Selasa, 26 Januari 2010

Agamaku

Ada satu hal yang bikin otakku terus bekerja hingga kini. Suatu hal yang bisa mengalihkan pikiran. Suatu hal yang telah berhasil merampas kosentrasiku. Tentunya bukan masalahku dengan calon istriku. Juga bukan tentang dinamika kampus. Jauh dari urusan penelitianku. Bukan tentang filsafat. Hal ini adalah tentang agamaku. Ada fihak-fihak yang mengusik keutuhan dari agamaku yang suci. Yaitu fihak-fihak yang mengatasnamakan agama dalam setiap tindakannya.

Alam semesta tentunya tahu tentang rasa toleransi yang tinggi dari sebuah nafas perdamaian agama. Tentang politik dan kebijakan yang demokratis. Kebijakan yang tidak mengkebiri harkat hidup manusia. Kenapa engakau harus memisahkan antara suatu kaum dengan kaum yang lain hanya dikarenakan mereka berbeda. Bukannya perbedaan itu menimbulkan keseimbangan dalam berkehidupan.

Tugas kita sebagai penganut adalah mempelajari aturan-aturan itu dan menginterpretasikannya dalam suatu sikap yang akan jadi landasan hidup kita. Apabila tidak ada kajian tentang hal-hal yang bersifat kekinian, kita refleksikan dengan apa-apa yang telah disunnahkan. Dalam penginterpretasian ini harus bersifat positifistik bukan berarti harus kaku karena tidak disunnahkan. Yang kita tengok adalah manfaat untuk kehidupan. Bukan hanya manfaat untuk suatu kaum atau sebagian golongan.

Wahai kalian yang sudah memandang suatu permasalahan dengan tidak berimbang, cobalah untuk mengkaji suatu fenomena dengan komprehensif. Cobalah fahami dari sisi yang berbeda. Lakukanlah pendekatan dari semua sisi. Dan tentunya janganlah kalian bawa nama agamaku dalam setiap tindakan kalian. Tak pantas untuk kalian yang mengaku sebagai pembawa perdamaian agama. Sesungguhnya kalian hanya menyebarkan semangat permusuhan. Menyakiti hati sesama.

Agamaku hadir untuk kata “perdamaian” bukan untuk “perpecahan.” Wahai kalian yang berserikat, tolong sekali lagi jangan bawa nama agamaku dalam semua aktivitasmu. Sungguh aku tak rela bila agamaku kalian jadikan dasar tindakan perpecahan yang kalian lakukan. Lebih baik kita tengok pribadi kita terlebih dahulu. Sudah benarkah tindakan yang kita lakukan. Sudah sesuaikah aktivitas kita dengan apa yang diwahyukan dan disunahkan.

Agamaku adalah rahmatan lil alamin.





*tulisan ini tidak ada pretensi untuk melcehkan suatu golongan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar