Selasa, 23 Agustus 2011

Geliat Kabupaten Mandau, Bukan ‘Barisan Sakit Hati’

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN – Menggeliatnya kembali perjuangan kabupaten Mandau, dijelaskan Ketua Umum Dewan Presidium Masyarakat Kabupaten Mandau (DPMKM) Ridwan Yazid bukan atas dasar sakit hati karena dirinya tak masuk dalam jajaran kabinet strategis Bupati Bengkalis Ir H Herliyan Saleh Msc. Melainkan disebabkan adanya sinyal positif dari Mendagri membuka keran pemekaran daerah.

"Dan Mandau adalah salah satu daerah yang diprioritaskan segera menjadi kabupaten baru. Bukti konkritnya lagi yaitu Mendagri Gamawan Fauzi lebih memilih lewat jalur darat menempuh Mandau, ketimbang Pemenerima tawaran Gubernur Riau Rusli Zainal naik helikopter, saat peresmian IPDN di Rokan Hilir belum lama ini. Jadi tidak benar jika ada yang mengatakan perjuangan ini 'barisan sakit hati','' ujar H Ridwan Yazid didampingi Ketua KP2KM yang Baru H Abdullah Syarief, Selasa (23/8), sekaligus membantah isu-isu yang sengaja dihembuskan orang-orang yang tak bertanggungjawab.

Diakui Ridwan, ia sendiri sudah lama mendengar mengenai istilah barisan sakit hati, yang sangat terang dialamatkan kepada dirinya, karena hanya menempati jabatan staf ahli bupati Bengkalis. Berbeda nasib dengan sejumlah pejuang kabupaten Mandau yang kini menempati posisi kepala dinas dan orang dekat bupati.

"Bagi kami para pejuang kabupaten Mandau, kawan-kawan yang tak komit lagi dengan tujuan awal, lebih baik direformasi, diganti sama yang punya idealis. Posisi kepala dinas itu harga yang sangat murah, jika dibandingkan dengan investasi perjuangan yang sudah saya curahkan sejak 1999 lalu. Dan saya sangat kecewa sama kawan-kawan yang gampang terlena,'' ungkapnya.

Lebih lanjut Ridwan berkomitmen perjuangan kabupaten Mandau saat ini tak akan 'masuk angin'. Karena pengurus KP2KM yang Baru diberikan kesempatan merangkul kembali semua elemen masyarakat, untuk bersatu mewujudkan kabupaten yang diidam-idamkan.

"Hadirnya ratusan tokoh masyarakat, lintas parpol, lintas suku dan agama dalam pembentukan pengurus KP2KM kemarin itu menandakan perjuangan masih solid. Kepada yang terlupa diundang kami mohon maaf. Target kita, dalam setahun ke depan kabupaten Mandau harus terwujud. Kalau perlu kita buat aksi pengerahan massa,'' tukasnya.

Di tempat terpisah, Halim Arrofie, seorang tokoh masyarakat Mandau malah merasa pesimis pergerakan kabupaten Mandau akan bisa bangkit seperti beberapa tahun lalu. Menurutnya, pergerakan sekarang hanya sekedar mencari sensasi.

"Saya sering mengajak pada beberapa kesempatan, luruskan niat, komitmen serta tekad. Kalau ini sudah bisa dijalankan Insya Allah, kabupaten Mandau cepat terwujud. Tapi kalau hanya untuk spekulasi semua cita-cita ini akan tetap jadi mimpi,'' ujarnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar