Senin, 18 Juli 2011

Madrasah Terpadu Menuju Pendidikan Bermutu Tinggi

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama (Kakanwil) Riau, Ansyari Nur berangan-angan menjadikan Madrasah Terpadu Duri sebagai sekolah bonafit tanpa gratis. Pada Tribun ia mengatakan telah menyiapkan 17 tenaga pengajar yang memenuhi kualifikasi unggul. Kesemuanya harus lulusan sarjana.

Menurutnya untuk menjadi tenaga pengajar di madrasah terpadu tak boleh gagap teknologi (gaptek). Dari kesemua tenaga pengajar tersebut merupakan pegawai negeri sipil yang memiliki kekosongan waktu mengajar.

Selain itu, Ansyari menyiapkan tenaga pengajar tersebut yang fasih berbahasa asing. Setidaknya bisa berbahasa Inggris secara lisan dan tulis. Ia berjanji akan megajukan pengadaan semua kelengkapan belajar mengajar yang lengkap dengan teknologi informasi.

"Kami akan ajukan dalam APBNP, sekaligus penambahan ruang kelas, ruang guru dan laboratorium," ucapnya, Minggu (17/7).

Sedangkan untuk peresmiannya langsung akan dilakukan oleh menteri Agama, Surya Dharma Ali. Menurutnya, sekolah ini akan menjadi satu-satunya sekolah gratis namun memiliki kualitas tinggi di Duri. Tak hanya itu, tambahnya, untuk mendukung kenyamanan dalam menuntut ilmu, ia akan pasang AC di tiap ruang kelas Madrasah Terpadu.

Metode pembelajaran akan berbeda jauh dengan sekolah-sekolah lain. Semua buku pelajaran dalam satu disiplin ilmu dikumpulkan dalam satu ruang kelas. Jadi tiap pergantian mata pelajaran, siswa akan berpindah ke ruang disesuaikan bidang studi. Metode pembelajaran ini disebut metode Moving Class.

"Untuk cara pembelajaran di madrasah tersebut yakni akan menggunakan metode moving class, semua kebutuhan siswa sudah terpenuhi di dalam kelas," lanjutnya.

Selain buku-buku dan alat peraga pendidikan, ia juga mengatakan menyediakan toilet siswa dalam kelas tersebut. Ia berharap, kedepan semuanya itu dapat diwujudkan. Di hadapan wartawan, Ia bersyukur karena PPDB Madrasah Terpadu tahun pertama ini cukup mendapat respon yang bagus dari masyarakat.

Dari data yang ia peroleh, Madrasah Ibtidaiyah (MI) menerima 40 peserta didik baru. Sedangkan Madrasah Tsanawiyah menerima 177 peserta didik baru dan Madrasah Aliyah Terpadu ini menerima 60 peserta didik baru. Ia berdoa, semoga santri madrasah terpadu ini bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi nusa bangsa.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar