Rabu, 27 April 2011

Ajarkan Tentukan Arah Kiblat

Laporan, Wicaksana Arif Turbilian

DURI, TRIBUN - Dalam acara rakorda I Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) pekan lalu di hotel Surya, Mandau, Bengkalis, Mahyudin MA selaku anggota Badan Hisab dan Rukyat (BHR) Provinsi Riau menjelaskan bagaimana menentukan arah kiblat dalam salat. Dalam seminar, ia mengatakan pernah menjumpai di suatu masjid bergeser arah salat. Pada suatu waktu menghadap ke barat, namun pada lain hari, arah kiblatnya telah bergeser.

Menurutnya, hal ini tidak perlu dirisaukan masyarakat. Apabila tidak tahu ke mana menghadap yang benar, maka syah atau tidaknya sebaiknya diserahkan pada Allah. Namun bila sudah tahu kemana arah kiblat yang, sebaiknya segera merubah arah pada yang tepat.

Dalam tuntunan Islam, arah kiblat merupakan rukun dalam melaksanakan perintah salat. Selain dalam menlaksanakan salat, menghadap kiblat juga wajib kala menguburkan jenazah. Para ulama pun bersepakat bahwa menghadap kiblat merupakan syarat sah dalam salat.

"Apabila melenceng satu derajat saja arah salat kita, maka bisa melenceng 111 km dari ka'bah yang merupakan kiblat bagi umat Islam," ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, ia menjelaskan bagaimana menentukan arah kiblat yang tepat. Selain itu dalam menentukan arah kiblat dapat menggunakan alat-alat yang telah ada. Cara mendapatkan atau menentukan data lintang dan bujur kota Mekah, bisa melihat peta. Hisab Azimuth Kiblat dapat ditentukan dengan mengukur pula garis lintang dan bujut kecamatan Mandau.

Menurut perhitungan yang telah dilakukan BHR Riau untuk kecamatan Mandau, didapat 23° 29 28.13 dari titik barat ke utara atau 66° 30 31.87 dari titik utara ke barat. Alat yang digunakan dalam menentukannya yakni, kompas dan Global Potitioning System (GPS).

Namun bila menggunakan kompas, terkadang tidak seratus persen akurat. Karena bila daya magnet pada kompas ada yang menarik selain magnet perut bumi, maka ketepatannya tidak dipertanggungjawabkan. Menurutnya, bila menggunakan usaha menentukan arah kiblat dengan tongkat istiwa, bisa lebih akurat.

Penentuan arah kiblat dengan melihat posisi matahari. Dalam setahun terjadi dua kali posisi matahari tepat di atas ka'bah. Posisi ini disebut titik zenith. Tanggal 27 atau 28 Mei pukul 16.17.52 wib dan tanggal 15 atau 16 Juli pukul 16.26.42 wib.

Pada waktu itu, setiap bayangan benda yang berdiri tegak lurus di permukaan bumi pada waktu siang akan menghadap ka'bah. Jadi kita dapat mengetahui arah kiblat pada tanggal tersebut. "Saya jamin tingkat akurasinya mencapai 99 persen," ucapnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar