Minggu, 28 Agustus 2011

Mayat Membusuk di Kebun Sawit

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Jenazah perempuan penuh belatung ditemukan terlentang di kebun sawit. Sugianto (25) merasa bingung ada anjing terus menyalak-nyalak. Jumat sore pukul 17.45, pria yang akrab disapa Sugi, sedang melakukan kegemarannya. Insting kegemarannya dalam memburu burung liar membawanya ke lahan milik Darmo.

Pelatuk senapan anginnya urung ditarik kala mendengar gonggongan anjing. Meski buruan sudah nampak di depan mata, namun ia mengaku lebih tertarik mencari tahu apa yang menyebabkan anjing menyalak-nyalak. Ia lantas mencari sumber suara.

"Saya heran kenapa anjing tersebut mengonggong di tengah kebun, ini pasti ada yang aneh," ucapnya saat ditanyai penyidik, Sabtu (26/8).

Sugi mengatakan, seketika tak bisa mengucapkan apa-apa. Ia bingung, kenapa ada mayat di area sawit ini. Siapa yang tega melakukan perbuatan keji di tempat ini. Menurutnya, mayat itu sudah mengeluarkan bau tak sedap. Ia pun tak berani menyentuh jenazah perempuan terlentang ini.

Bersama kawannya, pria yang berprofesi sebagai petani ini lantas mencari bantuan. Warga jalan Rangau Km 12, RT 6, RW II ini bersama warga langsung menghubungi ketua RT setempat. Ketua RT, Nurdin dan warga mengaku tak ada yang mengenali identitas jasad tersebut. Nurdin lantas memerintahkan warganya untuk menghubungi polisi. Tak lama, anggota polsek Mandau pun meluncur ke TKP.
Dari idetifikasi sementara polsek Mandau, mencatat ciri-ciri jenazah tersebut. Ciri fisik jasad perempuan tersebut, tinggi badan sekitar 155 cm. Perempuan tersebut berkulit putih dan diperkirakan berusia 45 tahun. Ciri lain, wanita paro baya ini mengenakan celana jeans panjang berwarna biru. Sementara tubuhnya berbalut kaus lengan panjang berwarna hijau.

"Jasad itu diperkirakan meninggal selama beberapa hari, karena tubuhnya mulai dihinggapi belatung, ciri-ciri lainnya, ia memakai jam tangan dan mengenakan stoking," ucap Kapolsek Mandau, AKP Devy Firmansyah pada Tribun.

Dua jam kemudian, seorang yang mengaku kehilangan anggota keluarganya datang mengecek ke TKP. Ia menyidik-nyidik dan memastikan bila mayat itu benar-benar anggota keluarganya. Namun untuk mengidentifikasi lebih dalam perihal identitas dan penyebab kematian yang bersangkutan, polisi membawanya ke RSUD Duri untuk menjalani visum.

Sejam berikutnya ada keluarga yang mengenali identitas jenazah tersebut. Sekitar pukul 20.30, satu keluarga berkumpul di ruang jenazah RSUD Duri jalan Stadion. Mereka adalah, Hendra Kusuma, Pismawati dan Eki.

Tangisan histeris pun tak dapat dihindarkan. Ternyata Hendra Kusuma adalah suami korban, Eki merupakan anak korban dan Pismawati merupakan adik kandung korban. Ketiganya menangis histeris sambil memeluk jasad korban. Korban yang diketahui atas nama Yusmawati (45) telah meninggalkan rumah beberapa hari lalu.

Warga jalan Sudirman dekat gate 125 desa Balai Makam memastikan bahwa jasad itu adalah istrinya, yakni dari dari adanya tanda lahir di paha sebelah kanan korban. Selain itu, jam tangan yang dikenakan korban, sama dengan jam yang digunakan istrinya. Begitu pula dengan gelang giok yang melingkar di tangannya.

"Kami tak tahu kemana dia pergi, kami sekeluarga menghawatirkannya, ternyata kini keadaannya sudah begini," ucap Hendra sambil mengisak.

Keluarga lantas mengambil keputusan membawanya ke rumah duka. Namun sebelumnya jenazah akan disucikan di RSUD Duri. Kejadian ini membuat semua anggota keluarga terpukul. Lebih lanjut Devy mengatakan, melakukan penyelidikan atas temuan mayat tersebut. Ia mengaku telah mengumpulkan keterangan-keterangan saksi-saksi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar