Minggu, 05 Juni 2011

Suay Lakukan Sidak Proyek Gagal

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Ekspresi wajah wakil Bupati Bengkalis, Suayatno langsung kerutkan kening kala lihat langsung Stadion Duri, Sabtu (4/6). Stadion yang digadang-gadang jadi kebanggan warga Duri, harus menjadi proyek gagal. Pembangunannya menghabiskan uang rakyat Rp 30 Miliar. Proyek yang dimulai sejak 2003, pembangunannya tak tuntas.

Kedatangan Suay tinjau proyek gagal di Duri didampingi anggota dewan, dr Fidel dan Abdul Halim. Stadion yang berada di Jalan Stadion Ujung, Kelurahan Air Jamban, Mandau, menjadi tujuan awal. Menurut Suay, kawasan yang jauh dari keramaian ini dinilainya sangat tak cocok dibangun stadion. Ia mengatakan, proyek yang menghabiskan sekitar Rp 30 Miliar uang rakyat ini tak ada perencanaan matang.

Dari sejumlah proyek gagal yang ada di Duri, kala itu rombongan mengunjungi dua proyek gagal, yakni Stadion Duri dan Terminal Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Sesaat tiba di lokasi, ia mengaku prihatin melihat kenyataan ini. Sesekali mantan guru itu menggeleng-gelengkan kepalanya dan kembali masuk ke dalam tribun dan memegang sebuah tiang besi yang sudah mulai berkarat.

'' Inilah buah dari pengerjaan bangunan yang tak punya perencanaan. Semua menjadi sia-sia, biaya sudah banyak yang habis, bangunan tak jadi malah menjadi lapuk kayak gini. Ini yang akan kita benahi semuanya, Stadion itu harusnya berdiri di tempat yang tak jauh dari pemukiman atau setidak-tidaknya dapat dijangkau oleh akses transportasi. Kalau seperti ini, bagaimana masyarakat mau pergi kesini, jangankan angkutan umum yang masuk, jejak hewan aja satu-satu yang nampak ini,'' ujar Suayatno sedikit kesal.

Namun, Suay mengatakan, Pemkab akan melanjutkan pembangunan stadion ini dengan melakukan perencanaan yang matang terlebih dahulu dan memikirkan daya tarik. Untuk menambah daya tarik stadion itu pemkab juga akan bangun bermacam tempat seperti, areal balap, Futsal dan lain-lain, agar semuanya di pusatkan disini. "Tapi semua itu harus kita rapatkan dulu di Bengkalis," ujarnya.

Setelah melakukan peninjauan ke stadion, rombongan langsung bertolak ke Terminal AKAP yang terletak di Jalan Pipa Air Bersih Ujung, Desa Petani. Terminal yang tujuannya untuk dijadikan pusat transit memang sudah rampung dan siap pakai. Pengerjaannya selesai pada sekitar tahun 2004. Terminal yang telah menghabiskan anggaran Rp 26 miliar, hingga kini belum dioperasikan.

Sebagian bangunannya sudah banyak yang rusak atau hilang dicuri orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Bahkan menurut Kepala Desa Petani, Rianto SH yang datang belakangan menyusul rombongan wakil bupati, tak jarang terminal ini dijadikan tempat mesum.

Warga sekitar terminal sudah sering mendapati orang yang sedang melakukan mesum. Rianto juga menyarankan agar terminal itu dialih fungsikan menjadi sebuah Universitas, karena selain bermanfaat ke depan, bangunannya juga representatif karena jauh dari kebisingan.

Sementara itu, dr Fidel juga sependapat  agar terminal itu dialih fungsikan, namun tujuannya menjadi tempat rekreasi warga, yang mana di dalamnya dipenuhi dengan berbagai jualan penganan dan berbagai hiburan keluarga, seperti kolam renang dan lain sebagainya. Karena selain tempatnya rindang juga sangat asyik untuk menenangkan pikiran bersama keluarga.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar