Rabu, 29 Juni 2011

Hanya Tinggal Baju Yang Melekat

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Kabut (52) mengais-ngais material yang bisa dimanfaatkan di rumahnya yang kini rata dengan tanah. Sambil mengais yang bisa dimanfaatkan, sekaligus juga membersihkan puing-puing rumahnya. Namun ia mengeluhkan, tak ada dari hartanya yang berhasil diselamatkan. Ia beserta anak dan menantu hanya mengais batu bata untuk dimanfaatkan lagi.

Semua hartanya ludes dalam tenggat waktu kurang dari setengah jam. Kobaran api menghabiskan semua harta yang ia kumpulkan selama belasan tahun. "Satu-satunya yang tersisa hanyalah baju yang melekat di badan," selorohnya pada Tribun, Rabu (29/6).

Sementara istri dan anak-anak perempuannya membantu menyiapkan makanan. Saat dijumpai Tribun, tangan dan kaki Kabut kotor akibat arang reruntuhan rumahnya. Menurut keterangannya, percikan api muncul dari kabel listrik yang berada di atas atap rumahnya.

Untung saja kala itu hanya tinggal menantu dan cucunya yang tinggal di rumah. Menantunya langsung bangun kala atap rumahnya sudah terlalap si jago merah. Gusrizal (33) menantu Kabut sontak mencari anggota keluarga yang ada di rumah.

"Alhamdulillah semua anggota keluarga bisa terselamatkan," lanjut pedagang kacang goreng.

Saat Gusrizal memastikan aanggota keluarganya selamat dan kembali lagi kerumah, ternyata api berkobar semakin besar. Dua rumah yang berhimpitan kontan hangus melawan kobaran api. Rumah kayu milik Gusrizal hangus lebih dulu, namun api akhirnya menyambar rumah Kabut. Peristiwa itu terjadi pukul 14.30. Mobil pemadam kebakaran kecamatan Mandau baru tiba selang 15 menit setelah api membesar.

Hingga kini, Kabut mengaku tak tahu akan tinggal di mana. Akibat peristiwa itu, keluarganya harus menumpang ke rumah tetangga. Belum ada relawan yang memberikan bantuan materiil. Hanya lurah Duri Timur yang menjamin makan Kabut beserta keluarga. Ia mengatakan, untuk sementara waktu kita tahan untuk ganti baju, karena semua ludes.

Sementara hingga Rabu (29/6) ia mengaku tak bisa tidur dan hanya memandangi puing-puing istananya. Surat tanah, akta kelahiran, ijasah, surat nikah dan yang lainnya tak dapat diselamatkan. Untuk mendapatkan semua itu ia bangung dengan waktu yang tak singkat. Namun ia harus menghadapi kenyataan semua itu kini telah menjadi abu.

"Kasihan cucu saya yang rencana mau sekolah, belum lagi anak saya yang masih menganggur dan untuk mencari kerja harus menggunakan ijasah," keluhnya sambil menggelengkan kepala.

Api baru dapat dijinakkan pukul 16.10. Kapolsek Mandau melalui Humas, AIPTU Joko Utomo mengatakan, dalam peristiwa ini tak ada korban jiwa. Sedangkan kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp 150 juta.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar