Minggu, 10 April 2011

Tangis Haru Warnai Perpisahan SMAN 2 Mandau

*Fadillah Lepas Siswa Kelas XII

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Matanya berkaca-kaca ketika berhadapan dengan gurunya. Ekspresi raut wajah Merianti nampak menahan jatuhnya air mata. Ternyata dia tidak kuat membendung jatuhnya air mata saat tangannya bersalaman dengan ibu guru SMAN 2 Mandau. Ia pun membiarkan air matanya menetes, saat mencium tangan gurunya. Dari mulutnya keluar suara, "Maafkan Mer ya bu?"

Ibu guru yang mengenakan batik kontan memeluknya. Doa-doa pun keluar dari mulut ibu guru berkerudung oranye. "Semoga kelak kamu jadi orang sukses dan bergun bagi bangsa nak," ucap guru sambil mengusap-usap kepala Merianti.

Pada acara perpisahan SMAN 2 Mandau, tak hanya Merianti yang menangis haru. Beberapa siswa baik laki-laki maupun perempuan meneteskan air mata pada acara perpisahan yang digelar, Sabtu (9/4). Bagi Merianti, momen ini merupakan kesan terakhirnya di Sekolah yang telah mendidiknya selama tiga tahun.

Masa-masa indah di sekolah akan ia tinggalkan dan digantikan dengan dunia baru yang lebih menantang. Kesan-kesan indah di mana bermain, bercanda dan kena marah guru, akan menjadi kenangan. Suka dan duka yang ia alami selama menuntut ilmu di SMAN 2 Mandau tidak akan terlupakan. Pengalaman duka yang akan terus membekas pada benak Merianti yakni ketika dimarahin guru BP, gara-gara tidak jadi mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur undangan.

Sedangkan masa indah ketika ia menyabet peringkat empat terbaik dalam olimpiade bahasa Jerman se-provinsi Riau. Selain itu ia merasakan persahabatan yang erat dan saling menolong dan pengertian. Di sini saya mendapat sahabat yang setia dan selalu mengingatkan kita bila berbuat salah, selalu menyemangati bila kita dalam kondisi down, lanjutnya.

Acara perpisahan ini, dibuka dengan penampilan puisi berantai oleh beberapa siswa kelas XII. Puisi yang dibawakan mereka, khusus dipersembahkan untuk guru-guru SMAN 2 Mandau. Dalam puisi itu, mereka menyampaikan ucapan terimakasih atas bimbingan guru selama tiga tahun menempuh ilmu. Mereka menyampaikan kesiapan untuk menempuh hidup yang lebih keras dikemudian hari.

Dalam pidato Kepala SMAN 2 Mandau, Fadillah mengembalikan peserta didik pada orangtua. Ia mengatakan, tugasnya dalam menjaga dan mendidik siswa-siswi telah usai. Pada kesemmpatan itu, tak lupa ia sampaikan maaf bila ada kesalahan sekolah dalam mendidik siswa-siswi hingga akhir masa studi.

Dia sangat mengaharapkan, setelah lulus masa SMA, anak didiknya bisa melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Supaya bisa menjadi insan yang berguna bagi masyarakat dan bangsa. Pada acara perpisahan ini, Fadillah ikut memberikan hiburan bagi para undangan. Ia menyanyikan lagu berjudul kisah kasih di sekolah yang dipopulerkan penyanyi legendaris, Crisye.

"Percayalah anakku, masa-masa paling indah adalah masa di sekolah," ucapya di sela-sela menyanyikan lagu tersebut. Sontak siswa-siswi SMAN 2 Mandau berteriak dan memberikan tepuk tangan. (CR12)


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar