Minggu, 22 Mei 2011

Laura: Selain Merapihkan, juga Trendi

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Tak ada yang aneh penampilan Laura Andika (24) bila dilihat dari jauh. Namun bila ia berbicara, ada yang berwarna menempel pada giginya. Selain berwarna-warni nampak pula kawat melilit pada giginya. Itulah kawat gigi (behel) yang belakangan menjadi tren anak muda.

Perempuan yang berprofesi sebagai bidan ini memang telah setahun mengenakan kawat gigi. Awalnya, ia memasang kawat gigi untuk merapihkan penampilan mulut supaya lebih maksimal. Ternyata belakangan, ia merasa, penampilannya semakin 'oke' dengan hiasan kawat gigi pada mulutnya.

"Selain bisa merapihkan gigi, saya juga merasa lebih percaya diri menggunakannya," ucapnya pada Tribun, Sabtu (21/5).

Apa yang ia lakukan, yakni untuk mengikuti perkembangan mode. Karet yang melekat pada kawat gigi pun bervariasi pilihan warna. Bisa disesuaikan dengan kebutuhan warna pakaian yang dikenakan.

Kepada Tribun, ia mengaku membutuhkan waktu lumayan lama untuk adaptasi dengan kawat yang melekat di mulut. Mula-mula terasa sakit dan tersiksa, selain itu ia hanya makan bubur selama semiggu. Bila ingin makan daging, terpaksa harus diblender terlebih dahulu.

Selain itu, ia pernah mengalami peristiwa menarik, yakni diingetin pacar, saat ada makanan yang nyangkut di kawat giginya. Setelah itu, suka nahan ketawa bila makan di tempat umum dan jadi tak bebas buka mulut. "Inilah perjuangan untuk tampil menarik," lanjutnya.

Setelah setahun kawat tersebut melekat di giginya, ia merasa ada perubahan drastis pada kondisi giginya. Kawat yang melekat pada giginya sudah bisa untuk dilepas, namun hal itu tak lekas dilakukannya. Ia mengaku, sudah nyaman dengan lilitan kawat pada giginya.

drg Fitri Wardani membenarkan bila fungsi utama pemasangan kawat gigi beralih untuk kepentingan tren. Dokter gigi yang berkantor di RSUD Mandau ini mengatkan, fungsi awal pemasangan kawat gigi yakni untuk merapihkan bentuk gigi.

Bahaya akan ditimbulkan bila pemasangan kawat gigi bukan dilakukan ahlinya. "Karena ingin berpenampilan menarik, akhirnya pasang kawat gigi di tempat yang bukan bidangnya," ucapnya.

Ia mengimbau masyarakat yang hendak memasang kawat gigi, hendaknya seksama mencari dokter gigi spesialis orthodonti. Tidak pada sembarang dokter gigi, apalagi hanya pada ahli gigi. Ia menjelaskan, ada beberapa tahap yang harus dilalui kala akan memasang kawat gigi.

Yang pertama, harus melalui pemerikasaan klinis. Yakni untuk memeriksa, apakah ada gigi yang perlu dicabut, atau ditambal. Setelah itu melalui tahapan foto untuk mengukur kebutuhan ruang pada mulut. Lalu cetak model mulut dan terakhir, membuat rencana perawatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar