Minggu, 24 Juli 2011

Warga Tak Sempat Selamatkan Gudang

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Api kembali membesar kala angin berhembus kencang pukul 18.00. Atap- atap gudang perusahaan rental alat berat berterbangan tertiup angin. Dua mobil pemadam kebakaran yang didatangkan tak bisa menaklukkan si jago merah dalam waktu sejam.

Menurut kasaksian tetangga, Rusli (40) api mulai terlihat dari kamar pemilik gudang, Wati (50). Gudang yang berada di jalan Siak, desa Balai Makam, Mandau ini ditinggal pemiliknya sejak dua hari lalu. Areal seluas setengah lapangan sepak bola ini hanya di jaga seorang pembantu.

Rusli yang awal mula mendengar teriakan pembantu tersebut, langsung berlari mendatangi gudang tersebut. Menurutnya, kala memasuki gudang tersebut, ia melihat asap mengepul dari dalam kamar pemilik gudang. Saat dibuka, kasur dan platfon kamar sudah terbakar.

Mempertimbangkan bahaya mengancam, Rusli beserta empat orang tetangga lain, sebisanya menyelamatkan barang-barang. Ia tak terpikir bagaimana memadamkan api. Sementara pemilik gudang, langsung meluncur pulang dari Pekanbaru, setelah ia kabari apa yang terjadi dengan harta bendanya.

"Api sudah bergulung-gulung dan menyerang atap gudang, kami pikir sudah tak sempat lagi memadamkan api," ucapnya pada Tribun, Minggu (24/7).

Api mulai membesar sekitar pukul 17.00. Di luar gudang, warga sudah berkumpul ramai. Sekitar setengah jam kemudian, satu unit armada pemadam kebakaran milik PT CPI tiba. Menyusul 15 menit kemudian, armada pemadam kebakaran kecamatan Mandau tiba.
Namun kedua armada tersebut, tak sempat menyelamatkan bangunan tersebut. Menurut keponakan pemilik gudang, Adi (33), pemadam kebakaran datang kala 80 persen bangunan telah dikuasai api. Kencangnya angin membuat api berkobar dasyat.

"Saya dan warga sekitar hanya bisa menyelamatkan barang, dan menjaganya dari tangan-tangan jahil yang berusaha memanfaatkan situasi," ucapnya.

Bingung harus berbuat apa, beberapa ledakan terdengar dari dalam gudang. Menurut Adi, di dalam gudang memang banyak terdapat drum bahan bakar dan oli. Itulah yang menyebabkan tim pemadam kebakaran menahan diri menembus ke dalam gudang. Lebih baik mendahulukan keselamatan, daripada membahayakan diri.

Api benar-benar padam saat diguyur hujan. Dalam peristiwa ini tak ada korban jiwa. Hanya kerugian materiil. Menurut taksiran Adi, kerugian yang disebabkan kebakaran ini lebih dari Rp 2 miliar. Bisa dipastikan semua yang ada dalam gedung, hancur.

"Taksiran itu, belum termasuk nilai gedung," lanjutnya.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar