Jumat, 27 Mei 2011

Rampok Bersenpi Mengaku Buser

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Suherman (25) mengaku tak berani memerhatikan wajah orang yang menyekapnya. Bersama ketiga kawannya, Hendri (25), Kasno (40) dan Sugiarto (25)diikat dalam posisi tiarap. Saat itu ia sedang asik nonton televisi, sekitar pukul 23.00, Kamis (26/5), di ruang tengah.

"Saya tak berani bergerak saat senjata laras pendek ditodongkan," ucapnya pada Tribun, Jumat (27/5).

Yang ia dengar hanya teriakan "tiarap dan tangan letakkan di belakang". Tak lama semua penghuni rumah dikumpulkan di ruang tengah. Lalu ia dengar komando menyuruh memeriksa ke semua ruangan. Saat terjadi penyekapan, pintu rumah ditutup. Dan ia dilarang berteriak atau mengeluarkan suara sedikitpun.

Keempatnya memang diminta pemilik rumah, Salimun (32) untuk tinggal saat ia pergi ke Pekanbaru. Selang beberapa menit, tujuh perampok bersenjata api menutup keempat korban dengan seprai. Tak lama, terdengar deru mobil meninggalkan rumah yang berada di jalan Lama dekat simpang ABC, RT 01 RW 05 Desa Bumbung, Kecamatan Mandau.

Dari kejadian itu, perampok menggasak uang tunai Rp 21,5 juta, tiga buah telepon genggam, satu sepeda motor Supra X 125 hitam silver nopol BM 6883 PS. Ketiga telepon genggam itu, ia dapatkan dari saku celana korban. Setelah dirasa aman, seorang korban, berhasil melepaskan ikatan dan membantu melepaskan ikatan yang lain.

"Saat diperiksa, kesemua ruangan, sudah berantakan semua," lanjutnya.

Kepada Tribun, Salimun mengatakan, sebelumnya sudah pernah terjadi percobaan pencongkelan jendela kamarnya. Uang yang ia simpan di dalam lemari baju, hanya tersisa Rp 1,5 juta. Sementara Rp 20 juta lebih lenyap. Uang yang ada di saku korban pun ikut di gasak, bila dijumlahkan sebesar Rp 1,5 juta.

Kepada polisi, Kasno menceritakan bahwa kala itu dirinya sedang duduk di teras rumah. Lalu datang mobil yang belum teridentifikasi berhenti di halaman rumah. Lalu seorang di antara perampok tersebut mengaku sebagai polisi dan menunjukkan surat tugas. "Di rumah ini ada narkoba," ucapnya menirukan rampok.

Kapolsek Mandau, Kompol Hariwiyawan Harun mengatakan, modus penyekapan dengan menyamar sebagai anggota polisi. Pelaku sengaja tak mematikan mesin mobil, mengikat dan menutup korban dengan sprai, supaya tak terlihat aksinya.

"Didapati, seorang di antara pelaku menggunakan senpi dan tiga orang lainnya bersenjatakan parang, hingga sekarang kami terus dalami kasus ini," tutupnya

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar