Jumat, 26 Agustus 2011

Targetkan Tiga Kursi

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN – Pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2010 lalu, DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Riau hanya mampu meraup satu kursi di DPR-RI. Agar target tiga kursi pada Pemilu 2014 nanti dapat dicapai, saat ini DPW PAN Riau mulai gencar memperbaiki internal partai, membangun komunikasi yang lebih intensif di semua tingkatan kepengurusan hingga ranting.

"Target kursi Pemilu 2014 nanti, tiga kursi. Kita tidak akan puas dengan satu kursi saja. Karena PAN merupakan partai besar yang jumlah pemilih signifikan di semua level kehidupan masyarakat, dari kota hingga ke pedesaan. Untuk mengembalikan kejayaan dan cita-cita PAN maka perlu semacam upaya nyata dan konkrit membenahi kembali
pengkaderan dan bermacam hal yang berhubungan dengan kelangsungan partai,'' ujar Ketua DPW PAN Riau, Herliyan Saleh kepada Tribun, usai menghadiri acara buka puasa bersama dan santunan anak yatim
piatu di Rumah PAC PAN Mandau, Jalan Obor, Rabu (24/8).

Pada kesempatan itu turut hadir sejumlah kader DPC PAN Mandau yang juga duduk di DPRD Bengkalis, Darmizal. Selain itu turut hadir pula Bendahara DPW PAN Riau Nasrun Nawawi. Ketua dan pengurus PAC PAN Mandau,Syafruddin Syaiful, Marfi, Zainal Habib. Dan ketua DPD PAN Bengkalis, Heru Wahyudi. MPC PAN Mandau, HM Darna serta puluhan pengurus ranting dan kader.

"PAN ingin memberikan yang terbaik untuk
bangsa, mencerdaskan masyarakat dan mewujudkan cita-cita yang sudah digariskan partai. Kemudian merealisasikan kekuatan double digit,'' imbuhnya.

Untuk Riau, Herliyan penambahan jumlah suara PAN masih cukup terbuka, mengingat ke depannya jumlah parpol peserta Pemilu bakal berkurang. Dengan demikian simpatisan dan kader PAN akan kembali 'ke rumahnya',
bersatu padu menggalang kekuatan untuk mendukung calon presiden dari PAN.

Pada Pilpres nanti PAN akan mengusung capres sendiri. Itupun bisa terwujud apabila perolehan suara pada Pemilu 2014, mampu double digit. Maka dari itu Herliyan mengimbau pengurus di semua level untuk merekrut kader baru dan simpatisan, untuk memperkuat barisan di akar rumput.

Tak ketinggalan, secara simbolis Herliyan menyantuni anak yatim piatu yang berada di sekitar lingkungan Rumah PAC PAN Mandau. Wakil ketua DPW PAN Riau Bapilu Bengkalis, Darmizal menambahkan, dengan kepemimpinan Pak Herliyan, kita yakin PAN Riau akan lebih kuat dan maju. Langkah-langkah konsolidasi ke daerah seperti yang dilakukannya sangat tepat guna menguatkan kembali PAN, sesuai awal pendirian di masa reformasi dulu.

---------
Sidebar

Setiap orang punya hak untuk berekspresi. Jadi saya tak akan mengomentari apa-apa yang mereka lakukan. Itulah penggalan kalimat yang terlontar dari mulut ketua DPW PAN Riau yang juga Bupati Bengkalis, Herliyan Saleh saat mengunjungi kantor DPC Partai Amanat Nasional. Kedatangannya ke kantor yang berdiri di jalan Obor, Rabu (24/8) ini sebagai kader Partai matahari terbit.

Herliyan yang menjabat sebagai ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Riau diundang untuk melakukan koordinasi. Koordinasi antara pengurus wilayah dan cabang Mandau. Dalam acara ini juga diagendakan buka puasa bersama. Di sela-sela rangkaian acara tersebut, Tribun tanyakan tanggapannya tentang perjuangan kabupaten Mandau.

"Saya tak bisa komentar mengenai hal itu, toh setiap masyrakat berhak menyuarakan aspirasinya. Kegiatan itu tak bisa dilarang, justru bila saya berkomentar, nanti orang berkata apa?" ucap Herliyan.

Nampaknya ia tak ambil pusing pergerakan pejuang-pejuang kabupaten Mandau. Namun ucapan dan ekspresi yang muncul darinya berbeda dengan aksi pencopotan paksa spanduk yang dibentangkan Dewan Presidium Masyarakat Kabupaten Mandau (DPMKM).

Setelah aksi pencopotan paksa spanduk selamat datang di calon kabupaten Mandau ini , ketua DPMKM, Ridwan Yazid menilai tindakan tersebut terkesan antipati. Menurutnya, pemerintah Bengkalis terlalu takut bila semangat masyarakat Mandau kembali bergejolak menghendaki pemekaran.

Herliyan benar-benar tak memberi tanggapan apa-pun terhadap pemekaran Mandau. Padahal menurut sebagian masyarakat pengusungnya duduk memimpin Bengkalis, sudah melakukan kontrak politik, yang satu di antara poinnya memekarkan Mandau menjadi Kabupaten. Selain itu Haerliyan juga bungkam atas terpilihnya Abdullah Syarif memimpin pejuang Kabupaten Mandau.

"Saya tak bisa memberikan komentar," ucapnya sambil meninggalkan Tribun.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar