lebih dipahami orang lain. Hal inilah yang ingin kita terapkan kepada pelajar,'' ungkapnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Jumat, 28 Oktober 2011

Dua Pemakai dan Satu Pengedar Sabu-Sabu Ditangkap

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Tim Buser Polsek Mandau, Kamis (27/10) lalu menangkap 2 pemakai sekaligus 1 pengedar sabu-sabu di dua tempat berbeda, Jalan Duri-Dumai Km 11 Kulim dan Lokalisasi Bukit Indah Permai (BIP) Km 13 Kulim. Kini ketiga tersangka sudah diamankan di Mapolsek Mandau. Para tersangka dikenakan pasal 112 UU RI nomor 35 tahun 2009 dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.

"Awalnya yang ditangkap dua orang pemakai. Dari pengakuan mereka sabu-sabu tersebut didapat dari seorang pengedar di lokalisasi. Sedangkan bandar besarnya, masih DPO,'' ujar Kapolsek Mandau AKP Devy Firmansyah Sik didampingi Kasi Humas Aiptu Joko Utomo kepada Tribun, Jumat kemarin.

Adapun kedua tersangka awal yang ditangkap masing-masing berinisial AC (21) warga Jalan Kamboja, Kelurahan Duri Barat dan RA (21) warga Jalan Sudirman Gang Masjid Jami, Kelurahan Babussalam.

"Keduanya ditangkap pukul setengah empat sore ketika sedang menggunakan sabu-sabu. Ditemukan satu paket sabu-sabu dan dua buah pipet berisi sabu-sabu dalam saku celana. Kemudian dari pengembangan ditemukan bandarnya di lokalisasi,'' imbuhnya.

Ketika ditelusuri ke lokalisasi BIP Kulim 13, petugas menemukan seorang berinisial SS di lorong 3. Dari tangan SS ditemukan lagi sabu-sabu sebanyak 8 jie dalam kotak rokok Sampoerna.

"Delapan jie itu dibeli dari seseorang berinisal IR, seharga Rp 1.2 juta, lalu dijual lagi kepada dua tersangka Rp 350 ribu perpaket. Kasus sabu-sabu ini akan terus kita ungkap sampai ke sindikatnya lain,'' tukas Kapolsek.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Bahagia Pernah Menggendong Siti

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Isak tangis pecah di ruang berukuran 4x6 meter, kediaman Khairuddin, Jumat (28/10). Warga dusun Sialang Rimbun, Desa Muara Basung mendadak ramai didatangi tetangga sekitar. Ucapan belasungkawa pun berhamburan dari mulut tetangga yang turut merasakan kesedihan.

Bayi mungil buah hati Khairuddin (23) dengan Diana (22) ini tak kuasa melawan kelainan yang dideritanya. Ia pun menghembuskan napas terakhirnya pukul 9.00 Kamis (27/10) lalu. Sekitar enam jam sebelum dijemput Yang Maha Kuasa, Siti sempat mengalami masa kritis.

Perjalanan panjang Siti akhinya berakhir selama satu setengah bulan. Selama perjuangannya bertahan hidup telah empat rumah sakit ia singgahi. Keempatnya RSUD Duri, RS Permata Hati, RS Ibnu Sina, dan akhirnya dirujuk ke RS Harapan Kita-Jakarta. Bayi penderita ectopia cordis atau jantung berada di luar tubuh ini akhirnya mengakhiri perjuangannya di Jakarta.

Dengan sedikit terisak, Khairudin mengaku tabah menerima keadaan ini. Ia merasa bersyukur karena pernah mendapat kesempatan menggendong anak pertamanya meski tak lama. Menurutnya, itulah kali pertama dan terakhir saya menggendong anak yang sudah diidam-idamkan semenjak menikah.

"Ini kuasa Tuhan, semuanya sudah digariskan. Saya harus tabah menerima kenyataan ini semua," ucapnya seusai memakamkan anak pertamanya, Jumat (28/10).

Sama halnya Diana, ia pun tabah menerima keputusan yang kuasa, meski sudah mengidamkan anak bisa segera sembuh. Namun ia sedikit bahagia karena dapat menyusui bayi yang dikandungnya. Lanjutnya, Siti sudah meminum ASI dari tubuh saya. Siti mulai meminum ASI pada Sabtu lalu.

Derai air mata pun sontak mengalir dari pasangan ini. Sambil terbata, Khairuddin mengatakan, bapak dan Ibu wartawan sudah tidak bisa menjumpai Siti. Untuk terakhir kalinya karena Siti dimakamkan tadi pukul 8.00. Kami sangat kehilangan anak kami yang sangat kami sayangi.

"Pada Kamis (27/10) pukul 04.00 sudah mulai ada tanda – tanda kondisi Siti menurun," kata Khairudin.

Keduanya tak bisa menahan derai air mata. Ia kembali mengenang perjalanan Siti selama mencoba bertahan. Ia menceritakan, perkembangan kondisi ketahanan Siti. Padahal kondisi Siti sempat membaik, di mana dari empat alat kesehatan yang ada di tubuhnya, hanya tinggal 2 alat kesehatan yang dipasang.

Setelah kesedihannya mereda, Khairuddin mengatakan, saya atas nama keluarga mengucapkan terimakasih atas kepedulian masyarakat secara keseluruhan. Tetangga, Pak Kades, Pemkab Bengkalis, Pemprov Riau, tim dokter dan semua orang yang turut membantu kesembuhan Siti. Selama perjalanan menempuh kesembuhan, Siti ditangani secara istimewa.

Ia pun terharu atas kepedulian masyarakat, yang turut membantu, mendoakan hingga mau repot untuk kesembuhan Siti. Untuk seluruh biaya pengobatan Siti ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Riau dan juga Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis. Siti telah merajut kenangan indah untuk kedua orangtuanya.

Khairuddin merasa ditunjukkan kuasa Tuhan yang begitu indah. Sebelumnya, tak terpikirkan akan seperti apa perawatan yang bisa ia bayarkan. Pria yang sehari-hari bekerja serabutan ini ditunjukkan rasa sayang Tuhan yang begitu besar terhadapnya dan keluarganya. Meski tak punya apa-apa dalam hidupnya, namun Siti mendapat penanganan kesehatan yang terbaik.

Di sela-sela ceritanya, ia kembali teringat kenangan indah selama menemani Siti. Kenangan itu terjadi kala dia bersama istri menjenguk Siti.

"Sewaktu saya dan istri saya menjenguknya, Siti berusaha membuka matanya, dan saat kami ajak menggobrol Siti melihat kami dengan manis dan lucu. Seakan ikatan orang tua dan anak sudah terasa erat sekali, bahkan saat kami akan pulang Siti pun tidak rewel ataupun menanggis," ungkapnya.

Hal itu kembali terulang kala beberapa saat Siti meninggalkan kedua orangtuanya. Momen-momen indah itu, tak akan terlupakan. Khairuddin kembali menghapus air mata yang mengalir di sela-sela bercerita. Diana pun hanya bisa tertunduk mendengarkan suaminya bercerita.

"Kejadian indah itu kembali terulang saat Siti menghembuskan nafasnya yang terakhir. Ia menatap kami dengan penuh keluguan dan kami pun sangat sedih melihat kondisi Siti yang tergolek tak berdaya. Saat–saat kami menunggu Siti di rumah sakit, tak henti – hentinya kami berdoa dan mengaji untuk Siti anak kami tercinta," seloroh Khairuddin sembari menahan air mata yang akan keluar.

Kenangan-kenangan indah itu akan melekat di hati Khairuddin dan istri. Sampai kapan pun tak akan pernah terlupakan. Lanjutnya, sebelum tiada, kondisi Siti sudah 90 persen sehat. Hanya tinggal dilakukan penutupan pada dada Siti. Namun semua itu sudah kehendak Yang Maha Kuasa. Ia hanya bisa mendoakan tempat terindah bagi Siti di sisiNya.

Sebelum Tribun meninggalkan kediaman Khairuddin, ia berpesan sekali lagi. Tak henti-hentinya mengucapkan terimakasih atas kepedulian masyarakat.

"Saya mewakili seluruh keluarga sangat berterimakasih kepada masyarakat sekitar tempat tinggal, Bidan, RT, RW, Kepala Desa Muara Basung, Pemerintah Kecamatan Pinggir dan Mandau, Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis dan juga Pemerintah Provinsi Riau yang telah banyak memberikan sumbangsihnya bagi keluarga dan juga Siti. Serta tidak lupa saya berterima kasih untuk teman – teman media yang telah banyak membantu dan mempublikasikannya," pungkasnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Koramil 06 Ajak Go Green Di Kalangan Pemuda

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Pencegahan pemanasan global harus segera dilakukan semua orang. Hal ini akan sangat berpengaruh atas kelangsungan kehidupan yang diprediksi akan semakin panas. Program Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan yang mengimbau masyarakat Indonesia untuk memulai menanam perlu diperhatikan. Istilah "One man, One tree" nampak belum populer dilakukan masyarakat Indonesia.

Padahal bila kita menengok kalender cuaca, bulan Oktober ini sudah memasuki musim penghujan. Maka dari itu, merupakan waktu yang cocok untuk menanam. Danramil 06 kecamatan Mandau, Kapten Y Mendrofa bersama jajaran berusaha mengkampanyekan gerakan menanam. Selain jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga berkerjasama dengan SMKN 1 Mandau, Komite Sekolah, Kepala Desa Petani, dan Pemuda Pancasila.

Mendrofa berkeinginan, gerakan penanaman pohon ini ke depanya bisa menjadi kebiasaan. Karena manfaat pepohonan rindang, sangat banyak bagi kelangsungan hidup manusia. Selain meneduhkan, pepohonan besar yang tumbuh di sekitar kita bisa menyumbang oksigen bagi kelangsungan hidup. Gerakan penanaman pohon yang dilakukan jajaran koramil 06 ini merupakan kegiatan khusus yang dilaksanakan jajaran TNI secara serentak.

Kegiatan ini dinamakan Giat Riau Wirabima Go Geen. Yakni gerakan penanaman pohon secara serentak di jajaran TNI. Selain itu, kegiatan ini juga dilakukan untuk memeringati hari sumpah pemuda yang ke 87. Peringatan hari sumpah pemuda ini ditandai dengan aktifitas perubahan. Pemuda-pemuda generasi penerus bangsa memang harus menjadi perubah ke arah yang lebih baik.

"Untuk itu kita laksanakan penanaman pohon yang tentunya akan banyak manfaat yang bisa dirasakan. Kami pun mengajak beberapa kalangan kepemudaan, sekolah dan perangkat desa untuk turut mengkampanyekan go green," ucap Mendrofa, Jumat (28/10).

Kegiatan penanaman pohon ini dilaksanakan dua hari berturut-turut, hari Kamis dan Jumat. Pohon yang ditanam dalam gerakan ini merupakan jenis pohon besar dan teduh. Yakni, pohon Trembesi dan Mahoni. Sementara bibit pohon yang ditanam di sejumlah titik di Mandau, yakni berjumlah 500 batang.

Di SMKN 1 Mandau, penanaman pohon dilakukan di lingkungan sekolah dan jalan masuk. Penanaman pohon itu dilakukan 25 anggota TNI, 75 siswa SMKN 1 Mandau, 22 tenaga pengajar, 5 anggota komite SMKN 1 Mandau, dan tiga anggota Pemuda Pancasila.

Lanjut Mendrofa, kegiatan ini tentunya sejalan dengan program kerja TNI yakni Bina teritori (Binter). Dalam pembinaan yang dilakukan TNI terhadap masyarakat yakni menerangkan kecintaan terhadap kebangsaan. Selain itu, mengenali daerah teritori Indonesia dan mewujudkan kecintaan itu melalui gerakan perubahan.

"Termasuk kecintaan terhadap kelangsungan kehidupan. Satu di antaranya yakni mewujudkan go green," tambahnya.

Sejalan dengan Kapten Mendrofa, kades Petani, Rianto juga turut mendukung kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan penanaman pohon, merupakan bentuk dukungan terhadap program penghijauan pemerintah. Baginya keberadaan pohon banyak memberi manfaat bagi kehidupan manusia.

"Serain menyerap panas, pohon juga memberikan oksigen gratis pada manusia. Penyerapan panas itu, tentu sedikit banyak membantu pencegahan pemanasan global," ucapnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kamis, 27 Oktober 2011

Satu Lagi Gastrokisis Di Duri - Hal 1

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Belum hilang dari ingatan kita, beberapa minggu lalu, Ahmad, bayi berusia seminggu, meninggalkan kita. Putra warga desa Petani ini tak kuat menahan sakit usai menjalani operasi memasukkan ususnya yang terburai. Dalam istilah kedokteran, Ahmad mengalami Gastrokisis. Bayi malang ini kondisinya memprihatinkan, ia lahir cacat karena diduga mengalami gizi buruk kala dalam kandungan.

Kamis (27/10) dini hari musibah itu terjadi lagi. Bayi mungil dengan berat badan 1,6 kg, lahir dari rahim Lisbet Tampubolon. Sama dengan Ahmad, anak pertama Lisbet lahir dengan usus terburai. Dugaan sementara dokter yang menanganinya, anak yang dilahirkan Lisbet mengalami gizi buruk saat dalam kandungan. Wanita berusia 25 tahun ini memang hidup pas-pasan.

Bayi malang yang lahir dari pasangan Hendri Pakpahan (33) dan Lisbet Tampubolon (25). Bila menengok kondisi keluarga yang tinggal di jalan Durian, Kelurahan Titian Antui, Pinggir ini, memang serba kekurangan. Hendri tak punya pekerjaan tetap. Sementara istrinya hanya menjadi ibu rumahtangga.

Bayi bermarga Pakpahan ini bisa menghirup udara sekitar pukul 1.00 dini hari. Ia berhasil keluar selamat dari rahim Lisbet, dibantu bidan Yesi. Namun seluruh anggota keluarga tak menyangka bila anak pertama Lisbet menderita Gastrokisis.

"Saya tak menyangka anak pertama saya akan mengalami kelainan. Sebelumnya tak ada firasat apapun. Dan sungguh tak menyangka," ucap Hendrik sembari sesekali menundukkan kepala, Kamis (27/10).

Pria yang sehari-hari bekerja serabutan ini mengaku langsung mengantarkan anaknya ke RS Permata Hati. Dua jam setelah anaknya dilahirkan, Hendri langsung melarikan si bayi berjenis kelamin laki-laki ini untuk mendapat perawatan intensif.

Setelah di antar ke RS Permata Hati, bayi malang itu langsung masuk incubator. Dan ususnya yang terburai langsung mendapat penanganan. Usus bayi tersebut langsung diberi antibiotik supaya tak terjadi infeksi. Dan untuk membantu pernapasan, bayi tersebut di pasang selang oksigen di lubang hidungnya.

"Kondisi tubuh bayi ini stabil, namun dia lahir dengan berat badan yang lumayan kecil. Bobotnya hanya 1,6 kg. Namun semua kondisi anggota badannya tumbuh normal," ucap dirut RS Permata Hati, dr Efrianti.

Lanjut Efrianti, saat tiba di rumahsakit, kami langsung tangani dan berikan pertolongan pertama. Untuk selanjutnya, kami rujuk yang bersangkutan ke RSUD Arifin Ahmad di Pekanbaru. Untuk kelainan ini, Efrianti menduga kelainan ini disebabkan masa kehamilan yang tak sempurna. Nutrisi atau asupan gizi pada ibunya diduga tak memenuhi standar gizi yang dibutuhkan.

Neneknya saat dijumpai di ruang tunggu RS Permata Hati, M Boru Pakpahan mengatakan selama kehamilan, Lisbet tak mengalami kelainan apapun. Bahkan nampak sehat dan segar. Maka dari itu, saat seluruh keluarga melihat kondisi bayi, sangat terkejut dan tak menyangka.

Hal ini juga dibenarkan Hendri, selama hamil istrinya tak pernah mengalami apapun yang dapat membahayakan kandungannya. Bahkan secara rutin ia mengantarkan istrinya untuk periksakan kondisi kehamilan istrinya tiap bulan. Saat diperiksa bidan yang ada di dekat rumahnya, tak ada tanda-tanda akan mengalami kelainan.

"Bidan bilang, kondisi bayinya normal dan sehat. Ia hanya menyarankan untuk istri saya beristirahat cukup," lanjut Hendri menirukan ucapan bidan.

Setelah menyelesaikan administrasi di RS Permata Hati, Hendri terlihat gelisah. Wajahnya memancarkan ekspresi kebingungan. Kepalanya kerap menunduk dan sesekali tangannya mengusap rambut. Pada Tribun ia mengatakan, bingung mencari biaya perawatan anaknya ke depan.

dr Efrianti berpesan supaya keluarga tidak panik menghadapi cobaan ini. Lanjutnya, segala administrasi di RS Permata Hati kami bantu. Sekaligus keberangkatan anaknya ke Pekanbaru.

Selanjutnya, ia mengimbau keluarga untuk meminta rujukan dari Puskesmas. Dan bagi keluarga untuk mengurus jamkesda. Urusan administrasi dan jaminan kesehatan akan diurus UPTD Kesehatan Mandau.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Mandau Kirim 5 Utusan Pelatihan dan Lomba MC

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN – UPTD Pendidikan Mandau mengirimkan 5 utusan untuk mengikuti Pelatihan dan Lomba MC yang diselenggarakan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Bengkalis, Jumat 28 Oktober sampai 30 Oktober 2011 di Gedung GOW Jalan Ahmad Yani, Bengkalis. Kelima utusan itu adalah siswa SMA/SMK yang dipilih sekolah masing-masing, dan diusulkan ke UPTD Pendidikan Mandau.

Siswa yang terpilih itu, Hartoni Surono dari SMKN 1 Mandau, Wan Devie A dari SMAN 1 Mandau, Fera Ferida dari SMAN 2 Mandau, Ulfa Annisa Abni dari SMAN 3 Mandau dan M Chandra dari SMAS Cendana. Sebelum berangkat, kelima siswa tersebut terlebih dahulu dilatih.

"Mereka kita latih setiap sore, sepulang sekolah. Setelah kita perhatian mereka ini memang berbakat penjadi presenter. Dibandingkan kecamatan lain, hanya Mandau yang mengutus lima orang, yang cuma tiga orang,'' ujar Penilik Luar Sekolah (PLS) UPTD Pendidikan Mandau, Ismail Sulaiman SS SH pada Tribun, Kamis (27/10).

Untuk biaya transportasi dan akomodasi selama pelatihan dan lomba akan ditanggung pihak pelaksana yaitu GOW Kabupaten Bengkalis. Tidak tanggung-tanggung acara ini mengundang Adi Nugroho MC Nasional yang sering tampil di layar kaca.

"Sebelum mengikuti lomba, para peserta terlebih dahulu mendapatkan pelatihan dari Adi Nugroho. Kesempatan ini sangat langka. Kepada siswa utusan Mandau kita minta untuk mengikuti acara ini dengan baik,'' ungkap Ismail.

Bagi siswa yang nantinya ingin terjun ke dunia entertainment, momen pelatihan ini bisa membuka cakrawala dan wawasan tentang presenter. Banyak contohnya presenter yang sukses meniti karirnya.

"Profesi MC ini lagi digandrungi dewasa ini. Tentunya dibutuhkan pengetahuan dan wawasan yang luas, karena itu merupakan syarat untum menjadi MC,'' papar Ismail.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Cendana Solar Stove Cell

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Empat siswa SMA Cendana Duri, raih juara I dalam ajang Biologi Expo Universitas Riau 2011. Ajang kreatif yang melatih kecerdasan dan intelegensi ini diikuti beberapa sekolah tingkat SMA se Riau. Dalam kesempatan ini, SMA Cendana membawa empat kreasi. Empat karya modifikasi kreatif ini dibalut dalam satu tema, "Daur ulang limbah dan pemanfaatan energi alam".

Empat karya itu antara lain, Cendana Solar Stove Cell, Alat Latih Sensor Motorik, Monopoli Sain Game, dan Olahan Dur Ulang Kertas. Sementar tim yang membawa SMA Cendana menjuarai ajang tersebut yakni, Muhammad Azril, Fify Kurnia, Nadya Nur Ramadhani dari kelas XI IPA 2 dan Laxmi Widyaningsih dari kelas XI IPA 3.

Saat ditemui Tribun di tempatnya menuntut ilmu, Azril dan Fify menceritakan bagaimana pembuatan dan manfaat karya-karya tersebut. Untuk edisi kali ini, keduanya menceritakan pembuatan dan manfaat solar stove hasil karyanya.

Mengingat melimpahnya energi alam yang tak dioptimalkan, kedua remaja ini mengatakan, mubazir bila energi tersebut tak dimanfaatkan. Solar stove ini terinspirasi dari pemikiran Azril yang ingin memanfaatkan panas sinar matahari. Di Indonesia belum banyak masyarakat yang memanfaatkan energi matahari. Padahal ketersediaan energi itu berlimpah.

"Daripada terbuang sia-sia, kenapa tidak dimanfaatkan. Selain itu, pemanfaatan energi bisa didapat secara gratis. Apabila bisa dimanfaatkan, kan bisa menghemat penggunaan energi minyak bumi," ucap Azril, Kamis (27/10).

Solar stove ini dibuat untuk dapat membantu masyarakat dalam menghangatkan makanan. Dari hasil eksperimen yang ia lakukan memberikan hasil positif. Dari kompor yang ia buat bisa menghasilkan suhu hingga 70 derajat. Lanjut Azril, pada saat uji coba alat tersebut, ia memasak sosis dan daging giling.

Dari hasil uji coba tersebut, sosis matang hanya dalam 28 menit. Kompor hasil kreasi siswa SMA Cendana Duri ini bukan merupakan temuan pertama. Namun merupakan hasil modifikasi dari eksperimen yang sudah ada. Karakteristik kompor tersebut yakni berbentuk cekungan yang dilapisi alumunium foil. Sementara bahan dasarnya terbuat dari kardus bekas.

"Bahan bakunya sederhana dan murah. Kompor ini sangat cocok digunakan ibu rumah tangga untuk menghangatkan masakan," lanjut Fify.

Dalam membuatnya pun sederhana. Siswa SMA Cendana ini hanya membutuhkan waktu satu jam untuk menyelesaikannya. Sementara bahan-bahannya bisa menggunakan barang bekas, ataupun bila harus membelinya, tak mengeluarkan biaya mahal.

Sementara untuk penutup masakan supaya terhindar dari debu atau bakteri di udara, keempat siswa ini memanfaatkan plastik wrap. Bahan ini bisa didapat di toko-toko bahan kue. Guru Biologi yang juga turut membimbing tim SMA Cendana, Ezi Liswita mengatakan, hasil eksperimen anak didiknya ini perlu pengembangan lagi.

Namun Ezi mengakui, ide yang didapat anak didiknya patut diberi apresiasi. Mungkin ke depannya, akan dilakukan pengembangan untuk kapasitas yang lebih besar. Kompor yang sudah dihasilkan hanya merupakan replika alat yang bisa memberi kemaslahatan hidup manusia.

"Saya berikan apresiasi atas karya ini, karena ide yang digagas sangat cemerlang. Anak-anak mengangkat ide pemanfaatan energi alam yang selama ini belum terperhatikan pemanfaatannya," tutup Ezi.

Cendana Solar stove Cell (CSSC)
Karakteristik: Berbentuk cekungan dibalut alumunium foil
Bahan:
- kardus bekas
- alumunium foil
- plastik wrap
- poros kayu untuk tempat makanan
Fungsi: untuk memanaskan makanan
Kelemahan: digunakan hanya dalam cuaca terik
Biaya pembuatan: Rp 50 ribu
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Rabu, 26 Oktober 2011

13 Kasus Lakalantas Renggut Tujuh Nyawa

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN – Terhitung sejak 1 Oktober sampai 25 Oktober 2011 sudah terjadi 13 kasus kecelakaan lalu lintas yang merenggut nyawa sebanyak tujuh orang di wilayah hukum Polres Bengkalis. Hampir semua peristiwa
berlangsung di Jalan Lintas Pekanbaru-Dumai yang melintasi Mandau-Pinggir. Hanya kasus yang terjadi di Bengkalis. Dibandingkan bulan sebelumnya angka kecelakaan bulan ini ada penurunan.

"Selain tujuh meninggal dunia, ada juga korban luka berat tujuh orang dan luka ringan delapan orang. Kita juga turut membantu keluarga korban menguruskan asuransi Jasa Raharja. Karena asuransi itu hak keluarga atau ahli waris korban lakalantas,'' ujar Kasat Lantas Polres Bengkalis AKP Mariyono Sik didampingi Kanit Laka Aipda Subkhan kepada
Tribun, Rabu (26/10).

Rata-rata penyebab kecelakaan tersebut berawal dari kelalaian pengguna jalan, baik pengendara maupun pengemudi. Memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi, menyalip dari kiri hingga kehilangan kendali para rem, merupakan beberapa indikator terjadinya kecelakaan.

"Di samping itu kondisi jalan pun kurang baik untuk saat ini. Jadi pada pengguna disarankan untuk berhati-hati pada ruas-ruas jalan yang rusak,'' ungkap Kasat Lantas.

Untuk penanganan korban lakalantas, pihaknya sebut Kasat, selalu memberikan pelayanan prima, mulai dari mengamankan lokasi kejadian, mengevakuasi korban dan barang bukti, mengamankan pelaku hingga melakukan penyidikan dan penyelidikan.

Terkadang ada juga masyarakat yang melaporkan kasus laka beberapa hari setelah kejadian. Mungkin karena perdamaian tak kunjung tercapai, baru dilimpahkan ke polisi. Hendaknya jangan seperti itu. Secepat mungkin pihak kepolisian diberitahu jika ada kasus lakalantas.

"Jangan ketika mau mengurus asuransi Jasa Raharja baru dilaporkan,'' paparnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tingkatkan Patroli Antisipasi Curas

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN – Maraknya kejadian pencurian dengan kekerasan, polisi tingkatkan patroli. Hal itu juga menyusul adanya kejadian curas di wilayah hukum polsek Pinggir senin lalu. Kejadian itu membuat mereka meningkatkan intensitas patroli, terlebih di malam hari.

Untuk mengantisipasi terjadinya aksi pencurian dengan kekerasan serta kejahatan lainnya yang belakangan ini masih tetap ada, membuat pihak kepolisian meningkatkan kewaspadaan. Seperti halnya bagi Polsek Mandau.

''Sebenarnya patroli ke gang-gang dan ke desa-desa sudah lama kita laksanakan. Namun dengan adanya peristiwa curas di wilayah hukum Polsek Pinggir belum lama ini yang notabene bersebelahan dengan wilayah hukum Polsek Mandau membuat kita ekstra waspada,'' kata Kapolsek Mandau AKP Devy Firmansyah Sik melalui Wakapolsek AKP Daud Sianturi Ssos kepada Tribun, Rabu (26/10).

Sama halnya dengan kecamatan Pinggir, kecamatan Mandau yang berada di jalur lintas Sumatera. Diakui jalur ini sangat rawan terhadap berbagai macam tindak kejahatan, seperti curas, curanmor, dan peredaran narkoba.

Sistim patroli yang diterapkan dibagi beberapa shift, yaitu pagi, siang, malam dan tengah malam. Anggota yang bertugas akan menyisir tiap pelosok kota dan desa. Ada yang pakai mobil patroli, ada juga yang menggunakan sepedamotor.

"Maksudnya, apabila ada kejadian polisi cepat meluncur ke lapangan, dan masyarakat pun bisa dengan lekas melaporkan setiap kejadian,'' lanjut Daud.

Wilayah kecamatan Mandau yang sangat luas dan tak mungkin bisa terjangkau dengan personil Polsek Mandau yang terbatas. Untuk itu Wakapolsek berharap dukungan dari masyarakat baik itu informasi terkait setiap gejala dan tindak kriminalitas yang terjadi.

''Tanpa dukungan masyarakat kita akan sulit mendeteksi dan mengantisipasi aksi kejahatan. Seperti kasus curas, kalau tak cepat dilaporkan akan sulit melacaknya,'' pungkasnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Latifah Tak Kuasa Serahkan Rp 65 juta

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

PINGGIR, TRIBUN – Latifah (46) hanya bisa tertunduk lesu di Mapolsek Pinggir. Warga desa Balai Pungut ini datang ke Mapolsek Pinggir untuk melapor karena telah tertimpa musibah yang cukup menakutkan. Uang hasil penjualan getah karetnya raib digasak rampok. Selain itu, ia mengatakan trauma karena pelaku menodongkan senjata yang diduga senpi.

Informasi ini disampaikan Kapolsek Pinggir, AKP Sahala Marpaung pada Tribun, Rabu (26/10). Uang hasil penjualan getah karet milik Latifah, sebesar Rp 65 juta diserahkan demi menyelamatkan diri. Kejadian perampokan tersebut di malam hari. Yakni Senin malam sekitar pukul 21.00 di jalan CPI, desa Balai Pungut.

"Dari pada kami kena dorr dan uang itu tetap diambil, mending kami serahkan saja, asalkan nyawa kami selamat," ucap Kapolsek menirukan laporan Latifah.

Lanjutnya, kala itu Latifah yang ditemani supir, pulang dari Bangkinang untuk menjual getah. Setibanya di jalan sepi dan gelap gulita, tiba-tiba ada mobil yang belum diketahui identitasnya memintanya menepikan mobil. Tiga kawanan turun dari mobil tersebut. Dua di antaranya mengenakan penutup kepala.

Seorang pelaku berpenutup kepala berwarna gelap meminta Latifah menyerahkan tas yang berisi uang. Sempat terjadi tarik menarik antar keduanya. Namun Latifah akhirnya pasrah kala ada benda keras yang terasa dingin di kulit, menyentuh keningnya.

"Saya rasa itu senjata api, maka itu saya biarkan saja mereka membawa uang saya," lanjut Sahala menirukan ucapan Latifah.

Melihat kejadian itu, supir, Nasrul (33) yang mengantar Latifah pun tak bisa berbuat banyak. Nasrul meminggirkan mobil Suzuki Zebra Pick Up bernopol BM8248AI, juga karena ketakutan. Apalagi kejadian itu berlangsung singkat. Dan kala itu tak ada kendaraan lain melintas di jalan itu.

Kapolsek, AKP Sahala Marpaung menduga, perbuatan ini dilakukan pemain lama. Dengan mudah kawanan ini menaklukan korbannya. Selain itu, kawanan ini tak membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Atas laporan ini, Sahala langsung mengerahkan anggotanya untuk melakukan pengepungan.

Polsek Pinggir yang kala itu kebetulan tengah melakukan razia rutin di jalan raya Kandis - Pinggir, langsung mengepung akses jalan tempat kejadian perkara. Namun saat menyisir semua akses jalan, polisi tak menemukan kawanan ini. Beberapa jalan-jalan bahkan telah diblokir. Hingga pagi harinya, polisi belum juga menemukan persembunyian kawanan ini.

"Kita menduga mereka ini pemain lama. Bagaimana pelaku bisa tahu korban sedang membawa uang banyak, ada sejumlah kemungkinan. Kalau tidak ada yang memberitahu, bisa jadi korban sudah diintai sebelumnya,'' ungkap Sahala Marpaung.

AKP Sahala Marpaung mengatakan, bahwa pihaknya sudah sering mengingatkan Latifah untuk meminta pengawalan. Namun toke getah karet yang kerap bepergian membawa uang dalam jumlah banyak tak mengindahkan imbauan polisi. Bahkan Latifah juga memiliki saudara seorang polisi. Namun peringatan itu tak pernah digubris.

"Setelah kejadian yang tak diinginkan itu menimpanya, ia baru menyesal. Uang hasil jual getah ke Bangkinang habis disikat perampok. Kata korban uang di dalam tas itu sebanyak Rp 65 juta,'' tambah Kapolsek.

Lanjutnya, pihaknya tidak mengharapkan uang sepeserpun kepada warga yang meminta pengawalan kepolisian. Sebab itu sudah menjadi tugas kepolisian mengayomi dan memberikan rasa aman terhadap masyarakat.

Masih banyak orang yang menganggap remeh, merasa dirinya aman berjalan ditempat sepi. Padahal setiap peristiwa kejahatan terjadi ketika kesempatan datang. Apabila pihak kepolisian turut mendampingi sedikit banyak orang yang bermaksud tidak baik akan mundur. Mengingat kecamatan Pinggir yang begitu luas jangkauannya, diakui Kapolsek pihaknya cukup kesulitan mengawasi setiap gerak-gerik pelaku kejahatan tanpa bantuan informasi dari masyarakat.

"Sebelum kejadian sebaiknya koordinasikan cepat dengan kepolisian terdekat, supaya diantisipasi. Bagi masyarakat yang membutuhkan pengawalan silahkan hubungi kami, apalagi melewati tempat sepi dan malam hari. Masih lumayan uang hilang, bagaimana kalau nyawa yang melayang,'' tutupnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Senin, 24 Oktober 2011

Tokoh Melayu Musti Tampil Berantas Maksiat

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN – Sebagai daerah yang berazamkan budaya Melayu, sangat ironis jika praktek kemaksiatan di kecamatan Mandau terus dibiarkan berlarut-larut. Sudah saatnya tokoh Melayu selaku panglima negeri tampil ke depan mengibarkan bendera perang melawan segala bentuk kemasiatan dan prostitusi.

Apabila itu bisa dilakukan, maka tokoh-tokoh dari suku dan paguyuban lainnya siap mendukung bersama-sama. Sudah terlalu lama negeri kaya ini dikepung kemaksiatan. Herannya kita hanya diam saja. Padahal kalau saja ada niat untuk memberantas tempat-tempat prostitusi bukanlah sesuatu yang sulit.

"Kami dari FPI telah menabuh genderang melawan praktek-praktek tercela itu. Namun tanpa dukungan komponen tokoh Melayu, rasanya sulit bagi kami bergerak di lapangan,'' ujar Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Kota Duri H Slamat Simamora, Senin (24/10).

Simamora juga menilai pemkab Bengkalis tidak memiliki niat untuk menutup warung remang-remang yang meresahkan di sepanjang Jalan Duri-Dumai. Pembiaran ini terkesan sebagai bentuk legalisasi, yang bisa dijadikan ajang mengeruk keuntungan bagi pihak-pihak tertentu.

"Kebanyakan warung remang-remang itu buka usaha di bawah Power Line PT CPI. Sudah jelas tanah itu milik negara. Bagaimana bisa mereka dengan seenaknya mendirikan bangunan. Herannya, pemkab Bengkalis dan PT CPI membiarkan situasi itu tetap berlangsung,'' tukasnya.

Sudah saatnya, lanjut Simamora, seluruh komponen masyarakat Mandau bersatu membuat sebuah langkah nyata mendukung pemberangusan praktek prostitusi. Kalau hal ini tetap dibiarkan, maka azab Allah SWT akan menimpa semua orang yang tinggal di Mandau.

"Di mata Allah SWT negeri Mandau ini sudah hitam. Dosa terlalu banyak. Pemimpin tak peduli rakyat. Korupsi merajalela. Kemaksiatan dianggap biasa. Mau jadi apa generasi berikutnya, kalau kita berpangku tangan. Jangan salahkah kalau anak-anak cucu nanti terjebak pergaulan bebas, karena ulah orangtuanya yang tak peduli,'' tutupnya.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

DBD Renggut Empat Nyawa,,bg Rinal

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

BENGKALIS, TRIBUN - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis. Dalam dua bulan terakhir di kabupaten Bengkalis terjadi peningkatan angka kasus DBD. Penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypty, telah menyerang 21 penderita pada bulan Juli 2011.

Memasuki bulan Agustus, angka itu menggelembung menjadi 45 kasus. Dan yang menjadikan penyakit mematikan ini diperhatikan serius, yakni telah memakan empat warga Bengkalis di bulan September. Pada bulan yang sama, terjadi 72 penderita DBD.

Empat korban jiwa akibat menderita DBD terjadi di tiga kecamatan. Kecamatan Pinggir merenggut dua korban jiwa, Mandau merenggut seorang korban dan seorang lagi di kecamatan Bukit Batu. Kesemua korban jiwa disebabkan terlambat diperiksakan ke puskesmas terdekat.

Kepala dinas Kesehatan Bengkalis, Zulpan Heri langsung mengintruksikan jajarannya melakukan sosialisasi di masyarakat. Ia meminta UPTD di semua kecamatan melakukan koordinasi dengan Camat hingga Desa dan Kelurahan untuk melakukan sosialisasi.

"Kita imbau semua perangkat dinas kesehatan Bengkalis bisa mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melakukan gotong royong membersihkan lingkungan," ucapnya, Senin (24/10).

Apalagi sekarang sudah memasuki musim penghujan. Sementara sebaran jentik-jentik nyamuk akan semakin banyak. Karena pada musim penghujan ini akan semakin banyak terjadi genangan di sana sini. Tindakan pencegahan sederhana yang bisa dilakukan masyarakat, yakni dengan melakukan 3M.

3M di sini dimaksudkan, menguras, menutup dan menimbun. Meski sederhana, ia menilai, kesadaran masyarakat akan hal ini menurun. Masyarakat tak bisa hanya mengandalkan pemerintah melakukan fogging.

"Fogging yang dilakukan dinas kesehatan, hanya efektif membunuh nyamuk dewasa. Sementara jentik-jentik nyamuk pada genangan air, tetap harus diperhatikan serius," lanjutnya.

Bagi masyarakat, Zulpan mengimbau untuk lebih mencintai keluarga. Karena, lengah sedikit saja, anggota keluarga bisa terancam teridap DBD. Dan bila anggota keluarga sudah terserang demam tinggi, ia meminta, segerakan bawa ke puskesmas terdekat. Masyarakat tak perlu mengkhawatirkan biaya berobat. Karena pemda Bengkalis sudah menanggung semua biaya melalui jamkesmasda.

Data 2011
- januari 9 kasus
- februari 12 kasus
- maret 11 kasus
- april 10 kasus
- mei 19 kasus
- juni 33 kasus
- juli 21 kasus
- agustus 45 kasus
- september 72 kasus

Total hingga 30 september 2011, 232 kasus
Korban meninggal 4 kasus
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Jalan Gajah Mada Semakin Parah

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Warga Jalan Gajah Mada, Irwan, meminta pemerintah Kabupaten Bengkalis untuk segera memperbaiki kondisi jalan tersebut. Karena kondisinya semakin parah saja. Jalan yang ia lalui tiap hari ini, layaknya kolam buatan. Genangan air di sana sini.

Apalagi sudah masuk musim hujan jalan itu makin mengalami rusak parah dan penuh kolam dadakan. Lubang-lubang besar menganga memenuhi seluruh badan jalan tanpa menyisakan aspal. Bila musim kemarau, jalan ini dipenuhi debu. Hal ini tentu membuat kenyamanan pengguna jalan terganggu. Tak menutup kemungkinan juga bisa mengancam keselamatan pengguna jalan.

"Kita minta pihak terkait memperhatikan dan segera memperbaiki Jalan Gajah Mada. Jika terus dibiarkan dapat mengancam keselamatan pengguna jalan seperti kami. Sebab kondisi seperti ini sudah berlangsung cukup lama," kata Irwan.

Irwan mengaku, harus pandai-pandai memilih jalur untuk menghindari kubangan tersebut. Bila sial, pengguna jalan tak mustahil tercebur dalam kubangan. Tambahnya, sejak musim hujan saat ini, kerusakan jalan semakin parah. Beberapa kendaraan roda dua yang melintas sering tergelincir.Sedangkan kendaraan roda empat, banyak yang kandas karena lubang sudah terlalu besar dan cukup dalam.

"Sepengetahuan saya, rusaknya Jalan Gajah Mada ini karena menjadi jalur lalu lintas kendaraan berat, seperti truk pengangkut sawit dan truk-truk lainnya. Hingga kini, belum ada upaya perbaikan oleh pihak terkait," jelasnya.

Ia menjelaskan, jika terus dibiarkan, kerusakan jalan tersebut akan membuat malu Kabupaten Bengkalis. Hal senada disampaikan Meila, yang juga warga Jalan Gajah Mada. Ia berharap, pemerintah dapat segera memperbaiki kerusakan yang ada di jalan tersebut. Kalau tidak, kenyamanan pengguna jalan merasa terganggu..

"Kalau hujan becek dan tergenang air, tapi kalau hari panas berdebu," jelasnya.

Saat Tribun coba konfirmasikan ke Kepala UPTD Bina Marga kecamatan Mandau, yang bersangkutan tak ada di tempat. Beberapa kali dihubungi melalui sambungan telepon, nomor telepon yang bersangkutan tak aktif.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Pengguna Knalpot Racing Akan Ditindak

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN – Bunyi-bunyi bising dari klanpot racing sepeda motor, banyak menuai protes masyarakat. Sebagian masyarakat Duri merasa terganggu dengan bunyi-bunyi yang memekakkan telinga. Menanggapi keluhan tersebut, Satlantas Polres Bengkalis pun tak tinggal diam. Beberapa kali telah dilakukan razia kendaraan berknalpot racing.

Namun di lapangan pelanggaran tersebut masih banyak ditemui. Para penggunanya seperti tak mengindahkan imbauan polisi. Hal ini menandakan kesadaran pengendara untuk mematuhi peraturan lalu lintas dan menjaga kenyamanan masyarakat, dinilai masih cukup rendah.

"Penggunaan knalpot racing justru lebih banyak pada sepedamotor baru ketimbang yang lama. Padahal knalpot standar pabrik dari segi keamanan lebih terjamin dan tidak berisik,'' kata Kasat Lantas Polres Bengkalis AKP Mariyono Sik melalui Kaur Bin Ops Ipda Handono S kepada Tribun, Senin (24/10).

Pengguna knalpot racing rata-rata usia remaja hingga dewasa. Hanya karena ingin dianggap keren dan gaya, para remaja dan pelajar banyak yang terjebak mengubah standarisasi sepedamotor. Satu di antaranya, mengganti knalpot, bahkan merubah setelan mesin.

Kebiasaan pengendara yang menggunakan knalpot racing, selalu ingin memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Lanjut Handono, kalau selamat syukur, jika sialnya bisa kecelakaan, luka-luka bahkan meninggal dunia. Jadi apa untungnya merombak sepedamotor. Padahal fungsi sepedamotor itu sebagai alat transportasi, mempermudah pekerjaan kita.

Bagi yang kedapatan menggunakan knalpot racing, pihaknya akan memberikan sangsi tegas. Yakni, menilang, hingga mencopot knalpot racing supaya diganti dengan yang standar.

"Peran orangtua sangat diperlukan, untuk memberikan pengertian kepada anak-anaknya, supaya berlaku santun dalam berkendara, memakai sepedamotor yang
standar,'' imbuhnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Minggu, 23 Oktober 2011

SMAN 1 Mandau Ikuti Ajang Kreatifitas BKKBN

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) gelar event untuk remaja. Pada 24-28 Oktober esok, acara digelar. Bertempat di Penjang Jiwo Resort, Sentul, Bogor, kegiatan ini diberi tajuk "Ajang Ngumpul Kreatifitas PIK Remaja Tingkat Nasional 2011".

SMAN 1 Mandau berkesempatan mengikuti ajang tersebut, setelah diundang Direktorat Bina Ketahanan Remaja BKKBN Pusat. Selain SMAN 1 Mandau, juga banyak sekolah-sekolah di seluruh Indonesia yang diundang dalam acara ini.

"Kami mendapatkan surat dari BKKBN tertanggal 7 Oktober 2011, yang meminta partisipasi SMAN 1 Mandau untuk mengirim utusan mengikuti ajang tersebut. Dan siswa-siswa yang akan berangkat nanti sudah kita tentukan,'' ujar Kepala SMAN 1 Mandau Irzaldi kepada Tribun, Sabtu (22/10).

Adapun empat siswa yang diutus masing-masing, Muhammad Arizki kelas XII Ipa 3, Julmawan Gunarto kelas XII Ipa 1. Selain itu, Nola Gabrielah kelas XI dan Mariza Yuli Utami kelas xi Ipa 2.

Sebelum mereka ini yang dipilih, pihak sekolah terlebih dahulu melakukan seleksi dan pembinaan tentang bahan-bahan yang akan mereka bawa nanti ke ajang tersebut. Keterwakilan mereka membawa nama baik Mandau dan Bengkalis. Lanjutnya, kami berharap sepulang dari kegiatan itu ilmu yang mereka dapatkan bisa ditularkan kepada kawan-kawan di sekolah.

"Merupakan sebuah kebanggaan bagi SMAN 1 Mandau mengikuti iven tingkat nasional yang diselenggarakan BKKBN Pusat,'' ungkap Irzaldi.

Rangkaian acara lainnya yang juga akan diikuti di antaranya Lomba Cerdasfitas PIK Remaja Tingkat Nasional 2011, Lomba Cerdas Ceria ( LCC). Selain itu, Pentas Seni Keterampilan Penyuluhan Genre.

"Semuanya sudah dipersiapkan baik untuk lomba cerdas ceria maupun persiapan lainnya yang menyangkut. Kami juga menyertakan guru pembimbing Dra Asminar,'' sebut Irzaldi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Pro Kontra Tol Pekanbaru - Dumai

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN – Tak semua rencana pembangunan yang dilakukan pemerintah didukung masyarakat. Pro kontra atas kebijakan turut menghiasi perjalanan kebijakan tersebut. Begitu pula perjalanan pembangunan jalan tol Pekanbaru - Dumai. Banyak kalangan mendukung pembangunan tersebut, namun tak sedikit pula datang menghujat pemerintah.

Bagi sebagian kalangan mengatakan, pembangunan jalan tol merupakan berkah, karena memperlancar arus lalulintas. Sementara bagi kalangan lain, pembangunan jalan tol menjadi sebuah cambuk. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan sebelum adanya pembangunan jalan tol. Perdagangan lancar dengan padatnya lalulintas.

Namun setelah jalan bebas hambatan itu dioperasikan, perdagangan akan merosot drastis. Maka itu pemerintah diminta untuk mencari solusi atas permasalahan yang akan ditimbulkan pengoperasian jalan tol. Warga jalan Hang Tuah, Mandau, Riawan termasuk orang yang kurang setuju atas pembangunan jalan tol tersebut.

Pengusaha restoran ini mengaku akan mengalami penurunan omset atas pembangunan jalan tol. Karena kebanyakan pelanggannya merupakan masyarakat dari luar daerah yang singgah di Duri untuk istirahat dan makan.

"Pelanggan saya kebanyakan orang-orang yang melakukan perjalanan jauh. Mereka datang untuk beristirahat dan menikmati makanan yang saya hidangkan. Namun bila jalan tol dioperasikan, para pengguna jalan itu tak akan melintasi jalan Hang Tuah lagi," ucapnya sambil tangan kanannya menutup muka, Minggu, (23/10).

Lanjutnya, mereka pasti lebih memilih mempercepat perjalanan, apalagi dengan fasilitas tol yang bebas hambatan. Dari segi ekonomis, memang, pengguna jalan tol banyak diuntungkan. Namun pemerintah juga harus memikirkan nasib masyarakat yang mencari nafkah di sepanjang jalur lintas Sumatera.

Berbeda dengan Riawan, karyawan swasta yang tinggal di kelurahan Gajah Sakti, Martias Beben justru memberikan apresiasi atas pembangunan jalan tol. Baginya pembangunan ini bertujuan untuk memperpendek rentang kendali, dan pada akhirnya akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Bagi masyarakat Mandau-Pinggir, apabila Jalan Tol Pekanbaru-Dumai sudah dibangun, maka kendaraan tonase berat tidak perlu lagi masuk Kota Duri. Dan jalanan kota tidak akan semraut seperti sekarang. Kecelakaan lalu lintas pun praktis bisa ditekan,'' ujar Martias

Bagi daerah yang nantinya akan menjadi rute Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, merupakan sebuah keuntungan ekonomis, karena berpotensi menjadi daerah berkembang dengan segala dinamikanya. Sarana transportasi pun akan berjalan lebih lancar. Bagi pelaku usaha, tentu akan lebih menguntungkan, karena tak perlu mengalami keterlambatan suplai barang.

"Untuk menyukseskan program pemerintah ini, masyarakat tentunya harus turut mendukung, mempermudah segala keperluan di lapangan supaya pengerjaan berjalan sesuai rencana. Sudah pasti nanti akan terjadi ganti rugi atau sagu hati atas lahan yang terkena pembangunan jalan
tol,'' papar Martias.

Dengan adanya Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, secara tidak langsung perencanaan Kota Duri akan semakin tertata dengan baik. Ditambah lagi rencana Pemkab Bengkalis membangun jalan Lingkar Lintas Timur di Mandau-Pinggir, maka jalan alternatif ini bisa untuk bus antar kota antar propinsi, sekaligus memanfaatkan Terminal AKAP di Simpang Lima, Desa Petani.

"Sangat tetap sekali momen pembangunan jalan tol ini beriringan dengan pemekaran kecamatan Mandau dan Pinggir. Secara tidak
langsung perekonomian bisa meningkat, dengan bertambahnya aktifitas perhubungan,'' tukas Martias.

Asisten I Bupati Bengkalis, Burhanuddin pada Tribun mengatakan, ketakutan masyarakat tak perlu berlebihan. Dua gerbang tol yang akan dibangun bisa menjadi akses jalan menuju Duri. Jadi tak semua pengguna jalan tol hanya melintas tanpa singgah. Pemkab Bengkalis yang akan menjadikan Mandau - Pinggir sebagai kota transit tentu tak tinggal diam.

"Maksimalkan potensi jumlah penduduk Mandau - Pinggir yang terus bertambah. Diakui, kepadatan penduduk di Duri sangatlah besar, janganlah risau atas pembangunan jalan tol ini. Pemerintah yakin tak semua masyarakat yang akan melintasi Duri menggunakan jalan tol. Apalagi bila mereka memiliki keperluan di Duri," tambahnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Buah Nangka Gegerkan Warga Babussalam

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN – Selama seminggu kebelakang, kediaman Eti (54) sering dikunjungi tetangganya. Namun beberapa hari ini, tak hanya tetangga sekitar rumahnya yang berkunjung. Bahkan warga yang notabene jauh dari rumah Eti pun datangi rumahnya. Tamu tak diundang ini tentu punya maksud mendatangi rumahnya dengan berbondong.

Ada yang aneh di rumah warga jalan Nusantara I gang Tengiri RT 7 RW IV, Babussalam. Rupanya kedatangan masyarakat ke rumah Eti ingin melihat dengan dekat keanehan buah pohon nangka yang ia tanam lima tahun lalu. Buah aneh dari pohon nangka yang ditanam di halaman depan rumah Eti berhasil menyedot perhatian warga.

Buah yang dihasilkan pohon tersebut menyerupai buah pisang. Terdapat tonjolan besar mirip buah pisang. Tonjolan itu muncul di semua sisi buah nangka. Eti mengaku tak tahu atas fenomena ini. Yang jelas, pohon ini semenjak berbuah, sudah beberapa kali mengeluarkan keanehan. Namun tak sampai besar, buahnya membusuk dan jatuh.

"Yang kali ini, buahnya bisa tumbuh besar dan nampak tonjolan-tonjolan mirip buah pisang," ucapnya pada Tribun, Minggu (23/10).

Ia mengaku tak memiliki firasat atau tanda-tanda apapun. Dan tak tahu ada perubahan ilmiah apa pada pohon yang tingginya mencapai 3 meter itu. Ia hanya mengakui, kejadian ini merupakan tanda-tanda kebesaran Tuhan. Bagi warga yang ingin melihatnya lebih dekat, ia tak melarang. Dan ia tak memerlakukan pohon itu secara spesial.

Buah aneh yang dikeluarkan pohon nangka ini berukuran sebesar kepala orang dewasa dan berwarna hijau. Eti mengatakan, pernah beberapa kali mengonsumsi buah yang tumbuh normal. Buah masak yang dihasilkan pohon tersebut, rasanya sangat manis. Namun ia mengaku belum pernah memakan buah yang tumbuh tak lazim.

"Sebelum kami petik, buah yang tumbuh penuh tonjolan mirip pisang itu lebih dahulu membusuk sebelum berukuran besar dan masak," lanjutnya.

Sore itu, beberapa warga kebanyakan ibu-ibu dan anak-anak tampak bersemangat melihat keanehan buah nangka tersebut. Mereka hanya geleng-geleng kepala tak habis pikir kenapa buah nangka itu terdapat banyak tonjolan mirip buah pisang.

Sebagian dari mereka penasaran dengan menyentuh buah aneh tersebut. Dan tak sedikit yang mencoba mengabadikan kejadian ini menggunakan kamera ponsel tamu tak diundang Eti. Namun dari para pengunjung tersebut ada tangan jahil yang mencoba merusak kondisi buah aneh tersebut.

"Saya dapat kabar dari warga yang terlebih dahulu melihatnya, katanya ada buah nangka mirip buah pisang. Karena penasaran saya lihat ke sini. Ternyata memang benar. Menurut saya tidak begitu aneh, sebab hanya kulitnya saja yang bulat-bulat. Sedangkan sisi lainnya ada yang masih normal,'' ucap ibu yang tak berkenan disebutkan namanya.

Begitu juga yang diakui Adri. Merasa penasaran, warga kelurahan Gajah Sakti ini mencoba mengabadikan kejadian ini di ponselnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Jumat, 21 Oktober 2011

PS DURI Seperti Mati Suri

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Tidak adanya perhatian dan pembinaan dari KONI Mandau membuat PS Duri seperti hidup segan mati tak mau. Karena sulit mengembangkan potensi pemain di level senior untuk berlaga di kompetisi setingkat divisi. Dalam mengikuti kompetisi membutuhkan biaya yang tak sedikit.

Dukungan pendanaan menjadi permasalahan klasik yang mendera PS Duri. Seperti yang selalu menghantui semua cabang olahraga, bukan hanya sepakbola.

"Ke depannya sulit membawa PS Duri ke level kompetisi divisi, karena ketiadaan dana. Kalau pun ada undangan bertanding hanya kompetisi di tingkat lokal. Tidak semuanya juga bisa kita sanggupi mengingat itu juga membutuhkan biaya. Memang sangat disayangkan, PS Duri hanya tinggal nama tanpa ada kegiatan,'' ujar Ketua Umum PS Duri H Adri, Jumat (21/10).

Meskipun miskin dana PS Duri pada tahun 2008 lalu sudah pernah mengadakan kompetisi Liga PS Duri yang diikuti klub-klub lokal Mandau-Pinggir. Tujuannya untuk mencari pemain berbakat yang akan diseleksi mengikuti kompetisi Divisi III PSSI Wilayah Riau.

"Kami juga sudah berbuat banyak mencari biaya sendiri untuk menggelar liga. Tapi setelah itu tetap tak ada perhatian dari induk organisasi olahraga. Jadi kami pengurus mau bagaimana. Sementara kita memiliki Stadion Mini yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan pelatihan,'' ucap Adri.

Lanjutnya, satu-satunya yang bisa dilakukan untuk pembinaan sepakbola, hanya di level junior usia dini. Klub-klub lokal yang memiliki kekuatan finansial secara swadaya, itulah yang harus didukung pengembangannya.

"Seperti tim sepakbola CPI, minggu depan akan berlaga ke Sumbar. Cuma tingkat klub yang bisa diperjuangkan. Sedangkan di level senior kita akui sulit untuk dikembangkan, mengingat perhatian yang kurang dari induk organisasi olahraga,'' Keluhnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

SMAN 8 Harus Bangun Sarana Dan Prasarana Dari Awal

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Plh Kepala SMA 8 Mandau Drs Boy Rahmat, menyebut pihaknya harus membangun sarana dan prasarana sekolah dari awal. Pasalnya, saat ini proses belajar mengajar SMA 8 Mandau masih menumpang di SDN 15 Air Jamban. Mau tak mau, demi kelancaran pendidikan anak didik, SMA 8 harus punya gedung sendiri.

Baru-baru ini ia memaparkan sejumlah perlengkapan sekolah dan kebutuhan anak didik. Termasuk juga kebutuhan guru untuk mengajar. Alat-alat kantor pun belum ada sama sekali. Maka dari itu, harus segera dipecahkan solusinya.

"Saya sama sekali tak berpikir panjang mengumpulkan guru-guru dan ketua komite untuk memusyawarahkan pembelian bahan-bahan yang dibutuhkan," katanya.

Untuk sarana belajar pihaknya mengutamakan pembelian bangku dan meja sebanyak 64 pasang. Termasuk membeli meja dna kursi guru. Juga untuk pengadaan printer, dispenser dan buku-buku keperluan kantor dengan biaya Rp 25 juta. Semua biaya tersebut hasil kerja sama komite sekolah, orang tua murid dan guru yang berjumlah sebanyak 34 orang, termasuk tenaga honor 4 orang.

Tambahan lagi SMA 8 ini juga membutuhkan persediaan air yang memadai. Karena musim kemarau sumur mengering, sementara anak-anak dan guru memerlukannya maka sekolah memutuskan membuat satu unit sumur bor. Biayanya sebesar Rp7 juta. Fasilitas yang satu ini sangat dibutuhkan siswa-siswi sebanyak 243 orang.

Lokal yang tersedia untuk proses belajar mengajar di sini hanya lima lokal. Karena ke depan jumlah lokal yang dibutuhkan jauh lebih banyak lagi, pihaknya berharap anggota Dewan memperjuangkan pembangunan gedung sekolah ini dalam waktu dekat.

Tak hanya itu dirinya pun yakin, bupati Bengkalis tentulah tidak akan mengabaikan keperluan sarana dan prasarana untuk sekolah. Terbukti pembangunan gedung sudah masuk dalam anggaran tahun 2012.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Buah Impor Banjiri Pasar Buah Lokal

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Kebijakan pusat membuka perdagangan bebas dalam Cina-Asean Free Trade Agreement (CAFTA) membuat pengusaha dalam negeri kelimpungan. Gempuran barang-barang impor semakin mencekik pengusaha lokal. Mulai dari barang elektronik hingga produk agraria.

Sayuran, buah-buahan hingga beras pun banjirin pasar-pasar di seantero negeri ini. Meski jaman orde baru, negeri kita dikenal sebagai negara argraris namun tetap tak bisa luput dari serangan produk asing. Lebih parah lagi, tingkat kecintaan masyarakat Indonesia terhadap hasil bumi pertiwi sangat rendah.

Menurut pengusaha buah lokal asal Pasaman, Sumbar, Yusrizal mengatakan, masyarakat lebih suka membeli jeruk mandarin, ketimbang jeruk Medan. Padahal bila dibandingkan jeruk mandarin, kualitas jeruk dalam negeri tak kalah. Persaingan harga pun menjadi tak sehat. Gempuran barang-barang impor ini memaksa pengusaha lokal memutar otak lebih keras.

"Saya sedih, karena permintaan barang dagangan saya, kian hari kian berkurang. Kondisi ini disebabkan banyaknya gempuran buah-buahan asing," ucap pemasok jeruk medan di Duri, Jumat (21/10).

Lanjutnya, kualitas buah impor dinilai kurang begitu bagus. Karena buah impor tersebut lebih kuat tahan lama. Tak cepat membusuk. Tentu tak lepas dari bahan pengawet. Sedangkan buah lokal, ketahanannya tak lebih dari seminggu.

Selain jeruk Mandarin, buah melon, anggur, apel hingga kiwi, ikut menghiasi lapak buah di Duri. Buah-buahan itu diimpor dari berbagai belan dunia, yakni Cina, Australia, Malaysia, Amerika dan Selandia baru. Para importir dinilai turut membunuh perlahan pengusaha lokal. Yusrizal mengaku tak tahu harus berbuat apa menghadapi penurunan permintaan sedikit demi sedikit.

"Kami hanya berharap, pemerintah bisa mengeluarkan regulasi cerdas yang tak merugikan pengusaha lokal," tambahnya.

Pedagang buah, Anton, yang menggelar lapak di Pasar Mandau Raya mengatakan, rata-rata buah yang ia jual merupakan buah impor. Lanjutnya, pembeli lebih tertarik dengan buah-buah impor yang kondisi cukup bagus. Warnanya lebih tajam, meski rasa dan kandungan vitaminnya tak sebagus buah lokal.

Namun memang, harga buah impor tak jauh berbeda dengan buah lokal. Selain itu buah impor baginya lebih menguntungkan, karena tak cepat membusuk. Berbeda bila dibandingkan buah lokal, yang tak kuat lama. Dari semua buah yang ada di lapak dagangan Anton, sekitar 80 persen merupakan buah impor.

"Bagi kita, mana yang lebih menguntungkan, itu yang kami jual," ucap Anton.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kamis, 20 Oktober 2011

PKS Targetkan 25 Ekor Sapi

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN – DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bengkalis, menargetkan kurban tahun ini Idul Adha 1432 H, sebanyak 25 ekor sapi. Sejauh ini lebih kurang 20 ekor sapi yang dipastikan akan dipotong di Markas DPC PKS Kecamatan Mandau, depan Simpang Polsek Mandau. Seekor sapi diantaranya merupakan kurban Wakil Bupati Bengkalis Drs Suayatno sekeluarga, yang berasal dari PKS.

"Insya Allah, target 25 ekor sapi akan tercapai. Siapapun di luar PKS boleh ikut berkurban bersama PKS. Daging sapi itu nanti akan dibagi-bagi ke wilayah-wilayah yang sudah ditentukan, berdasarkan usulan dan masukan yang kita terima,'' ujar Humas DPD PKS Kabupaten Bengkalis Husni Muslim, Kamis (20/10).

Prosesi pemotongan hewan kurban, direncakan usai mengerjakan sholat Idul Adha. Dikarenakan sedang mengerjakan ibadah haji di tanah suci Mekkah, wabup Bengkalis Drs Suayatno tidak akan ikut pada saat pemotongan tersebut.

"Beliau berangkat haji hanya sendiri, tidak
bersama istri. Walaupun orangnya tak ada di tempat, yang pentingnya niatnya,'' sambung Husni.

Semua anggota DPRD Bengkalis asal PKS, ikut berkurban tahun ini. Ada yang sendiri, dan ada juga yang bersama istri. Adapun daerah seperti Tasik Serai dan sekitarnya belum bisa dipastikan, apakah hewan kurban dipotong di markas lalu di bawa ke desa tersebut, atau sebaliknya.

Masih ada lagi daerah seperti Dusun Kadur Kecamatan Rupat Utara dan Dusun Darul Amal Kecamatan Rupat yang mendapatkan sapi kurban dari PKS. Semoga daging kurban yang dibagikan memberikan berkah yang menerima.

"Daerah seperti Rupat dan Rupat Utaram hewan kurbannya dipotong di tempat itu. Sementara untuk Tasik Serai sekitarnya melihat situasi nanti,'' tambah Husni.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kades dan Lurah Diminta Cepat Tanggap

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Menyikapi meningkatnya angka bencana alam beberapa bulan belakangan ini di kecamatan Mandau, Wabup, Suayatno meminta aparatur desa atau kelurahan cepat tanggap. Layaknya kebakaran dan angin puting beliung belum lama ini di kelurahan Talang Mandi.

Korban bencana alam bisa dikatakan orang yang miskin mendadak. Maka dari itu kecenderungan, akan mengalami depresi. Dalam hal ini aparatur desa atau kelurahan diminta turun ke lapangan memberikan rasa aman pada para korban. Lebih bagus lagi bila turut serta membantu korban bencana.

Kepada pemda, aparatur desa atau kelurahan diminta untuk mempercepat pengiriman data ke Satlak Penanggulangan Bencana Daerah (BPD) Kabupaten Bengkalis. Begitu proposal sampai (di Satlak BPD,red) biasanya kita langsung proses, dan turunkan bantuan uang tunai. Yang dapat mempercepat pengurusan syarat-syarat itu tentunya kades dan lurah setempat.

"Peran aktif mereka inilah yang kita harapkan. Dan sejauh ini kita melihat sejumlah lurah dan kades sudah memulainya,'' ujar Drs Suayatno yang juga Ketua Harian Satlak BPD Kabupaten Bengkalis, Kamis (20/10).

Untuk bantuan yang sifatnya mendesak (konsumtif,red) seperti sembako, dan pakaian, sebut Suayatno, akan ditanggulangi Dinas Sosial melalui UPTD kecamatan setempat. Sementara untuk kerugian materiil, dia mengatakan, akan diturunkan BNPB dan Kesra Pemkab Bengkalis.

"Itu makanya setiap musibah atau bencana alam yang terjadi, siapapun termasuk aparat pemerintahan mulai dari RT, RW bisa menyampaikan permohonan bantuan kepada UPTD Sosial. Minimal bantuan makanan akan diturunkan pada hari kejadian,'' paparnya.

Lanjutnya, mulai tahun ini penanganan bencana alam sudah ada dianggarkan di Pemkab Bengkalis. Hal ini guna mengantisipasi dana talangan, seperti yang pernah dilakukan tahun sebelumnya.

"Seluruh masyarakat kita minta untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan agar negeri ini dilindungi dari bencana. Kalau sudah terjadi, bencana tidak akan pandang bulu. Kewaspadaan perlu ditingkatkan terlebih untuk kasus kebakaran. perlu diperhatikan hal-hal pemicunya,'' pungkasnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Polantas Kerahkan Tenaga Ekstra

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Janji UPTD Perhubungan Mandau yang akan menyegerakan perbaikan lampu lalulintas Pokok Jengkol, tak kunjung menjadi kenyataan. Sekitar minggu lalu, kepala UPTD Perhubkominfo, M Affan menargetkan perangkat elektronik berupa IC (Integrated Circuit), pengganti perangkat yang rusak sudah dalam perjalanan dari Bandung menuju Duri.

Tidak berfungsinya lampu lalulintas Pokok Jengkol menyebabkan Polisi Lalu Lintas (Polantas) Polres Bengkalis mengerahkan tenaga ekstra. Pascamatinya lampu lalin tersebut polantas menambah personil penjagaan. Supaya arus lalu lintas tak terjebak macet atau mungkin menimbulkan kecelakaan.

"Kata UPTD Perhubungan kala itu alatnya dipesan di Bandung. Makanya membutuhkan waktu beberapa hari. Tapi sampai hari ini, belum juga tiba. Untuk menghindari persimpangan tiga itu terjebak macet, maka anggota kita kerahkan untuk mengawasi Simpang Pokok Jengkol, setiap saat,'' ujar Kaur Bin Ops Lantas Polres Bengkalis Ipda Handono S, Kamis (20/10).

Diakui Handono, arus lalu lintas di Simpang Pokok Jengkol, setiap waktu siswa berangkat sekolah dan karyawan berangkat kerja, selalu disesaki kendaraan. Kebanyakan dari mereka, mengendarai sepeda motor. Begitupun pada sore hari, pihaknya juga melaksanakan strong poin pada titik-titik padat aktifitas.

Handono juga menilai tingkat kesadaran masyarakat patuh berlalu lintas masih rendah, kendati Polantas telah melaksanakan kegiatan razia rutin. Apalagi semenjak tak berfungsinya lampu lalulintas Pokok Jengkol, pengguna jalan seenaknya melintas tanpa perhitungan.

"Kita khawatir jika simpang ini tak diawasi, bisa menimbulkan kecelakaan. Ditambah pula kebiasaan pengguna jalan yang enggan menggunakan helm ganda,'' ungkapnya.

Ia mengimbau pengendara sepeda motor untuk mengenakan helm full face. Karena helm tipe ini jauh lebih aman dari helm biasanya yang tanpa pelindung rahang. Catatan polisi yang menjadi kebiasaan buruk masyarakat yang tak mengindahkan keselamatan dalam berlalulintas. Satu di antaranya, kebiasaan menggunakan satu helm ketika berboncengan dua.

"Untuk itu kita akan menindak tegas setiap pelanggaran lalu lintas yang terjadi, supaya memberi efek jera dan tak mengulangi tindakan pelanggaran hukum,'' tukasnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Rabu, 19 Oktober 2011

Harapkan Dukungan Moril dan Materiil

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Pelaksanaan Latihan Integritas Taruna Wreda, atau yang lebih dikenal Laksitarda hanya tinggal beberapa hari digelar. Tahun 2011 ini rencananya agenda tahunan ini dipusatkan di Kota Dumai, Riau. Namun sebanyak 1500 taruna yang akan mengikuti kegiatan ini juga disebar di beberapa kota lain.

Peserta yang mengikuti terdiri dari Akmil, Akpol, IPDN dan Mahasiswa. Dalam kegiatan ini peserta akan memberikan pengabdian pada masyarakat. Selama sebulan, pesrta Laksitarda akan hidup berbaur dengan masyarakat desa. Untuk Kabupaten Bengkalis, Laksitardanus akan mengabdi di Desa Petani, Mandau.

"Di desa kami, akan dikunjungi peserta Laksitardanus sebanyak 327 taruna dan ditambah 17 mahasiswa," ucap Kades Petani, Rianto pada Tribun, Rabu (19/10).

Untuk itu, Rianto meminta kesiapan seluruh warga desa Petani menyambut kedatangan tamu dari kalangan taruna militer dan mahasiswa. Kesiapan ini dimaksudkan, agar bisa dijadikan kesempatan bagi masyarakat melakukan unjuk karya dan potensi daerah. Manfaatkan kesempatan langka ini sebagai ajang promosi.

Baik itu sumber daya alam, maupun sumber daya manusianya. Belum lagi potensi-potensi seni budaya yang dimiliki bisa dikenal secara nasional. Kami harapkan pula, diselenggarakan Laksitarda di desa Petani, bisa memberi perubahan nyata bagi masyarakat.

"Dan kepada pemerintah kabupaten Bengkalis, kami juga berharap dukungan penuh, secara moril maupun materiil. Kegiatan ini sangat positif untuk memerkenalkan pada Indonesia, bahkan dunia, semua potensi yang dimiliki Kabupaten Bengkalis," tambahnya.

Bila acara ini bisa terselenggara dengan lancar, kami harap bisa membangun kesejahteraan masyarakat. Acara ini akan dimulai pada 15 November kedepan. Dan rencananya, akan dibuka langsung oleh Presiden RI, Panglima TNI, Kapolri, Menteri Pertahanan, Menteri Dalam Negeri, Gubri dan jajaran lain.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Adhi Karya Bantah Jadi Penyebab Meningkatnya Lakalantas

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Masyarakat menuding meningkatnya angka kecelakaan di jalur lintas Duri-Pekanbaru disebabkan pengerjaan proyek pembangunan jalan yang tak memerhatikan keselamatan penggunanya. Dalam sebulan ke belakang, menurut catatan Tribun, telah terjadi belasan laka lantas di jalur tersebut. Baik kecelakaan berat maupun ringan. Bahkan beberapa kejadian, telah memakan korban jiwa.

Dari data yang dihimpun Tribun selama melakukan peliputan, tak sedikit masyarakat mengeluhkan proses pembangunan jalan. Jalan lintas ini dikupas permukaannya sehingga menimbulkan garis-garis. Permukaan jalan menjadi tak rata. Hal ini diakui masyarakat sangat membahayakan pengguna kendaraan beroda dua.

"Bila saya melintas di jalan yang bergaris-garis ini, keseimbangan sepeda motor saya menjadi goyah. Sepeda motor terasa tak stabil," ucap pengguna jalan, Iwan, saat dijumpai di depan kantor UPTD Pendidikan Pinggir, Rabu (19/10).

Dia juga pernah mengalami insiden yang tak diinginkan. Sepeda motornya sempat hampir jatuh saat tiba-tiba harus melakukan pengereman. Lanjutnya, dengan kondisi permukaan jalan seperti itu, akan lebih membahayakan bila diguyur hujan. Jalan menjadi licin, dan permukaan jalan tak rata.

Tak ketinggalan, ia pun berpesan pada pengguna jalan untuk lebih berhati-hati melintasi jalan yang tengah diperbaiki. Sebagai pemenang tender perbaikan jalan, PT Adhi Karya Tbk menepis tudingan itu. Koordinator Pelaksana Proyek, Junaidi mengatakan, meningkatnya angka kecelakaan di jalur Duri-Pekanbaru, bukan disebabkan pengerjaan proyek.

"Kami bekerja sesuai dengan aturan, dan tak lupa memertimbangkan keselamatan pengguna jalan," ucap Junaidi pada Tribun.

Pengikisan permukaan jalan tersebut, yakni untuk membersihkan permukaan jalan yang bergelombang. Sekaligus juga untuk mengetahui kekuatan lapisan beton jalan. Proyek pengerjaan yang dilakukan PT Adhi Karya yakni memerbaiki jalan sepanjang 22 km. Menurutnya setelah dilakukan pengikisan, akan dilanjutkan dengan pelapisan sebanyak dua kali.

Dan ternyata setelah dilakukan pengikisan, bisa dilihat apa penyebab kerusakan jalan yang selama ini terjadi. Ternyata setelah dilakukan pengikisan, Junaidi menemukan beberapa titik lapisan jalan kondisinya rusak. Lanjutnya, beton-beton yang mengalami kerusakan tersebut lantas diambil dan diganti dengan beton baru.

"Setelah semua telah teridentifikasi penyebab jalan bergelombang, kami benahi dan baru melapisinya dengan aspal. Pelapisan itu akan dilakukan sebanyak dua kali," tambahnya.

Selain perataan jalan, PT Adhi Karya juga mengerjakan pelebaran jalan pada bagian-bagian tertentu. Gawe dinas PU provinsi Riau yang dikerjakan Adhi Karya ini menelan biaya 67 miliar. Dan ditargetkan akan usai selama 375 hari. Sementara pengerjaannya sudah dimulai sejak Agustus 2011.

Sedangkan untuk tudingan masyarakat atas angka kecelakaan tersebut, Junaidi mengatakan, bukan disebabkan pengerjaan proyek. Dari semua data kecelakaan yang berhasil dihimpun polisi, ia tak menemukan satu pun disebabkan pengerjaan proyek.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

IMG02211-20111005-0806.jpg

Pengendara truk sawit memaksakan diri membawa muatan melebihi kapasitas. Hal ini menyebabkan posisi kendaraan condong ke kanan. Selain itu, ketentuan membawa muatan buah sawit dengan ditutup jaring pun tak diindahkan. Truk tersebut dipaksa melintas jalur Duri - Pekanbaru, tepatnya di daerah Muara Basung, Pinggir, Rabu (19/10). TRIBUN/CR12
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Selasa, 18 Oktober 2011

Mark Up Anggaran Rugikan Negara Rp 2,1 M

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Setelah rentetan kasus korupsi diusut KPK di pelbagai kemetrian atas beberapa proyek yang digarap, kini giliran Dinas Kesehatan Bengkalis ikut-ikutan melakukan perbuatan tak terpuji tersebut. Mark up nilai tender menjadi indikasi dugaan perbuatan yang menyebabkan kerugian anggaran sebesar Rp 2,1 miliar.

Dugaan main mark up nilai proyek tersebut keluar dari mulut Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) cabang Bengkalis, dr Elfiedi Sofyan. Dia menduga telah terjadi tindakan mark up dalam menentukan pagu anggaran di dinas Kesehatan Bengkalis.

Nilai total Harga Perkiraan Sementara (HPS) lelang pengadaan alat kedokteran umum terlalu besar. Yakni mencapai Rp 6,1 miliar. Menurutnya nilai ini terlalu besar untuk pengadaan alat kedokteran umum. Dari survai harga yang telah ia lakukan di Jakarta, harga yang seharusnya dikeluarkan hanya Rp 2,7 miliar.

Harga tersebut juga sudah termasuk ongkos kirim. Bila ditambahkan PPN dan perkiraan keuntungan pemenang proyek sebesar 20 persen, maka akan muncul harga Rp 3,55 miliar. Total harga ini masih dinyatakan wajar.

Sementara dengan pagu anggaran yang tinggi, akhirnya semua peserta tender mematok harga antara Rp 5,5 miliar hingga Rp 5,9 miliar. Dalam proses lelang, panitia lelang akhirnya memenangkan PT Fera Yanesa Rahmadani dengan nilai lelang Rp 5,9 miliar.

"Dalam hal ini tentu terjadi kerugian anggaran yang cukup besar. Saya menduga, kerugian negara lebih dari Rp 2,1 miliar," ucapnya pada Tribun, Selasa (17/10).

Selain itu dalam pengumuman hasil seleksi tidak mencantumkan "Nilai Ambang Batas" seluruh peserta. Sebagaimana telah diatur dalam Perpres 54, LDP dan Risalah Aanwitzing. Dalam hal ini, Elfiedi menduga adanya kerjasama panitia lelang dengan satu peserta lelang.

Untuk itu dia meminta Bupati untuk melakukan evaluasi ulang terhadap seluruh tahapan pengadaan alkes tersebut. Dan bila memang terbukti terjadi permainan yang merugikan negara, sepatutnya Bupati membatalkan seluruh hasil seleksi. Hal ini demi prinsip kehati-hatian.

"Saya sudah melayangkan surat pada Bupati, DPRD, Inspektorat, Kapolres, Kejari dan Kejati, sejak Agustus lalu," tambahnya.

Namun yang terjadi, hingga kini proses pengadaan tersebut terus berlanjut. Untuk itu, ia sebagai Ketua MKEK merasa prihatin atas permainan segelintir oknum yang merugikan negara hingga Rp 2,1 miliar.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Peresmian Bank Muamalat

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Branch Manager Bank Muamalat Pekanbaru, Bambang Setiawan dan Camat Mandau diwakili Asmiwati resmikan pembukaan kantor cabang pembantu Duri, Selasa (18/10). Dalam pidatonya, Bambang bersyukur akhirnya dapat terealisasikan juga rencana yang sudah dibangun sejak lama. Ia berharap, kehadiran Bank Muamalat ini bisa diterima masyarakat Duri.

Lembaga keuangan yang dari sejak awal konsisten dengan konsep syariah ini akan mendedikasikan perjuangannya untuk masyarakat Mandau. Dedikasi itu diekspresikan dalam wujud pelayanan keuangan yang berlandaskan syariah.

"Kita berharap kehadiran bank Muamalat bisa turut membangun pertumbuhan ekonomi masyarakat Mandau," ucapnya.

Kantor cabang pembantu Duri merupakan kantor ke 124 yang telah dibangun di Riau. Dengan modal yang cukup kuat, Bank Muamalat berencana membangun juga di kota-kota lain. Dengan aset Rp 25,3 triliun yang dimiliki, Bambang merasa optimis bisa turut andil membangun perekonomian bangsa.

Dalam catatan yang telah terekam, tahun ini Bank Muamalat, telah melakukan pembiayaan sebesar 21 triliun. Angka ini meningkat dari dari tahun ke tahun. Dan laba yang berhasil dikantongi sebesar 266 miliar.
"Dengan basis keuangan syariah, kami berharap segala transaksi yang dilakukan, diberi keberkahan. Dengan prinsip keuangan syariah, yang mengutamakan keadilan dan tidak memberatkan," lanjutnya.

Rasa optimistis Bambang bukan tanpa perhitungan. Perasaan itu bisa muncul karena, membawa beberapa produk unggulan yang siap diluncurkan. Beberapa produk unggulan yang bisa dinikmati nasabah yakni, Talangan Haji, Tabungan Umroh, KPR dengan margin tetap, Modal Kerja, dan banyak lagi.

Selain itu, Bank Muamalat juga tak melupakan pembangunan ekonomi mikro. Dengan menggandeng Baitul Mal Watamwil (BMT), Bank Muamalat membina pelaku usaha mikro. Hingga akhir tahun ini, Bank Muamalat menargetkan melakukan transaksi keuangan sebanyak Rp 30 miliar. Dan angka itu akan dilipatduakan pada tahun depan.

Dalam acara peresmian tersebut dihadiri beberapa pejabat kecamatan Mandau, perwakilan seluruh bank yang ada di Duri dan Kapolsek Mandau, AKP Devy Firmansyah. Bank Muamalat juga turut memberikan bantuan pada puluhan anak yatim yang berada di sekitar kantor.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sosialisasikan Kordinat Pembangunan Jalan Tol

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Bertempat di gedung Bathin Betuah Kantor Camat Mandau, Tim dari Kementrian PU memberikan sosialisasi rencana pengerjaan jalan tol Pekanbaru - Dumai. Tim tersebut terdiri dari Pejabat Pengambil Komitment (PPK) Kementrian PU, Dinas PU Riau, BPN Bengkalis, Asisten I Bengkalis, didampingi Sekcam Mandau.

Sosialisasi ini ditujukan pada aparatur desa dan kelurahan di Bengkalis yang terkena jalur pembangunan jalan tol. Di Bengkalis, jalur tol akan melalui enam desa/kelurahan. Di kecamatan Pinggir, pembangunan jalan tol akan dilakukan di Desa Pinggir, Kelurahan Balai Raja dan Kelurahan Titian Antui.

Sementara di kecamatan Mandau, pembangunan jalan tol ini akan melalui Kelurahan Talang Mandi, Desa Harapan Baru dan Desa Bumbung. Panjang jalan tol yang melalui kabupaten Bengkalis, 52,2 KM. Sementara panjang total jalan yang menelan anggaran Rp 146 miliar.

"Dalam sosialisasi ini, kami hanya meminta partisipasi aparat desa atau kelurahan yang akan dibangun jalan tol untuk turut menyukseskan pembangunan ini. Maka dari itu diminta kerjasamanya untuk ikut andil masuk dalam Satgas yang akan dibentuk," ucap Asisten I Bupati Bengkalis, Burhanuddin, Selasa (18/10).

Selain menginformasikan pada tingkat RT, pejabat desa dan kelurahan tersebut meminta percepatan penyelesaian status tanah yang sudah ditentukan kordinatnya. Dalam satgas, lurah dan kades ini mengumpulkan pemilik sah tanah yang akan digunakan.

Dari BPN dan Kementrian PU sudah memasang patok di lahan yang akan dibangun jalan tol. Sementara tanah yang akan digunakan hanya lebar kenan dan kiri, masing-masing 30 meter. Dari koordinat bisa menjadi patokan pemerintah desa dan kelurahan untuk mendata kepemilikan lahan tersebut.

"Patok koordinat sudah dipasang semua. Jarak antar patok sekitar 200 meter. Jadi pemerintah desa atau kelurahan bisa mendata kepemilikan tanah tersebut," ucap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Jimmy Sianipar.

Dalam waktu dekat, tim akan kembali bekerja untuk melakukan verifikasi kepemilikan tanah yang akan terkena gusur. Verifikasi akan dilakukan melalui bukti kepemilikan yang sah, dan sesuai dengan kordinat yang terkena gusuran.

Sementara untuk harga tanah yang akan diganti, disesuaikan dengan harga yang berlaku. "Yang jelas tidak merugikan masyarakat," lanjut Burhanuddin.

Di Bengkalis, rencananya akan dibuka dua gerbang tol. Di km 13 dan di km 77. Artinya, satu gerbang di kecamatan Mandau dan satu lagi di kecamatan Pinggir. Lanjunya, di jalur itu juga rencananya akan dibangun rest area, sehingga dapat menambah pemasukan bagi warga Bengkalis.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Senin, 17 Oktober 2011

‘Scream’ Ajang Unjuk Kreatifitas Siswa SMAN 1 Mandau

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN – Smansa Creative Art Maker Show (Scream) yang diselenggarakan SMAN 1 Mandau, Sabtu (15/10) lalu merupakan ajang
unjuk kebolehan sekaligus kreatifitas siswa dalam bidang seni dan tulisan. Di mana hampir seluruh sekolah setingkat SMA negeri dan
swasta di kecamatan Mandau ikut ambil bagian dalam acara tahunan ini. Scream kali ini bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda yang tak lama lagi diperingati.

"Cara pemuda dulu dan sekarang memaknai Hari Sumpah Pemuda tentu berbeda. Bagi kami kalangan siswa, melalui ajang unjuk kreatifitas ini ingin membuktikan diri bahwa generasi sekarang akan tetap mempertahankan semangat pemuda yang tak pantang menyerah. Menyatukan perbedaan melalui sebuah kegiatan positif lomba band dan majalah dinding (mading) antar sekolah,'' ujar Ketua Pelaksana Scream Rizky
kepada Tribun, di tempat acara berlangsung, Sabtu lalu.

Ditambahkan Rizky, peserta lomba band dan majalah dinding berasal dari SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 5, SMAN 6, SMAN 7, SMAS Dharma Bakti, dan SMAS Cendana. Sembilan sekolah ini semuanya di kecamatan Mandau. Lanjutnya, kita tak memungut uang pendaftaran. Tapi para juara mendapatkan piala dan piagam.

Acara itu dihadiri Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis Dra Erna Susi Lastuti MSi, Staff PLS UPTD Pendidikan Mandau
Ismail Sulaiman SSi SH, Kepala SMAN 1 Mandau Irzaldi SPd, Korwas Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis Ahmad Yusuf, sejumlah kepala sekolah RA/TK, SD/MI, SLTP/s dan SLTA/s.

"Acara ini sangat positif bagi anak-anak untuk melepas ketegangan belajar. Sesekali mereka perlu juga mendapatkan hiburan dari kreatifitas yang mereka buat sendiri. Ke
depannya acara seperti ini bisa dipertahankan, dan ditingkatkan,'' ujar Erna.

Ditambahkan Kepala SMAN 1 Mandau Irzaldi SPd, gagasan membuat pentas seni (pensi ini) yang diberinama Scream tersebut berasal dari anak-anak muridnya, yang memiliki banyak bakat dibidang seni dan tulisan. Berkat dukungan sejumlah pihak, perusahaan dan lainnya, pensi ini bisa berjalan lancar.

"Pada dasarnya pihak sekolah sangat
mendukung apapun kegiatan siswa yang sifat meningkatkan kreatifitas. Begitupun dengan siswa-siswa berbakat juga kita usahakan mengikuti olimpiade dan iven-iven hingga ke tingkat propinsi dan regional,'' tutupnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®