Jumat, 02 Maret 2012

Dari Semua Tetangga Yang Ada, Dia Yang Paling Baik

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

Kepada tim Pekanbaru MX, Ketua RW 01 dusun Kandista, Desa Blutu, Kandis, Pardamian Harahap menunjukkan di mana saja lokasi tindak pelecehan seksual itu dilakukan. Setibanya di lokasi, Pardamaian langsung menunjukkan SDN 14 Kandis. Di belakang sekolah itulah pelaku RT melakukan perbuatan tak lazim.

Lokasinya memang terlihat sunyi dan tertutup rerimbunan belukar. Sekolah ini berada tak jauh dari rumah tersangka dan korban. Dari kediaman tersangka, jaraknya sekitar 50 meter. Selain di belakang sekolah, pelaku juga melancarkan aksinya di rumah. Ketika istri dan anaknya tak berada di rumah, yang bersangkutan membujuk korban untuk melakukan perbuatan asusila.

"Dia cerdik, sengaja di rumahnya membuka rental play stations. Dengan itu otomatis banyak anak-anak berkumpul. Maka itu, dengan leluasa dia memerdaya korbannya," ucap Pardamaian.

Orangtua korban T (43) dan istri M (42) tak menyangka bila tersangka RT tega melakukan hal itu pada anaknya. Di lingkungan dusun Kandista, pelaku RT dikenal sebagai orang baik. Selain itu, M mengatakan bahwa RT merupakan umat yang taat beribadah. Tapi semua kebaikan itu luntur saat RT ketahuan melakukan hal yang sangat tak lazim.

"Saya benar-benar tak menyangka bila dia (RT) tega melakukan hal itu pada anak saya. Tentu saya geram. Karena atas kejadian itu, berbahaya pada mentalitas anak saya ke depan," ucap M pada tim Pekanbaru MX.

Baik T maupun M, meminta polisi mengusut tuntas dan memberikan hukuman setimpal atas perbuatannya. Jangan sampai diringankan apalagi dilepaskan. Karena bila hal itu dilakukan, ditakutkan banyak korban lagi berjatuhan. Berbeda dengan T dan M, ayah korban lain, YB, justru menghadiahi bogem pada RT. Ia pun sengaja ikut mengantar polisi membekuk RT yang sempat kabur ke Asahan, Sumatera Utara.

"Saya akui, selama kenal dengan pelaku, sempat saya anggap sebagai tetangga yang paling baik di antara tetangga yang ada. Dia selalu memberi pertolongan setiap tetangga yang membutuhkan bantuan. Ternyata di balik kebaikannya itu ada niat busuk yang tersimpan," lanjut YB, yang merupakan tetangga sebelah kediaman tersangka.

YB meminta aparat terkait untuk memberikan hukuman setimpal terhadap pelaku. Yang bersangkutan mengatakan, meskipun tersangka sudah meminta maaf langsung padanya, namun tak bisa memaafkan RT. Karena, akibat perbuatan tersangka, bisa berdampak negatif pada anaknya kelak.

Saat ini anaknya juga sudah menunjukkan perubahan yang mencolok. Putra pertamanya ini jadi berubah kasar pada adik perempuannya. Selain itu, anaknya jadi sering meludan dan mual-mual bila mengingat kejadian itu. Selera makan pun jadi menurun. Ia jadi tak mau makan.

"Semenjak kejadian itu, kita galakkan imbauan pada seluruh warga untuk lebih berhati-hati. Saling menjaga anggota keluarganya. Kami berharap tak terulang lagi kejadian yang sama," tutup Pardamaian.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar