Jumat, 12 Agustus 2011

Warnet Jadi Lokasi Favorit Penjudi

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Kegemaran Tomi (nama samaran) berjudi tak bisa dilepaskan. Untuk memenuhi hobinya, pria berusia 25 tahun ini selalu menyempatkan diri ke warnet. Ia tahan duduk berlama-lama memelototi layar komputer demi kegemarannya bermain judi.

Kepada Tribun, ia mengaku mulai gemar berjudi sejak SMA. Menurutnya, awalnya hanya bertaruh kecil-kecilan bersama kawan. Permainan yang biasa ia lakukan yakni bertaruh pertandingan sepak bola. Karena sering menebak dengan benar, ia pun merasa ketagihan melakukan hal yang sama.

Aktivitas mencari pertandingan hingga membaca prediksi, adalah hal wajib yang harus ia lakukan sebelum bertaruh. Menurutnya bila semua perhitungan tepat, maka besar kemungkinan akan keluar sebagai pemenang judi. Candu itu lama kelamaan semakin mendarah daging. Selain bertaruh bola, dia juga mencari permain lain yang tidak membosankan.

Memasukki kelas tiga SMA ia mulai bermain judi togel. Hitung-hitungan angka hingga mencari peruntungan di kuburan pernah menjadi rutinitasnya. Namun belakangan, judi togel sudah diberantas polisi. Bahkan beberapa kawannya ada yang tertangkap kala akan memasang togel.

"Untung saja kala itu saya tak ikut dia, jadi bikin kapok," ucapnya, Jumat (12/8).

Sekarang, arena Tomi bermain judi bukan di bandar togel atau tunggu siaran pertandingan bola di televisi. Mahasiswa tingkat akhir ini sekarang lebih senang mangkal di warnet. Kegiatannya di warnet bukan untuk mencari literatur tugas kuliah atau apa pun. Melainkan mencari jadwal pertandingan sepakbola untuk berjudi.

Menurutnya, bermain judi jaman sekarang ini sudah modern. Tak perlu kita mencari lawan bermain judi, atau pergi ke tempat bandar judi. Cukup dengan duduk manis di depan komputer yang bisa mengakses internet. Judi model ini memang tak diketahui siapa bandar dan lawan bermain. Semuanya ada tapi entah di mana lokasinya.

"Seperti saya, di mana pun bisa akses internet, di situ saya bisa bermain judi," tambahnya.

Menurutnya, bermain judi online lebih mudah daripada judi konvensional. Dan yang membuatnya cukup senang, belum banyak pengusaha warnet yang memblokir situs judi online. Ia mencontohkan, di kecamatan Mandau dirinya dapat bermain bebas di semua warnet.

Aktifitasnya di warnet tak lepas menghitung-hitung kekuatan lawan dan memerhatikan prediksi. Warga Babussalam ini telah menjadi member situs judi sejak tiga tahun lalu. Namun menurutnya tak semua situs judi enak untuk bermain. Hanya yang dipercaya dan mudah permainannya yang diakses. Berikut situs yang kerap ia mainkan, IBCBET, SBOBET, Megabetbola.com, Dunbol.com, Betwin.com, Arenabetting.com, M88.com, SOA888, dan GUAVITA.com.

Saat pemilik yang warnet tak mau menyebutkan namanya mengaku tak tahu bagaimana cara memblokir situs judi. Ketika membuka usaha warung internet, hanya terima jadi dari paket yang dibayarkan ke Telkom. Bahkan ia mengaku tak tahu situs judi apa saja yang biasa di akses. Menurutnya, hanya melayani bila ada ketidakberesan jaringan. Sedangkan masalah pembatasan, ia mengaku tak tahu.

"Lagian juga kita tak bisa melakukan cek satu per satu, situs apa yang dibuka pelanggan, namun untuk situs porno, sudah langsung diblokir tenaga yang memasang kontrolnya," ujarnya.

Kapolsek Mandau, AKP Devi Firmansyah saat dikonfirmasi mengatakan, akan menindak tegas bila kedapatan ada pihak yang melakukan aksi perjudian. Namun pihaknya mengaku tak tahu harus bagaimana memberantas perjudian. Menurutnya, pemerintah beserta aparat penegak hukumnya seperti tak serius memberantas perjudian.

"Namun bila ada tindakan itu dilakukan, dan ada bukti kuatnya, kita langsung ringkus para penjudi tersebut," ucapnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Ucapan kapolsek baru tersebut dibenarkan kepala UPTD Perhubungan, Komunikasi dan Informasi, M Affan. Pemerintah khususnya Departemen Komunikasi dan Informasi belum melahirkan larangan mengakses situs perjudian. Menurutnya, perintah peblokiran situs baru pada situs yang menyajikan hal-hal yang berbau porno.

"Untuk masalah judi online, kita kembalikan ke mental masyarakat, paling-paling kita hanya bisa mengimbau untuk tidak melanjutkan kegemarannya berjudi," ujarnya.

Meski di bulan puasa, mahasiswa kampus Islam ternama di Riau ini masih menjalankan kegemarannya berjudi. Ia mengatakan, kegiatan yang kerap menguras uang SPP ini tak diketahui kedua orangtuanya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar