Kamis, 16 Desember 2010

Entitas Kampus Putih

Dinamika newsroom ternyata mulai menampakan wajah asli penghuninya. Satu dua personal menganggap dirinya spesial. Wajarlah karena memang mereka itu merasa lebih memiliki pengalaman dibanding rekan-rekan yang fresh graduate.

Arogan, meremehkan, dan merasa dirinya yang paling benar. Ciri-ciri orang seperti itu lebih menghabiskan waktunya dengan top level. Memilih tema hingga area liputan sekehendak.

Hal ini tentunya berimplikasi pada kebijakan top level, apalagi midlle level. Gimana tidak berpengaruh dengan kebijakan strategis? Mereka eksklusif. Reporter sok yeah, redaktur hingga pimpinan redaksi punya agenda makan hingga hang out. Pada waktu bergurau pun, hanya mereka yang tahu. Saking eksklusifnya.

Dengan reporter lain yang tergolong masih tahap belajar, hubungan mereka tidak lebih dari sekedar tahu nama. Keputusan peliputan isu strategis pun hanya bergilir di kaki itu-itu saja.

Prek kalo ada statemen newsroom kita berlaku objektif. Termasuk bila ada kesalahan, top level akan seketika berubah murka bila si wartawan amatir melakukan kesalahan. Berlaku sebaliknya bila wartawan sok yeah melakukan kesalahan, maka top level akan memakluminya.[]

*tulisan ini tidak ada tendensi apapun, apabila ada fihak-fihak yang merasa dirugikan, harap isi komentar seobyektif mungkin.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar