Minggu, 04 September 2011

PAN dan PKS Tanggapi Dingin Pemekaran

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Beberapa spanduk selamat datang di calon Kabupaten Mandau kembali dibentangkan. Dua lembar spanduk dibentangkan di jalan Sudirman dekat simpang Garoga. Satu lagi dibentangkan di jembatan penyebrangan depan pasar Mandau Raya. Meski bulan lalu, spanduk yang sama dicabut paksa oleh Sat Pol PP Mandau, namun tak menyurutkan semangat masyarakat untuk terus menyerukan pemekaran.

Semangat perjuangan yang beberapa bulan kebelakang sempat redup kini mulai kembali meletup. Apalagi setelah pemilihan ketua baru KP2KM (Komite Persiapan Pemekaran Kabupaten Mandau) bulan lalu. Abdulah Syarif sebagai ketua baru, tentunya tak akan diam sebelum terlaksana pemekaran Kabupaten Mandau.

Namun beragam bentuk perjuangan tersebut ditanggapi santai oleh beberapa pengurus partai. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PAN Riau, Herliyan Saleh mengatakan, semua orang berhak bersuara. Saat ditemui Tribun beberapa hari lalu dalam acara koordinasi kader PAN di gedung DPC Mandau, dia engan berkomentar banyak. Pria paro baya yang juga menjabat sebagai Bupati Bengkalis ini justru terkesan menghindari pertanyaan tersebut.

"Untuk hal itu, saya tak bisa beri komentar. Setiap orang berhak untuk menyarakan aspirasinya," ucapnya.

Saat ditanya bagaimana realisasi kontrak politiknya yang akan memekarkan desa dan kecamatan, ia langusng ngeloyor meninggalkan Tribun. Meski di tengah masyarakat sedang banyak diperbincangkan mimpi pemekaran, namun dalam lingkungan DPC PAN Mandau tak banyak terdengar.

Ramainya perbincangan pemekaran juga tak begitu terdengar di lingkungan partai bentukkan Hidayat Nur Wahid, PKS. Saat ditemui Tribun, ketua DPC PKS Mandau, Erizal beberapa hari lalu mengatakan, secara moral DPC Mandau mendukung. Namun ia melanjutkan, pengambil kebijakan partai tetap mengacu pada DPD di Bengkalis.

Erizal yang kala itu didampingi Abi Bahrun, mengatakan, meski kader kami banyak yang duduk di DPRD Bengkalis namun tetap harus menghargai keputusan partai. Kader-kader PKS tak bisa melakukan perjuangan tanpa koordinasi dengan partai. Jadi setiap apa-apa yang dikerjakan, harus tetap melakukan koordinasi.

"Pemekaran itu kan hanya untuk kepentingan masyarakat Mandau, itu pun belum tentu semua masyarakat satu suara. Partai kami berjuang sepenuhnya untuk seluruh masyarakat Bengkalis," ucap kader PKS, Abi Bahrun yang kala itu mendampingin Erizal.

Lanjutnya, oke, bagi masyarakat Mandau bila pemekaran itu terjadi, bisa mengembangkan daerahnya yang begitu pesat, namun bagi daerah lain yang pendapatannya tak seberapa, pasti akan terjadi kesenjangan. Untuk itu, melalui partai ini, kami ingin melakukan pemerataan dulu. Nah untuk melakukan pembangunan-pembangunan di daerah-daerah lain tentunya membutuhkan anggaran yang besar. Sedangkan pemasukan terbesar kabupaten Bengkalis itu dari kecamatan Mandau, oleh karenanya Bengkalis lebih didahulukan pemerataan pembangunan.

Erizal menambahkan, banyak daerah-daerah lain yang membutuhkan pembangunan dari anggaran daerah. Diharapkan dengan adanya pembangunan di semua lini, dapat menstimulir pendapatan asli masing-masing daerah. Mungkin itulah yang menjadi pertimbangan DPD PKS di Bengkalis. Partai pengusung wakil Bupati, Suayatno ini meminta masyarakat mengerti akan hal itu.

"Kepada semua konstituen, kami mohon pengertiannya, dan saya rasa semua konstituen PKS di Duri bisa menerima dan tetap mendukung perjuangan partai," tutup Erizal.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar