Jumat, 30 September 2011

Kanker Aneh Tumbuh Di Kaki Sugianto

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Tahi lalat pada kaki Sugianto (42) tumbuh menjadi kanker ganas. Selama setahun, warga jalan Kesuma Bakti, kelurahan Talang Mandi membiarkan kakinya membusuk. Semua jari-jari kaki kiri Sugianto menggumpal. Aroma tak sedap menyeruak kala bungkusan kaus oblong yang membalut kaki kirinya dibuka.

Sugianto tinggal di gubug reot yang disewa dengan harga Rp 50 ribu perbulan. Sementara untuk menunjang hidupnya, ia menggantungkan nasib pada istrinya. Istri tercintanya, Atik (37) sehari-hari menggantungkan nafkah keluarga dari membersihkan kebun warga. Selama setahun penyakit Sugiono menyerang kaki kirinya, belum ada uluran bantuan dari manapun.

Awal tumbuh penyakit ini yakni kala Sugianto merantau ke Loksumawe, Aceh. Pria yang ikut program transmigrasi tahun 1987 ini merasa gatal di kaki kirinya. Namun semenjak terlihat benjolan di telapak kakinya, lantas ia membawanya berobat ke dukun kampung.

"Saya kira itu hanya gatal biasa, kala itu saya sering menggaruknya. Bahkan ketika terjadi benjolan, sempat diobati dukun setempat untuk dikeluarkan benjolan tersebut," ucapnya, Kamis (29/9).

Dukun kampung tersebut lantas melakukan pembedahan kecil pada kakinya. Dari pembedahan non medis tersebut, benjolan di kaki Sugianto bisa dikeluarkan. Lalu dukun kampung tersebut melakukan penjahitan pada kaki Sugianto.

Semakin lama, penyakitnya semakin menjadi. Namun belum mengganggu aktifitasnya bekerja. Ia masih bisa memanen sawit dan melakukan aktifitas sehari-hari. Kepindahannya ke Duri, bukan lantaran penyakit yang dideritanya. Melainkan adanya konflik Aceh dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Semenjak pindah di kelurahan talang mandi, ia bekerja sebagai buruh sawit di perusahaan. Namun beberapa bulan dia tinggal di Duri, kaki kirinya semakin parah. Pekerjaannya pun tak bisa lagi dikerjakan, lantaran, luka di kakinya tak bisa digunakan lagi untuk berjalan.

"Kabar inilah yang membuat saya merasa terpanggil untuk menjenguk kondisi Sugianto. Penyakit yang dideritanya harus segera ditangani sebelum menjalar kemana-mana," ucap anggota komisi IV DPRD Bengkalis, dr Fidel Fuadi.

Dengan dukungan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) dan UPZ Ibadurrahman, Fidel membawa Sugianto ke RS Permata Hati. Rencananya, Sugianto akan dirujuk ke RSUD Arifin Ahmad, Pekanbaru.

Saat ditemui Fidel dan rombongan BSMI, Sugianto sedang berbaring di atas tikar kasur dan bantal seadanya. Dari pengakuan Sugianto, selama ini dia hanya berobat pada dukun kampung. Dukun tersebut memberikan tumbukkan daun kecubung dan brotowali di kaki Sugianto. Tumbukkan daun kecubung itu diganti tiap hari. Sebelum diganti, kaki Sugianto dibersihkan dari daun kecubung tersebut. Selanjutnya dibubuhi kembali daun kecubung dan brotowali. Hal ini dilakukan berulang-ulang.

Melihat kenyataan ini, Fidel langsung membawa Sugianto ke RS Permata Hati untuk dilakukan perawatan pertama atas penyakitnya. Rencananya, setelah mendapat penanganan pertama, Sugianto akan dirujuk ke RSUD Arifin Ahmad, Pekanbaru. Dengan menggunakan mobil ambulan UPZ Ibadurrahman, Sugianto langsung dilarikan ke RS Permata Hati.

"Penyakit yang diderita Sugianto berawal dari tumor kulit di telapak kakinya, karena didiamkan dan tumor itu membesar menjadi kanker. Untuk itu Sugianto perlu menjalani operasi di Pekanbaru," lanjut dr Fidel.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar