Senin, 22 Agustus 2011

Abdullah Pimpin Pejuang Kabupaten Mandau

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Safro dan Hendri menanggalkan identitasnya sebagai kader partai. Wakil rakyat yang duduk di DPRD Bengkalis ini mengatasnamakan masyarakat biasa dalam pertemuan pejuang Kabupaten Mandau. Padahal masyarakat Mandau membutuhkan keberanian wakil rakyatnya menyuarakan pemekaran pada Pemkab Bengkalis.

Pertemuan dilakukan di ruang meeting hotel Grand Zuri, Minggu (21/8). Sekitar seratus orang dari semua elemen masyarakat yang ada di Duri berkumpul membahas perjuangan ke depan. Dalam daftar hadir undangan, hanya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mengutus kadernya. Bahkan, dua wakil rakyat yang hadir tak membawa identitas kepartaian. Agenda pertemuan tersebut yakni memilih dan menetapkan ketua Komite Persiapan Pembentukkan Kabupaten Mandau (KP2KM)

Acara yang digelar Dewan Presidium Masyarakat Kabupaten Mandau (DPMKM) bertujuan untuk menyatukan lagi pejuang-pejuang Kabupaten Mandau yang telah terpecah belah. Ketua DPMKM, Ridwan Yazid mengatakan, selama beberapa tahun kebelakang, semangat perjuangan mandau nampak menurun. Untuk itu pihaknya menginginkan semangat pemekaran kembali dikobarkan.

Anggota DPRD Bengkalis, Hendri mengatakan, kajian kabupaten Mandau yang pernah ia pelajari secara Akademik, dinyatakan sudah layak. Maka dari itu, ia optimis, Mandau akan menjadi kabupaten dalam 12 bulan mendatang.

"Saya yakin Kabupaten Mandau akan terbentuk dalam jangka satu tahun kedepan, karena dari segi kelayakan, sudah jelas layak," ucapnya.

Tambahnya, posisi Bengkalis kini, tak seperti dahulu. Kekuatan politis Bengkalis hari ini tak sekuat periode kepemimpinan Syamsurizal. Selain itu dia mengatakan, bahwa kabupaten Mandau sudah disetujui Mendagri, Gamawan Fauzi. Dalam sambutannya, anggota DPRD Bengkalis ini menyatakan bahwasannya anggapan banyak orang selama ini Kabupaten Mandau adalah kemauan segelintir masyarakat Mandau saja itu tidak benar.

Di depan ratusan pejuang pemekaran, Ridwan mencoba merefresh perjuangan yang selama ini telah dilakukan. Selanjutnya, ia menceritakan kronologis, kenapa diadakannya pemilihan ketua KP2KM yang baru. Para undangan pun memerhatikan antusias.

"Agenda pergantian ini tak ada kaitannya dengan yang namanya kudeta. Namun sesuai pertemuan sekitar 15 tokoh masyarakat Mandau menetapkan diadakan pemilihan ketua baru KP2KM," ucapnya.

Susunan tim premature yang ditunjuk untuk memilih pemegang tampuk kepemimpinan perjuangan kabupaten Mandau, yakni, Hermansyah Labau, Ortab sinaga, Sihul Pangaribuan, Hendri, Safro Maizal, Joko Safrizal, Simamora, Ridwan Yazid dan masih banyak lagi. Dari hasil keputusan tokoh-tokoh tersebut, menghasilkan untuk mengganti ketua KP2KM lama yang dirasa terlalu sibuk mengurusi tugas barunya sebagai kepala dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bengkalis.

Dalam permusyaratan bersama tersebut, nama-nama tadi ditetapkan sebagai tim prematur. Dari tim tersebut dihasilkan keputusan penentuan empat orang calon ketua KP2KM. Keempatnya antara lain, Agung Marsudi, Abdullah Syarif, Zulkifli, dan Iskandar. Pada agenda tersebut tim premature bertugas memilih satu dari empat calon tersebut.

"Selama permilihan, terjadi perdebatan cukup alot namun akhirnya bisa ditetapkan, bahwa Drs Abdullah Syarif MH, menjadi pembawa amanah perjuangan pembentukan kabupaten Mandau," lanjut Ridwan.

Dalam waktu dekat, ketua terpilih harus rampung merumuskan kabinet yang ia butuhkan. Tim premature memberi tenggat waktu paling lambat 14 hari kedepan. Untuk seperti apa kabinet yang disusun, Ridwan mengaku, itu hak prerogatif ketua. Lanjutnya, tak boleh ada intervensi pemasangan kabinet di bawah kepemimpinannya.

Dewan presidium berharap, Abdullah dapat menempatkan orang-orang yang bisa membantunya dalam melanjutkan perjuangan. Selain itu, ketua terpilih diharapkan segera menyusun perencanaan dan laksanakan perjuangan tersebut. Diputuskan oleh tim premature, dalam jangka waktu tiga bulan mendatang, ketua KP2KM belum memberikan perubahan nyata, akan langsung diberhentikan.

-------
Side bar

Dalam agenda tersebut, ketua DPMKM, Ridwan Yazid menyampaikan, pelantikannya menggantikan Fahrudin Syarif bukan merupakan bentuk kudeta. Namun hasil pertemuan yang dilakukan 13 Februari 2011 lalu seluruh tokoh masyarakat Mandau-Pinggir menyatakan memberhentikan pemimpin yang lama. Saat itu, alhamdulillah saya sendiri yang ditunjuk melanjutkan perjuangan.

"Akibat penggantian ini, kita tak akan melupakan perjuangan rekan seperjuangan yang selama ini melangkah bersama," ucapnya.
Awal pembukaan acara, Ridwan mengajak audience untuk tidak terpengaruh dengan isu-isu yang bergulir selama ini. Lanjutnya, perjuangan ini bukan didasari kekecewaan terhadap Pemkab Bengkalis yang tak memberinya jabatan. Akibat kekecewaan itu, terus yang bersangkutan, berteriak-teriak tentang pemekaran.

Selain itu, begitu juga pada anggota DPRD yang berada di dalam forum tersebut yakni bukan lantaran tidak kebagian jatah proyek, lantas menyerukan pemekaran. Ridwan mengajak semua pejuang yang hadir untuk menghilangkan pikiran tersebut. Lanjutnya, kepentingan yang ada dalam perjuangan ini yakni kepentingan masyarakat seluruh Mandau. Perjuangan ini merupakan kepentingan bersama membentuk Kabupaten Mandau.

"Kepada semua pihak yang bersama-sama melakukan perjuangan, kita harap tanggalkan semua kepentingan pribadi kawan-kawan. Kita satukan visi untuk mewujudkan mimpi bersama pembentukkan kabupaten Mandau," ucapnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar