Selasa, 03 Mei 2011

Pinang Aneh Belum Gegerkan Desa Petani

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Rumah sederhana Khalifah Baki di jalan Siak, Desa Petani, Mandau, Bengkalis mendadak banyak dikunjungi wartawan, Selasa (3/4). Pada saat disambangi wartawan, yang bersangkutan tak ada di kediaman. Bukan tak ada maksud wartawan berkunjung ke kediamannya. Kedatangan wartawan yakni menelusuri kebenaran kabar tumbuhnya pohon pinang yang tak biasa.

Belum banyak masyarakat geger dengan temuan pohon pinang aneh. Pohon pinang ini tumbuh tak seperti biasa. Pohon pinang milik Khalifah Baki ini di puncaknya bercabang. Dan jumlahnya tak sedikit. Tentunya hal ini membuat pemilik dan kerabat tercengang. Termasuk mengundang rasa penasaran wartawan untuk menelusuri kebenarannya.

Kabar-kabar temuan pohon pinang aneh ini belum menyebar luas di masyarakat. Penemuan itu terjadi hari Minggu pagi tiga hari lalu. Saat itu Khalifah dan beberapa muridnya sedang membersihkan halaman belakang rumahnya. Melihat pucuk pohon yang menggembung, ia curiga ada yang janggal. Bersama dengan murid terdekatnya, Khalifah Moran, ia bersihkan dahan dan daun kering. Ternyata di balik dahan tersebut banyak terdapat cabang baru pohon pinang.

Dari situlah cerita awal mula diketahui ada kejadian aneh. Pada umumnya pohon pinang tumbuh hanya sebatang dan tak bercabang. Pohon pinang milik Khalifah Baki ini tumbuh dengan cabang yang cukup banyak. Beberapa bulan yang lalu, pohon itu sempat mati. Menurut pengakuan istri Khalifah Baki, Khatijah justru pohon tersebut sempat hampir membusuk.

Namun hal itu dibiarkan saja oleh suaminya. Nenek berusia 59 tahun ini tak pernah melihat sekalipun peristiwa seperti ini. Kepada awak media, ia mengatakan, ini merupakan kebesaran Allah. Sudah sepatutnya kita sebagai manusia insaf bila ada dosa. Namun yang terjadi justru tak membuat hati manusia terbuka.

Berapa jumlah pasti cabang pinang tersebut belum teridentifikasi. Khalifah dan kerabat pun tak ada niat untuk menghitung berapa jumlah cabang tersebut. Hingga berita ini ditulis, belum ada dari instansi pemerintahan atau instansi lain yang memerhatikan flora unik datang meneliti.

Bentuk cabang pada pohon pinang tersebut menyerupai sisir pisang. Namun ada pula cabang tersebut yang bercabang lagi. Peristiwa ini belum pernah terlihat oleh Khadijah. Istri Khalifah ini mengaku belum pernah menjumpai hal demikian.

Nenek yang akrab disapa Mak Tijah ini mengatakan, sebelum ditemukan pohon pinang bercabang tersebut ia tak dapat cerita-cerita aneh dari suaminya. Ataupun kejadian-kejadian aneh di keluarganya. Hanya saja Mak Tijah mengaku pernah merasakan firasat aneh.

Firasat aneh tersebut muncul bulan Muharam. (Antara September hingga Desermeber) lalu. Saat ditanya tepatnya tanggal berapa, ia menjawab, lupa. Saat itu kejadiannya setelah salat subuh. Ia melihat sesuatu yang aneh. Namun ia tak pernah ceritakan pada siapa pun. Termasuk pada suaminya.

Mak Tijah yang giginya tak lengkap lagi menceritakan, apabila dalam ajaran suluk (tarekat naksabandiyah), hal-hal seperti itu tak boleh diceritakan.

"Saya tak bisa ceritakan ke siapapun apa yang dilihat," paparnya.

Wanita yang mengenakan daster merah ini mengaku kembali menjumpai firasat aneh. Kejadian itu baru dialaminya beberapa hari yang lalu. Peristiwanya mirip-mirip kejadian tempo lalu.

Sambil sesekali menutup mulut, ia mengatakan, selang beberapa hari, ditemukanlah pinang bercabang tersebut. Kepada wartawan, ia mengatakan tak mau mengait-ngaitkan, firasat tersebut dengan penemuan ini.

"Namanya juga mimpi, hanya saya anggap sebagai bunga tidur," selorohnya.

Saat ada kerabatnya yang nyeletuk, "nanti bila sudah ramai dikunjungi orang, kita pasang saja kotak amal," ia justru melarangnya. Biarkanlah, fenomena itu disaksikan warga, ucapnya. Kita tak perlu memanfaatkan rasa penasaran warga, meski nantinya disumbangkan ke surau (masjid).

Saat ditanya, apakah suami Mak Tijah akan menebang, atau memberi perlakuan khusus pada pohon pinang tersebut, ia mengelengkan kepala. "Tak akan diapa-apakan pohon tersebut," tutupnya.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar