Jumat, 05 Agustus 2011

Pembayaran Ganti Rugi Jalan Hang Tuah

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Dalam tahun ini pemerintah berjanji akan melakukan pembayaran ganti rugi tanah untuk pelebaran jalan Hang Tuah yang belum tuntas. Polemik yang telah menahun harus segera diselesaikan. Hal itu diucapkan kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Bengkalis, M Amin kala dijumpai di Hotel Surya Duri, beberapa hari lalu.

Namun pihaknya meminta warga yang belum menerima penggantian rugi bisa bekerjasama dengan baik. Ia mengatakan, tujuannya kan bukan memperkaya diri, namun menyukseskan penyelengaraan negara. Jadi ia meminta kerelaan warga yang belum menerima penggantian untuk memasang harga yang sama dengan yang lain.

"Jalan itu dipergunakan sepenuhnya untuk rakyat, jadi bila kiranya mau dibayar sama dengan yang lain, berarti yang bersangkutan ikut berpartisipasi atas kelancaran lalulintas dan membantu masyarakat luas," tambahnya.

Pihaknya berterusterang tak bisa membayar penggantian jalan tersebut dengan harga baru. Karena justru akan menambah panjang polemik. Menurutnya, bila pembayaran tersebut dengan harga baru akan menyebabkan kecemburuan sosial dengan warga lain.

Untuk itu dalam waktu dekat ia mengaku akan melakukan pertemuan dengan warga yang belum mendapat ganti rugi. Ia berharap bisa mendapat kesepakatan dalam pertemuan tersebut. Selain itu ia mengaku akan upayakan, penggantirugian maksimal dibayarkan tahun depan.

"Namun bila terjadi kesepakatan dengan warga, kami upayakan pembayaran tahun ini juga," lanjutnya.

Hal ini memang harus cepat diselesaikan. Karena keterlambatan pembayaran ganti rugi jalan Hang Tuah menyebabkan gangguan lalulintas. Di beberapa titik, menyebabkan jalan menjadi sumbing. Adanya penyempitan dan membahayakan pengguna jalan.

Dari catatan Tribun, rusaknya jalan Hang tuah yang merupakan jalur lintas sumatera di depan rumah Ucok Harahap ternyata telah memakan empat korban jiwa. Saat ditemui Tribun, ucok menceritakan kapan terjadinya kecelakaan. Dua tahun silam, saat jalan itu berlubang, ada pengendara motor yang ngebut dan tidak mengetahui ada lubang menganga di depannya. Ban depan motor itu langsung keprosok dan dia terpental melayang di udara hingga ketinggian 10 meter.

Posisi jatuh, kepala terlebih dahulu membentur ke tanah. Seketika jasadnya tak bisa bergerak. "Hal itu sangat membuat saya prihatin, peristiwa itu terjadi di depan rumah saya," ujarnya.

Saat itu ia langsung berinisiatif menutup lubang dengan tanah. Meski sudah memakan korban jiwa, pemerintah Kabupaten Bengkalis tidak langsung meresponya. Kerusakan jalan di depan rumahnya dibiarkan saja. Lubang-lubang di jalan Hang tuah semakin melebar.

Lagi, beberapa bulan setelah peristiwa itu, terjadi laka lantas hingga memakan korban jiwa. Kondisi jalan pada waktu itu rusak parah, median jalan yang beraspal tinggal separo. Sedangkan sebagian lagi berkerikil. Lagi-lagi pengendara sepeda motor harus jadi korban. Dia terguling karena terpeleset kerikil. Dan jatuh membentur pembatas jalan.

Karena kesal tidak ada respon cepat dari pemerintah, ia berinisiatif memasang lima ban bekas di separo median jalan untuk tanda peringatan. Niatan baik supaya tidak lagi memakan korban, justru ban tersebut yang ditabrak pengendara sepeda motor yang ngebut. Benturan sepeda motor menabrak ban tersebut membuat pengendaranya terpental jauh dan meninggal.

Rentetan peristiwa demi peristiwa yang memakan korban, tidak membuat perasaan pejabat kabupaten Bengkalis tergerak untuk memperbaiki kerusakan. Sayangnya, pemasang ban tersebut tetap meletakkannya di tengah jalan. Alhasil ban tersebut kembali memakan korban. Korban keempat yakni pengendara mobil yang melaju kencang. Kala itu dua mobil dari arah selatan melaju kencang berjejeran. Tak tahu kondisi jalan rusak dan dipasangi ban bekas di sisi kiri.

Terjadilah laka lantas keempat, di lokasi yang yang sama. Selanjutnya Ucok memberi tanda peringatan berupa spanduk bertuliskan hati-hati melintasi jalan rusak. Spanduk itu ia bentangkan dibelakang posisi ban bekas. "Supaya menjadi perhatian pengguna jalan dan penyelenggara pemerintahan," ucapnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar