Jumat, 22 April 2011

Turunya Harga Sembako Disyukuri Warga

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Warga Duri patut berbahagia, dengan turunnya harga-harga sembako. Penurunan ini sudah berlangsung beberapa hari belakangan. Saat Tribun menyurvai harga-harga kebutuhan pokok, memang penurunan terjadi cukup signifikan. Untuk beras jenis Mudik terjadi penurunan hingga RP 65 ribu.

"Pada beberapa minggu belakangan harganya mencapai Rp 350 ribu per karung. Sekarang cukup bayar Rp 285 ribu per karung," ucap pedagang sembako di pasar Mandau Raya, Ririn, Jumat (22/4).

Ia tak mengetahui secara jelas penyebab penurunan tersebut. Ia pun menyukuri atas kelancaran suplai bahan pokok tersebut. Tidak ada keterlambatan dalam pengiriman pesanan. Ia sempat heran ketika suplai beras Thailand berkurang. Justru kini beras sudah tak ada lagi suplai beras Thailand.

Turunnya harga beras juga diikuti bahan pokok lainnya. Yakni, telur, minyak goreng dan gula pasir. Penurunan harga cukup signifikan lainnya terjadi pada telur ayam. Harga telur ayam turun Rp 4 ribu tiap papanya.

Belakangan harga telur ayam mencapai Rp 30 ribu tiap papannya, kini hanya Rp 26 ribu. Sedangkan penurunan harga minyak goreng tidak terlalu jauh. Yakni dari harga semula Rp 11 ribu per kilo, kini hanya dapat diboyong dengan harga Rp 9500 per kilo.

Sedangkan penurunan harga gula pasir tak begitu banyak. Penurunan harga sebesar Rp 500. Dari harga awal Rp 11500 menjadi Rp 11 ribu. Peristiwa ini disyukuri oleh warga yang berbelanja. Perempuan berjilbab yang tak mau menyebutkan namanya ini sangat bersyukur dengan banyaknya penurunan harga sembako.

Menurutnya hal ini, sangat membantu usahanya. Dengan berkurangnya biaya produksi, tentunya berefek pada penambahan keuntungan warung nasinya. "Dengan turunnya harga ini, saya jadi bisa menabung lebih banyak," ucapnya.

Namun ia tetap mengeluhkan penurunan sembako ini tidak diikuti dengan turunnya harga santan. Ia mengaku kesulitan mendapatkan kelapa beberapa hari belakangan. Selain semakin susah didapat, harganya justru melambung. Ia berharap hal ini tidak berjalan lama, dan akan kembali normal.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar