Kamis, 25 Agustus 2011

Herliyan Bungkam Soal Pemekaran

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Setiap orang punya hak untuk berekspresi. Jadi saya tak akan mengomentari apa-apa yang mereka lakukan. Itulah penggalan kalimat yang terlontar dari mulut ketua DPW PAN Riau yang juga Bupati Bengkalis, Herliyan Saleh saat mengunjungi kantor DPC Partai Amanat Nasional. Kedatangannya ke kantor yang berdiri di jalan Obor, Rabu (24/8) ini sebagai kader Partai matahari terbit.

Herliyan yang menjabat sebagai ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Riau diundang untuk melakukan koordinasi. Koordinasi antara pengurus wilayah dan cabang Mandau. Dalam acara ini juga diagendakan buka puasa bersama. Di sela-sela rangkaian acara tersebut, Tribun tanyakan tanggapannya tentang perjuangan kabupaten Mandau.

"Saya tak bisa komentar mengenai hal itu, toh setiap masyrakat berhak menyuarakan aspirasinya. Kegiatan itu tak bisa dilarang, justru bila saya berkomentar, nanti orang berkata apa?" ucap Herliyan.

Nampaknya ia tak ambil pusing pergerakan pejuang-pejuang kabupaten Mandau. Namun ucapan dan ekspresi yang muncul darinya berbeda dengan aksi pencopotan paksa spanduk yang dibentangkan Dewan Presidium Masyarakat Kabupaten Mandau (DPMKM).

Setelah aksi pencopotan paksa spanduk selamat datang di calon kabupaten Mandau ini , ketua DPMKM, Ridwan Yazid menilai tindakan tersebut terkesan antipati. Menurutnya, pemerintah Bengkalis terlalu takut bila semangat masyarakat Mandau kembali bergejolak menghendaki pemekaran.

Herliyan benar-benar tak memberi tanggapan apa-pun terhadap pemekaran Mandau. Padahal menurut sebagian masyarakat pengusungnya duduk memimpin Bengkalis, sudah melakukan kontrak politik, yang satu di antara poinnya memekarkan Mandau menjadi Kabupaten. Selain itu Haerliyan juga bungkam atas terpilihnya Abdullah Syarif memimpin pejuang Kabupaten Mandau.

"Saya tak bisa memberikan komentar," ucapnya sambil meninggalkan Tribun.

Acara tersebut merupakan konsolidasi antara DPW dengan DPC PAN. Bertindak sebagai ketua DPW, Herliyan memberikan motivasi bagi kader PAN di kecamatan Mandau. Sebagai kader yang dipercaya dapat menyemangati sesamanya, Herliyan mengaku merasa sangat besar rasa kepemilikan atas partai besutan mantan PP Muhammadiyah, Amin Rais.

Ia mengaku prihatin melihat, PAN hanya bisa mengirimkan seorang kadernya untuk duduk di DPRD Bengkalis. Padahal kecamatan Mandau merupakan kecamatan terpadat di Kabupaten Bengkalis. Maka dari itu merasa perlu untuk terus melakukan konsolidasi politik antar jenjang perwakilan.

Dalam pidatonya, ia menjabarkan beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menggalang suara. Yang pertama, setiap kader haris teguh berkomitmen memajukan bangsa melalui partai. Kedua, tak boleh terpecah belah antar kader dan harus tetap solid.

"Saya harapkan untuk semua kader PAN baik yang berprofesi sebagai, Anggota dewan, pedagang, kuli angkut dan lain sebagainya, harus bersatu padu," tambahnya.

Dengan kekuatan tersebut, diharapkan dapat membawa PAN meraih double digit pada pemilu 2014 mendatang. Lanjutnya, setidaknya bila bisa mencapai angka tersebut, kita bisa mengusung wapres dari kader. Dan akan lebih besar kesempatan melakukan perubahan pada Indonesia yang lebih maju.

Dalam acara tersebut, Herliyan juga memberikan santunan pada anak yatim yang berada di sekitar jalan Obor. Acara kemudian dilanjutkan dengan buka bersama dan silaturahmi antar kader.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar