Senin, 15 Agustus 2011

Fahrudin: Rubah Strategi Perjuangan

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Ketua presidium pembentukan Kabupaten Mandau, Fahrudin Syarif menganggap ringan tudingan berbagai kalangan tentangnya. Beberapa aktifis perjuangan pemekaran Mandau telah menudingnya membelot ke kubu pemerintah. Tudingan itu bukan tanpa dasar. Beberapa kali, Fahrudin diketahui dekat dengan Bupati Bengkalis, Herliyan Saleh.

"Tak perlu dibesar-besarkan tudingan tersebut, yang jelas napas perjuangan pemekaran tak pernah luntur dan akan terus berhembus selama masih hidup," ucapnya, Minggu (14/8) malam.

Ia mengatakan, pro-kontra perjuangan yang kita lakukan itu bukan hal baru. Tapi diamnya selama ini bukan karena kelupaan terhadap perjuangan atau apa pun. Diamnya Fahrudin merupakan bagian dari perubahan strategi perjuangan. Kembali ia menegaskan bahwa jiwanya tak bisa lepas dari kabupaten Mandau.

Perjuangan yang selama ini ia lakukan bersama-sama warga Mandau dinilai tak efektif. Ia menilai perjuangan yang selama ini dilakukan, hanya menonjolkan emosi dan tergesa-gesa. Semua hal yang tergesa-gesa dan sarat emosi, pasti hasilnya tak akan maksimal.

"Terbukti, apa yang kita perjuangkan selama ini hasilnya belum juga tercapai," lanjutnya.

Selama ini perjuangan yang dilakukan masyarakat, hanya menekan, dan memaksakan diri. Emosi nampak kala kawan-kawan melakukan penutupan jalur lintas sumatera selama beberapa jam. Lanjutnya, perjuangannya dahulu ia anggap sebagai suatu hal yang dipaksakan. Padahal syarat-syarat pemekaran yang harus dipenuhi sesuai undang-undang belum terpenuhi.

Selain itu, strategi pejuang pemekaran Mandau beberapa tahun lalu, langsung menentukan sikap oposisi terhadap pemerintah. Itulah sebabnya Fahrudin mengambil sikap diam saat ini. Termasuk kedekatannya dengan Bupati, adalah bagian dari strategi tersebut.

"Sebenarnya, yang perlu kita lakukan adalah memperjuangkan pemekaran desa dan kelurahan. Bukan dengan langsung menggulirkan isu kabupaten," lanjutnya.

Bupati, Herliyan Saleh pernah berseloroh padanya, pemekaran Mandau itu tak mungkin bisa dibendung lagi. Pemekaran tersebut hanya tinggal menunggu waktu. Maka dari itu, Fahrudin mengajak semua kalangan untuk memperjuangkan percepatan pemekaran desa dan kelurahan. Bila semua syarat pemekaran kecamatan sudah terpenuhi, tak akan lama lagi pasti dimekarkan.

Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi saat dijumpai dalam acara peresmian kampus IPDN di Rohil mengatakan, pemekaran daerah kota kabupaten dilakukan secara selektif. Karena akan sangat menentukan nasib masyarakat di daerah tersebut. Namun pihaknya masih membuka kesempatan untuk dilakukan pemekaran disesuaikan kebutuhannya.

"Namun memang, kami akan sangat selektif dalam mengeluarkan keputusan, jangan sampai karena pemekaran, justru membuat daerah tersebut terpuruk," ujarnya.

Selain itu, kedekatan Fahrudin dengan bupati, sangat disyukurinya. Bukan untuk mengharapkan apa-apa, namun informasi yang keluar dari mulutnya, akan lebih akurat. Hal itu dapat memberikan gambaran untuk menentukan strategi perjuangan.

Selain itu semua, ia mengatakan ada sesuatu hal yang membuatnya tak nyaman. Ia merasa khawatir dengan semangat perjuangan kawan-kawannya. Ia menilai ada beberapa pihak yang mendukung perjuangan Kabupaten Mandau, disusupi kepentingan-kepentingan pribadi. Entah itu, proyek atau jabatan tertentu. Maka dari itu, ia mengatakan, untuk semua kalangan yang memperjuangkan Kabupaten Mandau, diharap bersih dari kepentingan pribadi.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

1 komentar:

cellomania mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar