Minggu, 17 Juli 2011

Jadi Mualaf Karena Hidayah

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Sekitar 35 kepala keluarga yang tergabung dalam Muslim Tionghoa Keluarga Mandau (Mustika) dengan khidmat mendeklarasikan sebagai ormas baru. Dalam acara ini juga sekaligus mengkuhkan ketua terpilih 2011. Pengukuhan ketua baru langsung disematkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama (Kakanwilmenag) Provinsi Riau, Asyari Nur.

Agenda ini dilaksanakan di Masjid Al Ijtihad, Jalan Akasia Duri, Minggu (17/7) siang. Selain dihadiri oleh para Upika dan lurah serta tokoh masyarakat Mandau acara ini juga banyak menyita perhatian warga, khususnya umat muslim. Karena sebagian warga ingin mendekatkan diri dengan warga Tionghoa muslim.

"Ajang ini sekaligus dijadikan media silaturahmi antara warga keturunan Tionghoa dengan sesama muslim," ucap Ketua Mustika, Maryanto.

Pria yang akrab disapa Attan ini juga mengatakan, acara ini bisa disebut juga sebagai ajang pengenalan eksistensi warga muslim keturunan Tionghoa di Mandau pada masyarakat luas. Tak ketinggalan, ia juga mengajak semua warga keturunan Tionghoa yang beragama Islam untuk gabung dalam ormas Mustika. Ia mengaku siap membuka komunikasi seluas-luasnya bila ada saudara sesama muslim dari keturunan Tionghoa.

Kakanwilmenag Riau, Asyari Nur pada Tribun mengatakan, dirinya sangat terkesan sekali melihat para mualaf yang begitu teguh dalam pendiriannya untuk memeluk agama Islam. Meski banyak cerita tentangan sanak keluarga. Apalagi bila dapat tentangan dari relasi bisnis dan sebagainya, tentu dapat menggoyahkan imannya.

Untuk itu dirinya langsung menginstruksikan kepada pusat dakwah Islam yang ada di Mandau untuk segera merangkul saudara sesama muslim. Selain itu menurutnya, keluarga baru sesama muslim ini haus akan pencerahan keagamaan. Mereka harus dapat siraman rohani yang dapat menentramkan hati dan memertebal keteguhan mengamalkan ajaran Islam.

"Sebelum memasuki bulan puasa, alangkah baiknya bila memperdalam ilmu agama, kita sudah minta lembaga keagamaan yang ada di Mandau ini untuk melakukan pembinaan pembelajaran tentang syariat Islam dan melihat potensi yang ada untuk para mualaf agar dapat lebih dikembangkan lagi," ujar Asyari.

Selain itu, Ansyari mengatakan, dengan ukhuwah keislaman yang tinggi, tentu dapat memperkuat perekonomian saudara muslim Tionghoa. Lebih lagi bila terbentuk kesinergian antar etnis sesama muslim. Sementara itu Sekretaris Mustika Siti Mutiah kepada Tribun menyampaikan, telah menyusun program kerja jangka panjang dan jangka pendek.

Program jangka panjang Mustika, ingin menciptakan suasana rukun, damai dan sejahtera antar umat beragama. Selain itu, program jangka pendeknya, ia ingin mengajak semua sanak keluarga gabung dalam ormas ini. Menurutnya, tak usah takut bila kita umat muslim keturunan Tionghoa bersatu, tentu akan lebih menguatkan keimanan. Dan tak menutup kemungkinan dapat menguatkan perekonomian.

Attan juga mengamini apa yang dikatakan sekretarisnya. Ia berharap mendapat dukungan semua kalangan dalam menjalankan niat luhur karena dorongan kepedulian. Lanjutnya, tak perlu malu jadi muslim Tionghoa. Ia yakin dengan semangat luhur suatu saat juga pasti akan diterima semua kalangan dengan tangan terbuka.

" Dari rata-rata mualaf termasuk saya yang tergabung dalam Mustika, memang murni dari hidayah yang diberikan Allah dan untuk itu kedua program baik panjang maupun pendek harus segera kita jalankan demi kemajuan para mualaf dan umat muslim keseluruhan," ujar Attan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar