Jumat, 29 Juli 2011

Satlantas Siap Amankan Ramadhan

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Budaya memohon maaf dengan orangtua kala memasuki bulan syawal di kalender hijriyah, sudah hampir menjadi suatu keharusan bagi warga Indonesia. Maka dari itu tiap tahun akhir bulan Ramadhan tahun Hijriyah, umat muslim di Indonesia banyak mendatangi rumah orangtua. Budaya ini dikenal dengan istilah mudik.

Kondisi lalulintas pun menjadi padat kala memasuki musim mudik. Keselamatan pengguna jalan pun menjadi pertaruhan bagi petugas kepolisian lalulintas. Menghadapi bulan suci Ramadhan 1432 Hijriah, Satlantas Polres Bengkalis tengah bersiap guna mengamankan arus lalu lintas pada jam-jam menjelang berbuka puasa. Tidak kurang dari 35 personil akan diterjunkan ke titik-titik rawan kemacetan dan kecelakaan. Pengamanan ini bertujuan mengantisipasi serta meminimalisir kesemrawutan jalan raya.

''Daerah yang menjadi perhatian khusus yaitu Simpang Jalan Mawar yang traffic lightnya sedang bermasalah. Kemudian pasar-pasar Ramadhan juga akan dipantau intensif seperti pasar Lambung Simpang Rangau dan pasar Simpang Padang,'' ujar Kasat Lantas Polres Bengkalis AKP Mariyono Sik saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (29/7).

Kendati demikian, di pagi hari pada jam sibuk anak sekolah dan pekerja tetap dipantau seperti biasa. Sore harinya baru semua personil dikerahkan. Sebagian ada juga petugas yang akan berpatroli memantau kondisi lalu lintas secara keseluruhan.

''Traffic light di Simpang Mawar yang rusak sekarang, membuat arus lalu lintas di titik itu semrawut. Makanya sejak beberapa hari lalu kita turunkan anggota mengatur lalu lintas di sana sore jelang malam,'' lanjutnya.

Selain itu sudah cukup lama sebuah lubang cukup besar di Jalan Sudirman, Gate 2 CPI dibiarkan menganga. Masyarakat menganggap, pemerintah terkesan tak ada niat untuk menututupnya. Sementara itu, jalan ini merupakan jalur padat aktifitas lalulintas di sepanjang siang dan malam. Tidak sedikit korban yang berjatuhan di lubang tersebut, lantaran tak menduga ada lubang di tengah jalan.

"Sangat disayangkan lambannya penanganan dari pemerintah. Padahal lubang sekitar satu meter persegi jika diperbaiki, satu jam pun tak sampai. Bisa saja warga menimbun dengan pasir atau batu, namun hal itu tak menyelesaikan masalah. Memang sebagusnya diaspal lagi,'' ujar Drs Martias Beben, ketua RT setempat.

Kemudian bekas galian traffic light CPI yang kurang rapi sedikit banyaknya menganggu kenyamanan pengguna jalan. Tidak ratanya
pengaspalan pada area membelah jalan itu membuat kendaraan menghindari bagian tersebut.

Hal-hal sepele ini seharusnya tak dibiarkan
berlarut-larut. Keselamatan pengguna jalan harus dipikirkan. Pihak terkait punya kewajiban menyiapkan sarana jalan yang layak. Begitu pula dengan ruas jalan di pendakian SMPN 4 Mandau yang bergelombang, kondisinya kini makin memprihatinkan. Bahayanya bagi pengendara sepedamotor, dapat membuat mereka terjatuh, karena kedalaman alur itu lebih kurang 5 centimeter.

"Ada yang terjatuh karena ban sepedamotor tak mampu keluar dari alur aspal itu, sementara dari arah berlawanan muncul kendaraan besar. Terlepas siapa yang bertanggungjawab, hal ini sudah seharusnya menjadi perhatian bersama. Apalagi sebentar lagi mau Ramadhan dan Idul Fitri. Arus lalu lintas pasti akan meningkat,'' tambah Beben.

Sementara, Kasatlanntas mengimbau masyarakat yang pergi membeli tajil Ramadhan ke pasar-pasar kaget atau lokasi pasar Ramadhan diimbau untuk parkir dengan tertib. Area parkir sudah ditetapkan pemerintah setempat, supaya tak menganggu arus lalu lintas.

"Kehati-hatian perlu ditingkatkan ketika melewati tempat-tempat keramaian. Maklumlah sore menjelang berbuka adalah waktu rawan kecelakaan. Semua orang akan pergi membeli tajil. Untuk mengantisipasi kemacetan dan kecelakaan, makanya anggota kita minta fokus saat mengatur lalu lintas nanti,'' tutupnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar