Rabu, 13 Juli 2011

Syaiful Berlapang Dada

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN — Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2011 ini SMA Hubbul Wathan tak sesuai dengan harapan. PPDB tahun ini SMA Hubbul Wathan hanya menerima pengembalian formulir kurang dari 20 calon peserta didik. Menurut pengakuan kepala SMA Hubbul Wathan, Syaiful Jailani calon peserta didik yang mengembalikan formulir pendaftaran hanya 18 calon peserta didik.

Dari jumlah itu hanya 15 orang yang diterima setelah melalui seleksi. Kendati minim siswa baru, SMAS yang berdiri pada 1996 lalu ini tetap optimis dan tak mengeluh. Pihak sekolah yakin dengan jumlah siswa tidak sebanyak sekolah negeri, siswa yang diasuhkan akan mampu berprestasi, bersaing dengan siswa sekolah negeri.

"Kami tak kecil hati dengan sekolah negeri yang menerima siswa lebih banyak. Buktinya meski yang mendaftar tak sampai dua puluh orang, seleksi masuk tetap kita berlakukan, yang akhirnya 15 siswa saja diterima,'' ujarnya, Rabu (13/7).

Jumlah siswa secara keseluruhan saat ini diakui Syaiful 54 siswa mulai dari kelas 1 hingga kelas 3. Selama berkiprah, SMAS Hubbul Wathan ini pernah menerima siswa terbaik pada tahun 2009 lalu, lebih dari 100 orang. Memasuki tahun-tahun berikutnya terjadi penurunan cukup signifikan.

Menurutnya ada yang salah dengan sistim pendidikan di kabupaten Bengkalis yang menyebabkan sekolah swasta ikut merasakan dampaknya. Kebanyakan sekolah swasta mengeluh dengan kebijakan pemerintah daerah yang tidak memprioritas pembangunan ke arah mutu, dan lebih condong pada kuantitas.

Sekolah yang memiliki motto 'Mendidik Umat Membangun Bangsa' ini sudah mengantongi akreditasi B. Sedikit ironis, memiliki 19 guru, 4 di antaranya menyandang gelar S2, namun siswa yang diajar sangat terbatas. Lanjutnya, kita memiliki daya tampung tiga lokal, namun yang mendaftar tak seberapa. Anak-anak lebih condong ke sekolah negeri, itu pun tak bisa disalahkan.

Apalagi dengan keputusan hasil hearing yang dilakukan Komisi IV DPRD Bengkalis Senin lalu. Dari agenda hearing itu yang menghasilkan rekomendasi sekolah negeri dibolehkan menambah kelas untuk warga tempatan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar