Jumat, 30 September 2011

Perempuan Bersweater Membuang Bayinya di Kantin Sekolah

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Warga Jalan Sako Butik KM 16, Kulim, Desa Petani, Mismawati (31) tak menyangka ternyata wanita muda yang melintas di depan rumahnya, membuang bayi di kantin sekolah. Wanita paro baya yang tinggal di samping SMPN 7 Mandau melihat wanita muda mengenakan sweater dengan penutup kepala melintas di depan rumahnya, Jumat (30/9) pukul 5.00.

Ketika hendak membuka warung kelontongnya, Mismawati melihat ada dua sepeda motor berhenti di depan rumahnya. Kedua sepeda motor bebek tersebut dikendarai dua pejaka usia sekitar 30 tahun dan satu perempuan memakai sweater dengan penutup kepala. Karena perempuan tersebut mengenakan penutup kepala, Mismawati pun sukar memerhatikan wajahnya.

"Saya pulang dari pasar dan hendak membuka kedai harian pagi itu. Saat melihatnya saya tak merasa curiga karena saya kira orang pulang mudik," ucapnya.

Lanjutnya, perempuan tersebut berjalan menuju ke arah kantin sekolah. Perempuan itu membawa keranjang bayi dan sebuah tas. Sedangkan kedua pria pengendara motor menunggu di atas sepeda motor. Selang bebebrapa menit memerhatikan tiga orang tak dikenal itu, Misma kembali masuk ke rumah.

Sementara pemilik kantin, Rodiah menemukan bayi laki-laki teronggok di depan pintu pertama kali pukul 5.30. Bayi bersih dengan keranjang warna pink ini ditemukan dengan kondisi sehat. Ia bingung kenapa ada keranjang bayi di depan pintu kantinnya.

"Tak seperti biasanya, saya memulai beraktifitas dengan menemukan bayi di depan pintu kantin," ucapnya pada Tribun.

Karena bingung, ia lantas menanyakan perihal bayi tersebut ke tetangga sebelah. Namun semua tetangganya tak mengetahui kepemilikan atas bayi tersebut. Dikarenakan tak ada yang mengetahui identitas bayi tersebut, ia lantas menghubungi posyandu terdekat dan polisi.

Setelah diperiksa kesehatan bayi tersebut, beberapa menit kemudian polisi datang menjemput bayi yang ditelantarkan orangtuanya. Rodiah mengaku tak sanggup merawat bayi tersebut karena keterbatasan ekonomi keluarganya.

Bayi yang dibuang di RT 04, RW 05 Desa Sebangar lantas dibawa ke polisi untuk diberikan perawatan. Rodiah yang kala itu hendak melakukan aktifitas lain lantas meninggalkan Tribun.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar