Minggu, 28 Agustus 2011

Pilihan Tepat Untuk Berinvestasi

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN – Krisis keuangan Amerika beberapa hari kebelakang membuat pelaku bisnis mengalihkan investasinya ke logam mulia. Hal ini dikarenakan, merosotnya harga-harga saham dunia. Hal itu yang membuat harga logam mulia melambung tinggi. Logam mulia yang menjadi sasaran investasi potensial, yakni emas.

Dari pemberitaan beberapa media massa menyebutkan, pemicu meroketnya harga emas yakni, melambatnya pertumbuhan ekonomi China. Hal tersebut diperkirakan dapat memperburuk perdagangan emas dunia. Ditambah, China dan India saat ini tercatat sebagai negara pembeli emas terbesar di dunia.

Beberapa hari jelang hari raya Idul Fitri 1432 H, harga emas di pasaran sempat menembus harga beli Rp 522 ribu per gramnya. Meski pada hari Minggu (28/8), harga beli emas 24 karat tercatat Rp 490 ribu per gram. Tren ini cukup mempengaruhi aktifitas jual beli. Tak jarang masyarakat yang ingin mengenakan perhiasan emas harus menelan ludah. Harus pikir dua kali karena harga emas masih berpotensi naik.

"Sebelum puasa harga emas masih dalam kisaran Rp 450 ribu per gram. Namun sekarang makin naik. Kenaikan signifikan ini membawa dampak pada kemampuan masyarakat membeli perhiasan. Bahkan masyarakat yang menjual emas pun menurun dari biasanya,'' ujar Buyung Nahar, pemilik Toko Mas Buyung.

Pantauan Tribun di sejumlah toko mas di kota Duri, keinginan masyarakat memiliki perhiasan emas tetap tinggi. Itu terlihat dari meningkatnya jumlah pengunjung ke toko mas. Tapi, dari sekian banyak yang datang, hanya beberapa saja yang melakukan transaksi. Selebihnya cuma mengecek harga.

Lanjut Buyung, ada beberapa pengunjung hanya sekedar mengganti dengan perhiasan lama atau tukar tambah. Sementara itu, Deasy seorang ibu rumah tangga, sangat berhasrat ingin memiliki perhiasan emas saat Lebaran nanti. Hanya saja niat itu harus diurungkan karena harganya sudah tak terjangkau.

"Terpaksa diurungkan dulu keinginan punya perhiasan emas. Lebih baik dialihkan untuk keperluan harian dan biaya pendidikan anak. Nanti kalau sudah mulai turun, baru direncanakan lagi beli perhiasan,'' lanjutnya.

Praktisi perbankan syariah, Enda Dwi Seputra mengatakan, investasi emas pada masa ini justru baik dikerjakan. Untuk berinvestasi itu membutuhkan minimal waktu dua atau tiga tahun. Ia mengajak hitung keuntungan berinvestasi emas, dalam jangka setahun saja, kemungkinan kenaikan hingga mencapai seratus persen.

"Memang, pemicu kenaikan harga emas dipengaruhi ekonomi global. Namun nilai investasinya memiliki kecenderungan ke arah yang positif," lanjutnya.

Dalam setahun kebelakang, kenaikan harga emas hampir mencapai 100 persen. Untuk itu, inventasi emas jangan dipikirkan dalam jangka bulan, namun dalam jangka lebih panjang. Ia memberi tips menyiapkan biaya sekolah anak, sejak dini. Bila orangtua sudah memiliki rencana menyekolahkan anaknya hingga jenjang perguruan tinggi. Sebaiknya bisa menyiapkan dengan beberapa keping emas.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar