Senin, 18 April 2011

Camat Lepas 20 Pemuda

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Camat Mandau, Rusli lepas 20 pemuda asal kecamatan Mandau untuk mengikuti program pelatihan yang diadakan Chevron Pacific Indonesia (CPI), Senin (18/4). Selama 20 hari kedepan, para pemuda ini akan digembleng teknik-teknik pengelaasan dasar.
Ke 20 pemuda ini akan dikarantina di asrama Politeknik Caltex Riau (PCR). Selama masa pelatihan, mereka akan diajarkan bagaimana teknik mengelas yang benar oleh pengajar-pengajar PCR. Program ini terlaksana berkat kerjasama antara pemkab Bengkalis dan CPI. Semua akomodasi dan peralatan yang dibutuhkan menjadi tanggungan CPI.

Rusli mengharapkan, semoga melalui program ini, dapat lebih mengembangkan potensi diri pemuda dan daerah asal. Ia juga memberi apresiasi positif terhadap pihak-pihak yang ikut membangun potensi daerah kecamatan Mandau.

Program ini dilaksanakan dengan tujuan dapat memberikan bekal ilmu pada masyarakat kecamatan Mandau. Diharapkan setelah usai program kelak dapat memanfaatkan keahlian barunya di dunia industri. Kepala laboratorium teknik mekatronika PCR, Jupri Yanda Zaira mengatakan, tak menutup kemungkinan, pemuda ini bisa bergabung menjadi tenaga terlatih di CPI.

Program ini dilakukan dua gelombang, yang masing-masing gelombangnya terdiri 20 orang peserta. Selanjutnya dari total 40 peserta akan diseleksi menjadi 15 peserta untuk diikutkan pada pelatihan pengelasan tingkat lanjut. Semua peralatan yang dibutuhkan termasuk baju kerja sudah disediakan CPI.

"Kami jamin keselamatan selama mengikuti program ini," ujar koordinator training, Amnur Ahyan.

Sebelum pemberangkatan, Amnur yang berprofesi sebagai dosen ini memberikan sedikit pembekalan. Para peserta diharapkan patuh terhadap aturan yang diberlakukan. Ia mencontohkan, bahwa di lingkungan PCR itu merupakan area dilarang merokok. Bagi yang kedapatan melanggar akan langsung dipulangkan dan tak boleh melanjutkan program.

Ia juga mengatakan, untuk belajar di PCR harus juga disiplin. Setiap hari harus bangun pukul 5.00 pagi. Langsung mulai melakukan aktifitas sehari-hari dilanjutkan praktek mengelas. Program ini telah berjalan sejak tahun 2003. Namun jenis pelatihannya selalu dirubah tiap tahunnya. Rencananya program ini akan dijalankan rutin tiap tahun.

Reno dan Herman pemuda asal desa Gajah Sakti mengaku senang mengikuti program ini. Selepas dari kontraknya dengan perusahaan beberapa bulan lalu, ia mendapat kesempatan mengikuti program ini.

Keduanya mengaku, dapat lebih mengembangkan kemampuan diri dengan mengikuti program ini. Meski harus menjalani kegiatan rutin sesuai aturan yang diberlakukan keduanya tetap merasa senang. "Sanggup jalani program ini meski dengan aturan-aturan yang disiplin," tutup Herman.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar