Selasa, 06 September 2011

Herliyan: E-KTP Kejar Sesuai Target

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Program e-KTP yang sempat tertunda, dipastikan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bengkalis akan dimulai awal September 2011.
Sementara peralatan pendukung seperti sidik jari elektrik, penanda pupil mata dan lainya dari sebulan lalu telah tiba dan sekarang telah di kantor Disdukcapil.
 
"Dipastikan September atau pekan ini program e-KTP sudah bisa dilaksanakan,'' ujar Bupati Bengkalis, H Herliyan Saleh saat melakukan pertemuan sosialisasi E KTP di gedung Bathin Bertuah, Kantor Camat  Mandau, Selasa (6/9).

Menurutnya, terjadinya penundaan e-KTP di Kabupaten Bengkalis bukan karena disengaja, melainkan menunggu hingga perlengkapan pendukung e-KTP bantuan dari pusat. 
Berdasarkan jadwal semula, e-KTP sendiri sudah dilaksanakan menyeluruh di kecamatan sejak bulan lalu. Untuk mendukung program nasional tersebut, dirinya meminta Disdukcapil Bengkalis segera merekrut pegawai operator untuk membantu program e-KTP.

''Pegawai operator itu akan di kontrak selama tiga bulan pertama dulu. Mereka yang akan mengoperasikan peralatan komputer dan sidik jari,'' ucap Herliyan.

Sebelumnya, Kepala UPTD Kependudukan dan Pencatatan Sipil Mandau, Irdawati mengaku tak yakin program E-KTP akan tuntas akhir tahun 2012. Target yang ditetapkan Mendagri, Gamawan Fauzi pelaksanaan program E-KTP tuntas akhir tahun 2012. Irda merasa target yang ditetapkan mendagri begitu memaksakan diri.

"Tenggat waktu sudah digembar-gemborkan, sementara kesiapan alat dan sumber daya manusia belum maksimal," ucapnya kala itu.

Di berbagai media nasional Gamawan mengatakan mempertaruhkan jabatannya sebagai Menteri Dalam Negeri bila tak bisa menyelesaikan penerapan E-KTP di seluruh Indonesia hingga akhir 2012. Perubahan format KTP konvensional menjadi digital merupakan pekerjaan yang tak mudah bila dilakukan diIndonesia.

Itulah yang menyebabkan Irda merasa ragu. Dia mempertanyakan kapasitas Mendagri melihat ketersediaan tenaga yang terbatas. Ia tak yakin akan tercapai target yang ditetapkan Mendagri, penggantian E-KTP ini usai dalam setahun.

Kesiapan SDM yang dimiliki juga terbatas. UPTD Dukcapil Mandau hanya memiliki 15 orang staf yang berkerja setiap hari. Sedangkan yang diikutkan pelatihan operator perangkat pembuat E -KTP hanya empat orang. Menurutnya, yang benar saja bila orang-orang ini akan melayani semua penduduk Mandau.

"Belum lagi siapa yang akan melakukan sosialisasi ke pelosok-pelosok Mandau. Kondisinya berbeda dengan kecamatan-kecamatan lain yang ada di Indonesia," ucapnya.

Di kecamatan Mandau ada 152. 775 orang wajib memiliki KTP. Angka tersebut belum ditambah dengan wajib KTP baru dan perpindahan baru. Belum lagi ia harus meladeni pekerjaan-pekerjaan harian lainnya. Sedangkan sosialisasi belum dilakukan maksimal. Ia mengaku, hingga kini, belum mendapat sosialisasi skema pelaksanaan penggantian E-KTP.

"Namun kita akan tetap upayakan bekerja semaksimal mungkin," tambahnya.

Ia akan merasa tenang bila pemerintah memberikan tenaga tambahan untuk turut menyukseskan program ini. Dalam menjalankan pekerjaan ini, dengan kondisi kepadatan Mandau, idealnya dikerjakan oleh 30 pegawai. Penambahan tenaga tersebut, dinilai akan cukup efisien dalam membatu pekerjaan baru ini tanpa meninggalkan layanan lainnya. Bila masyarakat yang sekaligus melakukan perubahan data pada E-KTP tersebut, bisa membawa pula berkas yang dibutuhkan. Sertakan juga KK, KTP dan data lain untuk melakukan perubahan data

Namun setelah melihat keseriusan pemkab Bengkalis dengan terus melakukan sosialisasi, Irda kembali terlecut semangatnya. Dengan semangat ini, ia berharap bisa terbentuk suatu kekompakan dalam kerjasama antar pegawai dalam mengerjakan program ini.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar