Senin, 12 September 2011

SMAN 5 Bangun Sekolah Secara Swadaya

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

PINGGIR, TRIBUN – Memasuki tahun ajaran ketiga, SMAN 5 Pinggir masih saja menumpang belajar di SMPN 6 Pinggir. Untuk mengejar syarat sekolah pagi bagi siswa kelas III yang akan mengikuti Ujian Nasional (UN),
Komite sekolah bersama orangtua walimurid didukung pihak sekolah saat ini tengah membangun tiga lokal secara swadaya menggunakan dana sarana prasarana yang diambil ketika Penerimaan Siswa Baru (PSB).

"Atas keputusan bersama, siswa baru hanya diminta membantu uang sarana prasarana sebesar Rp 400 ribu. Uang itulah yang kemudian kami belikan bahan bangunan dan untuk upah tukang. Hingga saat ini dana
yang terpakai untuk pembangunan sudah sekitar Rp 35 juta. Ditaksir untuk tiga lokal sementara ini, akan menghabiskan uang Rp 60 juta,'' ujar Amiruddin, anggota Komite Sekolah SMAN 5 Pinggir, Senin (12/9).

Menurut kabar yang diterimanya dari pihak UPTD Pendidikan Pinggir, Pemkab Bengkalis akan membangun SMAN 5 Pinggir pada tahun 2012 mendatang di lokasi yang sama. Lahan yang digunakan merupakan tanah hibah konsesi CPI, Suriname, Kelurahan Titian Antui.

"Luas lahan di sini cukup memadai untuk satu sekolah SMAN. Luasnya lebih kurang 1.5 hektar, dan berada di pinggir jalan raya," sebut Amiruddin Ketua RW 1 Kelurahan Titian
Antui.

SMAN 5 Pinggir kini memiliki 270 orang siswa yang terbagi dalam 9 rombongan belajar, mulai dari kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Tahun depan merupakan tahun perdana tamatan SMAN 5 Pinggir. Sedangkan untuk tenaga pengajar, 20 orang guru honor komite, dan 4 guru honor daerah dan 1 PNS.

"Setiap akhir pekan komite, guru dan siswa
bergotong royong membangun sekolah ini. Semua ini kami lakukan dengan ikhlas. Bahkan wabup Bengkalis Pak Suayatno termasuk salah satu pendiri sekolah ini. Tapi sampai sekarang beliau belum pernah ke sini, melihat seperti apa perkembangannya. Setidaknya beliau ikut memperjuangkan sekolah ini agar masuk APBD,'' tukas Amiruddin lagi.

Bupati Bengkalis Ir H Herliyan Saleh MSc mengaku prihatin atas fenomena masih banyak sekolah yang menumpang Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah lain. Menurutnya sistim seperti ini tidak efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk itu tahun 2012 mendatang, bupati sejumlah sekolah yang dibutuhkan di kecamatan Mandau dan Pinggir.

"Saya malu ada siswa menumpang belajar di sekolah lain. Ini harus dihapuskan. Tahun depan kita akan bangun lima SMP dan lima SMA di Mandau termasuk juga Pinggir. Sekolah harus diperbanyak, supaya polemik seputar PSB tidak terjadi lagi,'' ujar Herliyan Saleh, beberapa waktu lalu di Duri.

Bupati juga tidak menampik fakta-fakta terkait praktek yang tidak sehat dalam proses Penerimaan Siswa Baru (PSB) pada tahun-tahun sebelumnya. Di mana secarik memo masih dijadikan jalan pelicin seorang
calon siswa melenggang mulus tanpa seleksi.

"Semua anak-anak harus sekolah. Pendidikan menjadi hak semua orang. Dengan ditambahnya sekolah, maka sumber daya manusia akan meningkat. Tidak boleh ada yang putus sekolah,'' lanjutnya.

Mengenai keluhan guru yang menuntut naik honor, bupati juga meminta untuk berfikir cerdas, jangan mengedepankan emosional dan lepas kontrol (melakukan aksi demo). Sebab bupati sendiri mendapat informasi prosedur kenaikan honor pada zaman sebelum ia menjadi bupati banyak yang menyalahi aturan.

"Kalau diproses secara hukum akan banyak yang tersangkut. Namun kita tak mau begitu.
Jadi harap bersabar saja,'' sebutnya mengingatkan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar