Senin, 20 Juni 2011

Jamkesda dan Askes Tak Bareng

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Fasilitas pelayanan kesehatan di RSUD Duri saat ini sudah cukup bagus, dan telah dinikmati masyarakat. Apalagi semenjak adanya program Jamkesda yang diluncurkan Pemkab Bengkalis, masyarakat tak perlu lagi merogoh kocek dalam untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Namun tak demikian bagi guru.

Beberapa guru keluhkan belum adanya kerjasama antara PT Askes dengan RSUD Duri. Kaum pendidik untuk sementara harus melalui standar administrasi, membayar sesuai dengan tarif, meskipun memiliki kartu Askes.

Beberapa guru berharap dirinya dan keluarga juga mendapatkan pelayanan kesehatan gratis seperti masyarakat lainnya. Pelayanan kesehatan gratis yang dinikmati masyarakat umum yakni melalui program Jamkesda. Namun layanan kesehatan murah, belum dinikmati guru di RSUD Duri.

Pengurus BAZ Kecamatan Mandau, Khairudin mengaku banyak guru yang mengeluh padanya mengenai pelayanan kesehatan. "Alangkah lebih baik segera direalisasikan kerjasama antara PT Askes dengan RSUD Duri. Karena biaya berobat sangatlah tinggi. Tidak semua orang punya uang di saat kondisi ekonomi sedang susah seperti sekarang ini,'' ucapnya pada wartawan kemarin.

Menyikapi kondisi RSUD Duri sendiri, sebut Khairuddin patut diacungkan jempol. Kemegahan bangunan, kelengkapan fasilitas dan strategis letaknya membuat banyak pihak yang terkesima. Meskipun saat ini masih banyak yang belum tersentuh dan tertata dengan rapi, namun RSUD Duri terus berjalan untuk menuju kesempurnaannya.

"Sedangkan untuk pelayanan dokternya, RSUD ini lumayan lengkap untuk saat ini, hanya beberapa Dokter spesialis yang musti ditambah. Semua Dokter yang ada melayani pasien dengan sepenuh hati dan siap bertugas kapan saja waktunya,'' lanjutnya.

Sementara itu, keuntungan dari program Jamkesda yang  diprogramkan Pemkab Bengkalis yang baru ini, masyarakat jadi sangat terbantu dalam hal meringankan biaya berobat di RSUD Duri.  Indra (37), pria yang berprofesi sebagai tukang cukur rambut mengatakan bahwa, saat inilah baru dirasakannya hidup merdeka, karena putranya mengalami sakit yang serius dibawa berobat di RSUD Duri tanpa bayaran satu sen pun.

"Alhamdullah, saya berterima kasih kepada Pemkab Bengkalis yang telah membuat program Jamkesda. Kalaulah program ini tak ada, maka anak saya tak akan mungkin bisa berobat. Bayangkan saja kwitansi yang saya teken setelah selesai pengobatan itu hampir Rp 12 juta. Darimana saya dapatkan uang sebanyak itu. Tapi saya hanya meneken kwitansi saja, semua ditanggung pemerintah," sebutnya di tempat terpisah.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar