Senin, 24 Januari 2011

Tapak UFO di Berbah, Sleman, Yogyakarta

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Selasa, 11 Januari 2011

Walhi laporkan Bupati dan Ketua DPRD Kulon Progo ke Polda DIY

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

WEARTCREATIONS, YOGYA - Terkait penambangan pasir besi di pesisir Kabupaten Kulon Progo, Walhi didampingi LBH Yogyakarta melaporkan indikasi tindak pidana yang dilakukan Bupati dan Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo, Rabu 29 Desember lalu.

Tim Sekretariat dan Dokumen Walhi Yogyakarta, Halik Sandera (29) mengatakan, pelaporan tersebut terkait SK izin pemanfaatan kawasan pesisir menjadi pertambangan pasir besi oleh Bupati Kulon Progo, Jumat (31/12/2010).

Hari ini Walhi menyerahkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) ke Polda DIY. "Tim kita sedang meluncur ke polda untuk menyerahkan BAP," tambahnya.

Dalam laporan tersebut, pihaknya mencatut pasal 37 ayat 7 UU no 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang. "Dalam hal ini Bupati dan Ketua DPRD Kulon Progo melanggar larangan menerbitkan izin yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang," tandasnya.

Pihaknya merasa siap dengan segala yang akan dihadapi, meski harus berhadapan dengan pemegang kekuasaan. "Kami siap meski mereka (Bupati dan Ketua DPRD) akan didampingi OC Kaligis," tutupnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Ugo Untoro Sampaikan Pesan Lewat Lukisan

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

WEARTCREATIONS, YOGYA - Nuraeni Hardianti (20) dan Neva Widaneta (21) mengangkat dua jempol atas pameran lukisan karya Ugo Untoro di gedung Taman Budaya Yogya. "Bagus banget pesan yang disampaikan dalam pameran ini," ujar kedua mahasiswi Fakultas Olahraga UNY, Selasa (11/1/2011).

Pameran yang bertajuk "Paper and Ugo" ini diselenggarakan selama 13 hari ini, menurutnya sangat menginspirasi pengunjung untuk lebih menghargai penggunaan kertas. "Dalam aktivitas keseharian kita biasanya memperlakukan kertas seperti benda yang tidak berharga," ujar Eni, sapaan akrab Nuraeni.

Kedua mahasiswi yang bertugas sebagai penerima tamu ini menambahkan, dari pesan-pesan teks yang disuguhkan, dapat memberi pencerahan pada pengunjung tentang manfaat kertas bagi kehidupan. "Pelukis sungguh memberi nilai dalam hidup kita dengan tetap menyimpan karya-karyanya yang dinilai kebanyakan orang tak berharga, dari tahun 1988 hingga kini," tandasnya.

Karya-karya yang dipamerkan kebanyakan coretan-coretan abstrak yang tidak terlalu detil. "Bahkan ada goresan-goresan tanpa makna di atas kertas bungkus rokok yang biasa kita buang dan anggap tak berharga," imbuhnya.

Baginya pameran tunggal yang baru berjalan tiga hari ini ternyata mendapat respon yang baik dari warga Yogyakarta. "Dari mulai pembukaan tiga hari lalu, angka kunjungan telah melampaui angka 300 orang," tutupnya.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Teater Koin Gelar Pementasan Peringati V-day

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

WEARTCREATIONS, SLEMAN - Peringati V-day (vagina day/red) komunitas teater Koin gelar pentas di Taman Budaya Yogyakarta, 19-20 Januari 2011 mendatang. Pementasan yang akan diberi judul "Tumirah (Sang Mucikari)" dimaksudkan sebagai kritik sosial terhadap maraknya kekerasan perempuan.

Namun dalam pementasan tersebut, sutradara Anang Taufik Gufron menampilkannya dengan gaya komedi. "Agar dapat lebih menghibur, namun tetap memberi pesan sosial," ujar mahasiswa jurusan Akuntansi UII, Senin (10/1/2011).

Komunitas teater yang berkantor di gedung student center Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia ini berniat untuk mengkampanyekan anti kekerasan terhadap perempuan yang marak terjadi belakangan. "Untuk itu kami akan mengundang pihak-pihak yang concern menangani kekerasan terhadap perempuan kala pementasan," tambah mahasiswa angkatan 2006.

Pentas teater yang didanai oleh berbagai donatur ini diambil dari naskah yang ditulis Seno Gumira Ajidarma. "Tokoh utama akan diperankan oleh Novi Trilogi Utami, mahasiswa jurusan Akuntansi angkatan 2002 Universitas Islam Indonesia," tutup pria bertubuh gempal ini.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sutarman Penuhi Panggilan Polda DIY

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

WEARTCREATIONS, YOGYA - Lurah Karangwuni, Wates, Kulon Progo, Sutarman (48), penuhi panggilan Polda DIY terkait kasus pasir besi di pesisir Kulon Progo, Rabu (5/1/2011). Kasus yang dapat menjerat Bupati dan Ketua DPRD Kulon Progo ini dimulai dengan pemanggilan perangkat desa Karangwuni. Sutarman datangi Polda DIY dengan didampingi pengacara bernama Aprilia SH. "Tidak ada perasaan tegang atau gugup saat ditanyai penyidik Polda," ujar Sutarman.

Selama penyidikan berlangsung, pihaknya mengaku telah ditanyai sekitar 30 pertanyaan. "Hanya ditanya seputar tata ruang dan perizinan," tambahnya.

Pihaknya merasa tidak tahu, bila surat keputusan yang dikeluarkan Bupati Kulon Progo menyalahi UU tata ruang. "Memang, saya dan Bupati sempat ada perbincangan, namun saya tidak tahu kalau akhirnya Walhi melaporkan adanya penyalahan tata ruang," tandasnya.

Kasus perizinan penambangan pasir besi di Kulon Progo ini menimbulkan pro kontra di lingkungan masyarakat. "Memang ada sebagian warga yang menolak pengoperasian perusahaan penambang pasir besi ini," imbuhnya.

Menurut keterangannya, ada beberapa warga yang merasa dirugikan karena beroperasinya perusahaan ini. "Namun keterangan warga itu tidak berdasar, yang dirugikan apanya juga tidak jelas," tambahnya. Dari awal rancangan pendirian perusahaan ini, yakni bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup warga.

Perusahaan menyerap tenaga kerja dari warga sekitar. Secara langsung, beroperasionalnya perusahaan ini menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kulon Progo. "Sedangkan tanah yang digunakan, bukan tanah warga, melainkan tanah Pakualaman Ground (PAG)," tutupnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sri Purnomo Belum Tahu Isi Draf DIPA

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

WEARTCREATIONS, SLEMAN - Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari Gubernur ke Bupati dan Walikota dilaksanakan di kantor gubernur DIY pagi ini, Rabu (29/12/2010) pukul 9.00 WIB di Kantor Gubernur. Bersama Sekda, Bupati Kabupaten Sleman, Sri Purnomo menghadiri acara tersebut.

Kepada Tribun pihaknya mengaku belum mengetahui berapa nominal yang dianggaran dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2011. "Saya belum sempat mempelajari draf anggaran yang diserahkan hari ini," ujarnya.

Saat ditanya perihal apa saja yang telah diajukan ke pusat dalam draf pengajuan DIPA, pihaknya mengatakan, Sekda lebih tahu hal ini. "Silahkan ke Sekda, Beliau lebih tahu soal ini," tuturnya.

Untuk jumlah peningkatan anggaran DIPA, pihaknya mengatakan, ada peningkatan dari tahun 2010. "Dari tahun ke tahun selalu ada peningkatan anggaran," tutupnya.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Restrukturisasi Jabatan Polsek Urban

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

WEARTCREATIONS, YOGYA - Sejak restrukturisasi Jabatan Kapolsek Urban harus berpangkat Kompol, Humas Polda DIY, AKBP Anny Pujiastuti mengaku telah mengganti semua Kapolsek yang tergolong Urban. "Kami telah mengganti semua Kapolsek di golongan Urban," ujarnya, Rabu (5/1/2011).

Sedangkan penggolongan Urban dan Rural berdasarkan tingkat kerawanan terjadi kejahatan. "Dari 14 Mapolsek yang ada di Kota Yogyakarta, seluruhnya masuk golongan Urban," imbuhnya.

Kabupaten Sleman memiliki 13 Polsek yang masuk dalam golongan Urban, dan enam di antaranya tergolong Polsek rural. Polres Bantul membawahi sembilan Polsek urban dan delapan Polsek rural.

Polres Kulon Progo juga telah memasang tujuh Kompol di tujuh Mapolsek yang tergolong Urban dari total 12 Mapolsek yang ada. Sedangkan Kabupaten Gunung Kidul hanya memiliki empat Mapolsek yang tergolong Urban.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Polda DIY Amankan Perayaan Skaten

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Polda DIY bersama Poltabes Kota Yogyakarta menggelar operasi kepolisian mandiri kewilayahan pasar malam perayaan sekaten. Operasi akan dimulai hari ini, Jumat (7/1/20011) pukul 00.00 WIB hingga 15 Februari 2011.

Hal ini dimaksudkan untuk mengamankan perayaan sekaten yang akan berlangsung selama 40 hari. "Pengamanan akan ditempatkan di area alun-alun utara, keraton dan Masjid gede Yogyakarta," ujar Kabid Humas Polda DIY, AKBP Anny Pujiastuti.

Pihaknya juga akan melibatkan Instansi-instansi terkait untuk bersama-sama menjaga keamanan acara. "Total personil yang kami terjunkan hanya 50 orang," imbuhnya. 40 orang dari Poltabes dan 10 orang dari Polda.

Anny mengimbau masyarakat untuk selalu waspada bila akan merayakan sekaten. Selain itu juga mengingatkan untuk selalu, mengunci ganda kendaraan yang diparkir. "Hendaknya tidak mengenakan perhiasan yang mencolok dan selalu waspada bahaya copet," tutupnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Polda DIY Segera Panggil Jajaran Pemda Kulon Progo

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

TRIBUNJOGJA, SLEMAN - Polda DIY langsung tangani laporan Walhi terkait indikasi tindak pidana yang dilakukan Bupati dan Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo. Dir Reskrim Polda DIY akan secepatnya memanggil saksi-saksi untuk dimintai keterangan. "Meski tidak secara langsung memanggil Bupati, namun kami akan panggil jajaran yang terkait," ujarnya, Senin (3/1/2011).

Meski mengaku cukup sulit bila berurusan dengan pemerintahan, pihaknya mengaku akan serius menangani kasus ini. "Kami akan kerjakan serius meski kadang cukup ribet untuk memanggil bupati," tambahnya.

Penyidik Polda DIY akan mulai memanggil jajaran Pemda yang terkait secara langsung dengan kasus ini. "Pihak-pihak yang akan dipanggil yakni mulai dari jajaran pelaksana harian Pemda Kulon Progo," tambahnya.

Belum ada laporan masuk mengenai siapa pengacara yang akan mendampingi Bupati dan Ketua DPRD Kulon Progo menangani kasus ini. "Kalau ada kabar, akan didampingi OC Kaligis, kami belum menerima laporan," tutupnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Penyerangan Rumah Tokoh Penetapan Gubernur Yogya

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Terkait dengan lemparan molotov ke rumah Kepala Desa Sidomulyo, Godean, Sleman, HM Mulyadi tokoh keistimewaan pro penetapan, Dir Reskrim Polda DIY Kombes pol Napoleon Bonaparte mengaku belum menerima laporan kepolisiannya. "Saya belum menerima laporan sama sekali," ujarnya, Kamis (6/1/2011).

Sedangkan dari keterangan Humas Polda DIY, AKBP Anny Pujiastuti, didapat laporan bahwa terjadi pada hari Kamis, 6 Januari 2011 pukul 02.30wib. "Kala itu Istri HM Mulyadi mendengar suara letupan kecil, ternyata ada percikan api dan serpihan botol pecah di depan rumahnya," ujarnya.

Pihaknya menambahkan, diduga pelaku menggunakan motor bebek dan lari ke arah utara. "Pelaku masih dalam pengejaran dan belum teridentifikasi motif dari pelemparan tersebut," lanjutnya.

Senada dengan Humas Polda DIY, Kasat Brimob Polda DIY, Kombes pol Gatot Sudibyo juga mengatakan, kasus ini masih dalam penanganan Polsek Godean.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Mako Brimob Siapkan Dua Kompi Jelang Arak-arakan Patung Nasi

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kasat Brimob, Kombes pol Gatot Sudibyo langsung menyiapkan dua kompi pasukan setelah mendengar kabar dari Tribun, bahwa esok akan ada pergerakan massa dari Taman Budaya Yogya ke titik nol Kota Yogyakarta.
"Segera siapkan dua kompi pasukan ssk untuk pengamanan kota esok Jumat (7/1/2011) pukul 14.00 WIB," titahnya pada jajarannya, Kamis (6/1/2011).

Pihaknya menyesalkan, karena tidak ada laporan atau perintah masuk untuk menyiapkan pasukan ke Brimob Polda DIY. "Untung Tribun menanyakan, jadi saya langsung koordinasi dengan Wakapolda, dan beliau memerintahkan untuk menyiapkan pasukan," tandasnya.

Acara ini rencananya akan ada pemasangan patung nasi bungkus keistimewaan pada Jumat, 7 Januari 2011, pukul 14:00 di perempatan kantor pos besar yogya. Dan patung nasi bungkus akan diusung bregodo lombok abang dari kompleks Taman Budaya Yogya, kemudian sesampai di Titik KM Nol. Kemudian diserahkan kepada walikota yogya Herry Zudianto.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Meski Tak Ada Biaya Tapi Tetap Eksis

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Komunitas Teater Koin, Universitas Islam Indonesia selalu mencari donatur setiap gelar pementasan. "Selalu sebar proposal karena belum ada keuangan kuat," ujar Ketua Teater Koin, Bulan, Senin (10/1/2011).

Termasuk kala akan selenggarakan pentas sambut V-day (Vagina Day/red) di Taman Budaya Yogya 19-20 Januari 2011 mendatang. "Dulu kala kami pentas di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) 22 Desember 2009, juga demikian," tandas mahasiswi Akuntansi ini.

Meski belum memiliki keuangan yang kuat, pihaknya mengatakan harus tetap eksis. "Kami adakan pentas dua kali dalam setahun, dan yang kali ini menghabiskan kira-kira 22 juta" tambahnya.

Teater Koin eksis bukan hanya menampilkan pertunjukkan untuk menghibur penonton, namun mereka hadir untuk menampilkan kritik sosial yang dapat merubah pola hidup masyarakat. "Menjadi seniman di Teater Koin berarti harus dapat menyuarakan ekspresi," tutupnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Libur Tahun Baru Memberi Berkah Kolam Pancing

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Taman Pancing Mino Ngoto kewalahan layani permintaan ikan di hari pertama tahun 2011. "Alhamdulillah, selama libur sekolah hingga tahun baru permintaan ikan semakin melonjak," ujar pemilik usaha yang bertempat di Jalan Imogiri Barat, Bantul, Watiningsih (43), Minggu (2/1/2011).

Hari sabtu kemarin, permintaan ikan mencapai lima kwintal. Sedangkan di hari-hari biasa (non libur/red), stok ikan hanya 500 kg. "Tidak seramai kemarin, hari ini saya prediksi hanya tiga kwintal," imbuhnya.

Menurutnya, libur kali ini, adalah jawaban atas kerugian pascaerupsi Merapi. Selama kurang lebih dua bulan pascaerupsi, pihaknya mengaku benar-benar tidak ada pemasukan sama sekali. "Sampai-sampai harus mengutang untuk membayar sepuluh karyawan," lanjutnya.

Bencana erupsi Merapi menyebabkan air yang mengalir di kali Code jadi keruh dan membawa material vulkanik. "Air kolam saya ini berasal dari aliran kali Code, kala itu saya harus mengeruk pasir yang terbawa air," lanjutnya.

Selain melakukan pengerukan, pihaknya juga harus menghadapi masalah kematian ikan karena pencemaran air. "Banyak ikan yang mati, maka saya tidak tanami ikan selama kondisi air belum normal," tutupnya.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kombespol Gatot Sudibyo pegang komando Brimob

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

TRIBUNJOGJA, YOGYA - Serah terima jabatan Kepala Satuan Brimob Polda DIY dilaksanakan Senin pagi (3/12/2011). Jabatan dari AKP Laksana digantikan Kombespol Gatot Sudibyo.

Akp Laksana dipindah tugaskan menjadi Wakasat Brimob Polda Sumatra Selatan. Setelah menduduki jabatan Kasat Brimob Polda DIY dari Maret 2009 hingga Desember 2010.

Sedangkan Kombespol Gatot Sudibyo sebelumnya menduduki jabatan Kasi Propam Polri. Pria ini lahir di Klaten 1956, dan mengawali karirnya sebagai polisi sebagai Bintara tahun 1980. Sembilan tahun kemudian pihaknya melanjutkan pendidikan pada tingkat Secapa.

Pria yang hobi bersepeda ini mengaku stres di hari pertamanya memegang komando Brimob Polda DIY karena agenda yang menumpuk. "Hari ini bener-bener stres," ujarnya.

Kala ditemui Tribun di kantor barunya, dahinya nampak berkeringat. Beberapa kali dia menusap keringat. Saat ditanyai, kenapa stres di hari pertama bertugas? Dia menjawab, terjebak macet juga bisa bikin stres.

Untuk awal-awal bertugas, pihaknya mengaku akan melakukan penyesuaian dengan jajaran yang ada. "Sementara akan melakukan penyesuaian karena akan ada pemekaran di tubuh Brimob DIY," tutupnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Jamkesta Memasuki Pembahasan Antar Wilayah

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Konsep Jaminan Kesehatan Semesta (Jamkesta) yang digagas tim dari UGM telah ditandatangani gubernur, walikota dan bupati se-DIY, Oktober lalu. Konsep ini bermula dari niatan Pemprov melalui Dinas kesehatan yang ingin menggabungkan antara Jamkesos, Jamkesda dengan Jamkesmas.

Jamkesta ini nantinya diperuntukkan semua kalangan namun bantuan hanya diberikan untuk Kelas III. Perkembangan terbaru konsep ini yakni memasuki tahapan penyusunan Peraturan Gubernur. "Sekarang sedang memasuki proses penyetaraan paket pelayanan kesehatan antar kabupaten - kota," ujar PLT Kadinkes DIY, dr Sarminto, Jumat (31/12/2010).

Perbedaan anggaran di tiap daerah, dinilai cukup menghambat perjalanan konsep ini untuk jadi Perda. "Kendala utama kami yakni dalam proses penyetaraan anggaran dari seluruh kabupaten-kota di DIY," lanjutnya.

Perbedaan yang dinilai cukup signifikan, yakni anggaran Kabupaten Gunung Kidul dan Kulon Progo yang cukup dengan anggaran 13 miliar per tahun dibandingkan dengan Kota Yogyakarta yang menganggarkan 19 miliar.

Maka dari itu, pihaknya berharap, antar kabupaten-kota dapat berkerjasama dengan baik, satu sama lain. "Semoga perjalannya lancar, termasuk bila nanti telah memasuki tahap pembahasan anggaran di DPR," tambahnya.

Kepada Tribun, pihaknya juga mengatakan, "Saya juga berharap, kalau Pemerintah Provinsi segera membentuk badan khusus yang menangani hal ini," tutupnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Senin, 03 Januari 2011

Kereta Ekonomi Kaligung Sesak Kala Libur Tiba

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

Tribunjogja.com, Semarang - Kereta ekonomi Kaligung jurusan Semarang-Tegal selalu penuh sesak kala libur tiba. Wawan (24) warga Pemalang yang kuliah di Universitas Diponegoro selalu menggunakan moda transportasi ini untuk pulang kampung.

"Hampir tiap libur akhir pekan saya pulang naik kereta Kaligung," ujarnya sambil menyeka keringat, Senin (27/12/2010). Dia menuturkan, kelebihan naik kereta ini adalah aman, biayanya murah dan lumayan cepat.

"Selain itu juga bisa iseng cari kenalan," tambahnya. Pihaknya rela meski harus berdesak-desak dan panas.

Kebanyakan peminat kereta ini yakni mahasiswa yang kuliah di semarang. "Rata-rata penumpangnya adalah mahasiswa dari Tegal, Pemalang dan Pekalongan," tutupnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sabtu, 01 Januari 2011

2011

Aku di sini mereka di sana. Mereka bersuka ria sambut tahun baru, aku biasa saja. Bagiku hari ini hari sabtu biasa, bagi mereka tahun baru.

Mereka tiup terompet, aku diam saja. Mereka bakar kembang api, aku hanya melihat. Mereka bersorak dan berteriak, aku terheran.

Entah apa yang ada di otak mereka. Menyikapi tahun baru dengan berteriak. Meniup terompet. Menyalakan kembang api. Berpelukkan dengan pacar. Alkohol. Nyanyi-nyanyi.

Aku bukan satu dari mereka. Aku sikapi hari sabtu ini seperti biasa. Diam dan evaluasi apa yang telah aku lakukan. Tidak berteriak. Tidak hamburkan uang. Tidak ada alkohol. Aku bukan mereka.

Jelang hari sabtu ini, jalan-jalan penuh sesak oleh mereka. Toko laris diborong mereka. Aku tidak termasuk yang memenuhi jalan. Aku bukan juga yang memborong barang-barang toko. Aku hanya di sini sendiri. Tidak bareng mereka. Mereka di sana berpesta.

Yogyakarta 1, 1, 2011
Powered by Telkomsel BlackBerry®