Rabu, 14 September 2011

Jantung Siti Tak Terbungkus

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN -Warga Sialang Rimbun, Muara Basung, Pinggir, Bengkalis, Khairudin (25) mondar-mandir di depan pintu ruang incubasi RS Permata Hati, Mandau, Rabu (14/9). Kepada Tribun, khairudin mengaku kebingungan. Raut mukanya memancarkan perasaan sedih dan kecemasan yang begitu mendalam. Setelah beberapa saat ditemani Tribun, yang bersangkutan baru mau bersuara.

Terang saja kuli bangunan ini kebingungan, karena anak pertamanya sedang membutuhkan pertolongan secepatnya. Anak pertamanya yang lahir Selasa malam (13/9) cacat fisik. Organ pemompa darahnya tak terbungkus tubuh. Saat lahir bayi perempuan yang diberi nama Siti Ar Rahma ini memiliki jantung di luar tubuh.

"Tak ada tanda-tanda aneh dalam kehamilan istri saya. Saya tak bisa berkata-kata lagi, bahkan untuk mengupayakan kesembuhan anak saya pun tak tahu harus ngapain," ucapnya.

Siti lahir pada malam hari. Proses kelahirannya dibantu oleh dukun beranak di rumahnya. Ia bersyukur atas kelahiran anaknya karena dapat berjalan lancar. Saat mengetahui kondisi anaknya tak normal, ia lantas membawa anaknya ke RS Permata Hati. Istrinya, Diana (23), kini hanya tergolek di rumah. Istrinya masih sangat lemah untuk bepergian. Jadi tak bisa mendampingi anaknya untuk berjuang menjalani hidup.

Lanjutnya, menurut anjuran dokter, anak saya harus menjalani operasi bedah jantung. Namun ia bingung dengan semua biaya yang harus ditanggung. Pekerja serabutan ini lantas termenung. Namun beberapa saat kemudian, Khairudin dipanggil pimpinan RS Permata Hati untuk menguruskan administrasi pemberangkatan anak semata wayangnya ke Pekanbaru.

Dokter yang menangani Siti, dr Teddy Ardan SpA mengatkan, ini kasus baru yang saya jumpai. Meski ia pernah memelajari kasus ini selama menuntut ilmu kedokteran anak, namun tak bisa berbuat banyak. Daripada kelamaan hanya mendapat pertolongan pertama sang dokter, Ia segera merujuk Siti ke RSUD Pekanbaru. Bayi yang lahir dengan berat 2,9 kg ini kondisi fisik lainnya normal.

"Kasus ini disebut Extra Cardiac, sementara saya hanya beri antibiotik supaya tidak infeksi. Kelainan ini bukan disebabkan masa kandungan yang tak normal, melainkan karena faktor genetika," ucapnya.

Di dada anak tersebut ada sebuah rongga yang harus segera ditangani. Begitu pula bila jantung itu tak segera dioperasi, bisa menimbulkan infeksi yang akan membahayakan si penderita. Teddy menjelaskan, kasus ini disebabkan kala pertumbuhan janin tak sempurna. Pada saat pertumbuhan janin tersebut, posisi jantung tak pada tempatnya, jadi pas pembentukan tubuh, posisi jantung sudah di luar tubuh.

Pemilik sekaligus anggota komisi IV DPRD Bengkalis, dr Fidel Fuadi mengatakan, keselamatan jiwa pasien merupakan hal utama yang harus dipenuhi rumahsakit. Untuk itu, dia beserta komisi IV, mengupayakan penanganan biaya penyembuhan Siti.

"Untuk urusan-urusan birokrasi bisa diurus belakangan, yang penting yang bersangkutan bisa ditangani terlebih dahulu," ucapnya.

Namun ia juga mengaku, beserta rekan-rekan di komisi IV akan mengupayakan adanya uluran tangan dari pemkab Bengkalis. Kalau pun dari pemkab, anggaran terbatas dan harus melalui birokrasi yang cukup lama, yang bersangkutan akan mengupayakan bantuan dari swasta.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar