Sabtu, 18 Juni 2011

Acong Berharap Keseimbangan Peruntungan Di Tahun Ini

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

BAGANSIAPIAPI, TRIBUN - Hoyaaaaa, teriak warga tionghoa menyaksikan jatuhnya tiang layar replika kapal tongkang. Kedua tiang yang disakralkan warga tionghoa Bagansiapiapi jatuh menghadap laut. Gemuruh tepuk tangan dan teriakan warga semarakkan acara puncak ritual bakar tongkang.

Tokoh masyarakat tionghoa Bagansiapiapi, Jhonatan mengatakan, bagi warga tionghoa, jatuhnya tongkat ikan tersebut menandakan peruntungan. Puncak acara ritual bakar tongkang yakni jatuhnya tiang. "Jatuhnya tiang layar tongkang mengarah ke laut pertanda ada keseimbangan rejeki di laut dan darat tahun ini," ucapnya.

Ia berharap, mudah-mudahan usaha  yang dijalani akan sukses tahun ini. Pria yang akrab disapa Ahe mengatakan, kalau diuraikan secara global bahwa peruntungan rejeki terbilang cukup berimbalang. Artinya, peruntungan rejeki di laut bagus dan di darat juga ada, kala kedua-dua tiang layar jatuh kelaut.

Warga tionghoa yang membuka usaha di Jakarta, Acong (42) mengatakan, dua tahun lalu mengalami sedikit permasalahan. Namun berkat tiang layar jatuh ke arah darat, usahanya berangsur membaik. Jatuhnya tiang layar replika tongkang menurutnya cukup membantu peruntungan.

"Dengan jatuhnya tiang ke arah laut dua-duanya tahun ini, semoga ada keseimbangan peruntungan antara darat dan laut," lanjutnya.

Dia menyadari, dalam menjalani usaha butuh kerja keras dan semangat tinggi. Namun ritual ini menurutnya wajib digelar untuk menentukan peruntungan usaha. Yang jelas ritual tahunan yang disebut juga Go Gwe Cap Lak itu merupakan bentuk syukur pada Yang Maha Kuasa. Ia mengaku tiap tahun pasti mengikutinya.

Bakar tongkang, merupakan acara penutup atau acara puncak dari ritual Go Gwe Cap Lak atau sembahyang menghormati Dewa Laut Kie Om Ya. Tradisi  tersebut dilaksanakan tiap bulan ke 5 tanggal 16 tahun Imlek dan diikuti 108 marga suku Tionghoa.

Para warga Tionghoa secara keseluruhan mengikuti prosesi saat tongkang tersebut diarak ke tanah lapang sebelum dibakar. Iring-iringan juga diwarnai aksi para Tan Ki, yang memiliki kekuatan. Yakni memukul-mukul tubuh menggunakan parang dan batu yang diselimuti paku.

Sebelum replika tongkang dibakar, beberapa pejabat teras menaiki kapal sambil melambaikan tangan. Pejabat tersebut antara lain, Wakil Bupati Rohil, Ketua DPRD Rohil, Kapolres serta Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau. Lambaian tangan tersebut disambut teriakan warga tionghoa sambil membalas lambaian tangan. Sambil mengayunkan hionya, Acong ikut melambaikan tangan pada para pejabat tersebut.

"Yang jelas, saya tidak akan melewatkan moment yang bersejarah bagi saya. Kami baru bubar setelah melihat tiang tongkang ini jatuh ke arah mana. Buat kami, itu petunjuk untuk peruntungan rezeki tahun depan," kata Acong.

Sementara itu, Bupati Rokan Hilir Anas Mamun mengatakan, Bakar Tongkang tahun cukup semarak tak kalah dengan tahun lalu. Apalagi ditambah dengan agenda panjat pinang. Anas memrediksi, pengunjung tahun ini mencapai 40 ribu orang wisatawan dalam negeri dan asing. 

"Kita sangat senang dengan adanya ritual tahunan ini, Bagansiapiapi banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun asing," lanjutnya.

Meningkatnya kunjungan wisata tentu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Rohil. Untuk itu, ia minta semua warga Rohil khususnya Bagansiapiapi turut menyukseskan acara ini di tahun berikutnya
________


Sidebar,

Gubernur Riau, Rusli Zainal saksikan bakar tongkang dari udara. Menggunakan helikopter, dua kali ia mengitari replika kapal tongkang yang berkobar. Saat diwawancara Tribun, ia mengatakan, perayaan ritual bakar tongkang tahun ini cukup meriah. Tak kalah dengan perayaan tahun sebelumnya.

"Saya selalu sempatkan menyaksikan acara ritual tahunan yang hanya ada di Bagansiapiapi ini," ucapnya, Sabtu (18/6).

Diakuinya meski tak ada pejabat pusat yang berkunjung ke Bagansiapiapi, namun tak mengurangi kehikmatan dan kemeriahan acara. Menurutnya selain sebagai ritual warga tionghoa Bagansiapiapi, acara ini menjadi kekayaan budaya Riau.

Dari segi pariwisata, acara bakar tongkang ini sudah dikenal hingga mancanegara. Kepada Tribun ia mengatakan, banyak wisatawan asing yang sengaja datang untuk menyaksikan acara ini. Saat ditanya perihal pengemasan, ia berpesan pada Pemkab Rohil untuk lebih mengemas acara lebih baik.

"Kalau bisa acara ini diikuti dengan agenda-agenda lain karena kita persiapkan Rohil sebagai daerah tujuan wisata," ucapnya dalam pidato sambutan di taman kota.

Menurutnya ritual bakar tongkang bisa menyatukan semua etnis yang ada. Ia mengaku takjub saat menyaksikan warga tionghoa yang mengenakan baju adatnya, namun menarikan, tarian melayu. Selain itu juga saat menyaksikan warga tionghoa menyanyikan lagu lancang kuning.

Kabbag Ops Polres Rohil, Kompol Haldun mengucapkan syukur dengan lancarnya prosesi ritual bakar tongkang. Ia mengatakan menerjunkan seluruh personel, dibantu Pol PP, Dishub dan Koramil.

Haldun mengatakan, Polres Rohil menerjunkan 235 personil untuk ditempatkan di titik strategis. Anggotanya ditempatkan di kantor koni, beberapa bank, lokasi bakar tongkang dan pusat keramaian.

"Syukur tidak ada kejadian tak diinginkan, hingga akhir acara, semua berjalan kondusif," tutupnya.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar