Rabu, 03 Agustus 2011

Herman Sani Janji Akan Bangkitkan Pendidikan Bengkalis

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis, Herman Sani berjanji akan bangun pendidikan lebih maju. Mantan calon Bupati Rohil ini baru beberapa hari dilantik jadi kepala dinas pendidikan Bengkalis. Pria yang menamatkan kuliah di jurusan hukum ini sudah berani menjanjikan kemajuan pendidikan di Bengkalis.

Kemajuan yang ia utarakan yakni berkaitan dengan akses, mutu, dan manajemen. Saat dijumpai dalam acara ramah tamah di SMP 4 Mandau, Rabu (3/8), dia mengatakan, akan memantau ketiga hal itu dan meningkatkan kualitasnya. Poin pertama yang ia sampaikan yakni, akses pendidikan di Bengkalis. Dia menjelaskan akan mempelajari dahulu bagaimana tingkat kualitas sekolah berdasarkan tingkatannya.

"Bila akses pendidikan bisa didapat dengan mudah, maka tidak ada lagi anak-anak kita yang tak mengenyam bangku sekolah, baru memikirkan poin kedua," ucapnya.

Poin kedua berkaitan dengan mutu pendidikan. Mutu pendidikan berkaitan dengan kualitas tenaga pengajar dan penunjang pendidikan. Ia akan tinjau sekolah-sekolah untuk mempelajari bagaimana kualitas guru di sekolah tersebut. Baru seterusnya akan diketahui apa yang kurang dari tenaga pengajar.

Selain tenaga pengajar, dia juga akan meninjau bagaimana kondisi sarana pembelajaran. Lengkap dengan sarana penunjang pembelajaran. Ia berjanji kedepan akan melengkapi sarana prasana di semua sekolah tanpa kecuali. Tanpa kecuali di sini bermaksud antara negeri dan swasta.

Ia berjanji takkan ada lagi dikotomi antara negeri dan swasta. Menurutnya hak memperoleh pendidikan warga Indonesia sama rata. Tak boleh ada dikotomi antar keduanya. Setelah semua bisa dijalankan, ia menambahkan, baru mengembangkan manajemen pengelolaan seluruh sekolah.

Bagaimana pengelolaan waktu dan penggunaan peralatan dengan maksimal. Setelah kami lakukan peninjauan, maka baru bisa menentukan langkah pembangunan pendidikan tersebut. Ketiga poin itu mungkin jadi suatu hal yang penting dalam pembangunan pendidikan di Bengkalis.

"Namun yang akan di dahulukan yakni masalah pemerataan. Jangan sampai ada masyarakat yang putus sekolah," lanjutnya.

Ia akan mendahulukan gerakan wajib belajar 12 tahun di Bengkalis ketimbang hal-hal yang lain. Bila sudah tak ada lagi masyarakat yang putus sekolah, baru memikirkan persaingan mutu dengan kabupaten-kabupaten bahkan provinsi tetangga. Dengan kualitas pendidikan yang baik, pasti akan merubah tingkat kesadaran dalam memajukan daerah.

"Apalagi kita merupakan pintu gerbang dengan negara tetangga, sudah barang tentu persaingan kualitas SDM akan dipertaruhkan," tambahnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar