Kamis, 22 September 2011

Nantikan Gagasan Brilian

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Kongres pemuda Mandau dan Pinggir pada akhir Oktober mendatang diharapkan dpt menjadi pilar baru dlm pemikiran dan pembangunan. Khususnya bagi generasi muda Indonesia Mandau dan Pinggir. Hal ini berkaitan dengan semakin menipisnya sumber daya alam migas.

Menipisnya sumberdaya migas di Mandau dan Pinggir akan mempengaruhi tingkat pengangguran. Angka itu akan meningkat tajam kala persediaan migas habis total. Sebagian besar masyarakat Mandau dan Pinggir menggantungkan periuk nasi dari migas. Setidaknya puluhan ribu masyarakat Mandau dan Pinggir bekerja di bidang Migas.

Untuk itu, Karang Taruna Mandau beserta ormas dan OKP berkeinginan menggagas kongres pemuda. Dari pertemuan kongres besar pemuda Mandau dan Pinggir ini diharapkan dapat menghasilkan solusi yang bisa menanggulangi permasalahan sosial yang terjadi di Mandau dan Pinggir. Termasuk bisa menyediakan lapangan kerja baru non migas.

"Roda kehidupan terus berputar, juga kita tak dapat selamanya menggantungkan nasib dari migas. Ketersediaan energi yang tak bisa diperbarui ini pasti akan habis. Untuk itu, semua elemen masyarakat, khususnya pemuda diharapkan turut memikirkan solusi bencana pengangguran kelak," ucap ketua Karang Taruna Mandau, Novi Safrizal pada Tribun, Kamis (22/9).

Untuk masalah periuk nasi, masyarakat tak bisa selamanya menggantungkan nasib pada pemerintah. Lanjutnya, jangan sampai akibat kelangkaan pekerjaan, lalu menyebabkan kenaikan angka kriminalitas. Maka dari itu, sebagai manusia berjiwa muda harus ikut memikirkan bagaimana solusinya. Novi mengajak semua organisasi kepemudaan hingga tingkat desa atau kelurahan untuk turut serta dalam kongres tersebut.

Tak menutup kemungkinan, Karang Taruna Mandau akan menghadirkan pemuda-pemuda sukses yang berhasil menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Tambahnya, solusi-solusi permasalahan sosial yang ada di Mandau dan Pinggir harus segera dipecahkan. Karena diprediksi ketersediaan migas di Mandau dan Pinggir akan habis dalam beberapa tahun ke depan.

"Tak hanya permasalahan periuk nasi, namun segala permasalahan sosial yang ada. Termasuk pemuda Mandau dan Pinggir harus sudah menyediakan rencana pembangunan kota setalah pemekaran," tambahnya.

Perencanaan desain kota yang sesuai harapan masyarakat harus sudah disiapkan sebelum pemekaran itu terlaksana. Rencananya, dalam kongres nanti, sebagai ketua Karang Taruna, Novi akan menginventarisir semua gagasan yang muncul dari kalangan Muda Mandau dan Pinggir.

Lanjutnya, sudah waktunya kini pemuda Mandau tampil dan memberikan perubahan bagi Masyarakat. Tak hanya banyak bicara namun tak ada aksi yang memberikan pengaruh bagi Mandau. Sekaranglah waktunya pemuda Mandau memberikan aksi nyata. Maka dari itu, gagasan-gagasan brilian yang nanti muncul dalam kongres, harus bisa diimplementasikan menjadi tindakan nyata.

"Masyarakat sudah mengidamkan perubahan yang tak kunjung hadir dari tokoh masyarakat mandau. Dan sekaranglah waktu yang tepat untuk memberikan perubahan," tutupnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar