Minggu, 12 Juni 2011

Pedagang Daging Kena Imbas Larangan Impor Sapi

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Kebijakan pemerintah menutup impor sapi Australia selama enam bulan kedepan, ternyata langsung berimbas pada pedangang daging di daerah. Ratusan ribu ekor ekspor sapi Australia ke Indonesia, langsung mengurangi konsumsi daging dalam negeri. Kelangkaan ternak tersebut dirasakan penjual daging pasar Mandau Raya.

Saat Tribun, tinjau langsung ke lapangan, kelangkaan ternak, dikeluhkan pedagang. Pedangang daging sapi di pasar Mandau Raya, Denny mengatakan kesulitan mendapatkan hewan ternak sapi. Menurutnya, hal ini merupakan imbas dari larangan pemerintah impor sapi dari Australia.

"Suplai sapi sekarang minim, kita hanya mengandalkan peternak lokal," ucapnya, Minggu (12/6).

Untuk sementara, pasokan sapi Denny berasal dari peternak Sumbar dan Summut. Padahal biasanya ia ambil Sapi impor dari Australia. Kelangkaan ini tentunya mempengaruhi keuntungannya. Akibat kelangkaan tersebut, ia mengatakan, harga ternak hidup alami lonjakan harga.

Yang ia bingungkan, pembeli daging sapi segar tak menghendaki kenaikan harga. Menurutnya kenaikan harga ternak sapi hidup mencapai 12 persen. Sedangkan kenaikan daging sapi segar hanya Rp 2 ribu rupiah per kilo dari sebelum adanya larangan impor sapi sari Australia.

"Kenaikan harga dari Rp 68 ribu per kilo menjadi Rp 70 ribu per kilo," lanjutnya.

Kelangkaan tersebut sudah berlangsung beberapa hari kebelakang. Namun ia mengatakan, hingga kini semua permintaan daging sapi segar masih bisa dipenuhi. Hanya saja bila ada lonjakan permintaan, ia merasa kerepotan mengusahakan pasokan ternak sapi.

Seorang pedagang bakso keliling, Adi saat ditemui Tribun mengatakan, terpaksa mengurangi daging sapi segar dalam adonan baksonya. Untuk menjaga aroma dagingnya, ia menggunakan kaldu instan. Karena bila menjaga kualitas, ia mengaku dapat mengurangi keuntungan.

"Dikurangi sedikit, karena untungnya sangat tipis, sementara pembeli tak mau ada kenaikan harga," ucapnya.

Dia berharap harga daging sapi segar bisa kembali normal. Supaya ia dapat mengolah bakso dengan kualitas seperti biasa. Baginya kepuasan pelanggan adalah segalanya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar