Minggu, 18 September 2011

Percikan Api Jatuh di Kasur

Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: Wicaksana Arif turbrilian <wicaksanaarifturbrilian@yahoo.com>
Date: Sun, 18 Sep 2011 18:09:55 +0800 (SGT)
To: wicaksanaarifturbrilian@yahoo.com<wicaksanaarifturbrilian@yahoo.com>; wicaksanaarifturbrilian@gmail.com<wicaksanaarifturbrilian@gmail.com>
ReplyTo: Wicaksana Arif turbrilian <wicaksanaarifturbrilian@yahoo.com>

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Rumah kayu buatan tahun 60-an ludes dilalap si jago merah. Rumah paling tua di Jalan Jawa, Kelurahan Gajah Sakti, Sabtu (17/9) sekira pukul 14.45  terbakar hebat hingga rata dengan tanah. Rumah milik keluarga almarhum M Yunus, mantan Pegawai Dinas Kehutanan ini, tak dapat diselamatkan lagi meski dua mobil pemadam kebakaran bersama warga sekitar berusaha memadamkan api.

Rumah yang kini di tempati anak perempuan M Yunus, Ena (38) bersama suaminya Jufri (41), ludes kurang dari satu jam. Tak ada barang yang bisa diselamatkan kecuali nyawa para penghuninya. Harta benda yang telah dikumpulkan bertahun-tahun larut menjadi abu. Termasuk warung tempat Ena mencari nafkah untuk keluarganya.

Dari peristiwa itu Jufri dan keluarga menderita kerugian yang cukup besar. Rumah beserta isinya tak kuat menahan kobaran api. Atas peristiwa itu, Jufri diperkirakan menderita kerugian lebih dari Rp 70 juta. Termasuk kerugian karena tak dapat mencari nafkah dari hasil jualan warung istrinya. Disinyalir percikan api muncul dari konslet arus pendek listrik.

Api bersumber dari konsleting listrik di dalam kamar. Percikan api tersebut membakar loteng. Dan api mulai membesar kala percikan tersebut jatuh tepat di atas kasur. Saat mengenai kasur springbed yang terletak di kamar anak, kobarannya cukup besar. Lalu kobaran tersebut menyambar dinding-dinding kamar yang terbuat dari kayu. 

"Kami bersama warga sempat melakukan penyiraman dengan air seadanya, namun api malah makin membesar. Di samping itu, di bagian atap, kobaran api semakin membesar kala tertiup angin. Dalam sekejap api langsung menguasai seluruh bangunan," ucap saudara kandung Ena, Zulkifli Edi pada Tribun di depan puing-puing rumah ayahnya.

Pria yang akrab disapa Mak Itam ini mengaku tak memiliki firasat apapun sebelumnya. Selama puluhan tahun ia mendiami rumah tersebut, tak pernah terjadi hal-hal demikian. Pada Tribun, ia mengaku terpukul karena tak dapat menyelamatkan kediaman yang dibangun ayahnya. Tapi di sisi lain, ia bersyukur karena kobaran api tak sempat menyambar rumah-rumah tetangga. Padahal kondisi rumah saling berhimpitan.

Namun rumah milik Samin yang berada di sisi barat rumah M Yunus, pada bagian atapnya sempat dijilati api. Bahkan beberapa lembar kaca nako warna hitam berguguran ke lantai disebabkan panas api menghantam dinding rumah tersebut. Sekitar pukul 16.00, api baru bisa dijinakkan sepenuhnya oleh petugas pemadam kebakaran.

Kapolsek Mandau AKP Devy Firmansyah beserta jajaran meninjau langsung lokasi kala api masih menyala besar. Atas kejadian tersebut, polisi langsung menutup jalan Jawa sekitar tiga jam. Hal ini dilakukan demi menanggulangi terjadi hal-hal yang bisa membahayakan warga. Arus lalu lintas dialihkan melalui jalur lain.

Menurut keterangan sementara yang didapat polisi, sumber api diduga berasal dari korsleting listrik atau arus pendek. Devy Firmansyah memastikan kejadian ini tak memakan korban jiwa. Anak-anak penghuni rumah berhasil diselamatkan orangtuannya. Dan sementara ini, korban ditampung di kediaman sanak saudara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar