Minggu, 19 Juni 2011

Selamatkan Diri dan Anak

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Herlina (42) mengaku shock mengalami kejadian yang hampir membuat nyawanya melayang. Dirinya hanya bisa pasrah menghadapi pelaku rampok yang menodongkan parang panjang tepat ke kepalanya.

Apa yang dilakukan perampok pada Sabtu pagi (18/6) ini tergolong berani. Betapa tidak, rumah yang terletak di Jalan Inpres, RT 2/RW 10, Kelurahan Gajah Sakti, Mandau, berada dilingkungan padat penduduk. Kawasan ini juga hanya berjarak kurang lebih 500 meter dari kantor Polsek Mandau.

Dengan didampingi oleh ketua RT 2, Martias Beben, dan suami korban, Emel (49) yang merupakan karyawan chevron bersama korban menceritakan awal kejdian itu pada wartawan. Subuh itu, saat azan subuh menggema, keluarga yang dikaruniai tiga orang anak itu sudah terbangun. Seperti biasa Ebel langsung bergegas ke masjid terdekat untuk menunaikan salat subuh.

Karena terburu-buru Emel tak begitu memperhatikan dua pria yang membawa motor jenis bebek berhenti di depan rumahnya. Dia tak berprasangka buruk meski sempat menoleh ke arah dua pria tadi.

Sementara itu, Herlina bersama anak bungsunya masih di dalam kamar dan memulai untuk mengambil air wudlu. Belum sempat masuk ke kamar mandi untuk berwudlu, Herlina dikejutkan dengan kehadiran seorang pria tak dikenal mengenakan baju hitam, dengan parang panjang di tangan.

Pria itu bergerak cepat berada di hadapan ibu rumahtangga. Dengan suara yang keras, pria berwajah tak dikenal mengancam akan membunuh korban jika tidak memberinya emas dan uang.

"Uang, uang, atau emas kau keluarkan cepat atau kubunuh kau sekarang," bentak pelaku yang langsung membuat Herlina menangis ketakutan.

"Uang nggak ada, kami baru bayar ongkos naik haji pak. Benar sudah nggak ada apa-apa lagi kami pak," ujar herlina smbil mengkode anak bungsu dengan gerak tangan untuk tetap berada di kamar.

"Pelaku saat itu memandang tas saya yang terletak di atas meja makan, meliaht dia lengah langsung saja saya lari ke kamar dan menguncinya dari dalam. Habis itu saya langsung berteriak maling sejadi-jadinya," cerita Herlina.

'' Selaku Ketua RT saya yang mendampingi korban untuk membuat laporan ke Polsek Mandau, bahkan kita sudah sampai ke penyidik untuk menceritakan apa yang telah terjadi pada mereka, hari ini polisi lakukan olah TKP,'' lanjut Beben.

Sementara itu Wakapolsek Polsek Mandau, AKP Daud Sianturi ketika dikonfirmasi Tribun mengatakan, tidak terjadi perampokan. Menurut keterangannya, peristiwa itu hanya tergolong pencurian. Pihakknya sudah lakukan olah TKP dan sedang memproses kasus ini lebih lanjut.

"Laporan sudah kami terima, dan kita langsung lakukan penelusuran," tutupnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar