Minggu, 21 Agustus 2011

Disentil Kala Lewatkan Salat Fardu

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Siswa kelas XI IPA SMAN 4 Mandau, Dewi Sofiana mengaku senang mengikuti pesantren Ramadha yang diselenggarakan UPZ Ibadurrahman. Menurutnya, tema yang disampaikan, cukup mengena karena biasa dialami remaja. Dua materi yang disajikan yakni tentang idola hidup dan hakikat cinta.

Anak remaja seusianya memang sedang gemar-gemarnya mengidolakan seseorang. Layaknya dia yang mengidolakan artis pendatang baru dari kalangan penyanyi. Ya, siapa yang tak kenal Pisma, personil boy band sm*sh ini menjadi inspirasinya dalam bertindak.

Dewi mulai mengidolakan Prisma kala kerap nongol di layar kaca, sedang melakukan aksi sosial. Ketua panitia, Ustad Ari mengatakan, menyelenggarakan acara ini semata-mata untuk menjelaskan siapa yang pantas menjadi idola dan apa hakikat cinta. Tema pertama yang disajikan yakni 'Ramadhan bersama Idola', hal ini dimaksudkan, apa yang bisa kita contoh dari seseorang yang diidolakan.

"Kita sajikan materi ini, supaya menjelaskan dan menanamkan, siapa sih yang pantas kita idolakan. Dan tauladan apa yang bisa kita contoh dari sosok yang diidolakan tersebut," ucap Ari.

Lanjutnya, dari segi apapun sosok yang pantas untuk diidolakan yakni nabi besar Muhammad SAW. Baginya, tak ada yang bisa disejajarkan dengannya. Maka dalam melaksanakan ibadah puasa, sebaiknya kita jadikan Muhammad SAW sebagai panutan. Baik dalam hal ketaatan (habluminallah), maupun aktifitas sosial (habluminannas).

Hal itulah pokok dari penyampaian tema tersebut. Selain Prisma sm*sh, Dewi juga sempat terinspirasi dengan guru ngajinya dulu. Bahkan hingga sekarang, ia selalu mengingat kala disentil bila melewatkan salat fardu. Guru ngajinya tersebut pasti terbayang bila, warga kelurahan Batang Serosa ini menunda salat fardu.

"Hingga kini selalu teringat wajah ustad ngaji saat menyentil telinga bila melewatkan salat wajib," tambah Dewi.

Untuk itu penerima beasiswa khusus dari muzakki melalui UPZ Ibadurrahman ini selalu mengusahakan salat fardu tepat waktu dan tak boleh bolong-bolong lagi. Acara pesantren Ramadhan ini dilanjutkan dengan salat Dhuha berjamaah seusai materi pertama.

Selain penyampaian materi indoor di dalam Masjid Nur Iman jalan Melati, panitia juga menyelingi dengan diadakan games outdoor. Hal ini dilakukan, karena kondisi tubuh 300 peserta sedang berpuasa jadi mudah terserang kebosanan. "Biar tak bosan, kita selingi dengan games outdoor dan hiburan Nasyid Beatbox oleh DJ Voice SMA Mutiara," lanjut Ari.

Selanjutnya materi 'I Love You' dengan tema '30 hari mencari cinta' disampaikan setelah salat dhuhur berjamaah. Materi ini disampaikan dengan tujuan, mengenalkan cinta yang sesungguhnya pada peserta. Hakikat cinta yang seharusnya ditanamkan dalam diri setiap remaja muslim yakni bukan seperti yang kerap dipertontonkan di layar kaca.

Menurut Ari, cinta sejati hanya layak disematkan pada Allah SWT dan Rasulullah. Karena Allah lah kita diberikan segalanya. Dan hanya kepada Allah lah kita bermunajat, berdoa dan memohon. Jadi tema yang diusung, 30 hari mencari cinta dimaksudkan, dalam menjalankan ibadah puasa ini sebaikknya dimanfaatkan betul untuk lebih mendekatkan diri dengan Allah SWT.

Materi-materi yang disajikan dalam acara tersebut dibawakan, ustad Ilham, Ustad Nurya dan Ustad Yudi. Dan peserta yang mengikuti acara ini adalah penerima beasiswa Cemerlang UPZ Ibadurrahman. Agenda ini bertujuan untuk mengantarkan anak-anak berprestasi penerima Beasiswa tidak salah dalam menentukan Idola sekaligus dapat lebih mencintai Allah dan Rasulullah.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar